Perempuan dan laki2 secara kuantitas merasakan jumlah marah yg sama, tapi kualitas dalam mengekspresikan kemarahan dan agresi pada bedes laki2 umumnya jelas lebih hebat dan lebih destruktif
Perbedaan konstelasi di otak mereka yg membuat perbedaan ini.
Amygdala adalah pusat rasa takut, kemarahan, dan agresi. Secara fisik, umumnya ukuran amygdala laki2 lebih besar dari pada perempuan
Sebaliknya, PFC, pusat kendali yg menekan ekspresi rasa marah, ketakutan dan agresi pada perempuan umumnya lebih luas dari pada laki2
Pengetahuan di dunia kedokteran berkembang seringkali diawali dengan efek yg tidak terduga pada pemberian satu bahan obat.
Misalnya pada perempuan2 yg mendapatkan terapi testosteron, didapati bahwa mereka sering merasakan respon rasa marahnya mendadak menjadi lebih cepat.
Saat laki2 beranjak dewasa dan kemudian menua, level testosteron tubuhnya menurun
Selain itu kepekaan amygdala juga turun, korteks prefrontal mengambil alih kendali
Itu sebabnya kenapa laki2 tua umumnya akan lebih tidak gampang marah, kendali kemarahan mereka makin menguat.
Rasa marah lebih mudah dibangkitkan laki2, sumbu “mercon kemarahan"nya lebih pendek ketimbang perempuan, lebih cepet mbledhos.
Amygdala laki2 juga punya lebih banyak reseptor testosteron yg merangsang dan meningkatkan respon thd rasa marah, terutama saat pubertas.
Sirkuit kemarahan di otak perempuan sedikit lebih rumit, sehingga ekspresi marah pada bedes perempuan lebih secara tidak langsung.
Bahkan bedes perempuan bisa dengan sangat mudahnya menyembunyikan rasa marah dalam ekspresi wajah dan sikapnya.
Kalo ada perempuan menggigit bibirnya untuk menahan marah, ini bukan karena faktor hasil didikan atau latihan.
Tapi lebih disebabkan struktur sirkuit kemarahan di otak bedes perempuan yg tumpang tindih dengan sirkuit lain.
Tidak seperti pada bedes laki pada umumnya.
Pada saat perempuan ingin mengungkapkan rasa marah seringkali saat itu juga sirkuit2 lain di otaknya berusaha membajak respon ini.
Modus pembajakannya: sirkuit2 otak perempuan mengajak untuk meghitung2 dulu akibat respon marah itu, didasari rasa takut dan antisipasi pembalasan.
Di samping itu, dalam rentang waktu ratusan ribu tahun otak bedes perempuan telah berevolusi menjadi sangat efektif mencari cara menghindari konflik,
dengan adanya rasa takut akan membuat bedes lain marah dan rasa takut kehilangan hubungan dengan bedes lain.
Pada otak perempuan yg menahan marah, terjadi perubahan mendadak level bbrp neurotransmiter: serotonin,
dopamin,
dan norepinefrin.
Keadaan ini sgt tidak nyaman,
Sebagai respon maka otak bedes perempuan mengembangkan satu langkah tambahan dlm menghindari konflik dan rasa marah.
Secara evolusioner otak bedes2 perempuan mengembangkan serangakian sirkuit untuk membajak emosi dan mempertimbangkan rasa marah
sirkuit ini yang tidak ada di otak kebanyakan bedes laki2
Terdapat area2 super besar di otak bedes2 perempuan yg berperan mempertimbangkan kemarahan, mencerna dan melunakkan rasa marah itu sebelum diekspresikan.
Area2 ini ada di prefrontal cortex dan anterior cingulate cortex.
Kedua area yang melumerkan ekspresi marah.
Scr evolusioner, bedes perempuan mengaktifkan area2 itu lebih krn antisipasi thd resiko kehilangan dan resiko rasa lbh menyakitkan yg bisa timbul
Di alam liar sepanjang evolusi, kehilangan hubungan dg sosok laki2 penyedia kebutuhan berarti kiamat bagi bedes perempuan & anak2nya.
Kehati2an dalam menahan ekspresi marah bisa juga menyelamatkan bedes perempuan dari pembalasan dendam bedes laki2 yg secara biologis memang mudah marah
Kalau tdk mudah hilang kesabaran, akan lbh kecil kemungkinannya utk membangkitkan respon yg ekstrem dari bedes laki2 ngamukan.
Dari banyak penelitian, bila konflik atau pertengkaran pecah pada suatu permainan anak2 bedes perempuan biasanya mereka memutuskan berhenti bermain.
Mereka melakukan ini untuk menghindari saling bentak.
Otak perempuan dirancang begitu oleh evolusi sepanjang jutaan tahun.
