Adik2 mahasiswa yg mau Judicial Riview Omnibus Law tolong jangan BOTOL ya! MK tidak akan memenangkan kalian berkat tukar guling lewat Revisi UU MK yg sangat menguntungkan mereka.
Hebat rezim Jokowi ini, tak cukup Polri dan Kejaksaan dibawah eksekutif, KPK dan MK pun dikuasai
Menyadari bahwa berkat UU tukar guling MK telah berubah menjadi pengawal kepentingan penguasa, maka segala upaya judicial review UU Omnibus Law adalah suatu bentuk pengkhianatan!
Mengapa pengkhianatan? Sebab ketika judicial review di MK kalah maka itu akan menjadi pukulan telak bagi teman2 yg berjuang di jalan. Karena putusan MK itu bersifat final dan mengikat, artinya mengakhiri segala bentuk perjuangan lainnya.
Sekali lagi ingat, jangan masuk jebakan tantangan uji materi di MK! MK yg sekarang bukan yg dulu lagi!
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
PENGUMUMAN RENCANA PEMBLOKIRAN MEDIA SOSIAL OLEH KEMKOMINFO!
Malam ini sudah ada instruksi untuk para pegawai Security Operation Center (SOC-AIS) Kemkominfo agar standby di lantai 8 untuk melakukan kembali aksi pemblokiran media sosial terkait gejolak politik yg terjadi akibat protes UU Omnibus Law.
Beberapa media sosial yg akan jadi target adalah WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, dll.
Salah satu gejala yg akan terjadi jika pemblokiran dijalankan adalah sulit untuk upload gambar dan video lewat media sosial
Mau tahu betapa pimpinan serikat pekerja mengkhianati para buruh yg menggajinya? Lihat nih sosok Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI merangkap Komisaris BUMN PT PP.
Buruh hanyalah komoditas jualan para pimpinan serikatnya 😊
Jadi para buruh lupakanlah rencana demo tentang Omnibus Law. Selain telat dan percuma juga salah sasaran! Yg harusnya kalian demo itu pimpinan kalian sendiri yg khianat!
Keledai berusaha masuk ke lobang yg sama utk kesekian kali.
Sekedar info saja, kondisi wabah di Bali termasuk yg paling parah. Pemerintah Daerah sengaja tidak melakukan test massive demi menyembunyikan keadaan tapi RS penuh karena lonjakan pasien covid
Inilah fakta yg berusaha ditutup2i oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, selama ini akhirnya meledak dalam wujud kolapsnya layanan kesehatan.
Dalam kondisi seperti ini mengundang influencers utk promo wisata adalah perbuatan putus asa yg gila!
Apa yg dilakukan Pemerintah Bali dalam menangani pandemi ini adalah seperti ilustrasi di bawah ini. Membohongi diri dari fakta👇
Kesalahan fatal pemerintahan @jokowi menangani pandemi COVID-19 sejak awal yaitu mengabaikan promotif, preventif dan rehabilitatif. Hanya fokus pada sisi kuratif saja.
Segala bukti yg tersedia membuktikan tweet kami ini. Ada yg berani bantah?
Promotif: Yang dilakukan pemerintah justru promosi pariwisata dan mendorong buzzer2nya bikin tagar #KamiTidakTakutCorona
Preventif: Yg dilakukan pemerintah hanya melakukan test terhadap mereka yg sudah sakit saja. Ini tertuang dalam protokol kesehatan resmi pemerintah 👇
Video yg menguras air mata tentang deretan wajah para nakes kita yg gugur saat berjuang mengatasi wabah ini. Mereka adlh anak, suami, isteri, ayah dan ibu seseorang.
Video lengkapnya bisa dilihat di link youtube di bawah ini 👇
Video tentang deretan wajah para nakes yg gugur di atas mengingatkan kita pd tagar #IDIHarusJujur yg disuarakan oleh buzzer2 pemerintah.
Kita pun paham mengapa gagal mengatasi wabah ini, krn pemerintah menempatkan politik dan ekonomi di atas nyawa manusia
Dan dari berita ini sudah sangat clear pihak mana yg suka mempolitisir wabah tanpa punya empati sedikit pun terhadap pengorbanan luar biasa dari para nakes kita itu
2 + 1 HAL PENANGANAN COVID-19 YANG TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN LAGI
*mini thread*
1. LOCKDOWN
Lockdown hanya ideal dilakukan di awal wabah karena cukup mengkarantina sebagian kecil wilayah yg tertular saja. Dgn wabah yg sudah merata di seluruh Indonesia saat ini lockdown tak mungkin dilakukan lagi.
Anggap saja kita telah menyia2kan kesempatan emas tsb.
2. TRACING.
Contact tracing atau lacak kontak hanya bisa dilakukan saat wabah masih terkendali. Dgn kondisi wabah yg sudah tidak terkendali dan banyaknya OTG saat ini maka tracing mustahil dilakukan. Faktanya di banyak kasus saat ini tracing sudah tidak dilakukan sama sekali.