Kerap mempertanyakan tujuan hidup dan dihantui pemikiran "kamu tak cukup baik dalam hal apapun" membuatku tertohok kala menonton film ini. Satu sajian animasi yang hadirkan sebuah perjalanan spiritual yang emosional. Kamu tak akan pernah bisa melupakannya.
Beast Clawing at Straws
Tas LV berisi uang tak hanya ciptakan masalah dan menguak sisi kelam delapan karakter di film ini. Tapi juga memberi penonton sajian edan yang semakin menggila seiring tersibaknya rahasia. Rahasia yang lucu, mendebarkan, sekaligus mengerikan.
Our 30 Minute Sessions
Kisah persahabatan remaja pemurung dengan arwah vokalis band yang ceria sodorkan salah satu tontonan terindah tahun lalu. Lagu-lagunya candu, plot percintaannya manis, dan obrolan soal mengikhlaskan kehilangan serta menerima diri sendiri mengena di hati.
1917
Tak sebatas membuat penonton berdecak kagum dari keajaiban teknisnya yang merekonstruksi kengerian medan perang secara mendetil, film ini turut membawa kita terhanyut ke dalam narasinya yang memantik rasa pedih, cemas, sekaligus takut. Dua jam yang menggetarkan!
Clouds
Di sisa hidupnya, karakter utama di film ini memilih untuk menebar energi positif. Alhasil, tak saja bikin penonton nangis sesenggukan, film ini juga terasa menguatkan dan memberi efek bahagia ke hati. Mengajak kita untuk lebih menghargai setiap waktu yang dipunya.
Thappad
Seorang istri menggugat cerai sang suami setelah ditampar di hadapan tamu pesta. Paparkan realita pahit dari patriarki, film ini tak saja piawai memantik amarah dan air mata tapi juga perenungan tentang bagaimana kita memperlakukan orang lain, terutama pasangan hidup.
Your Name Engraved Herein
Selain kisah cinta, film ini turut sodorkan narasi pendewasaan diri yang indah, manis nan merobek hati. Tentang dua siswa SMA yang saling mencintai tapi terhalang stigma sosial. Kehebatan chemistry duo pemain utama akan membuatmu jatuh hati pada mereka.
Richard Jewell
Diangkat dari kisah nyata dibalik pengeboman di Olimpiade Atlanta 1996, film ini membuat emosi jungkir balik di sepanjang durasinya terlebih si tokoh utama adalah sosok yang simpatik. Belum pernah aku sesedih ini melihat seorang ibu kehilangan Tupperware miliknya.
The Gentlemen
Saat pebisnis ganja yang sukses memutuskan pensiun, rentetan kekacauan yang mengasyikkan pun terjadi. Dialog-dialognya melesat cepat, sementara plotnya penuh kelokan tajam yang efektif mengundang rasa ingin tahu mengenai ujung dari intrik perebutan kekuasaan ini.
Mank
David Fincher memberi kita akses langka untuk melongok salah satu drama dan sikut-sikutan terheboh sepanjang sejarah Hollywood. Berkat kombinasi sempurna di setiap elemennya, opera sabun berupa surat cinta untuk sinema ini terasa begitu menggigit buat disimak.
John Denver Trending
Salah satu film paling nyelekit yang pernah aku simak, sampai sulit buat berkata-kata selepas menonton. Isunya amat relevan dan konflik yang dihadapi oleh si tokoh utama pun nyata adanya. Tentang penghakiman, berita bohong, dan sisi gelap dari media sosial.
Athlete A
Dokumenter ini menguras emosi, tapi penting ditonton. Membawa isu pelecehan seksual terhadap atlet gimnastik dan organisasi menutup-nutupi. Disini kita melihat bagaimana korban melalui jalan berliku demi menuntut keadilan. Mereka dibungkam, diancam, dan disalahkan.
Sylvie's Love
Tak henti-hentinya tersenyum dan rasanya seperti melayang-layang di udara saat nonton film yang sungguh manis nan anggun ini. Chemistry dua pemain utamanya bikin leleh, iringan musiknya syahdu di telinga, dan tata produksinya pun otentik mengkreasi era 50-60'an.
How About Adolf
Film terlucu yang aku tonton tahun lalu. Ngakak sampai kejengkang dan sakit perut menyaksikan perdebatan satu keluarga saat jamuan makan malam gara-gara nama Adolf. Latarnya memang hanya di dalam rumah, tapi kelucuannya kian tak terkontrol dari menit ke menit.
