OM RASTH Profile picture
Feb 3, 2021 167 tweets 21 min read Read on X
LAHAN PEMAKAMAN BEKAS TUMBAL PESUGIHAN

#bacahorror
#threadhorror

NAMA DAN TEMPAT DALAM CERITA INI SUDAH DI SAMARKAN, DAN JIKA ADA KESAMAAN NAMA DAN TEMPAT, OM RASTH MINTA MAAF🙏.

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
Malam itu Ayu masih bergelut dengan pekerjaan nya.
Ia berusaha melakukan yang terbaik untuk pekerjaan yang selama kurang lebih 4 tahun ini sudah ia jalani.
Dan memang beberapa bulan terakhir ini tempat ia bekerja mengalami penurunan dan kemungkinan besar akan bangkrut. Maka dari itu banyak sekali karyawan2 yang di berhentikan dengan uang pesangon yang tidak seberapa.
Ayu tidak ingin terjadi hal buruk itu pada dirinya, karena mengingat susahnya mencari pekerjaan jaman sekarang.

Teman nya yang lulusan kuliah pun masih menganggur sampai sekarang, lalu bagaimana nasib nya Ayu yang hanya lulusan SMP.
Suatu keberuntungan yang harus ia pertahankan bisa masuk ke perusahaan tempatnya bekerja itu, dan hal itulah yang sekarang Ayu lakukan. Mempertahankan pekerjaannya yang sudah diambang pintu.
Sesekali Ayu menghela nafas panjang, rasa kantuk yang menyerang nya coba ia hiraukan dan tetap fokus pada kerjaan.

Dari kejauhan lamat2 terdengar suara langkah kaki menuju ke ruangan nya.
Ayu menunggu2 siapa kira2 yang datang di tengah malam seperti itu.

Seorang wanita cantik berusia 40 tahunan terlihat berdiri di depan pintu tersenyum kearah Ayu yang pada saat itu juga tengah melihat kearah si wanita cantik.
"Belum pulang yu.?" Tanya si wanita cantik sembari berjalan mendekat kearah Ayu

Langkah kakinya diatas lantai menciptakan suara yang cukup bagus ditelinga Ayu.

Tuk tuk tuk.
"Belum bu, masih ada pekerjaan yang harus saya kerjakan." Jawab Ayu

"Saya beruntung memiliki karyawan seperti mu Ayu." Ucap si wanita cantik sambil menghela nafas berat
"Tapi sayang, tempat sebentar lagi akan berpindah tangan dan fungsi Yu. Malam ini adalah malam terakhir kamu dan saya ada disini." Lanjut si wanita cantik, raut wajahnya nampak sangat sedih dan murung
Ayu dapat merasakan perasaan si wanita cantik itu. Bagaimana tidak sedih, usaha yang ia rintis dari awal, malah hancur dikarenakan 1/2 orang yang iri padanya lalu menghalalkan segala cara untuk meruntuhkan usaha si wanita cantik.
"Iya bu, saya mengerti. Semoga ibu bisa melewati semua ini dengan sabar. Saya yakin suatu saat ibu pasti bisa membangun semuanya kembali." Ucap Ayu, tak terasa air matanya juga ikut menetes
"Terima kasih Yu. Saya doakan kamu cepat dapat pekerjaan lagi Yu." Isak si wanita cantik seraya memeluk erat tubuh Ayu

Lalu setelah puas menangis, si wanita cantik itu mengeluarkan sebuah amplop putih dan menyerahkan nya pada Ayu.
Ayu menolak, namun si wanita terus saja memaksa.

"Hanya ini yang bisa saya berikan untuk karyawan terbaik seperti mu. Jumlah nya tidak seberapa banyak dibandingkan pengabdian mu selama ini disini. Terima Kasih banyak Ayu." Ujar si wanita cantik
Ayu menyeka air matanya, dan menerima amplop itu. Sebelum pergi, Ayu kembali memeluk bos nya.
Bos yang sangat baik dan ramah kepada karyawan nya.
Ayu berjalan keluar, ditangan nya ada beberapa barang dan sebuah tas terselempang di bahu nya.
Saat ia menuruni anak tangga, tiba2 terasa hembusan angin menyapu tengkuknya.
Ayu seketika menghentikan langkahnya dan perasaan aneh mulai terasa.
Saat ia sampai di bawah dan ingin membuka pintu keluar, entah darimana sesuatu terjatuh di depan nya dari atas.

Mata ayu melotot, dada nya terasa nyeri dan sesak. Nafas nya berat saat melihat sesuatu yang terjatuh dari atas itu.
Sebuah tubuh terjatuh telungkup dengan kaki yang patah dan kepala dipenuhi darah.

Itu adalah si wanita cantik yang merupakan bos nya Ayu.

Seketika setelah sadar dengan apa yang dilihatnya, Ayu berteriak Histeris. Hingga satpam yang berada di pos jaga depan
Berdatangan.
Mereka begitu tak menyangka akan apa yang mereka lihat. Seorang bos yang begitu baik dan peduli pada karyawan nya malah berbuat nekat dan melakukan bunuh diri.
Seorang satpam itu dengan cepat memeriksa denyut nadi si wanita cantik dan untuk beberapa saat kemudian.

"CEPAT PANGGIL AMBULANCE..!!" teriaknya

Dengan tangan yang gemetar Ayu mencoba mengambil handphone nya, namun mungkin karena terlalu gugup Ayu malah tidak bisa
Menemukan hp nya.

Untungnya satpam yang lain, langsung bertindak cepat untuk menghubungi ambulance.

Sekitar beberapa saat kemudian, sirine ambulance terdengar mendekat, memecah keheningan malam itu.
Petugas mobil ambulance tersebut langsung bergerak cepat memindahkan tubuh Si wanita cantik kedalam ambulance.
Ayu juga berada disana, ia tak henti2 nya menangis dan berdoa.
Sesampai nya di rumah sakit, dan baru saja akan keluar dari ambulance Ayu tiba2 terjatuh tak sadarkan diri.

