Thread by @fadlybahari

Prabu Siliwangi berpesan "suatu saat nanti akan dtg "Bocah Angon" (bocah=anak; angon=gembala).

Yang ia gembalakan ranting & daun kering (analogi pena & kertas).

Ia terus lakukan kegemarannya, menjelajah & mengumpul apa yg ia temui, yakni sejarah umat manusia zaman ke zaman.

Menariknya, wangsit Prabu Siliwangi ini nampaknya sejalan dgn agenda Allah di akhir zaman, yaitu membuka secara terang benderang perjalanan sejarah umat manusia, dari yg awal hingga paling akhir, layaknya sebuah film menjelang akhir yg membuka plot cerita sejelas-jelasnya.

Jadi ada kemungkinan, Bocah Angon yg disebut Prabu Siliwangi adalah hamba Allah yg berperan sebagai pengungkap secara terang benderang riwayat sejarah umat manusia.

Hal menarik lainnya, Ratu Adil yg ada disebutkan dlm wangsit Prabu Jayabaya, ternyata disebutkan pula oleh prabu Siliwangi. Bahkan, nampaknya banyak kalangan menganggap bahwa sosok Bocah Angon adalah sama dgn Ratu Adil

Saya pribadi cenderung sepakat dgn pendapat tersebut.

Terutama karena nama "bocah angon" ataupun "ratu adil" lebih merupakan sebutan peran.

Jadi, ada saat di mana sosok misterius itu menjalani peran sbgi "bocah gembala", di saat lain menjalani peran sebagai "Raja yg Adil"

Pemahaman ini dpt dilihat sejalan dgn sebutan satria piningit, yg dpt dimaknai satria yg ditahan kemunculannya hingga tiba pd waktu yg ditentukan.

Pemahaman nama satria piningat ini kelihatan berkorelasi pula dgn sosok maitreya dlm tradisi buddha

Seperti halnya satria piningit, sosok maitreya dlm tradisi Buddha juga biasanya digambarkan dlm visual patung dgn pose duduk mengongkang kaki, menyiratkan tengah menunggu waktu untuk kemunculannya.

Jika kita bergeser ke sosok eskatologi dlm tradisi Islam, di sana ada nama Mahdi (katanya sebutan Imam Mahdi merujuk pada sebutannya dlm tradisi syiah)

Nama ini pun pada dasarnya sebutan gelar. Mahdi artinya "orang yg mendpt petunjuk".

Wujud Satria piningit, bocah angon, ratu adil, maitreya, hingga Imam Mahdi, pada umumnya dipercaya dalam masing2 tradisi, sebagai seorang sosok anak muda.

Ini bisa saja menguatkan asumsi jika kesemua nama itu merujuk pada satu orang yg sama.

Mengenai siapa sesungguhnya sosok anak muda misterius ini, adalah hal yg tidak akan diungkap.

Orang yg tahu esensi, seperti prabu siliwangi ataupun Prabu Jayabaya, tidak akan mengungkap walaupun sangat mungkin bahwa mereka tahu.

Prabu Jayabaya mengatakan bahwa hanya "yang bersangkutanlah" (satria piningit) yg dpt mengerti ciri2 yg ia sebutkan dlm wangsitnya.

Dengan demikian, nampaknya, prabu Jayabaya tau siapa sosok ini, dan ia tahu bhw suatu saat "sosok yg bersangkutan" akan mengenal dirinya sejatinya setelah menyadari bahwa semua ciri2 yg disebutkan dlm wangsit Prabu Jayabaya ada pada dirinya.

Begitu pula ciri2 yg disebutkan dlm hadis Nabi Muhammad terkait Mahdi, ciri2 Maitreya yg disebut dlm tradisi Buddha, ciri2 Kalki Avatara yg disebut dlm tradisi Hindu, dan ciri2 Budak Angon yg disebut dlm wangsit Prabu Siliwangi.

Pokoknya, si pemuda misterius ini akan mendptkan penggambaran dirinya ada dlm semua wangsit yg disampaikan para pendahulunya. Sehingga tidak mungkin ia tidak tahu siapa dirinya yg sesungguhnya

Demikian untuk sementara 🙏

Oya pembahasan lebih jauh mengenai Imam Mahdi dpt dibaca dlm 3 artikel yg telah saya tulis..

