Nah ini hampir banyak banget orang2 yang tau tentang hal ini.
Karena kalau om pengen, om juga bisa ngelakuin nya😅. Tapi jangan, karena kita gak berhak menghakimi orang.
Apalagi sampai membuat dia celaka.
Yang akan om ceritakan kali ini juga sudah banyak korban nya. Dan biasanya korban merupakan pendatang2 baru, karena mereka kebanyakan gak percaya dan menyebutnya hanya takhayul.
-------
Selamat membaca....
Desa M, masih di kalimantan ya.
Disini warganya ramah2
Baik2, apalagi pada pendatang baru.
--------
Sore itu, Bu Ipit di marahi habis2an oleh bu Silo, yang punya toko sembako terbesar di desa tersebut.
"Saat mau ngutang saja manis sekali mulutmu itu.! Giliran ditagih, nanti2 nanti teros jawaban nya.
Orang itu kalau punya hutang
Diingat, biar matimu nanti tidak dijepit tanah kuburan.!!!"bentak Bu silo
Sementara bu ipit hanya terdiam dan sesekali mengusap air matanya.
"Makanya lain kali kalau tidak sanggup bayar, jangan ngutang..!!
Kamu kira warungku itu hasil ngemis.!"lanjut bu silo
Yang semakin mengeluarkan kata2 kasar dan hinaan nya pada bu ipit, apalagi saat oranf2 sudah berkumpul menyaksikan bu silo yang tengaj memarahi bu ipit itu.
"aku kasih waktu seminggu lagi.
kalau masih belum bisa membayarnya. maka lihat saja nanti.!"bentak bu silo seraya berjalan meninggalkan halama rumah tersebut
------------
bu silo itu awalnya adalah pendatang baru dari suatu daerah yang lumayan jauh dari desa tersebut
dia juga merupakan orang yang terpandang dan disegani didesa itu.
bu silo mempunyai beberapa rumah sewaan dan beberapa toko yang menyediakan berbagai macam kebutuhan, dan juga satu toko yang menjual bahan bangunan yang sangat lengkap.
dan hampir sepertiga lapak2 dipasar merupakan milik bu silo yang di kelola oleh anak2 buahnya yang satu daerah dengan nya.
-------------------
"bu, saya mau ngutang beras sama minyak goreng."ucap seorang anak kecil laki2 berusia 12 tahunan pada bu silo yang tengah duduk sambil
menghitung uang hasil berjualan.
bu silo menghentikan aktivitas menghitung uang nya sejenak, lalu ia menatap kearah si anak lelaki.
"siapa yang menyuruhmu jul.?
ibumu mana.?"tanya bu silo dengan nada yang ramah, sangat jauh berbeda pada saat ia memarahi bu ipit
"uma sedang 'mamantat' (menyadap karet), katanya nanti kalau sudah 'maawang kantalan' utang nya langsung dibayar bu."jawab jul
bu silo tersenyum ramah lalu berdri dan mengambilkan beberapa kilo beras dan minyak goreng, serta beberapa bungkus mie instan.
"maaf bu, tapi kata uma, aku disuruh ngutang minyak sama beras saja, tidak pakai mie."kata jul menolak
"ini ibu kasih untukmu, tidak masuk hutang jul."jawab bu silo dengan bibir tersenyum
jul tersenyum menerima bungkusan plastik yang berisi beras, minyak dan mie instan tersebut
lalu berpamitan pada bu silo yang menatapnya dengan bibir tersenyum.
namun baru beberapa langkah saja jul meninggalkan warung itu, tiba2 bu silo ambruk.
mendengar suara saat tubuh bu silo menyentuh lantai, jul langsung bergegas berlari mengahmpiri tubuh bu silo yang sudah
tergeletak lemas tak sadarkan diri.
"bu...buuu..."panggil jul dengan tubuh yang gemetar ketakutan.
sementara uang2 yang tadi di pegang bu silo, berhamburan dan berserakan dimana2
(Maaf om mau nawarin minyak2, siapa tau aja ada yang minat, sama perkasih, saluang mudik, raja pemikat 'pasangan' dan raja penunduk lawan bicara. Kalau minat bisa langsung DM atau WA: 085654037262. Terima kasih.)
"tolooooong...."teriak jul berulang kali
dan sesaat kemudian datanglah beberapa orang warga sekitar, tapi orang2 itu tidak langsung menolong bu silo, melainkan lebih dulu mengumpulkan uang2 bu silo yang berhamburan disekitar situ.