Saat ia siuman, ternyata dirinya sudah berada di ruangan rumah sakit.
Saat ia keluar dari ruangan tersebut, ternyata di luar sudah ada banyak keluarga dari si wanita cantik yang sedang menunggu. Dan beberapa terlihat menangis.
Tidak berapa lama kemudian, dokter mengabarkan bahwa si wanita cantik sudah meninggal beberapa saat yang lalu. Karena luka dibagian kepalanya begitu parah hingga mengakibatkan tulang tengkoraknya rusak.
Ayu terduduk lemas, terlebih pihak keluarga yang mendengar kabar tersebut.

Tak ada yang pernah tau tentang kematian, ia bisa datang kapan pun dan dimana pun tanpa permisi. Mengambil jiwa2 yang sudah mencapai puncak batas kehidupan, itulah yang disebut takdir kematian.
----------------
7 bulan telah berlalu.
Ayu sudah beberapa kali melamar pekerjaan dibeberapa tempat yang berbeda, namun tak satu pun diterima.

Ia benar2 telah putus asa, bahkan sekarang, makan pun ia harus bergantung dan membebani kakeknya yang sudah sangat tua.
Hingga disuatu hari, saat ia membaca sebuah lowongan kerjaan di halaman beranda facebook group nya.
Tertulis sebuah lowongan pekerjaan.
Di butihkan seorang wanita maksimal berusia 30 tahun untuk mengasuh seorang lansia. Disana juga ditulis tanpa persyaratan apapun,
Yang berarti tidak membutuhkan ijazah dll.
Tanpa pikir panjang, Ayu langsung menyalin nomor hp yang merupakan pemilik lowongan pekerjaan tersebut Lalu ia mengirimkan sebuah SMS dengan kata2 yang sopan dan berharap bisa diterima bekerja sebagai pengasuh lansia
Di rumah si pemilik lowongan.

Dan tak menunggu beberapa lama, ada sebuah telpon masuk.

"Hallo. Apa benar ini dengan Nak Ayu.?" Tanya suara di seberang sana lembut
"Iya bu."

"Kebetulan saya belum mendapatkan pengasuh untuk bapak saya, jadi kalau nak ayu berkenan, silahkan datang ke alamat yang baru saja saya kirimkan di SMS." Ujar suara itu
(Om mau ngiklan bentar, kali aja ada yang tertarik sama minyak2 asli kalimantan, om punya beberapa, ada perkasih, saluang mudik, minyak rejeki, raja pemikat, raja penunduk lawan bicara, 7bidadari, dan pengasihan. Kalau da yang berminat, bisa langsung hubungi lewat DM atau WA
Ini nomor nya- 0856 5403 7262

Atau kalau mau akar2 seperti bajakah, rahwana dan saluang hidup untuk kelelakian juga ada.
Terima Kasih🙏)

Tentu saja Ayu sangat senang dan bahagia mendengar perkataan dari si wanita diseberang tlp.
Setelah berterima kasih berkali2, Ayu langsung bersiap2 untuk ke alamat yang dikirimkan si wanita tadi.

Sekitar 1 setengah jam perjalanan, Ayu tiba di depan sebuah rumah Yang memiliki pagar tinggi yabg dipenuhi dengan tumbuhan merambat.
Setelah menunggu beberapa saat ada seorang wanita paruh baya yang membukakan pintu, saat kakinya melangkah masuk, Ayu melihat halaman rumah yang begitu luas namun nampak tak terawat, terbukti banyak tanaman dan bekas pot pot bunga dimana2 namun semua tanaman nya mati
Tak terurus.

Rumah besar bercat putih tersebut sekilas nampak menyeramkan dengan beberapa bagian dinding yang catnya sudah mengelupas dan berubah warna.
"Selamat datang nak Ayu." Ucap seorang wanita berusia 35 tahunan yang berdiri di depan pintu dengan wajah yang tersenyum ramah

Setelah mengobrol sebentar, Ayu langsung dipersilahkan masuk dan melihat keadaan si kakek yang akan di asuh nya.
Didalam sebuah kamar nampak seorang laki2 tua renta bertubuh kurus yang hanya tinggal tulang dibalut dengan kulit sedang duduk diatas kursi roda menghadap keluar jendela.
Bu Risma selaku anak dari lelaki tua tersebut memperkenalkan Ayu pada si ayahnya.

Namun si lelaki tua nampak tak mau disentuh oleh bu risma.

"Keadaan nya memang begini, terkadang beliau juga suka lupa sama anggota keluarga." Ujar bu Risma
Ayu menghela nafas, ia tersenyum. Lalu mendekati si kakek. Ayu mengelus2 tangan si kakek. Anehnya dengan dengan tatapan tajam si kakek mencengkram tangan Ayu smbil betulang kali berkata.

"Pulang. Pulang. Pulang.!"

Tentu saja Ayu merasa kesakitan, dan mencoba menenangkan
Si kakek.

Sementara bu Risma mencoba untuk melepaskan cengkraman tangan ayahnya dari pada tangan Ayu.

Setelah beberapa saat akhirnya si kakek mau melepaskan tangan Ayu.
"Dia itu bermaksud baik, mau mengurus pian. Kami kan tidak selalu ada dirumah. Ada saatnya kami sibuk bekerja diluar." Ujar bu Risma setengah membentak

Si kakek nampak diam, nafas nya berat terdengar.
Walaupun sebenarnya Ayu takut pada si kakek, tapi walau bagaimana pun dia sangat butuh pekerjaan ini.

Setelah beberapa saat ia dan bu Risma keluar.

"Bagaimana Yu.? Apa kamu masih akan tetap mau merawat bapak saya.? Dia itu memang agak kasar. Maklum lah sudah tua." Kata Bu Risma
Seraya memegang pundak Ayu

Ayu tersenyum.

"Saya mau bu, saya akan berusaha sebaik mungkin merawat beliau." Jawab Ayu polos

Bu Risma nampak tersenyum, lalu mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribu dari dompetnya.
"Kalau begitu, kembalilah kemari besok. Ini uang untuk membeli perlengkapan mu. Soalnya kalau sudah berada disini, kamu tidak boleh keluar lagi sebelum sampai waktu cuti mu." Ujar Bu Risma sambil tersenyum
Ayu menerima uang itu dengan tangan gemetar, sudah lama ia tak pernah memegang uang lagi.

Dijalan pulang, tak henti2 nya Ayu memuji kebaikan bos barunya itu. Yang begitu sangat percaya padanya.
Menyerahkan uang sebegitu banyak, padahal Ayu bisa saja tak kembali kesana lagi. Jika di pikir2. Tapi Ayu tak curiga sedikitpun.

Singkat cerita..
Hari itu Ayu kembali kerumah bu Risma dengan membawa satu tas besar berisi pakaian2 nya.
Saat sampai disana, kembali si ibu2 yang membukakan pagar masih dengan wajah yang dingin.

Sesampainya didalam rumah Ayu langsung di sambut oleh bu Risma. Dengan ramah dan hangat bu Risma menunjukan kamar tempat Ayu akan beristirahat selama ia bekerja disana.
Hari itu juga, Ayu langsung bekerja mengurus si kakek, mulai dari memandikan, memakaikan baju dan celana atau bahkan membersihkan kotoran si kakek.
Tak terasa seminggu telah berlalu. Ayu mulai bisa akrab dengan si kakek, meski kadang2 beliau masih suka kasar terhadap Ayu.

Ayu juga sudah berkenalan dengan Suami Bu Risma dan anak2 bu Risma.
Mereka semua sangat baik pada Ayu.
"Yu, titip bapak dan anak2 ya. Saya mau keluar kota dulu selama beberapa hari." Ujar Bu Risma malam itu

Wajah bu Risma nampak terlihat agak kusut malam itu. Mungkin ada masalah dengan usahanya. Pikir Ayu seraya mengangguk.
Bu Risma berangkat dengan di temani ibu2 yang bekerja di sana juga. Setelah mobil tersebut keluar, pintu gerbang segera di tutup oleh, dan tidak lama setelahnya nampak seorang anak laki2 berjalan kearah pintu.
Itu adalah Evan anak sulung di kelurga bu Risma.

Ia nampak tersenyum menatap Ayu, lalu berjalan kembali ke kamarnya.

Tepat tengah malam, pintu kamar Ayu di ketuk pelan oleh seseorang.
Ayu yang tidak tau siapa yang mengetuk pintunya ditengah malam seperti itu pun nampak ragu untuk membukakan pintunya.

Namun setelah mendengar suara suaminya bu Risma yang sedang menanyakan sesuatu itu pun Ayu langsung Bergegas keluar.
"Ada apa pak.?" Tanya Ayu

"Nyonya mu kemana hah.?! Suami pulang kerja tapi tidak disediakan makanan.!" Ujar Lelaki tersebut dengan wajah yang nampak sangat kesal

"Maaf pak, ibu sudah pergi sejak tadi sama ibu yang satunya." Jawab Ayu
"Ya sudah. Tolong buatkan aku teh kayu manis. Taruh di meja dapur. Aku mau ganti baju dulu." Ujar pak Bambang

Tanpa berani membantah, Ayu langsung berjalan kearah dapur.
Disana ia mengisi air kedalam ceret dan memasukkan sebatang kecil kayu manis lalu menyeduhnya.
Sambil menunggu air panas ia menyiapkan gula dan teh didalam gelas.

Namun tiba2 pak Bambang sudah berada tepat dibelakangnya dan langsung melingkarkan tangan nya di pinggang Ayu.
Ayu sangat kaget, dan langsung meronta melepaskan diri.
Namun pelukan pak bambang sangat kuat, tenaga kecil Ayu tak bisa untuk melepaskan nya.

Ayu mencoba berteriak, namun mulutnya seketika di tutupi oleh pak bambang.
Pak bambang yang sudah seperti kesetanan itu langsung menggarap tubuh Ayu.
Ayu yang tak punya kekuatan untuk melawan itu pun hanya bisa menangis dengan mulut yang masih di tutupi.
Setelah melakukan hal yang tidak seharusnya pada Ayu, pak Bambang langsung pergi. Membiarkan Ayu yang menangis dengan tubuh yang setengah telanjang.

Keesokan harinya, Saat Ayu sedang menyuapi si kakek, ia dipanggil oleh pak bambang, jantung Ayu seketika berdetak dengan kencang
Ia masih takut akan kejadian tadi malam.

Si kakek yang sudah mulai menyayangi Ayu, langsung menahan tangan ayu saat ia akan pergi keluar.
"AYUUUUU..!!" Teriak pak Bambang

Dengan tergesa Ayu langsung berjalan keluar.

"Jangan beri tahu apa yang terjadi tadi malam pada Risma.! Jika sampai kau memberitahukan itu semua. Saya tidak akan segan2 memecatmu dari pekerjaan ini.! MENGERTI..?!!" bisik pak bambang
Sembari menyelipkan berlembar2 uang seratus ribuan di dalam baju Ayu.

Ayu sangat2 merasa terhina oleh kelakuan pak Bambang. Dengan mata yang sudah berair Ayu menyebarkan uang itu pada si lelaki.
"Saya bukan PELAC*R..!!!
saya akan tetap melaporkan apa yang telah bapak lakukan terhadap saya pada bu risma.! Dan satu lagi, saya memang orang miskin. Tapi saya tidak takut dipecat.!!" Ujar Ayu emosi seraya melemparkan uang itu kewajah pak bambang
"Jangan main2 dengan saya Yu.!
Jika saya hancur kelurgamu pun harus hancur.!" Bentak pak bambang seraya berjalan meninggalkan Ayu

Ayu menangis terisak.

Setelah ia merasa lebih tenang, Ayu langsung mengumpulkan uang yang tadi ia lempar. Ayu sengaja mengumpulkan uang itu
Untuk bukti pengaduan nya pada bu Risma nanti.

Uang itu cukup banyak, ada 2 juta 500 ribu.
Namun entah mengapa, Ayu merasa benci melihat uang tersebut.
Lalu setelahnya ia kembali ke kamar si kakek.

"Kau tak apa cu.?" Tanya si kakek

Ayu menggeleng, dan berusaha tersenyum.

"Mata mu seperti habis menangis." Kata si kakek sembari mengusap kepala Ayu
"Kau di marahi bambang.?" Tanya nya lagi

Ayu menggeleng,

"Saya Rindu kakek saya." Jawab Ayu

"Kakekmu beruntung, punya cucu yang perhatian sepertimu. Sayangnya aku tidak seberuntung kakekmu." Ucap si kakek
Pada saat malam hari nya. Ayu bermimpi berada disebuah lahan pemakaman. Dan ia seperti tidak asing dengan sesuatu yang berada disekitar jalan pemakaman tersebut.

pada saat ia terbangun dari tidurnya, Ayu kembali mengalami pelecehan dari pak bambang yang masuk kedalam
Kamarnya secara diam2.

