@ganjarpranowo Jadi Target Pembunuhan Karakter: Data Ganda, Angka Covid Melejit!
Pembunuhan karakter dlm ploitik itu hal biasa, tujuan nya utk merusak reputasi seseorang. Bisa dgn memanipulasi fakta atau memberikan cerita yg tdk benar ttg org yg dituju seword.com/politik/ganjar…
Ada apa di Jawa Tengah? Itu pertama kali yang jadi pertanyaan ketika secara nasional beberapa kali Jateng menempati peringkat atas angka Covid-19 nasional. Bahkan sempat mengalahkan DKI Jakarta. @SatyaJogja_@NgkongN0tR0b0t@FaGtng@pawartosyogya@AriestaRiico_
Terus terang saja, saya lebih percaya dengan Gubernur Jateng, @ganjarpranowo soal pekerjaan ketimbang Gubernur Anies. Namun, saya berusaha fair dalam menilai. Bisa saja ada faktor-faktor khusus yang menyebabkan angka Jateng sangat tinggi.
Tapi apa? Soal kerumunan massa yg nyata terjadinya di Jabodetabek. Soal libur panjang, sudah lewat dari masa inkubasi 14 hari.
Nah,soal angka ini mmg sdh ada masalah sebelumnya,yakni pada Senin (23/11),data dari @satgascovid19id mencatat adanya angka penambahan lebih dari 1.000.
Sedangkan kasus aktif Jateng saat itu dirilis sebanyak 10.464. Padahal menurut catatan pemerintah Jateng, kasus aktif Jateng ada di angka 7.463 kasus. Ada perbedaan sekitar 3.000 kasus. Jadi gimana ini?
Menurut penjelasan @ganjarpranowo waktu itu, dari pengecekan tanggal 1 - 10 November 2020, ada 809 data yang terlambat ditempelkan sebagai data tambahan. Bahkan ada 18 nama yang tes sejak Juni 2020, tapi baru dimasukkan dalam rilis data nasional tersebut jateng.antaranews.com/berita/351704/…
“Kami minta teman-teman untuk clearing data dengan pusat. Kalau ada data terlambat itu tidak apa-apa, tinggal ditambahkan. Jadi itu karena delay, dan itu bukan data harian,” ungkap @ganjarpranowo
Klo slh sekali,ya ok lah. Namanya jg koordinasi data dilakukan buat seluruh Indonesia. Jdi wajar kalau ada yg masih salah2. Namun perkembangan berikutnya, kesalahan itu ternyata terulang kembali. Bahkan lebih ngaco.Ini terjadi dlm rilis angka nasional per tanggal 29 November 2020
Tampak angka Jateng luar biasa tinggi,mencapai 2.036 kasus, sementara DKI Jakarta saja hanya sampai 1.431. Percaya dong sama angka Jakarta,secara di Ibu Kota kan. Angka Jateng ini bahkan sampai jadi perhatian Presiden Jokowi. @BungkusTukang@JatengOpini@tjhinfar21@vita_AVP
Mencoreng muka Jateng dan pemimpinnya. Namun yang kaget bukan hanya kita. Ternyata pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng juga kaget, karena kenyataannya bukan seperti itu. “Ini berbeda jauh dari data kami yang hanya 844 penambahannya,” ujar Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo.
Ternyata, setelah ditelusuri, ada data ganda, bahkan ditemukan sebanyak 519 data ganda dalam rilis tersebut. Haaaaa???
"Selain itu, kami temukan juga ada 75 orang yang pada minggu sebelumnya kemarin dirilis lagi. beritasatu.com/jaja-suteja/ke…
Untuk temuan 519 yang dobel data itu, ada satu nama ya sampai empat hingga lima kali sehingga total data yang dobel sebanyak 694 itu saja, ya saat rilis Jateng tambah 2.036," ujarnya. Contoh nama satu pasien ditulis hingga 5 kali terjadi di Kabupaten Kendal.
