Dalam utas singkat ini hamba mau sedikit berbagi mengenai film-film Indonesia yang membekas di hati sepanjang tahun 2020.
Tidak banyak memang pilihannya tahun ini. Semuanya akan hamba jabarkan singkat di sini dalam posisi acak.
(A Thread)
The Science of Fictions
Gara-gara mengetahui rahasia dibalik pendaratan manusia di bulan, lidah Siman dipotong. Ini adalah sajian cemerlang yang memperbincangkan soal trauma, sejarah kelam bangsa, sinema sampai berita palsu. Gunawan Maryanto tampil luar biasa di sini.
Quarantine Tales (Bioskop Online)
Merangkum lima film pendek dari beragam genre yang terinspirasi fenomena selama pandemi, kelimanya sanggup memberi tawa, ketegangan, serta air mata. Segmen garapan Dian Sastro, Aco Tenri, dan Sidharta Tata layak mendapat tepuk tangan.
Help is on the Way
Memberi kita gambaran kehidupan serta proses seleksi para TKI yang dikirim kerja di Taiwan, dokumenter ini tak saja menambah wawasan. Tapi juga jenaka dan tak jarang mengharu biru. Ada isu kemanusiaan, perempuan, sampai kemiskinan yang dibicarakan di sini
Sejuta Sayang Untuknya (Disney+)
Menonton film ini membuat hati terasa damai. Penonton diajak untuk lebih mensyukuri hidup dan belajar memahami keadaan dari perspektif berbeda. Syifa Hadju, Deddy Mizwar, dan Umay Shahab membentuk interaksi manis nan hangat di sini.
Mudik (Mola TV)
Melalui perjalanan mudik satu pasangan yang tak lagi harmonis, film hadirkan sajian yang kontemplatif sekaligus getir. Ada obrolan soal memaafkan, ada pula sentilan ke masyarakat yang seksis dan oportunis. Putri Ayudya dan Asmara Abigail bersinar di sini.
You and I
Merekam keseharian dua mantan tahanan politik yang hidup bersama selama 50 tahun, film dokumenter ini memberi kita pemahaman soal makna persahabatan, kemanusiaan dan cinta sejati. Indah sekali, emosional sekali.
Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (Netflix)
Sebuah cerita dari satu keluarga yamg mencoba berdamai dengan duka dan luka dituturkan secara tenang, tapi juga punya tonjokan emosional yang kuat. Terkadang terasa hangat, tetapi tak jarang pula membuat dada terasa sesak.
Mekah I'm Coming (Viu)
Fenomena selebrasi haji serta kasus penipuan jamaah haji dituturkan secara kocak dengan gaya bercanda unik dan kerecehan yang tak tanggung-tanggung. Michelle Ziudith membuktikan dia pandai juga ngelawak di film yang konsisten bikin ngakak gila-gilaan ini.
Pelukis Hantu (Disney+)
Seorang pelukis amatir mendadak tenar gara-gara bisa melukis memedi. Elemen horor di film pertama garapan Arie Kriting ini memang tak begitu kuat, tapi efektif bikin bergidik dan menyatu dengan guyonannya yang lucu. Alhasil, 97 menit terasa mengasyikkan.
Mariposa
Plot boleh saja klise. Tapi berkat dialog-dialog menggelitik yang bikin tersenyum gemas serta chemistry hebat jajaran pelakonnya, film ini dapat terhidang sebagai sajian romantis yang menyenangkan. Seperti muda-mudi di film ini, aku pun jatuh hati dibuatnya.
Semesta (Netflix)
Dokumenter yang membawa topik perubahan iklim ini terasa indah bukan hanya berkat visualnya yang merekam keelokan bumi pertiwi. Tapi juga kecakapannya paparkan isu keberagaman di Indonesia yang dipersatukan oleh satu hal, alam.
Sabar Ini Ujian (Disney+)
Bagi Sabar, terjebak di hari yang sama berulang kali adalah pengalaman buruk. Tapi bagi penonton, ini memberi pengalaman menonton yang menyenangkan. Humornya lucu, momen emosionalnya haru. Sajian time loop pertama dari Indonesia ini tak bikin kecewa.
Teman Tapi Menikah 2 (Netflix)
Menilik fokusnya pada pasutri baru, sekuel ini berceloteh lebih dewasa. Kita mengikuti proses dua karakter utama dalam menerima kenyataan mereka telah berada di fase hidup berbeda dengan tanggung jawab lebih besar. Ada tawa, ada pula tangis haru.
K0s0ng
Beranjak dari tanya "udah nikah kok belum punya anak?", film angkat isu stigma terhadap perempuan menikah yang tak kunjung punya momongan. Padahal alasan dibaliknya acapkali kompleks. Ini adalah sajian dokumenter yang tak saja penting, tapi juga dekat dan menyesakkan.
Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 (Disney+)
Walau tak segahar film pertama, Timo Tjahjanto tetap sanggup menghadirkan sekuel ini sebagai "wahana rumah berhantu" yang liar dimana ketegangan dan kegilaan digeber di sepanjang durasi. Para pemainnya pun dibebaskan menggila di sini.
Catatan:
Beberapa judul yang tidak diberi lokasi penayangan OTT berarti saat ini masih diputar di bioskop, atau belum hadir di layanan streaming film manapun.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kerap mempertanyakan tujuan hidup dan dihantui pemikiran "kamu tak cukup baik dalam hal apapun" membuatku tertohok kala menonton film ini. Satu sajian animasi yang hadirkan sebuah perjalanan spiritual yang emosional. Kamu tak akan pernah bisa melupakannya.
Akhir-akhir ini hamba sedang hobi nonton film yang bisa membuat hati terasa nyaman. Buat menjaga kewarasan ditengah situasi yang serba tidak menentu.
Di utas kali ini, aku mau sedikit berbagi rekomendasi "feel good movies" yang jadi andalanku untuk bangkitin mood.
(A Thread)
Ali's Wedding (2017)
Membawa kita meninjau komunitas Muslim di Australia, film ini ampuh mengundang tawa, senyum, serta air mata haru. Topik obrolannya pun universal seputar cinta terhalang perbedaan, obsesi pada kedudukan, sampai tuntutan untuk mengikuti jejak orang tua.
Bebas (2019)
Adaptasi #Sunny ini terbilang cerdik melokalkan konten sehingga guyonan-guyonannya terasa lebih nonjok dan tembang-tembangnya yang jauh lebih familiar sanggup mengajak kita untuk berdendang ria bersama. Hamba benar-benar dibuat gembira selama menonton film ini.