"kamu apakan bu silo jul.?"tanya salah seorang ibu2
"saya tidak melakukan apa2 bu. saat saya mau pergi tadi, saya mendengar gedebug benda jatuh, dan ternyata setelah saya lihat, bu silo sudah jatuh seperti ini."isak jul takut kalau2 ia di tuduh membunuh bu silo
dan sesaat kemudian, bu silo akhirnyasiuman dengan sendirinya, ternyata tadi bu silo hanya pingsan karena kepalanya sangat pusing.
bu silo kaget melihat jul yang menangis terisak2 di dekatnya.
"ibu tidak kenapa2 jul, jangan menangis."ucap bu silo seraya mengusap2 kepala jul
sesaat kemudian, bu silo sadar kalau uang nya sudah lenyap,
"uang2ku mana..?"tanya bu silo pada orang2 yang berada di situ
orang2 itu saling berpandangan lalu menunjuk jul.
"tadi si jul teriak2 minta tolong, nah saat saya datang kesini, ternayata uang ibu berhamburan, jadi sebelum banyak orang2 berdatangan, saya langsung mengumpulkan uang ibu, dan ini uang nya.
saya hanya mengumpulkan yang ada di tanah, selebihnya bisa ibu tanyakan sendiri
pada jul."ujar orang itu
bu silo menerima uang tersebut yang ternyata sudah sangat banyak berkurang, namun ia tak ingin menuduh jul, karena ia tau sifat anak itu yang sangat jujur dan polos.
------------------
"assalamualaikum.."ucap bu silo di depan pintu rumah jul
"waalaikumsalam."jawab seorang wanita yang adalah ibu nya jul
" maaf ya bu kalau saya terlambat bayar hutang, rencananya nanti sore saya mau melunasi hutang saya kerumah bu silo."ucap ibunya jul
"ah. kau ini rus.
aku kemari ingin mengantarkan oleh2 dari banjarmasin ini untukmu dan jul. kalau tidak ada jul saat itu, entah apa yang terjadi padaku. dan masalah hutang itu, aku seratus persen percaya padamu
karena masalah hutang, kau itu berbeda dari yang lain rus,
sebenarnya yang membuatku kesal itu ialah saat mereka selalu mengatakan tidak punya uang, tidak punya uang, tapi bisa membeli barang2 mewah, namun hutang yang hanya beberapa rupiah saja tidak mau membayarnya
itu yang membuatku sangat kesal rus."ujar bu silo
"oh iya rus, ni baju2 ini untukmu semuanya, dan ini untuk jul. nah yang ini makanan untuk kalian. aku senang sekali jika kalian mau menerimanya rus."kata bu silo seraya membuka tas2 dan plastik yang
berisi banyak makanan, dan baju2 yang bagus2.
"apa ini tidak kebanyakan bu."tanya ibunya jul
"kalau mau memberi itu jangan tanggung2. jadi ambillah ya."jawab bu silo tersenyum
"tolooooong...."teriak jul berulang kali
dan sesaat kemudian datanglah beberapa orang warga sekitar, tapi orang2 itu tidak langsung menolong bu silo, melainkan lebih dulu mengumpulkan uang2 bu silo yang berhamburan disekitar situ.
"kamu apakan bu silo jul.?"tanya salah seorang ibu2
"saya tidak melakukan apa2 bu. saat saya mau pergi tadi, saya mendengar gedebug benda jatuh, dan ternyata setelah saya lihat, bu silo sudah jatuh seperti ini."isak jul takut kalau2 ia di tuduh membunuh bu silo
dan sesaat kemudian, bu silo akhirnyasiuman dengan sendirinya, ternyata tadi bu silo hanya pingsan karena kepalanya sangat pusing.
bu silo kaget melihat jul yang menangis terisak2 di dekatnya.
"ibu tidak kenapa2 jul, jangan menangis."ucap bu silo seraya mengusap2 kepala jul
sesaat kemudian, bu silo sadar kalau uang nya sudah lenyap,
"uang2ku mana..?"tanya bu silo pada orang2 yang berada di situ
orang2 itu saling berpandangan lalu menunjuk jul.