Selain itu banyak kasus lama yang dimasukkan dalam rilis 29 November, padahal sudah diinput pada Juni 2020. Padahal Yulianto sudah berkali-kali berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 pusat afar data bisa sinkron dan tidak meresahkan masyarakat.
Data yang benar tinggal diambil saja dari website corona.jatengprov.go.id, karena sudah valid Sumber.
Ketika saya cek lagi di akun Twitter @BNPB_Indonesia hari ini. Pada rilis tanggal 29 November angka penambahan kasus Jateng memang masih 2.036.
Namun pada rilis tanggal 30 November, angka tersebut menurun drastis hingga 899 kasus. Artinya, omongan pemprov Jateng nggak asal ngomong, nggak bohong, dan justru valid. Betul? Berikut rilis data tanggal 30 November ya dan saya coba besarkan image-nya.
Ada pula bocoran hasil input dari Kabupaten Kendal yang ganda itu, di foto ke-3.
Gilaaak? Kalau kesalahan terulang, bisa jadi itu bukan kesalahan. Oleh sebab itu tulisan ini pun saya masukkan ke kanal politik. Karena tiba-tiba saya mencium ada bau amis di sana.
Lihat saja hasil input dari Kabupaten Kendal itu. Namanya sama, namun di bagian umur beda-beda dan nomor kontak hanya 1 di nama pertama. Seakan disengaja. Nama lengkap orang Indonesia itu kan secara data unik ya. Jarang ada yang sama saklek. Hal ini sungguh mencurigakan.
Saya pun berpikir secara politis. Angka Covid Jateng yang melejit ini sangat mencoreng nama Ganjar. Siapa yang diuntungkan jika nama Ganjar jadi jelek? Hohoho, kita tinggal melihat berbagai hasil survei elektabilitas capres 2024 saja
Ada 3 nama di sana, yang elektabilitasnya tergerus oleh prestasi dan kinerja seorang @ganjarpranowo. Yakni Prabowo Subianto, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan. Siapa yang paling ada kedekatan dengan Satgas Covid pusat? Siapa yang ada kedekatan jaringan dengan Satgas Covid pusat?
Siapa yang ada kedekatan jaringan dengan Doni Monardo? Doni Monardo sudah ketahuan punya kedekatan dengan JK, seiring dengan beredarnya foto di atas itu kan? Dan dari majalah Gatra kita mengenal poros JK-Anies-Rizieq.
Bisa jadi. Ingat saja siapa yang diuntungkan kalau nama Ganjar sampai nyungsep. Ganjar sendiri nampak kalem menghadapi kesalahan data ini. Ya iya lah, orang gak salah kok.
Beda lah sama yang suka ngeles-ngeles, biasanya orang macam itu memang banyak salahnya. Kita lihat perkembangan berikutnya ya. Selalu dari kura-kura!
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kasus hajatan yg menjerat Wakil Ketua DPRD Kota Tegal,Jateng, Wasmad Edi Susilo mulai disidangkan. Sanksi pidana yg dijatuhkan tersebut dinilai bisa menjadi pembelajaran berharga bagi masyarakat dan pejabat lain @ganjarpranowo@podjiutami
Pemidanaan pejabat ataupun tokoh masyarakat akibat pelanggaran protokol kesehatan pencegahan Covid-19 cukup jarang terjadi, tetapi bukannya tidak ada. Dari lapangan sepak bola di Kota Tegal, Jawa Tengah, tercatat kasus pertama pemidanaan pejabat akibat menggelar dangdutan.