Kali itu Ayu diancam dengan sebuah foto kakeknya.

"Kau tau siapa dia yu.? Kalau kau sampai berani melawan ataupun melaporkan ini semua pada risma. Aku akan menyakiti orng yang ada di foto ini.!" Ujar pak bambang dengan senyum liciknya
Singkat cerita..

Hari itu Ayu membawa si kakek keluar dari rumah dan membawanya berjalan2 mengelilingi rumah besar tersebut.

Saat berada pada salah satu titik, Ayu tanpa sengaja mengedarkan pandangan nya kearah jendela di kamar atas.
Nampak seseorang memakai gaun hijau berambut pirang tengah berdiri menatap kearah Ayu dengan lekat.

Namun anehnya perempuan yang ia lihat tadi tiba2 menghilang ketika Ayu mengalihkan pandangan nya sesaat.
Saat Ayu kembali melihat kearah si perempuan tadi, ternyata disana sudah tidak ada siapa2.

"Secepat itukah ia pergi.?" Gumam Ayu tanpa sadar

"Siapa Cu.?" Tanya si kakek

Ayu gelagapan sendiri mendengar pertanyaan dari si kakek. Ia enggan untuk memberitahukan apa
Yang sudah ia lihat pada kakek.

"Emm.. Itu tadi maksud Ayu, tikus." Jawab Ayu sekenanya

Si kakek nampak terdiam.
Tiba2 ia menarik tangan Ayu dan meminta Ayu untuk mendekatkan telinga kepada si kakek.
"Kau sudah melihatnya.?" Tanya Si kakek berbisik

"Wanita berambut pirang itu." Lanjut kakek

Deg...
Dari mana kakek tau. Batin Ayu.

"Em. Memangnya itu siapa.?" Tanya Ayu juga berbisik
Saat si kakek akan menjawab, tiba2 dari arah atas melayang sebuah pot bunga kosong mengenai punggung Ayu.

Ayu nampak meringis kesakitan, namun saat ia melihat kearah atas, tak nampak siapapun disana.
Dengan cepat si kakek langsung menunduk dan melepaskan tangan Ayu.

--------------
Malam pun tiba.
Hujan dan petir di malam itu membuat Ayu enggan keluar kamar, ia mengunci rapat pintunya dan menambahkan beberapa kunci tambahan di depan pintu agar pak bambang tidak bisa masuk
Dan melecehkan nya lagi.

Ayu menutup rapat tubuh mungilnya dengan selimut, namun karena selimut itu sangat tipis, rasa dingin pun masih menyerang tubuh Ayu.
Lalu ia bangun dan mengambil jaketnya serta sarung untuk menambah tebal selimutnya.
Lalu setelah merasa hangat, Ayu mulai memejamkan matanya.

Akan tetapi hanya beberapa saat saja ia menutup matanya, ia mendengar suara teriakan seorang wanita dari arah luar rumah.
Awalnya Ayu tidak terlalu menanggapi suara tersebut, namun semakin lama suara itu semakin terdengar mendekat dan berpindah2.

Ayu bangun dan duduk di pinggir kasurnya. Ia mencoba menyaring suara itu lagi.

Ya, itu adalah suara manusia..!

Ayu segera beranjak kearah jendela.
Lalu mengintip keluar, dibawah derasnya hujan, dan kilat yang menyambar2 Ayu melihat 3 orang yang menggunakan jaz hujan sedang menyeret seorang wanita di luar.

Jantung Ayu seketika berpacu dengan kencang,
Siapa mereka.?
Apa yang sedang terjadi pada gadis itu.? Pikir Ayu kalut
Tanpa pikir panjang Ayu bergegas keluar dari kamarnya, dan berjalan mengendap2 keluar lewat pintu dapur.

Ia segera mengikuti orang2 yang tadi ia lihat.
Sesekali Ayu menyapu wajahnya yang sudah basah oleh air hujan, rasa dingin menusuk tulang sudah tak ia hiraukan lagi.

Ayu terus berjalan hingga tiba di sebuah lahan pemakaman yang cukup luas dengan batu nissan terbuat dari kayu.
Disana Ayu kehilangan jejak orang2 tadi.
Ia nampak kebingungan di tengah2 derasnya hujan itu.
Hingga tiba2 sebuah benda keras mendarat di kepalanya dengan keras.
Seketika penglihatan Ayu menjadi gelap.

Saat ia terbangun, ia sudah berada disebuah ruangan pengap dan berbau.

Mulut serta kaki dan tangan nya terikat di bangku tersebut.
Sakitnya bekas pukulan masih terasa dikepalanya.
Penglihatan Ayu pun masih nampak kabur, disana ia melihat dengan samar2 banyak orang mengelilinginya. Namun entah siapa ia tak begitu melihat jelas wajahnya.
Hingga salah seorang berbicara dengan nada membentak kepadanya, barulah Ayu sadar, bahwa mereka itu adalah Bu Risma, pak bambang dan juga wanita paruh baya yang menjadi ART mereka.
"Sudah diberi pekerjaan, tapi malah kau lebih tertarik dengan apa yang kami kerjakan.! Dasar pelac*r.!!"

"Dengar perempuan sundal.!
Gara2 kau sudah tidak perawan, aku terpaksa menumbalkan adikku.!!" Ujar bu Risma yang seketika membuat jantung Ayu seakan terhenti
Tiba2 sebuah tamparan dan tendangan juga pukulan mendarat ditubuh ayu tanpa ia bisa melawan.

Rasa sakit yang teramat sangat,
Apalagi ketika salah satu diantara mereka merem*s dengan keras payudara Ayu. Rasa Nyeri yang teramat sangat membuat Ayu berteriak dan menangis sejadi2nya
Siksaan tidak hanya sampai disitu, berkali2 Ayu dipukul menggunakan kayu dibagian kaki nya sampai berdarah.

"Dia yang memperkosaku, dia yang telah merenggut keperawananku.!!!" Teriak Ayu

"Siapa.?!!" Bentak bu risma seraya menjambak rambut Ayu
Hingga banyak rambutnya yang tercabut paksa.

"Suamimu. Dia bajingan.! Bangsaaattt..!!" Teriak Ayu bergetar, menahan sakit disekujur tubuhnya
Siksaan terhadap Ayu terhenti, kini terlihat bu risma yang mengamuk dan menyerang suaminya. Hingga perkelahian kedua pasutri itupun tak dapat dilerai lagi oleh si ART.
Semuanya kembali menjadi gelap.

"Cu, cu. Bangun. Ini kakek." Ujar seseorang berusaha menyadarkan Ayu yang masih pingsan akibat siksaan tadi.
Ayu membuka matanya pelan, walaupun tidak begitu jelas wajahnya, namun ayu tau siapa yang berada dihadapan nya itu.

"Kasian kamu cu, kakek akan membebaskan mu. Ayo bangun. Sadar." Ucap Si kakek
"Kenapa kakek ada disini.? Bukan nya kakek tidak bisa jalan." Ujar Ayu sambil sesekali meringis

"Nanti kakek ceritakan, tapi tidak sekarang. Sekarang aku harus membawa mu keluar dari lingkaran setan ini." Ujar si kakek memapah Ayu
Ayu tak menyangka kalau kakek itu ternyata sangat sehat, berarti selama ini mereka hanya berakting.? Atau apa.? Haruskan aku percaya pada kakek ini.? Batin Ayu terus mengeluarkan pertanyaan yang ia sendiri pun tak mampu menjawabnya.
"Gawat, mereka rupanya sudah berbaikan." Gumam si kakek saat melihat 2 orang yang berjalan dari kejauhan

Kakek itu segera membantu ayu untuk bersembunyi dan berjalan mengelilingi pemakaman menuju jalan keluar.
Ayu yang masih lemas dan kesakitan akibat siksaan dan pukulan tadi. Ia melihat banyak sekali orang2 yang berjejer di sana.

"Siapa mereka.?" Tanya Ayu pelan
"Tidak ada siapa2. Kita hanya berdua." Jawab si kakek dengan suara yang sudah terdengar kelelahan.

Cahaya sintar mulai terlihat, dan langkah kaki si kakek yang membawa ayu itu pun langsung dipercepat.
Akhirnya setelah melewati perjalanan yang cukup menegangkan, mereka berdua berhasil keluar dari pemakaman.

Si kakek langsung membawa ayu berjalan kearah rumah.
Dan singkatnya, di depan rumah pintu pagar sudah terbuka, dan Evan nampak sudah duduk di belakang setir sebuah mobil kijang tua milik si kakek.
Kakek membantu Ayu masuk dan ia juga ikut masuk, lalu mobil itu meluncur kejalanan dengan cepat.

Sekilas Ayu kembali melihat sesosok perempuan berambut pirang lagi.

Singkatnya mereka sampai di sebuah penginapan yang hampir roboh.
Dan si kakek juga Evan, membantu Ayu untuk keluar dan membawanya masuk kedalam penginapan tersebut.

Sesampainya didalam kamar, Si kakek meminta Evan untuk membelikan Ayu obat2an diluar.
Lalu setelah Evan pergi. Kakek mulai menceritakan semuanya pada Ayu.

"Wanita yang kau lihat itu adalah sosok hantu pesugihan itu cu. Jika dia sudah sering menampakan wujudnya, maka tidak lama lagi penumbalan akan dilakukan, jika tidak maka kekayaan yang kami miliki akan
Musnah dalam sekejab."ujar si kakek memulai ceritanya

"Aku yang memulai semua ini. Aku yang menciptakan kesesatan untuk anak2ku.
Mereka hanyalah korban dari keserakahan ku. Aku harap kau mau memaafkan mereka cu. Yang harus disalahkan atas semua ini adalah aku.
Aku sudah sangat banyak menumbalkan para gadis, dan orang yang kau ketahui sebagai pembantu itu adalah dukun yang sedari dulu membimbingku.
Karena aku sudah tidak mau lagi melakukan itu semua maka dia menghasut agar anak2ku yang meneruskan nya.
Bertahun2 aku diancam dan disuruh berpura2 lumpuh untuk menarik minat para gadis yang mencari pekerjaan. Maafkan aku cu, aku diancam, mereka mengancam akan membunuh anak bungsuku yaitu adiknya risma dan menumbalkan nya pada mahluk sialan itu yu. Aku tidak kuasa menolak
Karena aku tau ancaman itu memang akan benar2 terjadi jika aku salah dalam berbuat.
Tapi malam ini, malam ini ia dibunuh. Dan dijadikan tumbal oleh kakaknya sendiri."ujar si kakek terisak
Betapa kaget dan terpukulnya Ayu mendengar pengakuan dari si kakek.

Ia benar2 tak menyangka bahwa ia akan di tumbal.
Tapi Ayu tak menyalahkan si kakek, walau ia sempat benci. Karena Ayu juga memiliki Rahasia terbesar dan tergelap dalam hidupnya yang harus ia bawa sampai mati.
Beberapa saat kemudian, Evan datang membawa sekantung obat2an.

Ia juga membelikan Ayu minuman, agar Ayu bisa lebih tenang.

"Cucuku ini dia sangat berbeda dari orang tuanya Yu." Ucap Si kakek
Setelah luka2 Ayu di obati, si kakek berpamitan untuk pergi.

"Sebaiknya kakek ikut kami saja." Ujar Ayu saat kakek akan pergi

"Tidak Yu, aku yang memulainya. Maka aku pula yang akan mengakhirinya. Jika malam ini merupakan pertemuan kita yang terakhir, kakek benar2 minta maaf
Telah menjebakmu Yu. Kakek sangat menyayangi kalian berdua."kata kakek

Dada Ayu seketika sesak, ia tak mampu lagi membendung air matanya.
Untuk pertama dan mungkin terakhir kalinya si mereka bertiga berpelukan erat.
Setelah si kakek pergi, Ayu dan Evan melihat si kakek keluar penginapan menuju mobilnya bersama kakek2 lain nya.

