Mainkan kata kata itu, wahai pembohong!!
Mainkan airmata itu, dalam satu adegan tanpa terpotong
Tak perduli hatimu berkata, bohong !
Atau malaikat di bahu kiri itu tertawa menuliskan cerita yang panjang
Tentang kebohongan mu !
Pembohong buta !!
Kau abadikan permainanmu disudut sudut kegetiran dan keinginanmu akan dunia
Tak perduli wajah wajah heran disana, bertanya tentang dirimu yang jauh berbeda
Agh .. kau pembohong buta !!
Yang kau kejar adalah harta dan pujian keberhasilan semata
Tak sadarkah, dunia menantimu dengan kejujuran yang sesaat akan tiba?
Ketika langit mulai mendung, dan rintihnya yang tersembunyi
Kau nyanyikan lagu lagu kemenangan dihatimu, ketika duka disana mempertanyakan haknya.
Tentang alibi yang kau putar balikkan dengan mudah
Siapa saksi bisu yang sanggup berkata, kini?
Hanya dinding dinding membisu, tanpa suara .. tanpa keberanian
Hanya angin angin lemah berbisik dan melarikan diri
Tak mampu mengulang waktu yang berjalan kian jauh
Pembohong itu hidup dalam puncaknya ..
Dan kibarkan bendera kejayaanmu !!
Tiapkan terompet terompet kemenanganmu !!
Busungkan dadamu yang tegap lagi tegar ...
Dan ku menunggu sampai kapan kau sanggup bertahan
Sampai kapan??
Sampai kau siap meratapi keterpurukanmu ...
Nikmatilah hidupmu wahai pembohong !!
Aku tak pernah sungkan melihatmu berbinar dengan mata hatimu yang menangis....
2.*Lain hal nya dengan burung elang, makhluk satu ini malah akan masuk ke badai yang menyerang dimana ia berada. Bukan nya berlindung tapi elang malah masuk ke dalam badai.
Di dalam badai yang kuat, elang memanfaatkan kekuatan aliran angin itu untuk mengepakkan sayap.
Memancing merupakan suatu hobi oleh sebagian orang, bahkan banyak dari mereka yang rela pergi ke tempat-tempat yang sangat jauh dan terpencil demi menikmati tarikan ikan saat memancing
Presiden Sukarno pernah punya pengalaman tidak mengenakan dengan Charles de Gaulle. Beredar rumor bahwa Presiden Prancis itu benci kepada Bung Karno. Dengan alasan tertentu, de Gaulle cenderung bersikap sinis terhadap Sukarno.
3.* “Suatu kali saya mengetahui bahwa de Gaulle tidak senang kepada saya,” ujar Sukarno kepada penulis otobiografinya Cindy Adams dalam Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
1. yang artinya "sendi dasar yang lima" atau "lima dasar yang kokoh". Mula-mula kata "sila" dipakai sebagai dasar kesusilaan atau landasan moral Buddhisme, yang memuat lima larangan.