Setelah saya lihat mayoritas referensinya bukan artikel ilmiah tetapi berita koran. tapi yang menarik bukan artikel yang disitasi, tetapi artikel yang tidak sitasi. Tapi saya sepakat (sejauh ini) satu hal: Vaksin tidak boleh buru2 diberikan apalagi belum terbukti efektif
Kenapa saya tertarik dengan fakta bahwa grup ini tidak mensitasi artikel yang 'berseberangan' terkait PCR, obat HC? Lazimnya tulisan ilmiah adalah mendiskusikan artikel yang 'berseberangan'. Mengapa tidak membahas kasus asymptomatic Diamond Princess misalnya?
Uniknya juga mereka menyatakan COVID sudah selesai, tetapi kenapa Swedia justru bersiap untuk memasifkan kontak telusur bersiap menghadapi gelombang berikutnya? Kasus yang tinggi di Stockholm tidak dibahas? Mortalitas yang tinggi pada kaum imigran di Swedia?
Nah terkait angka kematian yang jauh lebih tinggi karena kanker dibandingkan dengan COVID (mengambil contoh Irlandia) nampaknya melupakan dimensi waktu. pasien dengan kanker meninggalnya tidak barengan. Sedangkan covid meski 'kecil' ketika mereka masuk ICU bareng2 itu masalah
Di halaman 6 disebut 'Autopsy has been banned' Autopsy dilarang katanya. Kok bisa ya, coba saja ke Pubmed search autopsy covid19, sudah banyak sekali mulai dari Italia, Jerman, Swiss, Amerika, dan tentu Cina semua pasien covid meninggal dengan kondisi paru yang mengenaskan..
saya ndak keberatan dengan perbedaan pendapat, tapi mbok ya yang adil. Oya disamping vaksin ada satu juga yang menarik yaitu tentang perusahaan obat, terutama Gilead yang pegang paten Remdesivir
barusan WHO solidarity trial menunjukkan data uji klinis bahwa Remdesivir tidak memberikan efek perlindungan terhadap kematian COVID, sedangkan dexamethasone yang jauh lebih murah bisa mengurangi risiko kematian hingga 30%.
Menariknya sebelum preprint dari paper WHO terbit, Gilead sudah teken kontrak dengan European Commission untuk pembelian remdesivir dengan nilai yang lumayan banyaklah. Hmmm
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh