Dumbrill mencoba mendapatkan bukti dari Rushan, aktivis Uyghur yg kerja dgn CIA di Guantanamo Bay. Benar2 membosankan, saya pikir CIA ada bukti ternyata cuma bohong aja. Wanita itu terlihat histeris, teriak genocide terus menerus.
Argumen Rushan kira2 begitu.
R: China genosida Uyghur.
D: Buktinya apa?
R: Tidak ada bukti pasti karena China menghancurkan semua bukti. Itu pertanda genosida besar2an terjadi di Xinjiang, kalau tidak kenapa China menghancurkan bukti!
😁😁😁
R: China genosida Uyghur.
D: Buktinya apa?
R: Tidak ada bukti pasti karena China menghancurkan semua bukti. Itu pertanda genosida besar2an terjadi di Xinjiang, kalau tidak kenapa China menghancurkan bukti!
😁😁😁
Amit2 mewawancarai aktivis spt itu, hebat Dumbrill mau meledeninya. Dia mah senang jadi populer dan sekalian membuat diri lebih "bonafid" sebagai aktivis, dan dipakai CIA terus.
Dia kerjanya penterjemah. Apapun yg masuk diterjemahkan dan dianggap "fakta". Ga ada verifikasi. Dia bangga bisa membaca huruf hanzi, dan menghina Dumbrill yg belum bisa membaca hanzi.
Banyak org asing di China bisa ngomong Mandarin tapi ga bisa baca hanzi, mrk hidup baik2 aja.
Banyak org asing di China bisa ngomong Mandarin tapi ga bisa baca hanzi, mrk hidup baik2 aja.
Waktu dia disanggah Dumbrill, dia menggunakan taktik Trump waktu debat menghadapi Biden, yaitu teriak terus menerus, teriak genocide terus, tanpa kasih kesempatan pihak lain melanjutkan kalimatnya.
Sepertinya, siapa yg bisa ngomong lebih banyak pasti lebih benar.
Sepertinya, siapa yg bisa ngomong lebih banyak pasti lebih benar.
Dumbrill seorang pengusaha pub di Shenzhen. Rushan lalu menuduh Dumbrill menggunakan budak dari Xinjiang di perusahaannya. 😆😆
Dumbrill diam aja, suruh dia ke pub lihat sendiri karyawannya.
Dumbrill diam aja, suruh dia ke pub lihat sendiri karyawannya.
Dumbrill bilang, kalau ada genosida besar, kenapa warga Xinjiang naik haji dalam jumlah besar dan pulang lagi.
Rushan menjawab, haji2 dari Xinjiang itu palsu semua, itu warga Hui yg dikasih pakaian Xinjiang. 😂😂
Rushan menjawab, haji2 dari Xinjiang itu palsu semua, itu warga Hui yg dikasih pakaian Xinjiang. 😂😂
Gila dah.. ternyata itulah narasumber dan kualitas intelligence CIA. Kalau kualitasnya begitu, pantesan Amerika hancur...
CIA ternyata hanya hebat di film2 atau komik aja. Gila banget org kek gitu kerja di CIA.
CIA ternyata hanya hebat di film2 atau komik aja. Gila banget org kek gitu kerja di CIA.
Hoax asal NGO2 yg dibiayai NED dan CIA itu (semua organ pemerintah Amerika dlm mengutak ngatik negara lain), kemudian diberitakan oleh media2 besar mainstream di Amerika, lalu diteruskan di media2 lokal dunia.
Habislah dunia dicekokin hoax secara sukarela.
Habislah dunia dicekokin hoax secara sukarela.
Padahal pegawai CIA itu, justru yg sdh bekerja di kamp tahanan politik yg rame diberitakan karena penyiksaan disana, yaitu Kamp Guantanamo.
Kamp itu letaknya di Cuba, supaya penyiksa tidak dituntut dgn hukum Amerika kalau menyiksa orang.
middleeasteye.net/news/un-expert…
Kamp itu letaknya di Cuba, supaya penyiksa tidak dituntut dgn hukum Amerika kalau menyiksa orang.
middleeasteye.net/news/un-expert…
Jadi Dumbrill menginterview seseorang yg bekerja di kamp penyiksaan Amerika, lalu org tsb menyebarkan hoax ttg "genosida" di Xinjiang tanpa bukti sama sekali.
Kontradiktif sekali toh? Kotor sekali cara kerja mereka.
nytimes.com/2019/12/04/us/…
Kontradiktif sekali toh? Kotor sekali cara kerja mereka.
nytimes.com/2019/12/04/us/…
Agen itu ga bisa mengelak soal dia bekerja di kamp Guantanamo. Tapi dia membalas, bahwa Dumbrill juga kerja di China (maksudnya membuka pub di Shenzhen).
Hehehe.. Kerja di kamp penyiksaan Guantanamo dianggap sebanding dgn membuka pub di Shenzhen. 🤪🤪🤪
Hehehe.. Kerja di kamp penyiksaan Guantanamo dianggap sebanding dgn membuka pub di Shenzhen. 🤪🤪🤪
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