"Itu siapa van.?" Tanya Ayu

"Itu kakek Amin, sahabat kakek, beliau pemilik penginapan ini." Jawab evan dengan wajah yang nampak kalut
Baru setengah jam mereka berdua tinggal, tiba2 Ayu merasa sangat khawatir pada si kakek.

Ayu membangunkan Evan yang sedang tertidur duduk disebelahnya.

"Van, bangun."

"Aku khawatir dengan kakek. Apakah tidak sebaiknya kita menyusul kakek.?" Ujar Ayu yang
Bagian mata dan wajahnya sudah mulai membengkak.

"Aku tidak mau kedatangan kita kesana malah mengganggu fokus kakek, aku yakin beliau pasti aman bersama kakek amin." Jawab Evan
Ayu menghela nafas panjang, pikiran nya saat itu benar2 kacau.

"Bagaimana kalau mereka, menyakiti keluargaku van.?" Tanya Ayu mulai kepikiran, karena memang ia sempat diancam oleh pak bambang, ayahnya Evan. Jika ia menolak atau mengadu tentang pelecehan itu maka
Kakek ayu lah yang akan menerima akibatnya.

Nafas Ayu seketika naik turun mengingat betapa ia sangat menyayangi kakeknya itu.
Ayu memukul2 lantai karena kesal dan bingung dengan apa yang harus ia perbuat,
"Tenang, ku rasa mereka tidk akan tau secepat itu tentang keluargamu. Walau pun kemungkinan nya ada, tapi ya pasti itu membutuhkan waktu. Tidak malam ini. Kita masih punya waktu untuk berbuat sesuatu. Jadi Lebih baik sekarang kita tunggu saja kabar dari kakek." Ujar Evan
Ayu menangis.

"Lalu bagaimana kalau ayahmu tau tentang kakekku.? Aku pernah diancam saat itu. Ayahmu, pak bambang menunjukan gambar kakekku. Di tau dimana kakekku, keluargaku.!"

"Diancam apa.? Masalah tumbal itu.?" Tanya Evan
"SAAT DIA MEMPE*KO*A AKU.!" Ujar Ayu tanpa sadar

Evan menatap lekat pada Ayu.
Nampak ia mengepalkan tangan nya.

"Biadap.!"

"Aku tidak punya keberanian untuk melawan van. Aku." Isak Ayu

Tak disangka Evan malah memeluk Ayu, dia ikut menangis.
Lalu tak berapa lama, Evan melepaskan pelukan nya.

"Aku akan menyusul kakek." Kata Evan

"Aku ikut."

"Tidak. Sebaiknya kamu disini saja. Disini lebih aman."
Tapi Ayu tetap bersikeras ingin ikut, akhirnya mau tak mau Evan mengiyakan dan mereka berdua keluar dari kamar menuju kesebuah ruangan di penginapan tersebut.
Setelah membongkar dn mengacak2 semua barang yang ada disana, akhirnya Evan menemukan sebuah kunci motor, lalu ia menarik tangan Ayu untuk menuju ke parkiran, nampak sebuah motor bermerk astrea terparkir disana. Evan segera mencocokkan kunci nya pada motor tersebut.
Lalu setelah motor berhasil di hidupkan, keduanya pun berangkat.
Lampu motor itu menyibak gelapnya malam dan hujan yang masih nampak turun, meski tak sederas tadi.
Ditengah jalan, saat Evan memacu laju motornya, tiba2 mereka berdua melihat seorang wanita sedang berdiri di tengah jalan.
Wanita itu adalah yang pernah Ayu lihat sebelumnya.

Saat Evan akan menghindari si wanita, mereka berdua malah terjatuh karena menabrak pembatas jalan.
"Sialan.!" Umpat Evan sementara Ayu langsung berusaha bangun dan melihat kesekelilingnya

Mereka berdua terluka karena tergores bebatuan di pinggir jalan.
Evan berjalan kearah si wanita yang tadi menghalangi jalan, namun tak ada siapa2 disana. Hanya mereka berdua dengan Ayu yang ada disana. Menyadari ada sesuatu yang aneh, Evan langsung berlari kearah Ayu.
Ia hanya Diam berusaha menutupi perasaan nya.
Ia tak ingin membuat Ayu takut, padahal tanpa Evan tau, Ayu juga sudah beberapa kali melihat si perempuan yang tadi.

Dan perempuan itu lah yang disebut hantu pesugihan oleh si kakek.
Setelah beberapa saat mencoba dn mencoba, akhirnya motor berhasil hidup. Namun lampunya mengalami kerusakan akibat terjatuh tadi.
"Lampunya tak menyala, bagaimana ini.? Aku tidak bisa melihat dalam kegelapan." Tanya Evan

"Pelan2 saja van. Aku yakin kamu pasti bisa."
Lalu mereka berdua pun kembali melanjutkan perjalanan di kegelapan tanpa penerangan sama sekali.

Beberapa kali mereka berdua hampir celaka karena diganggu oleh penampakan2 sosok menyeramkan dijalanan gelap tersebut.
Hingga akhirnya, mereka pun sampai di depan pintu pagar.
Evan memarkirkan motornya di diluar pagar lalu mengendap2 masuk kedalam.

Didalam nampak sunyi, dengan kaki yang terpincang2 sambil menahan rasa sakit Ayu berjalan di belakang Evan. Mereka langsung berjalan kearah
Rumah.
Namun didalam rumah sepertinya tidak ada orang sama sekali.

"Aku rasa mereka ada di pekuburan van." Ucap Ayu

"Kuburan.?"

Lalu Ayu segera berjalan keluar rumah, ia mencoba mengingat2 jalan yang menuju ke kuburan itu lagi.
Dari kejauhan terdengar suara2 ayam yang berkokok bersahut2an menandakan sebentar lagi akan tiba fajar.

Untung saja, Ayu berhasil mencari kuburan2 itu.

Beberapa kali Evan terjatuh akibat kakinya yang tidak sengaja tersandung nisan.
Mereka berdua terus berjalan diantara kuburan2, hingga akhirnya mereka berhasil menemukan tempat yang sebelumnya digunakan untuk mengikat dan menyiksa Ayu tadi,
Nampak dari luar tak ada suara2 apapun.
Akhirnya Evan memberanikan diri untuk masuk kedalam, aroma2 busuk menyengat menusuk hidung.

