Thread by @Mentimoen

Sebenarnya mau tahu kehidupan di Xinjiang gampang, krn sekarang banyak vlogger Xinjiang. Mrk vlog kehidupan mrk sehari2, tapi dlm Mandarin. Ini Annie Guli gadis Uyghur lagi di Chengdu bosan di kamar hotel, malam2 nyoba ngemil di jalanan.

Ini lagi di Grand Bazaar Urumqi, tempatnya tinggal. Ada banyak benar vlogger Xinjiang baik di sosmed Amrik maupun China. Ga banyak berbeda dgn vlogger2 lain dari China, hidupnya normal2 saja.

Jaman sekarang sukar sembunyi, ada berapa puluh ribu vlogger berkeliaran dimana2, baik vlogger etnis Uyghur, warga Eropa atau Amerika, atau vlogger warga China lain non-Uyghur.

Makanya aneh banget hoax yg bilang di Xinjiang ada genosida besar. Gimana mungkin?

Mau lihat sekolah SMA di Xinjiang? Ini hari2 terakhir Guli di sekolah.

Dari narasi, jelas target pendengar video adalah remaja lain di China, dia ingin memperlihatkan pengalaman sekolahnya ga beda jauh rekan2nya di propinsi lain.

Enaknya jadi warga etnis minoritas di China adalah kesempatan untuk maju lebih terbuka, dibanding dgn warga etnis Han. Lebih mudah bagi lulusan etnis minoritas untuk diterima di universitas2 kelas atas di China, karena ada program affirmative action. Juga kemudahan2 lain.

Dari dulu, tingkat pertumbuhan populasi etnis minoritas lebih tinggi di China. Alasannya: dulu waktu etnis mayoritas diharuskan hanya boleh punya satu anak, etnis minoritas tidak perlu mengikuti aturan tersebut, boleh banyak anak.

Dari narasi banyak vlogger2 asal Xinjiang, saya mengambil kesimpulan target audience mereka adalah warga China lain, dan mereka berusaha memperlihatkan kehidupan mereka sehari2. Tujuannya, untuk menghapus kesan "angker" Xinjiang dimata warga propinsi lain.

Salah satu motor penggerak ekonomi Xinjiang yg potensial adalah turisme, terutama turisme domestik. Turis domestik China belanja banyak, bisa datang dalam jumlah besar. Jadi antar propinsi mereka saling bersaing untuk menarik turis domestik yg jumlahnya luar biasa.

Sering dalam vlog, mrk berkata "jangan mengira kami disini 'gini gitu', itu semua gossip belaka". Jadi bahkan warga di China juga terpengaruh gossip media Barat, karena hebatnya penetrasi media Barat.

Bagus banyak remaja Xinjiang yg tampil dalam sosial media secara alamiah.

Media2 Barat sangat dipengaruhi oleh kelompok intelligence di negara2 Barat, yg sering mempublikasi hal2 yg diada2kan, tulisan2 NGO2 yg tidak ada basis fakta. Juga para "pakar" yg berkumpul dalam thinktank yg dibiayai oleh kelompok intelligence & industri senjata.

Jika mengikuti media Barat, maka situasi di Xinjiang akan spt seperti neraka. Situasi di China akan tergambar suram sekali.

Syukurlah dalam era sosial media, warga dunia punya sumber info lain, yaitu warga yg hidup disana secara langsung, termasuk warga2 negara2 Barat di China.

Vlog Ayituna beda lagi, dia vlog dari pedesaan di Xinjiang selatan, vlognya tidak begitu populer, tapi dia produktif sekali, sehari bisa upload 2 video!

Ini yg baru diupload bbrp jam silam, dia panen walnut di kebon rumahnya.

Dari vlog diatas, saya baru tahu kenapa orang pelihara anjing di kebon walnut. Walnut yg sdh matang akan jatuh, dan kalau ga ada anjing pasti akan mengundang burung2 gagak yg bisa membuka kulit keras walnut.