Di sini...

https://twitter.com/fadlybahari/status/1318447694977757184?s=19

Di sini...

https://twitter.com/fadlybahari/status/1318447925849067520?s=19

Dan di sini...

https://twitter.com/fadlybahari/status/1329333176041426945?s=19

Saya lanjutkan thread ini....

dalam banyak literatur tema eskatologi, baik itu dari tradisi agama samawi, hindu - buddha, dan kepercayaan tradisional nusantara, Sosok Penyelamat dunia memiliki banyak sebutan, dan yg menarik karena, masing-masing sumber itu memberikan ciri2 sosok penyelamat yang beragam.

dan yang mengagumkan adalah karena ciri2 itu sangat spesifik.

Misalnya, tradisi Islam menyebutkan ciri2 tahi lalat di pipi, tradisi Buddha menyebutkan sanggulan rambut bak mahkota di atas kepala dengan dgn senantiasa menggunakan semacam ikatan syal di pinggang,

pending... shalat azhar dulu... 😁🙏

Lanjut... | Dalam purana, kalki digambarkan tampil menunggang kuda putih.

Yang menarik, penggambaran "penunggang kuda putih" ada juga disebutkan dalam nubuat Yohanes dari Patmos, terekam dalam kitab Wahyu. Yaitu tentang nubuat "empat penunggang kuda" (The Four Horsemen)

namun, saya telah membahas hal ini dalam tulisan sebelumnya, bahwa penunggang kuda tersebut, kemungkinan merujuk pada Nabi Muhammad.

silakan baca dalam tulisan ini...
fadlybahari.wordpress.com/2020/09/09/mak…

hemat saya, kemungkinan ada dua "penunggang kuda putih." satu merujuk pada Muhammad, yg kedua merujuk pada sosok penyelamat di akhir zaman.

diksi "kuda putih" kemungkinan merupakan bentuk analogi, seperti halnya penunggang kuda merah, hitam, dan kuda pucat dlm nubuat Yohanes.

Selain ciri2 fisik dan penampilan, juga ada ciri2 kebiasaan. Dalam tradisi Buddha, Maitreya digambarkan menjadi tempat pengakuan dosa, konseling memberikan bimbingan atau nasehat, dan di lain waktu menginspirasi para scholar/saintist, dengan kecerdasannya.

Kecerdasan yg dimiliki Maitreya dapat kita lihat berkorelasi dgn budak angon yg disebutkan dlm wangsit Prabu Siliwangi sebagai seorang penulis dan peneliti sejarah, yg disimbolkan dgn ungkapan "penggembala ranting dan daun kering - mengumpulkan sejarah dari zaman ke zaman."

Yg terpenting, ia adalah manusia biasa. tradisi Islam menyebut: "ia yg tercerahkan dlm semalam".

Dlm Theravada dikatakan, Maitreya terlahir & berproses di awal hidupnya seperti manusia kebanyakan, lalu mendpt pencerahan

pembahasan lengkapnya di sini...
fadlybahari.wordpress.com/2020/11/19/sis…

Dlm kuran waktu ribuan tahun, katakanlah sejak sosok ini dinubuatkan Buddha Gautama setidaknya, pemahaman ttg sosok misterius ini mmg melahirkan banyak versi narasi.

Situasi seperti ini tentunya umum terjadi. ada pendpt mainstream & ada pula hadir pendpt pembeda

bentuk pendapat berbeda yg umum hadir menyatakan bahwa sosok penyelamat akhir zaman itu adalah sebuah konsep abstrak. "Setiap orang adalah penyelamat untuk dirinya sendiri," kurang lebih seperti maksudnya.

Pertanyaannya, mau dikemanakan semua pesan nubuat orang-orang suci terdahulu (Buddha, Muhammad, dll) yg secara sangat jelas mengutarakan ciri fisik.

Tidakkah maksud pendapat alternatif ini dgn sendirinya menganggap salah pesan2 Nabi2 tsbt?

Sementara, bukankah salah satu syarat utama dlm beragama (khususnya dlm Islam) adalah mengimani (percaya apa yang disampaikan) Nabi Allah? 🙂

Tentu saja, adalah hak semua orang untuk berpikir beda. memilih untuk tidak mengikuti petunjuk nabi2 terdahulu juga hak setiap orang.

dan para nabi itu pun telah diingatkan, bahwa mereka hanyalah "penyampai pesan" dan "bukan penanggung jawab"

ketika pilihanmu yg berbeda dengan petunjuk nabi itu membawamu ke neraka, sesungguhnya surga pun tidak keberatan terhadap hal itu. Surga tidak bersedih karena bukan ia yang kau pilih.

untuk situasi ini, Allah berfirman:

Dan kaummu mendustakannya padahal itu benar adanya. Katakanlah, “Aku ini bukanlah penanggung jawab kamu.”
(QS. Al Anam ayat 66)

Demikian untuk sementara... 🙏