"tadi si jul teriak2 minta tolong, nah saat saya datang kesini, ternayata uang ibu berhamburan, jadi sebelum banyak orang2 berdatangan, saya langsung mengumpulkan uang ibu, dan ini uang nya.
saya hanya mengumpulkan yang ada di tanah, selebihnya bisa ibu tanyakan sendiri
pada jul."ujar orang itu
bu silo menerima uang tersebut yang ternyata sudah sangat banyak berkurang, namun ia tak ingin menuduh jul, karena ia tau sifat anak itu yang sangat jujur dan polos.
------------------
"assalamualaikum.."ucap bu silo di depan pintu rumah jul
"waalaikumsalam."jawab seorang wanita yang adalah ibu nya jul
" maaf ya bu kalau saya terlambat bayar hutang, rencananya nanti sore saya mau melunasi hutang saya kerumah bu silo."ucap ibunya jul
"ah. kau ini rus.
aku kemari ingin mengantarkan oleh2 dari banjarmasin ini untukmu dan jul. kalau tidak ada jul saat itu, entah apa yang terjadi padaku. dan masalah hutang itu, aku seratus persen percaya padamu
karena masalah hutang, kau itu berbeda dari yang lain rus,
sebenarnya yang membuatku kesal itu ialah saat mereka selalu mengatakan tidak punya uang, tidak punya uang, tapi bisa membeli barang2 mewah, namun hutang yang hanya beberapa rupiah saja tidak mau membayarnya
itu yang membuatku sangat kesal rus."ujar bu silo
"oh iya rus, ni baju2 ini untukmu semuanya, dan ini untuk jul. nah yang ini makanan untuk kalian. aku senang sekali jika kalian mau menerimanya rus."kata bu silo seraya membuka tas2 dan plastik yang
berisi banyak makanan, dan baju2 yang bagus2.
"apa ini tidak kebanyakan bu."tanya ibunya jul
"kalau mau memberi itu jangan tanggung2. jadi ambillah ya."jawab bu silo tersenyum
"Terima kasih banyak bu."ucap ibunya jul
----------------------------------
"Aduuhhh..kamu itu bisa kerja tidak hah.?
Gulanya tumpah2 begini lihat.!"bentak bu silo pada salah satu pekerja dirumahnya
Si wanita itu hanya bisa terdiam tanpa berani menjawab bentakan bu silo.
"Kalau begini terus kerjamu, kau akan ku berhentikan..!"
-------------------
Hari itu, Bu Silo akan berangkat untuk membeli barang2 di toko nya yang sudah mulai habis.
"Aduh,, celana dalamku yang sering ku pakai pergi2 jauh itu dimana sih han.??!!"tanya Bu silo pada
Perempuan yang pernah ia marahi tempo hari.
"Saya tidak tau bu.
Bukankah sudah saya cuci dan saya lipat bu."jawab perempuan itu
"iya, tapi sudah ku cari di lemari, tidak ada.
terpaksa aku pakai yang ini, datang nya nanti sudah 'balancat papikangan'.!
(om gak tau di tempat kalian nyebut nya kya gimana, yang pasti, balancat itu, biasanya pangkal paha memerah dan terasa sakit, biasanya terkena gesekan2
pinggiran celana dalam, atau keseringan terkena basah.)"ujar bu silo
perempuan itu hanya bisa menunduk mendengar perkataan bu silo.
setelah berkata seperti itu, bu silo langsung pergi untuk bersiap2 berangkat.
-------------------------
singkat cerita, sudah 2 hari berlalu.
hari itu bu silo masih berkeliling di tengah pasar untuk mencari barang yang akan ia jual.
tapi entah kenapa saat dipasar itu bu silo banyak diam dan sering duduk, wajah nya juga terlihat pucat dan gelisah.
"saya pulang duluan ya, kamu yang membeli semuanya ya."ujar bu silo seraya menyerahkan tas nya yang berisi uang pada orang kepercayaan nya, yang sekaligus keluarganya itu.
"loh. memangnya kenapa kak..?"tanya keluarganya tersebut
"tidak apa2, kepalaku pusing. rasanya aku kurang enak badan."jawab bu silo
"aku antar ya kak."ujar keluarganya itu menawarkan
"tidak usah, aku pulang ke penginapan nya sendiri saja. lebih baik kamu membeli barang2 yang sudah kutulis di buku catatan itu saja may."kata bu silo
keluarga nya itu pun mengangguk mengiyakan.
bu silo dengan langkah yang aneh, pergi meninggalkan pasar, lalu menuju kearah tukang bajaj yang tengah menunggu penumpang.