Evan hampir muntah dibuatnya.

"Ada apa van.? Apa kakek ada disana.?" Tanya Ayu

"Kosong." Jawab Evan bergegas keluar
Kemana mereka.? Batin Ayu bingung

Beberapa saat mereka duduk menunggu, hingga tiba2 terdengar kresek bunyi dari arah belakang.

Braaakkkk....
Evan di pukul hingga terjatuh.
Seketika Ayu gemetar melihat siapa yang telah memukul Evan. Yng tak lain adalah
Dukun yang dikatakan si kakek.

Ayu mundur beberapa langkah.
Ia sama sekali tak memiliki senjata untuk melawan.
Saat wanita paruh baya itu mendekati Ayu, Evan mencoba bangun.

Dengan sekuat tenaga Evan memegangi wanita tersebut dan Ayu lah yang bertugas untuk memukulinya. Mereka berdua mengeroyok si dukun
Hingga beberapa saat darah sudah keluar dari bagian kepalanya, Evan lalu melepaskannya dan mengajak Ayu untuk segera pergi.
Tangan Ayu dan Evan masih gemetar, itu adalah kali pertama untuknya memukuli seseorang.

Saat akan pergi, Evan kembali tersandung, namun kali ini bukanlah batu nisan yang membuatnya jatuh.
Ada sesosok tubuh yang terbaring disana.

Dalam kegelapan mereka berdua mencoba memeriksa apakah orang itu masih hidup atau sudah mati.
Hingga mereka tak menyadari sosok perempuan berambut pirang itu berdiri tak jauh dari mereka.

Saat Evan menyadari hal itu rupanya ia sudah terlambat. Dan sosok perempuan itu sudah mulai mendekat kearah mereka.
Evan mencoba menarik tangan Ayu namun saat ia kembali jatuh karena tersandung batu nisan tangan Ayu terlepas, beriringan dengan itu sosok perempuan tadi menghilang.
Ayu meraung2 entah kenapa.
Suara Ayu pun telah berubah, ia mengelus kepala Evan lalu pergi.

Evan mencoba mengikuti kemana Ayu pergi. Dan ternyata langkahnya mengarah ke salah satu jalan, dan jalan itu mengharuskan mereka memanjat pagar pembatas untuk sampai
Ke jalan yang berada diluar pagar.

Evan yang awalnya takut untuk memanjat akhirnya memberanikan diri, meski ia nampak sangat kesulitan. Saat Evan masih fokus pada pijakan kakinya, anehnya Ayu sudah berada diluar pagar.
Dan ia terus berjalan meninggalkan Evan.

Meski ketinggalan, begitu sampai di bawah, Evan langsung berlari mengikuti Ayu.

Matahari terasa lambat sekali untuk terbit.
Ternyata, Ayu berjalan kesebuah rumah disana, rumah itu berbentuk aneh dan hanya mempunyai penerangan berupa lampu pelita.

Tanpa ragu Ayu masuk kedalam, dn benar saja disana ada seorang perempuan yang terikat.
Ayu melepaskan ikatan nya dan menyuruh perempuan itu untuk pergi
Sementara itu ia langsung berjalan keatas loteng rumah itu, ternyata disana si kakek sudah terbunuh dan pak bambang yang masih memegangi kapak.
Ayu berjalan masuk dan menyerang pak bambang.
Lelaki itu mencoba melawan namun kekuatan tubuh Ayu lebih besar darinya.

Mendengar suara ribut2 dan beberapa gebrakan kaki di loteng, Evan pun memberanikan naik, takut terjadi apa2 pada Ayu.
Ternyata Ia melihat Ayu yang tengah berusaha membunuh ayah Evan.

Awalnya Evan ingin menolong ayahnya, namun kemudian ia urungkan niat itu.
Lalu setelah itu Ayu berkata.

"Namaku kemuning. Dulu aku sama sepertimu. Tapi Mereka telah menjadikanku seperti ini." Ucap Ayu

Evan tak mengerti arah pembicaraan Ayu. Tapi saat ia akan bertanya nampak tubuh Ayu mengejang.
Evan ragu saat ingin mendekati Ayu.
Ia juga melihat kakeknya yang sudah meninggal. Disampingnya ada ibu nya, bu risma.

"Kamu tidak apa2.?" Ujar Evan

Tiba2 Ayu tersedak, lalu memuntahkan sesuatu. Sesuatu yang menggumpal keluar dari tenggorokan nya.
Ayu kembali tersadar. Ia langsung meracau tak karuan.

Dan sangat syok setelah melihat si kakek sudh meninggal bersama anak dan menantunya. Ayu tak menyangka semuanya akan menjadi seperti ini.
Dengan dibantu oleh Evan, mereka berdua turun dari loteng.

Di luar rumah, nampak matahari pagi sudah muncul dan menyinari tempat itu dari balik pepohonan.

Disana juga ada perempuan yang sebelumnya terikat dan di bebaskan oleh Ayu tadi.
Mereka bertiga saling bertukar senyum, dan berjalan dengan tertatih2 keluar dari tempat aneh tersebut.

Saat sampai di depan pagar pembatas, Evan melihat bahwa ternyata pagar itu memikili pintu. Ia sama sekali tak menyadari nya saat malam dan mengikuti Ayu.
Evan tertawa kecil, namun sesaat tawanya hilang karena Ayu dan perempuan yang tadi sama sekali tak tertawa malah memandangi Evan dengan tatapan bingung.

"Maaf, maaf." Ucap Evan

Pintu pagar tersebut dibuka, ada bunyi derit yang tidak biasa. Dan nampak
Pemandangan yang tak kalah mengejutkan didepan mereka, lahan yang cukup luas di penuhi kuburan dengan batu nisan tanpa nama.
Kuburan yang sepertinya dibuat dengan asal2an itu memenuhi tempat tersebut.
"Sebanyak ini.?" Gumam Ayu dan Evan

"Bahkan aku sama sekali belum tau ada kuburan seaneh ini disini." Ujar Evan

"Pantas ayah dan ibuku selalu melarang kami bermain disekitar gerbang sana." Ujar Evan lagi
Beberapa saat berjalan melewati kuburan2 itu, ia melihat sosok yang sebelumnya tersandung kaki Evan. Ternyata itu adalah kakek Amin yang entah sudah berapa lama disana.
Untung nya lelaki tua tersebut masih hidup, namun ia memiliki luka yang cukup parah dibagian telinga dan matanya.