Sound of Metal
Seorang drummer duo metal mendadak tuli dan berkat akting luar biasa dari Riz Ahmed, kita bisa merasakan frustrasinya. Di sepanjang durasi, film ini mengajak kita menyelami upaya si protagonis untuk menerima kehilangan serta beradaptasi dengan dunia barunya.
Pawn
Inilah film paling "horor" tahun lalu. Tentang dua debt collector yang terpaksa mengasuh bocah yang dijadikan jaminan. Dari mulanya penuh canda tawa, film lantas meremukkan hati habis-habisan di sisa durasi. Sineas Korea memang paling bisa bikin orang bercucuran air mata.
Wolfwalkers
Kisah persahabatan putri seorang pemburu dengan manusia serigala dihantarkan secara jenaka, mendebarkan, sekaligus emosional. Goresan animasinya mampu membuatku terpana, sementara narasinya yang berbincang soal persahabatan dan keluarga sanggup membuatku terhanyut.
Jallikattu
Satu desa dibuat ricuh usai seekor kerbau lepas. Dimulai dengan jenaka, film yang mengungkap sisi kelam manusia dibawah tekanan ini secara perlahan berkembang menjadi intens terlebih setelah jatuh korban jiwa. 30 menit terakhirnya bikin geleng-geleng kepala. Gila!
A Beautiful Day in the Neighborhood
Menyoroti relasi Fred Rogers yang penuh welas asih dengan seorang jurnalis sinis, film ini mengajak kita membicarakan soal empati, penerimaan, dan memaafkan. Satu film indah dengan pesan baik yang membuat hati terasa tentram.
Onward
Bermula dari petualangan seru yang mengundang tawa, film lantas berbelok menjadi sajian penguras air mata. Melaluinya aku kembali diingatkan untuk tak meratapi kehilangan. Yang terpenting saat ini adalah merayakan kehidupan, dan mengasihi orang-orang yang mencintaimu.
The Trial of the Chicago 7
Proses persidangan delapan demonstran pada tahun 1968 direkonstruksi secara brilian. 130 menit bergerak gesit, penuh dialog tajam yang mengundang tawa, amarah, serta air mata. Isunya yang relevan dengan situasi masa kini membuatnya kian mencengkram.
Dick Johnson is Dead
Film dokumenter yang lucu, hangat dan dekat di hati. Di sini kita mengikuti sang sutradara yang merekam hari-harinya bersama sang ayah usai pensiun. Mengajak kita merayakan kehidupan seraya membicarakan kematian secara riang serta berdamai dengan duka.
Ludo
Terinspirasi gaya Quentin Tarantino dalam Pulp Fiction, lima cerita di sini saling bersinggungan dengan cara yang unik, lucu, dan tak terduga. Konfliknya dari mencari penyebar video seks, rebutan koper berisi uang, sampai merancang penculikan palsu. Rusuh yang mengasyikkan.
A Sun
Duka lara menghinggapi satu pasangan yang kehilangan dua putranya dengan cara berbeda. Meski depresif dan mengiris-ngiris hati, film ini masih meninggalkan rasa hangat di hati sehingga mampu membuatku terhanyut pada obrolan soal berdamai dengan duka sepanjang 2,5 jam.
The Invisible Man
Dimulai dengan adegan pembuka yang akan membuatmu menahan nafas, film ini sama sekali tak mengendurkan intensitasnya di menit-menit selanjutnya. Disokong akting apik Elisabeth Moss, kita dimungkinkan ikut dirundung parno dan senantiasa was-was. Tegang banget!
Deliver Us from Evil
Dua pembunuh dari Korea Selatan saling bertarung habis-habisan di Thailand dan film ini memberi kita sajian seru nan mendebarkan yang melaju kencang. Penuh baku tembak, bacok-bacokan, sampai kejar-kejaran mobil yang bikin hamba menahan nafas. Mantap gila!
Dance With Me
Gara-gara mencibir drama musikal, seorang perempuan kena batunya. Tiap denger lagu, dia otomatis nyanyi nari. Tapi tak hanya dia, karena film ini sanggup membuat penonton ikut bergembira dengan nomor-nomor musikal enerjik serta narasi lucu. Feel good movie banget!
Corpus Christi
Terinspirasi dari fenomena pendeta palsu, film ini mengkritisi kemunafikan manusia yang mengaku beriman seraya berbicara soal penebusan dosa, mengikhlaskan, dan memaafkan. Tapi film tak pernah terasa ceriwis apalagi sinis. Malah, menguatkan dan memberi harapan.
