kalo nggak produktif, sering kali kita merasa bahwa manajemen waktu kita jelek.
sebenernya enggak, manajemen fokus kitalah yang jelek.
kita cuma punya 24 jam dalam sehari.
kalau kita hanya ke fokus ke manajemen waktu, kita cuma akan terpaku pada jumlah jam yang kita gunakan untuk jadi produktif/nggak.
jadi, solusi yang tepat buat meningkatkan produktivitas adalah dengan manajemen fokus.
manajemen fokus berarti kita menyelesaikan tugas untuk alasan yang tepat, di tempat dan waktu yang tepat juga.
gimana penerapan dari manajemen fokus ini?
well, salah satunya adalah dengan menghilangkan attention residue. attention residue adalah keadaan di mana pikiran kita terus memikirkan kegiatan2 menarik, sehingga kita kehilangan fokus pada pekerjaan yang membosankan.
salah satu yang menyebabkan attention residue ini adalah karena kita melakukan kegiatan yang menyenangkan dulu sebelum melakukan pekerjaan yang membosankan.
bayangin aja, kalo kita main game 2 jam sebelum ngerjain PR, PR kita bakal keliatan makin membosankan kan?
jadi, kalo pengen nyelesaiin pekerjaan yang kita anggap membosankan, gini urutan ngerjainnya:
kerjaan yang lumayan menarik - kerjaan super membosankan - kerjaan yang sangat menarik
dengan urutan kayak gitu, kita nggak akan merasa terlalu tersiksa waktu ngerjain pekerjaan yang paling membosankan sekalipun.
nah, dari sini bisa kita lihat bahwa produktivitas nggak semata-mata tentang manajemen waktu aja, tapi juga gimana kita menyusun urutan pekerjaan.
poin yang kedua adalah tentang eliminasi distraksi.
manajemen waktu mengajarkan kita bahwa kita harus mengeliminasi semua distraksi yang mungkin muncul, baik dari orang lain maupun diri sendiri.
masalahnya, hal ini sulit dilakukan, bahkan cenderung nggak mungkin. jadi, alternatifnya apa?
manajemen fokus. be thoughtful about the timing of those distractions.
contohnya, kita nggak perlu sepenuhnya puasa dari Instagram atau Twitter, kita cuma perlu kesadaran penuh waktu scrolling.
sebelum buka medsos itu, coba tanyain ke diri sendiri: ada yang mau dilihat nggak di sana? ada yang mau di-upload nggak? kalo enggak, ya ga usah.
dengan kesadaran penuh ini, kita nggak perlu mengeliminasi distraksi sama sekali.
distraksi-distraksi itu bakal tetep ada, tapi kita nggak akan merasa terdistraksi.
jadi, untuk meningkatkan produktivitas, nggak perlu nge-track aktivitas yang kita lakukan per menit.
sebaliknya, fokuslah ke apapun yang perlu kita lakukan, nanti waktunya yang akan menyesuaikan (semakin fokus, semakin cepat selesai).
sekian! semoga thread singkat ini bisa bermanfaat, ya!
kalo kalian punya pandangan tentang hal ini, bisa langsung komen aja yaa, i would love to discuss!
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
pernah nggak sih, ngerasa udah bikin to do list panjang2 tapi nggak ada satu pun yang terlaksana? well, mungkin itu adalah karena to-do list bukan metode yang paling tepat buat kita.
jadi, apa dong yang sesuai?
berdasarkan pengalamanku, to-do list hanya berlaku di situasi tertentu, misalnya kalo aku lagi bener-bener selo tapi pengen produktif.
atau bisa juga kalau aku perlu proyek besar yang harus dipecah jadi beberapa langkah.
selebihnya, untuk keseharianku, aku lebih sering pake alternatif dari to-do list. apa itu?
5 video yang bikin kamu langsung gerak ke meja belajar!
self-explanatory lah ya hehe, enjoy!
1. Evidence-Based Revision Tips - Ali Abdaal
di video ini, Ali ngebahas beberapa metode belajar yang nggak efektif tapi sering dipake. dia juga bahas beberapa penelitian yang nunjukkin gimana sih metode belajar yg efektif itu. very insightful!
Kalo kamu mager nontonnya, atau males karena durasinya 20 menit, tenang aja! Udah ada rangkumannya nih di sini hehehe