Evan yang memang masih cukup kuat, langsung menolong si kakek untuk bangun dan membawanya keluar dari area pemakaman.
Setelah itu katanya Evan kembali lagi bersama beberapa orang teman dari kakek amin untuk mengambil jenazah ayah, ibu dan juga kakeknya Evan ke tempat itu, namun anehnya ternyata rumah2 itu sudah terbakar. Dan batu nisan itu sudah menghilang.
Dugaan pertama adalah si dukun yang melakukan semua itu. Karena Evan dan Ayu tidak tau apakah wanita tua yang mereka pukuli masih atau sudah mati. Karena pada saat itu mereka berlari karena gugup dan takut.
Sebagian orang percaya, dan sebagian tidak. Karena seiring berjalan nya waktu, lahan pemakan itu sama sekali tidak menunjukan gundukan tanah layaknya kuburan pada umumnya.

Sebagian lagi mengatakan kalau itu tempat hanyalah kebun biasa. Namun bekas reruntuhan
Rumah yang terbakar itu masih ada sampai sekarang. Karena memang katanya tumbal2 gadis itu datang dari berbagai daerah yang jauh, sehingga tak ada orang lain yang tau dan curiga.

---SELESAI---

Kalau ponakan2 mau nyawer pulsa bisa sawer di nomor ini- 0856 5403 7262
Atau klik link saweran ini-> saweria.co/donate/Omrasth…

Seikhlasnya saja.

Atas dukungan dan support nya Om ucapkan Terima Kasih Banyak🙏🙏
Semoga kita semua dilancarkan Allah rejekinya, dan disehatkan seluruh keluarganya. Aamiin Ya Rabbal Alamin🤲🤲🤲🤲

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Apr 20
PENGANTIN

Nama orang dan tempat sudah diubah, untuk menjaga privasi dari narsum.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Cepat bah kamu ini lama sekali !!" teriak seorang ibu2 pada seorang pemuda berusia 16 tahunan

"Sebentar.. Ini baru selesai..." Jawab pemuda itu sambil berlari keluar kamar membawa tas yang tampak sangat penuh
"Kau bawa apa sebanyak ini ndi?" Tanya ibunya dengan alis mata mengerut menatap tas yang dibawa anaknya tersebut

"Kita kesana 1 minggu kan?? Aku bawa baju, celana, sabun, handuk topi, kacamata...."

"Ya sudah, cepat angkat, bawa keluar. Sebentar lagi travelnya datang.." Potong
Read 153 tweets
Mar 24
SANTET SIND'AH
(Santet Kiriman Kakak Ipar Perempuan)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Kepalaku benar2 sakit. Di bawa duduk saja rasanya seperti berputar2." Ucap Vivi pada suaminya, Rigen.

"Kalau begitu kamu istirahat saja. Jangan mengerjakan pekerjaan rumah dulu.
Nanti aku saja yang bereskan setelah pulang kerja."ujar rigen seraya mengelus kepala istrinya itu

"Terima kasih ya..."

"Sama2 sayangku.." Balas rigen seraya mencium kening istrinya lalu berpamitan untuk berangkat kerja
Read 190 tweets
Mar 16
HANTU SANDAH
Berasal Dari Perempuan Yang Memakai Ilmu Pirunduk

Sandah ini pernah menggemparkan kalsel tepatnya disalah satu/beberapa desa, pada tahun 2007an.

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Nama desa maupun orang dalam cerita akan sebisa mungkin om ubah, agar tidak menyinggung beberapa pihak yang mungkin masih terkait dalam cerita.
_____

Beberapa orang lelaki berusia awal 30an, terlihat sedang mencari2 sesuatu di area pahumaan/sawah.

Mereka memakai senter dikepala dan membawa peralatan seperti wadah berukuran sedang yang memiliki tutup diatasnya. Wadah itu diikatkan pada pinggang mereka.
Read 97 tweets
Mar 8
PANGULUH SANG PEMANGSA DARI PEDALAMAN KALIMANTAN TENGAH

"Mereka memburu apapun yang bisa dimangsa. Bahkan mayat yang sudah dikubur pun tidak lepas dari ancamannya"

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhoror
#omrasth

(Gambar hanya pemanis) Image
Panguluh, adalah manusia jadi2an yang bisa merubah dirinya menjadi binatang.
Mereka dikenal sangat brutal ketika memangsa mayat maupun saat mengganggu wanita2 hamil dan melahirkan.
Mereka ada di desa2 pedalaman, kehulu dari muara teweh hingga atas purukcahu/murungraya.
Di desa om rasth sendiri (dihilir purukcahu, tapi masih masuk wilayah kabupaten murung raya) masih terdapat sangat banyak mahluk ini.
Di beberapa thread, om rasth sudah pernah menceritakan berbagai pengalaman tentang panguluh.
Read 181 tweets
Feb 24
BULIK

(Nama tempat dan tokoh sudah disamarkan.)

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
2008.

Raut wajah pak budi terlihat murung, helaan nafasnya terdengar berat.

"Kita tidak ada pilihan selain pulang kekampung. Disini, dikota besar ini kita tidak akan bisa bertahan. Dan lagi uang tabungan kita sudah mulai menipis karena memaksa bertahan disini." Ujar pak budi
Ia menatap istrinya yang duduk disampingnya.

"Ya, aku setuju kalau kita pulang ke kampung saja. Mungkin dikampung kita bisa memulai usaha baru lagi."
Read 237 tweets
Jan 22
PELET CELANA DALAM

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhorror
#kisahnyata

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Eh sum, bujurankah rumah kosong dihiga wadah ikam tu ada yang mandiami sudah?
(Eh sum, betulkah rumah kosong didekat rumahmu itu sudah ada yang menempati?)" tanya yayah pada isum yang pada saat itu mereka sedang berada
Disebuah rumah yang akan mengadakan acara pernikahan

"Iih pinanya, pang rami kamarian urang bahangkut parabut kasitu. (Sepertinya iya, karena kemarin ramai orang mengangkut barang kerumah itu." jawab isum
Read 149 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(