Baru aja selesai diskusi dengan pihak WhatsApp yang diwakili oleh Sravanthi Dev, WhatsApp APAC Communications Director.
Seperti yang sudah saya sampai sebelumnya, update terbaru ini berdampak ketika kamu berinteraksi dengan akun WhatsApp bisnis. Berikut penjelasan lengkapnya.
Ketika kamu berinteraksi akun WhatsApp bisnis, nanti akan ada label di bagian paling atas. Update kebijakan privasi yang terbaru ini soal itu.
Tapi soal WhatsApp membagikan data ke Facebook memang benar, informasinya data apa saja yang dibagikan ada di faq.whatsapp.com/general/securi…
Berikut sanggahan dari pihak WhatsApp soal informasi yang beredar. Soal membagikan data ke Facebook, informasi data apa saja yang dibagikan ada di tweet sebelumnya. Yang kedua kita lihat aja nanti. Untuk poin 3-4 mungkin benar.
Saran dari saya masih sama seperti sebelumnya. Jika masih bergantung dengan WhatsApp karena urusan pekerjaan dll, kamu mungkin masih tetap harus menggunakan WhatsApp.
Tapi jika kamu merasa tidak nyaman dengan update WhatsApp yang terbaru ini, gunakan @signalapp.
((Seperti yang sudah saya sampai sebelumnya)) itu maksudnya sampaikan ya. Efek belum tidur 🙃
Kemarin seseorang bernama Daryl mampir ke Facebook saya dan menceritakan dia menjadi korban pemerasan.
Ketika korban memberikan bukti sebuah email, saya melihat data yang tak biasa. Si pemeras ini menggunakan tool internal milik @Telkomsel untuk membaca isi sms korbannya.
Karena pelaku dengan mudahnya mengakses isi sms korban, dia kemudian membajak akun gojek korban dan melakukan orderan fiktif. Selain itu juga mengajukan pinjaman online.
Ini bisa terjadi karena pelaku dengan mudahnya mengakses otp yang dikirimkan ke sms.
Untuk @Telkomsel kalian berhutang penjelasan kepada publik, bagaimana mungkin seseorang yang bukan karyawan kalian bisa mengakses tool internal dan data sensitif seperti ini?
Jika ini bisa dilakukan oleh siapapun, maka setiap orang rentan untuk dibajak semua akun miliknya.
7 Februari 2020 akun @Facebook di Twitter juga pernah dibajak. Akun tersebut berhasil dibajak setelah pelaku berhasil masuk melalui Khoros. Social media software yang digunakan untuk mengelola akun @Facebook di Twitter.
Pada tahun 2019 akun CEO Twitter @jack juga pernah dibajak. Pelaku berhasil membajak akun @jack menggunakan metode sim swap. Kemudian pelaku menggunakan fitur tweet menggunakan SMS. Fitur ini kemudian ditiadakan oleh Twitter.
Halo @DivHumas_Polri saatnya berbenah. Seseorang mengklaim sudah berhasil membobol data seluruh anggota Polri. Orang ini kemudian dengan mudahnya bisa mengakses, mencari dan mengganti data anggota Polri tersebut.
Contohnya ini, baru mutasi ke Densus 88 eh datanya udah bocor :(
Akses ke aplikasi untuk mengakses dan mengganti data tersebut dijual seharga $1.200 USD atau setara 17 juta rupiah. Sementara untuk informasi bug pada aplikasi tersebut dijual seharga $2.000 USD atau setara 28,5 juta rupiah.
👨🦰: Kalau udah gede mau jadi apa? Jadi Polisi mau ga? Enak entar bisa nangkepin teroris.
🧑🦰 : Ga kebalik?
👨🦰 : Lho kok?
🧑🦰 : Kini teroris dengan mudahnya profiling data anggota Densus 88. Bapak kemana aja?