Belakangan, santer tersiar pengusutan sejumlah kasus pelanggaran protokol kesehatan pencegahan Covid-19, di antaranya penyelenggaran pernikahan di Petamburan, Jakarta Pusat, serta kerumunan acara di Megamendung, Bogor, Jawa Barat. @Gus_Raharjo@SatyaJogja_ google.com/amp/s/m.antara…
Gus Yasin terima amanah maju pencalonan Ketua Umum PPP
Putra ulama karismatik almarhum Kiai Haji Maimoen Zubaer, @TajYasinMZ atau yg akrab disapa Gus Yasin, memutuskan maju pada pencalonan Ketua Umum DPP PPP setelah menerima amanah dari dari sejumlah pengurus DPW. @Gus_Raharjo
"Setelah saya mendengarkan masukan, saran dan dukungan dari DPW PPP dan DPC PPP dari Sabang sampai Merauke, juga dukungan dari para kiai, ulama, ormas Fusi PPP, Asparagus (Aspirasi Para Gus), kader PPP baik yang di struktural maupun kader simpatisan di seluruh Indonesia,
Maka dengan mengharap rida Allah SWT seraya mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya menerima amanah untuk dicalonkan sebagai ketua umum dalam Muktamar IX PPP," kata Gus Yasin di Semarang, Selasa (1/12) malam. @DSutiyanti@NgkongN0tR0b0t@pawartosyogya@Widyarenee@FaGtng
antara pusat dan daerah, khususnya Jawa Tengah. "Iya betul," kata Wiku kepada Tempo, Senin, 30 November 2020.
Wiku mengatakan, ke depannya memang perlu dibuat sistem data dengan kemampuan interoperabilitas. Namun, ia menyatakan sistem tersebut sudah dikembangkan @Jateng_Twit
"Dan dipakai di Satgas Penanganan Covid-19," ujarnya.
Pada 29 November 2020, Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan kasus harian Covid-19 di Jawa Tengah sebanyak 2.036. Di hari yang sama, data Pemprov Jawa Tengah menunjukkan penambahan sebanyak 844 orang yang positif.
Yuk cari fakta nya!!
Pemprov Jateng terus berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dgn cara tracing terus dilakukan. Bahkan,jumlah testing di provinsi yg dipimpin @ganjarpranowo ini telah melampaui target tes yg ditetapkan WHO
Dalam standar tes Covid-19 yang ditetapkan WHO, pemeriksaan yang harus dilakukan adalah 1/1000 penduduk perminggu. Dengan jumlah penduduk Jawa Tengah sekitar 34 juta, maka standarnya ada 34.000 orang yang dites di provinsi ini. @JatengOpini@Jateng_Twit@DSutiyanti@humasjateng
Tingginya tes di Jateng ini tentu berpengaruh pada tingginya angka kasus positif Covid-19. Sebab semakin banyak tes yg dilakukan,maka akan semakin banyak kasus yg ditemukan.
Dalam standar tes Covid-19 yg ditetapkan WHO, pemeriksaan yang harus dilakukan adalah 1/1000 penduduk perminggu. Dengan jumlah penduduk Jawa Tengah sekitar 34 juta, maka standarnya ada 34.000 orang yg dites di provinsi ini. @ganjarpranowo
“Jumlah testing PCR di Jawa Tengah pada minggu ke-48 adalah 70.053 tes. Padahal, sesuai target WHO yang mensyaratkan 1/1000 penduduk perminggu, seharusnya hanya 34.000 warga yg dites. Jadi, jumlah tes kita dua kali lebih tinggi dari target WHO,” @satgascovid19id@jokowi@KSPgoid
Tingginya tes di Jateng ini tentu berpengaruh pada tingginya angka kasus positif Covid-19. Sebab semakin banyak tes yang dilakukan, maka akan semakin banyak kasus yang ditemukan.
Presiden @jokowi: Tidak Ada Tempat di Tanah Air bagi Terorisme
Presiden Jokowi mengutuk keras segala bentuk tindak teror dan di luar batas kemanusiaan yg terjadi di Kab. Sigi,Sulteng
Presiden jg menegaskan bahwa tak ada satupun tempat di Tanah Air bagi tindak terorisme tersebut.
Hal itu disampaikan Presiden dalam keterangan resminya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 30 November 2020.
“Tindakan yang biadab itu jelas bertujuan untuk menciptakan provokasi dan teror di tengah masyarakat yang ingin merusak persatuan dan kerukunan di antara warga bangsa