dunia medsos dan kemajuan demokrasi yg mengarah liberal mau tidak mau akan terjadi benturan narasi antara kelompok politik, kelompok SARA dan tak ketinggalan provokasi
disini keseimbangan DEMOKRASI vs HUKUM dan NORMA diuji
apa patokannya PANCASILA dan Perundangan serta budaya
common enemy yg dibentuk bisa orang, politikus, pengamat maupun organisasi bahkan media dan yg paling bahaya membentuk kebencian berdasarkan SARA
dan sebaliknya fanatis memuja buta sosok, tertentu
itulah simbol terbentuknya polarisasi dengan simbol istilah" semangat solidaritas
Pertumbuhan ekonomi negara besar itu biasanya karena:
pertumbuhan penduduknya besar
namun jika hanya mengandalkan pada peningkatan konsumsi masyarakat akibat pertumbuhan penduduk besar
maka akan masuk pada middle income trap
inovasi itu ada pada mendorong investasi dan ekspor
Indonesia dengan jumlah penduduk nomor 4 terbanyak di dunia dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, serta kaya dengan sumber daya alam menjadi peluang bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia
HILIRISASI adalah lompatan added value economy yg tidak hanya memerlukan political will dari pemerintah namun juga diperlukan good governance yang bersih dan ini mendorong juga pada peningkatan kualitas SDM dalam negeri
Buzzer siapa?
Semua punya buzzer apakah pemerintah, hingga buzzer pribadi menteri, buzzer parpol bahkan media pun punya pasukan buzzer, buzzer" bakal capres
Oposisi juga tentu punya buzzer
Sepanjang tidak rasis SARA, tidak hoax dan ujaran benci; silakan saja
Tim evaluator #programfolback tahun 2020 lalu bersihkan buzzer bayaran karena program berkomitmet NETRAL tidak berpolitik praktis.
Program mengusung POLITIK NEGARA; Pancasila; kesantunan serta kesatuan NKRI serta kebangsaan
Yang dikeluhkan adalah kelompok buzzer itu menggunakan
narasi fitnah
Keroyokan dg kata kata kotor
Hingga rasis yg mengancam keutuhan NKRI serta mengganggu Pancasila dan iklim kebangsaan.
Itu yg kita lawan, siapapun itu dan dari kelompok manapun