"ke penginapan (s.........)"ujar bu silo pada si tukang bajaj, seraya membuka pintu bajaj tersebut
"iya bu."
---
di sepanjang perjalanan menuju ke penginapan itu, bu silo sudah merasa sangat tidak nyaman pada daerah kewanitaan nya, ada rasa sakit bercampur gatal yang tidak biasa disitu.
"disini kan bu penginapan nya.?"tanya si tukang bajaj
"eh, iya. ini pak uang nya."jawab bu silo gelisah, seraya memberikan uang yang lumayan besar kepada si tukang bajaj.
"bu, bu. sebentar kembalian nya."panggil si tukang bajaj
namun bu silo tak menghiraukan panggilan itu, ia terus berlari2 kecil menuju kedalam penginapan.
singkatnya saat sudah berada didalam kamar pengianapan nya, bu silo langsung kedalam kamar mandi,
----------------------
"kak, badan mu panas sekali."kata maya
bu silo menggigil menahan rasa sakit dan gatal di kem*l*an nya.
sudah beberapa hari mereka terlewat jadwal untuk pulang.
sementara bu silo semakin bertambah parah.
maya yang ikut bersamanya itu pun menjadi bingung antara harus membawa bu silo pulang dengan keadaan yang seperti itu atau ia yang pulang terlebih dulu untuk mengabarkan pada keluarganya yang lain tentang apa yang terjadi pada bu silo.
ia sangat bingung kala itu, ia benar2 tidak tega pada bu silo.
yang manambah kebingungan nya iyalah saat pemilik penginapan mengusir mereka karena bu silo yang sudah tak bisa bangun dan berjalan ke wc untuk buang air kecil ataupun buang air besar yang ia lakukan dari atas tempat
tidur penginapan, dan bau busuk yang keluar saat pintu kamar itu di buka juga sangat mengganggu tamu lain di penginapan tersebut.
"sekali lagi maaf bu, silahkan ibu bawa ibu inikeluar dari penginapan saya, karena disini bukan rumah sakit bu.
tamu2 yang lain terganggu
oleh bebauan yang berasal dari kamar ibu ini."ujar si pemilik penginapan
"saya minta waktu nya pak, saya akan membawa saudara saya ini ke rumah sakit, saya ingin keluar untuk mencari ambulance."kata maya meminta pengertian dari si pemilik penginapan itu
tanpa berkata atau pun mengiyakan si pemilik penginapan pergi meninggalkan maya.
dan seperginya pemilik penginapan itu, maya pun langsung pergi, setelah mengunci pintu kamar penginapan yang didalam nya ada bu silo.
"pak, saya kan dari desa, dan saudara saya tiba2 sakit keas dan sekarang berada di penginapan, nah pemilik penginapan itu mengusir kami. jadi saya mau tanya, bagaimana caranya memanggil ambulance kesini untuk menjemput saudara saya yang sakt itu ke penginapan, lalu membawanya
ke rumah sakit. saya mohon bantuan nya pak. saya benar2 tidak tau lagi harusmeminta tolong pada siapa disisni."ujar maya terisak
"baik, saya akan memanggilkan ambulance, dan nanti setelah itu saya akan mengarahkan mereka ke penginapan itu.
kamu tunggu saja di penginapan."kata bapak2 tukang becak tersebut
"alhamdulilah.. terima kasih ya pak."
lalu setelah itu si tukang becak tersebut langsung pergi meninggalkan becaknya lalu naik taksi kol entah kemana.
sementara itu maya langsung berlari kearah penginapan,
setelah sampai di depan pintu kamar ia di kagetkan dengan kemunculan beberapa 'ulat keba' yang seharus nya tidak ada di daerah perkotaan seperti itu.
(ulat keba ini adalah ulat yang sangat besar untuk ukuran seekor ulat, kakinya banya mirip lipan, namun tidak bisa
bagian atas tubuh nya sangat keras mirip mirip tenggiling.
ulat keba ini kalau disentuh tubuhnya akan tenggiling, jadi bulat. nah menurut kepercayaan disana, ulat ini juga bisa buat 'pambanci'/membuat huru hara rumah tangga musuh, caranya yaitu melemparkan ulat keba itu ke rumah
si target, sampai tubuh ulatnya pecah.
dulu sewaktu om masih main di hutan2, sering banget mainin ini ulat, tapi gak pernah om bawa masuk rumah, karena kata ayah om, pamali.)