Akan sangat kontras kalau hal ini terjadi pada sekelompok bedes laki2 anakan
Bila ada konflik dalam permainannya, anak laki2 biasanya justru terus bermain bahkan lebih semangat.
Mereka berebut posisi, bersaing dan berdebat siapa yg berhak jadi boss.
Tapi saya kasik tau ya, bedes2 laki perlu hati2...
Bedes perempuan yg habis kesabaran (karena perlakuan pasangannya atau anaknya dalam bahaya) ekspesi kemarahannya bisa langsung meledak hebat tidak terkendali, bahkan cenderung ngawur dan tidak jarang membahayakan
Otak perempuan tidak selalu merasakan "ledakan awal" kemarahan secara langsung dari amygdala, seperti apa yang dirasakan laki2
Bahkan laki2 sering kali nggak bisa ngerti mengapa bedes perempuan tidak marah pada situasi yg akan membuat laki2 naik pitam mencak2 nggak jelas
Otak bedes perempuan mempunyai kecenderungan berbicara dg bedes lain bila mereka marah, curhat memang hal yg langka pada bedes laki2.
Ya meskipun ada jugak seh bedes lakik yg tiap kali marah crita kemana2 :)
Meskipun perempuan lebih lambat bertindak secara fisik saat marah, tapi sirkuit2 verbal di otaknya lebih mudah merespon kemarahan
Bila diaktifkan rasa marah, sirkuit2 verbal otak perempuan membuat keluar rentetan kata2 amarah yg tidak mungkin ditandingi bedes laki2 manapun
Biasanya, bedes laki2 mengucapkan kata2 lebih sedikit dan memiliki kemampuan verbal lebih rendah dibanding bedes perempuan pada saat marah.
Jadi bedes laki2 kemungkinan besar akan kalah dalam adu mulut jika berhadapan dengan bedes perempuan dalam sebuah pertengkaran
Sirkuit marah otak bedes laki2 seringkali akan kembali ke cara2 fisik untuk mengekspresikan kemarahannya, akibat frustasi karena tidak bisa menggunakan ketrampilan verbalnya.
Ini yang bahaya
Masalah yg sering terjadi pd setiap pasangan:
Sirkuit otak bedes laki2 yg cenderung dan cepat mendorongnya mengeluarkan reaksi marah dan agresif.
Sementara, perempuan merasa ketakutan lalu menutup diri, krn struktur otak purba memberitahu perempuan bhw keadaan sedang bahaya.
Otak purba bedes2 perempuan juga mengantisipasi bahwa kalau melarikan diri dia akan kehilangan sumberdaya juga kehilangan pembela dirinya dan anak2nya.
Jadilah bedes2 perempuan ini diem di sudut gua, sambil nggigit bibir.
Kalau pasangan bedes jaman digital tetap terkurung dlm konflik jaman purba, maka tidak ada peluang menemukan pemecahan dlm pertengkaran.
Memahami perbedaan sirkuit emosi marah otak bedes laki2 dan sirkuit keselamatan otak perempuan, bisa sangat membantu mencari solusi konflik.
Memahami cara kerja otak bedes dalam proses marah, mungkin akan bisa membantu kita mengendalikan kemarahan.
Ya gitu aja seh,
Wis yo, jangan ngamukan... nggilani!
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Segel pintu ini yang jadi asal usul mitos kutukan pembongkar makam Pharaoh, dalam hal ini Pharaoh Tutankhamen
Umur mitos kutukan King Tut ini sebenernya belum 100 tahun.
Diawali dg kejadian di thn 1922, kuburan raja Tutankhamen ditemukan.
Saat itu koran2 di Eropa juga melaporkan adanya prasasti di dekat pintu makam King Tut yg berbunyi: “kematian segera mendatangi mereka yg menyentuh makam pharaoh”
Nah kelakuan bedes seratus tahun lalu dan sekarang sama aja seh
Dibuatlah cerita kutukan King Tut, bahwa semua arkeolog dan para pekerja yg menodai makam mati secara tragis.
Cerita ini kemudian diyakini banyak bedes di dunia, sampek sekarang!
Jemuah pahing 24 Agustus 1962, untuk pertamakalinya TVRI memancarkan siarannya, siaran langsung Upacara Pembukaan Asian Games IV Jakarta
TV Fleetwood yg sejak saat itu nongkrong di kamar tengah pensiun tahun 1976 diganti tifikolor, dan pindah ke kamarku. Sekarang masih nyala
Kemis wage 24 Agustus 1989, RCTI melaunching siarannya
Setahun kemudian, jemuah wage 24 Agustus 1990 giliran SCTV memulai siarannya untuk daerah Surabaya dan sekitarnya, acaranya (terutama film) kebanyakan adalah “siaran tunda” yg tayang di RCTI seminggu sebelumnya
Salah satu filem seri di TVRI yg pernah jadi faforit, ndesik milion dolarmen