19-21 Januari: Presiden Jokowi berkunjung ke Labuan Bajo; menginap dan melakukan rapat di Resort Plataran Komodo. Presiden menegaskan bahwa “kawasan Labuan Bajo harus betul-betul menjadi kawasan premium” dan mengumumkan pembangunan di Pulau Rinca akan segera dimulai.
Pada Minggu, 19 Jan, presiden ditemani keluarga Yosua Makes menikmati laut Lab Bajo dari atas kapal phinisi milik keluarga pemilik group Plataran itu. Adik Yosua Makes, yi David Makes, adalah pemilik saham PT SKL yang diberi konsesi 22,1 hektar untuk resort ekslusif di P Rinca.
30 Januari: Sebuah rapat digelar ke Kementrian LHK u memantapkan proyek2 di TN Komodo. Diputuskan P. Komodo & perairan sekitarnya mjd kawasan ekslusif dgn membership 1000 USD, pembangunan sarana wisata di Pulau Rinca, serta pengembangan pusat bisnis kuliner premium di P Padar.
12 Februari: Sebuah demonstrasi yang lebih dari 1000 peserta digelar di Labuan Bajo. Demonstrasi ini mengkritisi rencana-rencana pembangunan dan investasi swasta di kawasan konservasi serta menuntut pengelolaan pariwisata yang mengindahkan alam dan hak warga setempat.
22 Maret: TN Komodo ditutup untuk kunjungan karena pandemi Covid-19. Proyek-proyek terus dipersiapkan.
13 Juli: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) mengeluarkan SK NoS.576/KSDAE/KK/KSA.1/7/2020 tentang “Pengecuailan AMDAL terhadap pembangunan sarana prasarana wisata di TN Komodo”.
15 Juli: Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Kementerian PUPR dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dalam rangka pembangunan sarana dan prasarana pendudung wisata di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo.
6 Sept: Tim Arsitek publikasikan desain bangunan wisata di Rinca melalui dgn frame “Wisata Jurassic”. Framing ini sejalan dgn pernyataan Luhut Panjaitan ttg pengelolaan TN Komodo menjadi “Jurassic Park”. Framing ini memicu kritik public. Jg, desainnya dinilai tdk selaras alam
Awal September: Pembangunan di Pulau Rinca dimulai dengan pembongkaran angunan sarana prasarana milik BTNK yang lama. Beredar foto-foto berisi mobilisasi alat-alat berat ke dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Warga terus menyampaikan kritik.
9 Sept: organisasi2 masyarakat sipil di Flores mengirim surat kpd UNESCO dan Program Lingkungan PBB (UNEP) menyampaikan keprihatinan tentang pembangunan yang serampangan di bentang alam yang merupakan “World Heritage Site” dan “Man and Biosphere Reserve” itu.
1 Oktober: Sekali lagi Presiden Jokowi berkunjung ke Labuan Bajo. Dlm kunjungan ini Presiden memeriksa kualitas trotoar dan meninjau proyek-proyek lain. Tidak ada pernyataan menanggapi permasalahan yang diangkat public seputar model pengelolaan TN Komodo.
5 Oktober: Ditengah perlawanan masy sipil seluruh Indonesia, Omnibus Law disahkan. Undang-undang ini mempersulit gerakan konservasi dan keadilan agraria.
8 Oktober: PT KWE, salah satu dari perusahaan yg telah mengantongi izin investasi dlm TNK, mengadakan “doa bersama” mengawali pembangunan resort di P Padar. Acara itu diprotes sebagian warga Komodo & pegiat konservasi. Pemerintah didesak cabut semua izin itu.
20-22 Okt: Foto Komodo berhadap-hadapan dgn Truk Proyek Wisata Jurassic di Rinca mengguncang media sosial. Tagar #SaveKomodoNow puncaki treding topic di IG & twitter pada 27/10. Permasalahan di Komodo menjadi perhatian media nasional dan internasional.
26 Okt: Pemerintah Provinsi NTT mengeluarkan pernyataan yg meresahkan warga, bhw “Pulau Komodo Jadi Wisata Premium, Lapak UMKM Digeser ke Pulau Rinca”. Rinca berjarak 2-3 jam perjalanan laut dr Komodo. Sebelumnya warga Komodo menentang rencana relokasi oleh gubernur Laiskodat.
27 Oktober: Tempo menurunkan laporan investigatif, “Pengusaha Jakarta di Mega Proyek Pariwisata” TN Komodo. Sejumlah nama pemilik saham terkait erat dengan partai-partai politik dan dekat dengan kementerian terkait.
13 Nov: Pemerintah & UNESCO saling tuding soal pembangunan di TN Komodo. Pemerintah mengaku telah berkoordinasi, namun badan PBB itu mengatakan sebaliknya bahwa pemerintah belum memenuhi apa yg diminta UNESCO sebelum eksekusi proyek2 di TN Komodo.
23 November: Komisi IV DPR-RI melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) sebagai tindak lanjut atas kunjungan ke TN Komodo bbrp hari sebelumnya. Perwakilan warga Komodo dan Peneliti Sunspirit ikut menyampaikan data dan pandangan kritis dalam Rapat itu.
27 Nov: Menko Luhut Panjaitan mengeluarkan peryataan kontroversial ttg Komodo. "Karena saya pikir pulau Komodo ini cuma satu satunya di dunia, jadi kita harus jual," kata Luhut. Setidaknya 465,17 ha kawasan strategis Komodo diberikan izin u dikelola swasta u resort ekslusif.