"dari mana ulat2 ini.."batin maya lalu berjalan keluar lagi, untuk mencari sesuatu yang bisa di gunakan mengusir ulat2 itu
dan setelah ia menemukan sebilah ranting kayu di halaman penginapan, ia pun langsung masuk lagi, namun aneh nya ulat2 itu sudah tidak ada
lagi..
"apa mungkin tadi itu hanya hayalan ku saja.?"
kriiieeeetttt....
saat pintu terbuka, maya melihat bu silo yang sudah berada di bawah tempat tidur dengan kotoran yang
berceceran di sana sini di dalam ruangan itu.
tanpa ragu, maya membersihkan kotoran2 bu silo di tubuhnya.
lalu melepaskan sprei dan perlahan2 mengangkat bu silo keatas tempat tidur.
setelah selesai, ia pun langsung membersihkan lantai dan mencuci sprei tersebut hingga bersih dari kotoran bu silo.
dan tidak lama kemudian, tiba2 terdengar suara ketukan di pintu, maya langsung berlari dari kamar mandi untuk membukakan pintu.
"syukurlah bapak sudah datang."ujar maya setelah mengetahui siapa yang datang bersama orng2 tersebut
"boleh kami masuk..?"tanya seorang yang lain
maya mengangguk dan membukakan pintu lebar2,
"tolong ya pak."ucap maya pada sibapak tukang becak
"tadi sudah saya katakan sama orang nya nak, mungkin ibu itu akan langsung di bawa kerumah sakit."jawab si bapak
singkatnya, bu silo akhirnya di bawa kerumah sakit.
sementara maya juga ikut bersamanya di ambulance,
---------------------------
"sebenarnya setelah di periksa, ibu ini tidak sakit apa2, tapi anehnya kenapa di kenyataan seperti ini ya.?
kel*m*n nya membusuk hingga kedalam
begitu juga dengan tubuh beliau, seperti lumpuh."
"lalu sebenarnya saudara saya kenapa..?"tanya maya terisak
"kami akan mencoba melakukan yang terbaik."
---------------------
sudah beberapa jam maya menunggu di luar kamar bu silo di rawat.
tiba2 ia teringat si bapak2 tukang becak yang sebelum ia pergi tadi sempat membisikkan sesuatu.
"sakitnya tidak wajar." begitulah kata si bapak2 tukang becak itu
tanpa ragu lagi, maya segera berlari keluar.
dan kebetulan setelah berjalan sebentar maya akhirnya sampai di sebuah pangkalan bajaj.
"pak, kedepan penginapan *******."ujar maya, lalu setelah si bapak tukang bajaj mengiyakan, ia pun langsung membuka pintu bajaj tersebut.
"semoga bapak itu masih ada."batin nya
dan singkat nya, dari kejauhan maya melihat si bapak tukang becak itu masih ada di tempat tadi sewaktu maya meminta tolong..
"pak stop pak.."
setelah membayar ongkosnya, maya pun turun.
"pak masih ingat dengan saya..?"
bapak2 itu tersenyum dan menganggguk.
"bagaimana saudaramu.?"tanya si bapak
maya menggeleng pelan,
"kata dokter, saudara saya tidak ada sakit apa2. dokter juga bingung karena sebenarnya kalau di lihat dengan mata, saudara saya itu sakit bahkan terlihat sangat parah.
sebenarnya, saudara saya itu kenapa pak..?
dan kenapa sakitnya di sini.
saya ingin sekali membawanya pulang, tapi keadaan saudara saya itu tidak memungkinkan.
saya juga pernah berpikir untuk pulang sendiri, mengabarkan semuanya pada keluarga disana, tapi saya tidak
tega meninggalkan saudara saya pak.."kata maya
"maaf nak, bukan nya bapak nakut2in kamu, tapi saat bapak ikut masuk ke kamar penginapan itu, bapak melihat beberapa mahluk menyeramkan, ada yang duduk didekat saudaramu, ada juga yang sebagian kepalanya masuk kedalam
selimut saudara mu itu.
tapi entahlah, bapak tidak punya ke ahlian dalam berurusan dengan mahluk2 seperti itu, makanya bapak cuma bilang, kalau sakitnya itu tidak wajar.."ujar si bapak
maya menatap lekat kepada tukang becak itu.
