Thread by @LokadataID

Sepanjang 2020, BI telah lima kali menurunkan suku bunga acuan. Secara akumulatif, nilainya setara dengan 25%. Namun langkah ini tak sepenuhnya diikuti penurunan suku bunga perbankan. Ini membuat Gubernur BI Perry Warjiyo tampak gemas.

- Utas -

#HanyaLokadata

Memasuki Februari 2021, bank sentral kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps, dari semula 3,75% menjadi 3,5%.

#HanyaLokadata

Saat berbicara di depan wartawan pekan lalu, Gubernur BI menyampaikan harapan agar perbankan juga menurunkan suku bunga pinjaman, sehingga ikut mendorong pertumbuhan kredit bagi dunia usaha.

#HanyaLokadata

Harapan Gubernur BI itu sangat penting. Suku bunga pinjaman merupakan biaya yang harus dibayar oleh nasabah atas kredit yang diterima (cost of fund).

#HanyaLokadata

Semakin tinggi suku bunga, maka semakin mahal biaya mendapatkan dana. Dan di lain sisi, bagi perbankan, makin tinggi suku bunga, makin besar potensi keuntungan yang diperoleh.

#HanyaLokadata

Jika menilik data yang ada, harapan Gubernur BI agaknya cuma sekadar angin lalu, alias tak digubris perbankan.

#HanyaLokadata

Data BI mengungkapkan, pada Desember 2020, penurun suku bunga kredit secara tahunan tak sampai separuh dari yang dipangkas BI untuk suku bunga acuan.

#HanyaLokadata

Dari tiga bentuk kredit perbankan kepada dunia usaha, hanya kredit investasi yang suku bunga pinjamannya turun paling besar, yaitu 10,3%. Sementara itu, untuk kredit modal kerja dan konsumsi, penurunannya lebih irit.

#HanyaLokadata

Kebijakan mengikuti sinyal yang diberikan BI tersebut seperti basa-basi, sementara hasrat perbankan untuk mempertahankan pendapatan dari bunga kredit tetap tinggi.

Simak fakta dan data selengkapnya - lokadata.id/artikel/basa-b…

#HanyaLokadata