cuma yang aku pelajari dari sini adalah, meskipun aku 'cuma' baca buku-buku fiksi ringan, kebiasaan itu berpengaruh banget terhadap kebiasaan membacaku secara keseluruhan.
jadi, menurutku di sini yang penting adalah buat membentuk kebiasaan membaca dulu.
kebiasaan ini bisa dimulai dari buku2 yang ringan, menarik, dan nggak terlalu panjang (biasanya buku yang direkomendasi sama idola/panutan kita jadi sangat menarik wkwk)
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
my TikTok fyp page is a very good example of spaced repetition.
aku awalnya gabisa bedain semua member BTS dari mukanya (kecuali RM) dan gatau semua lagunya mereka.
setelah kurang dari 1 jam scrolling TikTok, aku udah hafal semua muka + nama lengkapnya, terus terngiang-ngiang lagu Dynamite sampe beberapa hari :"))
the way TikTok does it is very enjoyable and not boring at all, though.
mereka nggak masang 5 video Dynamite berturut-turut, tapi diselingin sama video keseharian mereka, video latihan dance, video ngelompatin invisible box, dll
✨ NURTURING EXTENSIVE PRODUCTIVITY: OPEN REGISTRATION ✨
Nurturing Extensive Productivity merupakan proyek berdurasi 4 minggu yang bertujuan untuk membangun sebuah sistem produktivitas dari apapun yang kita lakukan, mulai dari metode belajar, waktu luang, dan kebiasaan.
Di proyek ini, akan terpilih 20 orang untuk bisa ikutan workshop, diskusi, dan peer mentorship tiap minggunya!
buat tahun 2021, aku bakal tetep pake sistem yang sama, yaitu bullet journal. ini bakal jadi tahun keempat soalnya emang sistemnya sebagus dan sefleksibel itu! 🤩
so, here is what inside my bujo!
beberapa prinsip planning yang aku terapkan:
1. jangan terlalu banyak referensi
ngeliat terlalu banyak video bujo yang estetik dan ribet malah bikin aku ngerasa overwhelmed, akhirnya nggak jadi-jadi planningnya.
pernah nggak sih, ngerasa udah bikin to do list panjang2 tapi nggak ada satu pun yang terlaksana? well, mungkin itu adalah karena to-do list bukan metode yang paling tepat buat kita.
jadi, apa dong yang sesuai?
berdasarkan pengalamanku, to-do list hanya berlaku di situasi tertentu, misalnya kalo aku lagi bener-bener selo tapi pengen produktif.
atau bisa juga kalau aku perlu proyek besar yang harus dipecah jadi beberapa langkah.
selebihnya, untuk keseharianku, aku lebih sering pake alternatif dari to-do list. apa itu?