Little Women
Meski bukan adaptasi pertama, film ini tetap mampu hadirkan kebaruan serta tawa, rasa hangat, sampai air mata. Topik obrolannya tak lekang zaman dimana kita diajak memperbincangkan kemanusiaan, mimpi, sampai patriarki. Satu film yang perlu ditonton.
Better Days
Dua remaja tersakiti membentuk relasi tak terduga yang membawa mereka menghadapi kenyataan pilu. Selain kedepankan isu bullying, film turut mengulik topik ketidakhadiran figur orang tua dan kemiskinan. Dilantunkan getir nan depresif, rasanya sungguh menyesakkan dada.
Miss Americana
Taylor Swift memang seorang jenius, tapi dia tetaplah manusia biasa. Di film dokumenter yang terasa jujur ini, sang mega bintang mengajak kita memperbincangkan tentang pendewasaan diri, kegelisahannya sebagai perempuan sampai pandangan politiknya.
The Man Standing Next
Intrik pelik dibalik pembunuhan presiden ketiga Korea Selatan dihantarkan film ini dalam narasi mencengkram nan mendebarkan. Lajunya boleh lambat, tapi tak pernah menjemukan. Penuh informasi berharga dan intensitasnya pun kian menanjak dari menit ke menit.
The Platform
Berlatar penjara bertingkat yang memberi makan para napi melalui "list", film ini sodorkan sajian thriller yang brutal, seru dan mengajak penontonnya untuk merenung, lalu mendiskusikan tentang dampak strata sosial yang dibentuk oleh kapitalisme terhadap kemanusiaan.
The Half of It
Ruwetnya cinta segitiga dikemas manis-manis menggemaskan di sini. Tapi film tak sebatas kisah asmara, karena narasi sejatinya lebih mengulik tentang pencarian jati diri. Jenaka, indah, serta memberikan efek menenangkan. Akting pemain dan lagu-lagunya juara!
Bad Boys for Life
Melampaui keasyikan dua seri sebelumnya, film ini tawarkan paket hiburan komplit. Gelaran laganya seru, narasinya menggigit, gelak tawanya heboh, dan tanpa diduga-duga, ada momen menyentuh yang membuat mata berkaca-kaca. Dua jam terasa cepat saking asyiknya!
Host
Tak saja lihai mencengkram atensi, film ini juga efektif mempermainkan rasa takut penonton melalui layar laptop. Sepanjang durasi dibuat deg-deg ser dan mengkeret melihat nasib naas para karakter akibat nekat menggunakan Zoom buat main Jelangkung ketimbang bikin webinar.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Dalam utas singkat ini hamba mau sedikit berbagi mengenai film-film Indonesia yang membekas di hati sepanjang tahun 2020.
Tidak banyak memang pilihannya tahun ini. Semuanya akan hamba jabarkan singkat di sini dalam posisi acak.
(A Thread)
The Science of Fictions
Gara-gara mengetahui rahasia dibalik pendaratan manusia di bulan, lidah Siman dipotong. Ini adalah sajian cemerlang yang memperbincangkan soal trauma, sejarah kelam bangsa, sinema sampai berita palsu. Gunawan Maryanto tampil luar biasa di sini.
Quarantine Tales (Bioskop Online)
Merangkum lima film pendek dari beragam genre yang terinspirasi fenomena selama pandemi, kelimanya sanggup memberi tawa, ketegangan, serta air mata. Segmen garapan Dian Sastro, Aco Tenri, dan Sidharta Tata layak mendapat tepuk tangan.
Akhir-akhir ini hamba sedang hobi nonton film yang bisa membuat hati terasa nyaman. Buat menjaga kewarasan ditengah situasi yang serba tidak menentu.
Di utas kali ini, aku mau sedikit berbagi rekomendasi "feel good movies" yang jadi andalanku untuk bangkitin mood.
(A Thread)
Ali's Wedding (2017)
Membawa kita meninjau komunitas Muslim di Australia, film ini ampuh mengundang tawa, senyum, serta air mata haru. Topik obrolannya pun universal seputar cinta terhalang perbedaan, obsesi pada kedudukan, sampai tuntutan untuk mengikuti jejak orang tua.
Bebas (2019)
Adaptasi #Sunny ini terbilang cerdik melokalkan konten sehingga guyonan-guyonannya terasa lebih nonjok dan tembang-tembangnya yang jauh lebih familiar sanggup mengajak kita untuk berdendang ria bersama. Hamba benar-benar dibuat gembira selama menonton film ini.