"lalu saya harus bagaimana pak..?"
"begini saja, bagaimana kalau anak ini bapak antar ke tempat guru azlan, biasanya orang2 di tempat bapak, selalu menemui beliau jika ada yang menderita sakit tidak wajar."jawab si bapak menyarankan
tentu saja dengan cepat maya mengiyakan saran dari si bapak.
lalu singkat nya, mereka berdua pun berangkat kerumah guru azlan dengan mengendarai becaknya si bapak.
perjalanan itu sangat lama maya rasakan, hari pun sudah sangat larut malam saat mereka sampai di desanya guru azlan.
mereka berdua akhirnya sampai dirumah berukuran 7x12 yang
di bangun dengan kayu ulin di keseluruhan rumahnya.
si bapak tukang becak itu turun, nafas nya masih terdengar ngos2an.
"assalamualaikum..."ucap si bapak sembari mengetuk daun pintu rumah tersebut
beberapa kali mengetuk, barulah terdengangar jawaban dari dalam.
"waalaikumsalam wr.wb.."jawab seseorang seraya membukakan pintu
"guru azlan nya ada..?"tanya si bapak saat melihat siapa yang membukakan pintu, yaitu seorang lelaki tua berusia sekitar 70 tahunan lebih, namun
masih nampak gagah
"ada, ayo silahkan masuk.."jawab lelaki tua itu dengan ramah
mereka berdua dipersilahkan duduk, dan setelah itu lelaki tua tadi langsung berjalan kearah kamar paling ujung dekat pintu dapur.
setelah menungggu beberapa saat kemudian muncul lah
seorang lelaki yang berusia sekitar 40 tahunan.
yang masih mengenakan kopiah dan memegang tasbih.
guru azlan menatap lekat ke arah samping maya,
"maaf kami datang selarut ini."ucap si bapak tukang becak
guru azlan tersenyum ramah,
"tidak apa2. kalau boleh saya tau apa tujuan kalian kemari..?"
"begini guru......."kata si bapak tukang becak seraya menceritakan semuanya tentang bu silo
guru azlan terdiam sejenak, ia menarik nafas panjang.
"kamu pulanglah, kamu sudah di tunggu. nanti biar saya yang menyusul kerumah sakit."ucap guru azlan seperti berusaha menyembunyikan sesuatu yang ia sudah tau.
maya dan si bapak tukang becak saling berpandangan,
"baiklah kalau begitu, kami pamit pulang dulu guru."ucap si bapak tukang becak seraya mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan guru azlan
"hati2.. nanti secepatnya saya akan kerumah sakit.."ucap guru azlan
-------------------------
maya dan si bapak tukang becak itupun langsung berjalan keluar rumah, lalu mayanaik keatas becak, dan si bapak mulai mengayuh becaknya.
sejak pertama melihat gelagat guru azlan tadi yang seperti menyembunyikan sesuatu itu, perasaan maya sudah mulai tidak enak.
dadanya berdegup2 kencang, dan sekujur tubuhnya gemetar.
entah perasaan apa itu,
beberapa kali mereka berdua beristirahat di tepi jalan hingga saat adzan subuh sudah berkumandang, barulah mereka sampai di rumah sakit.
dan dengan mata yang suidah sangat berat. keduanya langsung masuk, ternyata disana sudah ada guru azlan seorang diri, tengah berdiri
menatap ke pintu kamar.
"assalamualaikum..."
"waalaikumsalam wr. wb."
"ba, bagai mana bisa sampai duluan..?"tanya maya tak mampu menyembunyikan rasa penasaran nya
"saya lewat jalan memotong."jawab guru azlan
si bapak tukang becak hanya bisa mengerutkan keningnya, ia tau. kalau jalan memotong itu iyalah yang ia lewati bersama maya tadi. memang agak dekat, tapi kalau dengan berjalan kaki saja rasanya tidak mungkin bisa sampai secepat itu..
maya membuka pintu kamar itu, dan kriiieeetttt, pintu terbuka.
bau busuk menyeruak keluar kamar.
"astagfirullah hal adzim.."
guru azlan bergegas masuk dan duduk bersila.
ia mulai berdzikir.
gerakan tangan guru azlan memetik tasbih nya semakin cepat setiap saat..