9 December: Seorang pekerja proyek sarana “Wisata Jurassic” di Pulau Rinca digigit oleh Komodo di lokasi proyek. Korban dilarikan ke Rumah Sakit dalam keadaan luka parah. Tidak ada peryataan resmi dari Kementerian penanggungjawab proyek atas pristiwa itu.
28 Desember: Warga P Rinca menyegel Pos BTNK di Kampung Rinca dan menghalau kapal2 wisata di Pulau Kalong sebegai protes atas penangkapan dan siksaan terhadap nelayan yang dituduh menangkap ikan di kawasan konservasi pada hari sebelumnya.
Ini bukan cuplikan seri film Ekspedisi Indonesia Biru karya @watchdoc_ID, bung @Dandhy_Laksono dkk. Ini video warga di Flores ttg aksi warga P Rinca yg mengusir kapal turis dr kawasan P Kalong (dekat P Rinca) sbg protes atas tindakan Otoritas Balai TN Komodo yg menangkap dan....
...menyiksa nelayan dgn tuduhan menangkap ikan di zona konservasi. Di TN Komodo ada sistem zonase di mana wilayah tertentu hanya dikhususkan u bisnis pariwisata (dive dan snorkling) dan dilarang u nelayan.
Pulau2 kecil di sekeliling TN Komodo telah dikuasai investor. Di dlm TN wilayah tangkap terbatas; dan bukan sumber ikan terbaik (krn yg terbaik jd kawasan diving-snorkling)
Di bwh panji Pariwisata Super Premium wilayah ini jadi incaran investasi skala besar. Bgmn nasib nelayan?
Masih ingat foto Komodo hadang truck proyek wisata super premium di P Rinca? Skrg warga Pulau itu segel pos Balai Taman Nasional di kampung mereka. Apa yg terjadi?
(Sbh utas)
Dlm suasana liburan akhir tahun ini mendapat kabar yg sebenarnya tidak terlalu mengejutkan dari Pulau Rinca: warga menyegel pos Balai Taman Nasional Komodo (yg ada di kampung) dan mengusir pulang (dgn santun) petugasnya. Mereka jg mengusir kapal2 wisata di Pulau Kalong
Mengapa tdk terlau mengejutkan? Karena friksi antara warga & otoritas BTNK sudah berulang2 terjadi. Semuanya terkait dgn pemanfaatan sumber daya alam kelautan & pariwisata, di mana kepemilikan & akses masyarakat semakin dibatasi sementara akses bisnis pariwisata terus diperluas.
Lima masalah mendasar proyek bangunan "Wisata......." di P. Rinca, TN Komodo (Sebuah Perspektif):
1. Konsep/branding Jurassic olh pejabat & tim arsitek itu SALAH. Sec ilmiah Komodo adl satwa purba dr era Pleistocene, bkn Jurassic.
2. Pusat bangunan (yaitu lingkaran tengah) mengurung Komodo dlm tembok dan kolam buatan.
Menurut arsiteknya "komodo bebas mau berkeliaran, mau kumpul ... silahkan, mau jauh jauh dari manusia juga gak dilarang". Tapi gambar perencanaan/video render menunjukkan hal sebaliknya.
3. Kolam buatan dan masalah air. Dlm desain ada kolam yg luas. Air dari mana? Angkut air dari luar? Dlm proyek ternyata ada pengeboran sumur di mata air Loh Liang. Tetapi itu adalah mata air yg selama ini menjadi andalan seluruh satwa di wilayah situ.
Para peneliti menemukan bhw bentang alam Komodo dan Rinca yg asli "menyediakan tempat berlindung yg aman bagi komodo di tengah pemanasan global." Potensi punah komodo akibat global warming di sini lbh rendah dibanding pulau2 lain, trmsk P.Flores yg jmlh komodonya menurun tajam.
Setelah mempertimbangkan ancaman pemanasan global yg melanda seluruh bumi tak terkecuali Kepulauan Flores, para ahli menyimpulkan bahwa "diperlukan usaha konservasi yg mendesak untuk menghindari kepunahan" Komodo di tempat ini.
Kawan2 Baik Komodo di mana pun Anda berada. Ini 9 proyek Pemerintahan Pak Joko dkk dan para mitra investor mereka di dalam TN Komodo. Ini Pariwisata Super Premium, katanya. (Data dihimpun Kawan2 kita di Flores hingga Agustus 2020). #SaveKomodo
Foto1-3 berikut adl bagian dr proyek No 1 di Loh Buaya, P. Rinca. Di sini jg akan ada sumur bor. Foto 4, helicopter yg kontroversial itu adl bagian dr proyek No 8 (Pengamanan): sejumlah helipad sedang dibangun di dlm ruang hidup Komodo. #SaveKomodo
Ini video Menko urusan Maritim dan Investasi sedang meninjau Pulau Muang dan Bero, target Proyek No 2.
Investor Amerika Berminat kelola Komodo, kata Menko Luhut katadata.co.id/ekarina/berita…#SaveKomodo
Ini karya terbaru Pemerintahan Jokowi di Taman Nasional Komodo. Infrastruktur pariwisata super-premium, katanya. Pake APBN 69M. Di sampingnya 22,1 Hektar sudah diserahkan kpd PT SKL u bisnis resort ekslusif. (Foto: WAG Formapp)
Siapa PT KSL? Tanyakan ke Presiden Joko dan Menteri Siti
Demi pengentasan kemiskinan orang Flores, katanya. Tp yg datang oligarki yg sudah membajak negara.