Suatu hari Kyai Kholil kedatangan tiga tamu yang menghadap secara bersamaan.
kyai bertanya kpd tamu yang 1
“Sampeyan ada keperluan apa?”
“Saya pedagang, Kyai. Tetapi hasil tidak didapat, malah rugi terus-menerus,” ucap tamu pertama.
Beberapa saat Kyai Kholil menjawab, “Jika kamu ingin berhasil dalam berdagang, perbanyak baca istighfar, pesan kyai mantap
Kmd kyai bertanya kpd tamu ke2
Sampeyan ada keperluan apa?
“Saya sdh berkeluarga selama 18 tahun, tapi sampai saat ini masih belum diberi keturunan,” kata tamu ke 2
Setelah memandang kpd tamunya itu, Kyai Kholil menjawab,
Jika kamu ingin punya keturunan, perbanyak baca istighfar
Kyai juga bertanya, kpd tamu yg ke 3
Sampeyan ada keperluan apa?
Saya usaha tani, Kyai Namun, makin hari hutang saya makin byk sehingga tak mampu membayarnya,
ucap tamu yang ketiga,
dg raut muka serius.
Jika kamu ingin berhasil dan mampu melunasi hutangmu, perbyk baca istighfar
Berapa murid Kyai Kholil yang melihat peristiwa itu merasa heran. Masalah yang berbeda, tapi dengan jawaban yang sama, resep yang sama, yaitu menyuruh memperbanyak membaca istighfar.
Kyai Kholil mengetahui keheranan para santri.
Setlah tamunya pulang, maka dipanggillah para santri,
Kmd kyai membacakan
Artinya
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu. dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.
QS An-Nuh 10-12
Mendengar jawaban kyai ini, para santri mengerti bahwa jawaban itu memang merupakan janji Allah bagi siapa yang memperbanyak baca istighfar. Memang benar. Tak lama setelah kejadian itu, ketiga tamunya semuanya berhasil apa yang dihajatkan
Wallohu a'lam.
Semoga bermanfaat
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
“Berlindunglah kalian kepada Allah dari kerasnya musibah, turunnya kesengsaraan yang terus menerus, buruknya qadha serta kesenangan musuh atas musibah yang menimpa kalian.
10 Mutiara yang akan hilang setelah Rosulullah wafat :
Wahai Jibril, adakah kau akan turun ke bumi setelah aku tiada?
Masih lagi Ya Rasulullah, aku turun ke bumi untuk mengambil 10 Mutiara hidup sepeninggalanmu
Lalu baginda bertanya kembali
Mutiara apakah yang kau akan ambil?
1.Mutiara yang pertama berkah
(الأَوَّلُ) أَرْفَعُ البَرَكَةَ مِنَ الأَرْضِا”
yang akan ku ambil dari muka bumi ini adalah BERKAH
2.Mutiara Kedua yang akan ku ambil dari bumi adalah RASA CINTA dari hati manusia:
( وَالثََّانىِ) أَرْفَعُ المَحَبَّةَ مِنْ قُلُوْبِ الخَلْقِ
3 *RASA KASIH SAYANG* di antara keluarga:
(وَالثََّالِثُ) أَرْفَعُ الشُّفْقَةَ مِنْ قُلُوْبِ الأَقاَرِبِ
yakni rasa kasih sayang antara keluarga semakin menipis.
4. yang akan ku ambil adalah
*KEADILAN* di hati pemimpin:_
(وَالرَّابِعُ) أَرْفَعُ العَدْلَ مِنَ الأُمَراَءِ
Seekor rusa betina
sedang Hamil
Ketika hampir detik-detik kelahirannya,
rusa ini pergi ke suatu tempat yang jauh
di pinggir hutan yang berdekatan
dengan sungai.
Tiba-tiba.....
sesuatu yang tidak ia bayangkan terjadi !
Terdengar suara gemuruh dari langit dan tiba-tiba tampak kilat yang menyambar kepermukaan bumi. Hutan kering ini terbakar dahsyat karena percikan api dari petir tersebut.
Ketika rusa ini menoleh ke kiri,
tampak seorang pemburu telah siap melesatkan anak panah ke arahnya.
Saat menoleh ke kanan,
ia pun terkejut melihat seekor singa lapar
yang siap menerkamnya.
Maka tiada pilihan bagi rusa ini selain :
1. Mati dimangsa singa. 2. Mati terkena panah. 3. Mati terbakar. 4. Atau mati tenggelam karena melompat
ke sungai.
Ajaran “Tujuh Sap Tangga” Sunan Drajat Yang Menggetarkan Jiwa :
1. Memangun resep tyasing Sasoma
“Memangun resep tyasing Sasoma”
bermakna keharusan bagi kita untuk membuat hati semua orang senang.
2. Jroning suka kudu eling lan waspada
“Jroning suka kudu eling lan waspada” memiliki makna saat kita bahagia kita tidak boleh lupa dan selalu bersyukur kepada Tuhan dan tetap waspada
3. Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah
“Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah” yakni ajaran untuk tetap teguh, berusaha keras, dan tidak putus asa untuk mencapai cita-cita luhur.