"pergilah dari tubuh wanita itu wahai mahluk laknatullah..!"
dan seketika tubuh bu silo bergetar hebat, bau busuk semakin kuat tercium. maya dan bapak tukang becak itu hampir muntah dibuatnya.
tiba2 bu silo yang semula tak bisa bergerak, langsung berdiri matanya melotot menatap guru azlan.
guru azlan ikut bangkit, dengan tangan yang masih memetik tasbih.
matanya lekat menatap bu silo yang hendak menyerangnya.
beberapa kali bu silo menyerang guru azlan, dan semuanya bisa ia hindari tanpa melawan.
dan entah bagaimana bisa bu silo melempar ranjang rumah sakit itu ke arah guru azlan, dan guru azlan yang tak sempat menghindar itupun terkena, darah segar mengucur dari kepalanya
seketika membuat pandangan nya menjadi kabur.
"allahuakbar..allahuakbar..allahuakbar....."
sementara si bapak tukang becak yang ingin membantu guru azlan langsung di halangi oleh bu silo..
braakkk...
si bapak itu jatuh ke lantai setelah tubuh nya menghantam
dinding.
darah merembes dari mulut dan hidung si bapak tukang becak, dan sesaat kemudian ia tak sadarkan diri.
setelah mendengar keributan yang datang dari kamar bu silo, para perawat dan dokter berkumpul dan berusaha membuka pintu yang seperti di kunci dari dalam itu
bu silo perlahan2 mendekati maya yang meringkuk dan menutup wajahnya dengan tangan, karena ketakutan.
bu silo menjambak rambut maya dengan keras.
"tolooong...tolooong..."teriak maya ketakutan ia mencoba melepaskan rambutnya dari tangan bu silo
"jangaannn kak,, sakiiitt.."isak maya
bruukk, bruukk..
bu silo membenturkan kepala maya ke dinding sampai maya tak bisa bergerak lagi..
braaakkk..
guru azlan berhasil bangun lagi, meski darah penuh di wajah dan bajunya.
sebelum mendekati bu silo, guru azlan membaca dua kalimat syahadat, dan berserah diri pada Allah.
"allahuakbar..."
orang2 yang berada di depan pintu luar itu terus berusaha membuka pintu,
"aaaaaaaaa...."teriakan bu silo terdengar mengerikan
kaki guru azlan bergetar, seolah2 tak mampu lagi untuk berdiri menopang tubuhnya.
"sudah cukup kau menyakiti perempuan itu...!
pergilah..
jangan kau siksa dia lagi...!"
namun lagi2 mahluk yang berada di dalam tubuh bu silo itu tak menjawab apa2, ia malah semakin gencar menyerang guru azlan..
uhuukk..
guru azlan terbatuk, darah segar keluar dari mulutnya, ia sadar ternyata ada seseorang yang mengendalikan mahluk bisu dan tuli itu dari jauh, dan guru azlan pun terkena serangan dari jarak jauh si majikan mahluk itu.
guru azlan mencoba untuk fokus pada si penyerang jarak jauh, namun itu tentu saja tak mudah, karena setiap guru azlan sudah mulai terfokuskan, mahluk yang berada di tubuh bu silo langsung mengacaukan nya.
si bapak tukang becak yang juga sudah mulai siuman, berusaha untuk bangun dan membantu guru azlan yang sudah mulai melemah akibat serangan2 fisik dari bu silo dan serangan jarak jauh dari musuh.
si bapak itu mengambil selimut dan langsung
menangkap bu silo menggunakan selimut itu.
bu silo mengamuk dan hampir saja si bapak tidak bisa mengatasi nya namun untung nya pintu berhasil terbuka dan para perawat ikut memasung tubuh bu silo, sehingga mematikan gerakan dari bu silo.
-------------
keringat dingin sudah membasahi wajah dan baju guru azlan, ia terus memejamkan matanya dan terus berdoa.
mencoba untuk melawan serangan gaib dari pihak musuh.
"aku berlindung kepada-MU Yaallah.."ucap guru azlan di akhir doanya
lalu ia berjalan dengan langkah tertatih2 menuju kearah bu silo.
guru azlan meletakkan tangan nya diatas ubun2 bu silo, sesaat kemudian terdengar suara erangan dari bu silo.
beberapa saat bu silo mengerang dengan tubuh yang bergetar hebat, danbeberapa saat kemudian tubuh
bu silo melemah, dan ambruk..
guru azlan terduduk, ia menarik nafas lega.
