Kadar CEA Tinggi | Ngobrol Kanker...
Bulan Juni kemarin ayah saya terdeteksi dari hasil lab. tingkat CEA nya tinggi sampai 100. Tetapi setelah dilakukan CT Scan, endoskopi, dan gastroskopi, tidak diketemukan adanya kanker… teletest.me
Dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan ulang. Lalu kami pindah ke dokter lain untuk second opinion, dokter kedua menyarankan langsung ke Singapore, karena disana pemeriksaannya lebih canggih.
Kemudian kami pindah dokter lagi, karena tidak yakin apakah perlu sampai ke Singapore. Oleh dokter yang ketiga ini kami diminta terus memantau level CEA-nya, sambil diberi obat untuk lambung dan vitamin.
Karena menurut beliau CEA tinggi belum tentu kanker. 1-2 bulan kami terus periksa setiap minggu CEA-nya dan juga kontrol ke dokter, tetapi kadar CEA masih tetap tinggi, sempat turun dan naik tetapi tetap jauh di atas normal.
Karena kami merasakan tidak menemukan solusi, akhirnya kami memutuskan untuk berangkat ke Singapore. Di Sing, ayah saya menjalankan pemeriksaan PET Scan, gastroskopi, dan endoskopi oleh gastroenterologi spesialis. Dan juga bronchoscopy oleh respiratory spesialis.
Dari hasil pemeriksaan itu semua, tetap tidak diketemukan adanya kanker. Tetapi luka (seperti sariawan di lambung) yg sudah terdeteksi dari pemeriksaan di Jakarta, dan diberi obat.
Dan dari respiratory, ayah saya positif menderita TB. Lalu diberi obat (Pyrazinamide dan Ethambutol) untuk 2 bulan, sebelum balik ke Singapore.
2 bulan hampir berakhir, kemarin ayah saya periksa kembali CEA-nya, dan hasilnya ternyata CEA naik menjadi 190.
Saya jadi khawatir, sebenarnya apa penyebab dari CEA tsb. karena dari PET Scan tidak diketemukan kanker, sedangkan dari konsumsi obat TB tetap tidak menurunkan CEA nya.
Saya mohon bantuannya, karena terus terang saya bingung harus berbuat apa dan kemana….
Saya setuju dengan pendapat dokter ketiga Anda, yang mengatakan kadar CEA tinggi belum tentu kanker. Itu sebabnya untuk mendiagnosis suatu penyakit (termasuk kanker) perlu pemeriksaan macam-macam, untuk memastikan.
Yang pernah saya baca, kadar CEA tinggi selain karena kanker juga dapat disebabkan oleh penyakit paru-paru kronik, merokok, luka pada saluran pencernaan, diabetes, gangguan liver, dan berbagai radang/infeksi kronik maupun akut.
Mungkin CEA tinggi ayah Anda karena penyakit TB atau luka di lambung itu.
Tentang CEA yang masih tinggi setelah menjalani pengobatan 2 bulan, saran saya untuk sementara wait n see saja sambil meneruskan pengobatan, kan pengobatan untuk TB masih lama, minimal 6 bulan? Sementara itu sebaiknya ayah Anda menjalani
general check up untuk mendeteksi kemungkinan penyakit-penyakit lainnya, kalau ada. Jadi fokusnya bukan hanya pada kanker. Ok?
Keknya kanker lidah jarang kedengeran ya di Indo? Tp saya banyak baca tnyata uda banyak yg kena jg. Peristiwa dimulai empat bulan yang lalu... bit.ly/3nq5Ycc
mama saya menderita sariawan, tetapi setelah sekian lama tnyata sariawan itu tidak kunjung sembuh. Karna sakit yang tidak kunjung sembuh dan didukung dengan ketidaknormalan pada tepi lidah (ada cekungan seperti lubang)
mama mengunjungi beberapa dokter. Semua dokter menganjurkan untuk operasi secepatnya, tetapi mama takut untuk oprasi, takut kalo lidahnya tidak utuh.
Memilih Perawatan Paliatif | Ngobrol Kanker .....
memang idealnya setiap penyakit harus diobati sampai sembuh, termasuk tumor, dengan mempertimbangkan segala hal yang terkait di dalam proses pengobatan itu. teletest.me tindakan paliatif
kalau lebih banyak sisi plus-nya, segi positifnya, keuntungannya, silakan pengobatan dilanjutkan. jika tidak, sebaiknya dilakukan tindakan paliatif untuk mempertahankan, atau bahkan meningkatkan kualitas hidup.
saya kenal seseorang yang dulunya penderita kanker otak stadium 2. ia terkena penyakit itu ketika masih SMP. setelah bergulat dengan berbagai pengobatan ia dinyatakan sembuh, dan kini kuliah di jurusan eksakta sebuah PTN dengan IPK rata-rata di atas 3.
sebenarnya saat ini keadaan saya sangat sedih dan tertekan karena baru2 ini ayah saya dinyatakan kanker paru2 stadium 4. bisa dibayangkan betapa kagetnya saya ketika mendengar diagnosa itu...bit.ly/3nq5Ycc
sebenarnya saya sedikit tidak percaya, masalahnya ciri2 ayah saya tidak ada yang sinkron dengan penyakit itu. karena dari pihak keluarga khususnya ayah saya sendiri memiliki pengalaman pahit dengan dokter yang menyebabkan kami tidak percaya dengan pengobatan mereka
akhirnya kami memutuskan untuk memberikan pengobatan alternatif kepada ayah saya. namun baru 2 minggu menjalani pengobatan kondisi ayah saya sedikit menurun karena nafsu makan yang kurang.
sy 20 thn, pnya pcr umurnya 21 thn. pcr sy itu divonis kanker otak setahun lalu mba. sy slalu dampingin dia. tp sekarang ini dia malah mutusin sy. dia ngga ingin saya ada disampingnya. dia blg ingin pergi dgn tenang tanpa harus sy tangisi... teletest.me
krna dia tau psti sy yg paling sedih drpda org lain. yg bkin hati saya sakit mba, skrg dia kayak udah nyerah gitu loh. gmn y mba agar bikin dia semangat lagi? sy bnr2 pusing. dia udah menyerah sama keadaan. mba, sy bingung bgt. bingung mba…
Waduh pasti sedih banget ya, pacar divonis kanker otak dan sudah menyerah pada keadaan? Lebih sedih lagi dia pengin mutusin Garlis karena ingin pergi dengan tenang tanpa Garlis tangisi.