"alhamdulilah ya allah..."
--------------------------
3 hari kemudian..
keadaan bu silo sudah berangsur2 membaik, kem*a*uan nya yang membusuk pun sudah sembuh.
sementara guru azlan, juga sudah membaik.
----------------
hari itu bu silo dan maya akan pulang kembali kedesanya.
"maaf, saya mau menyampaikan sesuatu, kalau barang2 milik pribadi, sebaiknya jangan menyuruh orang lain mengurusnya. karena kita tidak tau hati seseorang, apakah dia membenci kepada kita atau yang lain2.
dari sini, belajarlah untuk lebih berhati2 bu."ucap guru azlan
saat bu silo dan maya bertamu kerumah guru azlan untuk berpamitan.
"baik guru, saya akan lebih berhati2 lagi. terima kasih sudah mau menolong saya. terima kasih atas semuanya."kata bu silo seraya menyerahkan amplop putih
----------------------
sampai saat ini tidak diketahui siapa yang membuat bu silo sakit, karena guru azlan tak pernah mau mengatakan siapa dalangnya.
dan sejak saat itu juga,bu silo menjadi ramah tamah dan lebih memperhatikan lagi barang2 miliknya agar
kejadian dulu tak terulang lagi.......
-----SELESAI-----
Kalau ponakan2 mau nyawer bisa berupa pulsa, ini nomornya: 085654037262
Teriakan dan rintihan kesakitan terdengar dari rumah bu Lisda. Wanita paruh baya itu memang sedang sakit. Tapi sakitnya itu bukan seperti sakit pada umumnya, semacam demam atau yang lain2.
Sakit yang diderita bu Lisda ini malah seperti gangguan kejiwaan, ia selalu berteriak dan merintih kesakitan, padahal orang lain tidak melihat penyebab yang bisa membuatnya merasa kesakitan.
“Ikam suah lah makan bakso yang di sana tu? nah disitu nyaman banar kam baksonya. Kuahnya nyaman pada kuah bakso yang lain. Pentolnya gin, berasa banar dagingnya.
(Kamu pernah gak makan bakso yang di sana itu? Nah disitu baksonya enak banget. Kuahnya lebih enak dari kuah2 bakso yang lain. Pentolnya juga, berasa banget dagingnya.)” ujar perempuan bernama Evi pada kedua temannya.
(NIAT MENCARI KERJA UNTUK BANTU KELUARGA, MALAH DIJADIKAN TUMBAL OLEH MAJIKAN.)
@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth
(Gambar Hanya Ilustrasi)
Arfin merupakan seorang pemuda berusia 16 tahun yang duduk di bangku kelas 1 SMA.
Ia merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, Anak nomor dua masih berusia 14 tahun, sementara anak yang bungsu baru berusia 9 tahun.
Meski bukan dari keluarga berada, tapi ayah dan ibunya selalu berusaha untuk menyekolahkan ketiga anak laki-laki mereka tersebut hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Cu Ipau, adalah seorang janda yang tidak punya anak. Beberapa tahun lalu ia diceraikan oleh suaminya dengan alasan karena selama 8 tahun pernikahan, Cu Ipau tak juga kunjung hamil. Sementara mertua dan keluarga besar suaminya terus menerus mendesak
supaya Cu Ipau hamil dan punya anak. Begitulah, sekilas kisah hidup Cu Ipau yang Iwan ketahui.
Iwan, seorang pemuda berusia 25 tahun, ia bekerja di sebuah toko hp yang lumayan besar dengan 10 karyawan yang tugasnya berbeda-beda.
Pernikahan baru seumur jagung, tapi sudah dihadapkan dengan ujian yang sangat banyak. Itulah yang dirasakan Eni, perempuan berusia 16 tahun
yang terpaksa harus menikah dikarenakan hamil duluan.
Saat itu, Eni masih sekolah kelas 2 SMA. Dan Roby kelas 3 SMA. Mereka berpacaran kurang lebih selama satu tahun. Eni berasal dari sebuah keluarga sederhana, ayahnya seorang buruh angkut di pasar, sedangkan ibunya berjualan
sayur keliling.
Sementara Roby dari keluarga yang bisa di bilang berkecukupan. Ayahnya seorang juragan karet, ia mempunyai beberapa hektar kebun karet yang masih aktif dan ia juga membeli karet-karet dari petani karet di daerahnya, untuk kemudian dijual lagi.