(SEMUA NAMA TOKOH DAN TEMPAT DALAM CERITA SUDAH DI SAMARKAN UNTUK KENYAMANAN PIHAK KELUARGA. DAN JIKA ADA KESAMAAN NAMA DAN TEMPAT, OM RASTH MINTA MAAF, KARENA ITU SUNGGUH TIDAK DI SENGAJA)
(gambar hanya ilustrasi)
______________________
Malam ini terasa sangat dingin sekali, bapak2 yang ada di pos ronda kampung yang masih terjaga, menggosok2kan kedua telapak tangan nya, sesekali ia menyeruput kopi panas yang ada di depan nya.
Langit malam sangat cerah bertabur bintang yang gemerlap,
"Din.. Udiii. Bangun din.!" Ujar mang doleh
"Aahhh..." Tangkis Mang Udin seraya menutup kepalanya dengan sarung
"Slamet.. Met. Bangun met.!" Mang doleh kembali membangunkan teman nya
Tapi keduanya tak ada yang mau bangun, malah asyik tidur sambil memunggungi mang doleh.
Dari kejauhan nampak seorang pemuda sedang berjalan kearah pos kamling.
Saat pemuda itu lewat, mang doleh langsung menyapanya.
"Eh ipul.. Baru pulang ya pul." Sapa mang doleh
Pemuda yang dipanggil ipul tersebut menghentikan langkahnya, ia menatap kearah mang doleh.
Tatapan nya kosong dan wajahnya nampak pucat.
Ia juga sama sekali tak menjawab pertanyaan mang doleh tadi.
"Ya sudah pul, kamu pulang saja. Selamat malam." Ujar mang doleh akhirnya
Pemuda tersebut langsung melangkah, dan saat mang doleh mengalihkan pandangan nya kearah lain, lalu kembali melihat kearah ipul berjalan tadi, ternyata ipul sudah tidak ada dijalan tersebut.
Seketika bulu2 di sekujur tubuh mang doleh meremang.
Tong tong tong...
Mang doleh memukul2 kentongan dari bambu yang ada di pos Ronda tersebut.
Mang Udin dan Mang slamet pun akhirnya terbangun.
Mereka sedikit kesal dengan kelakuan mang doleh, namun karena sudah waktunya keliling, akhirnya mereka bertiga pun keliling.
Saat melewati rumah yang ada di ujung kampung,
Mang Doleh dan kedua teman nya agak kaget melihat ramai sekali orang2 di rumah itu.
"Kenapa ya.?" Tanya Mang Udin
"Tidak tau." Jawab mang Slamet
"Jangan2 ada maling. Waduh." Ujar mang Doleh
"Ada apa pak.?" Tanya mang Udin saat ada seorang warga yang berlari kerumah tersebut
"Ipul meninggal gantung diri." Jawab si bapak
"Hah.?
Innalillahi. Padahal baru saja tadi saya bertemu dia lagi jalan pulang." Sahut mang doleh nampak tak percaya
Lalu mereka bertiga, akhirnya ikut ke rumah tersebut.
Dan ternyata benar saja, orang2 baru saja menurunkan jasad ipul yang tergantung dikamarnya.
Ayah dan ibunya nampak sangat histeris, dan tidak menyangka anak semata wayangnya meninggal dengan cara seperti itu.
"Ipuuulll..ipuuulll..." Isak ibunya histeris
Wajahnya sudah nampak membiru, dari hidungnya keluar darah yang sudah mulai mengering.
"Sepertinya ini sudah lama."
"Iya pak, pantas saja sore tadi saat di bangunkan dia tidak menyahut. Kami kira masih tertidur. Jadi kami biarkan sampai malam. Saat saya kedapur
Mau kencing tadi, saya lihat kok makanan yang di sediakan ibunya tidak dimakan. Makanya saya ketuk lagi pintu kamarnya, tapi tidak ada jawaban. Saya bangunkan lah istri saya. Dan kami keluar rumah, kan dinding di samping rumah itu sudah terkelopek jadi dari situ kami
Mengintip kedalam kamar ipul, dan ternyata kami lihat kaki barumbai2 (menjuntai) dari atas. Langsunglah istri saya ini histeris dia berteriak2 bilang kalau ipul bunuh diri.
Akhirnya para tetangga datang dan pintu kamar ipul pun di buka paksa. Dan ternyata benar, ipul sudah dalam keadaan tidak bernyawa."cerita ayahnya ipul
Semua orang yang ada disitu saling bertatapan, mereka juga sebenarnya tidak menyangka kenapa ipul sampai bunuh diri. Padahal dia itu punya kerjaan yang cukup bagus dan juga memiliki pacar yang sangat cantik. Tapi Entahlah apa yang membuat ipul sampai berpikir pendek seperti itu.
( Om rasth mau ngiklan bentar, barangkali ada ponakan2 yang berminat dengan minyak minyak asli kalimantan. Om rasth punya beberapa jenis. Ada perkasig, saluang mudik, raja pemikat, raja penunduk, minyak rejeki, 7bidadari dan 3 khasiat. Kalau berminat bisa langsung DM
Atau WA di nomor: 0856 5403 7262
Kalau mau pesan akar2an untuk kejantanan dan menyembuhkan sakit pinggang om juga ada.
Akar rahwana, saluang hidup, akar kuning, dan bajakah.
Atau kalau mau konsultasi bisa hubungi no yang tertera diatas, terima kasih🙏🙏🙏🙏)
Mang doleh terdiam, apa ipul yang ia lihat tadi hanya halusinasi nya saja. Atau jangan2 itu..
Mang doleh bergidik, memikirkan hal tersebut membuat ketakutan nya meningkat 100 persen langsung keubun2.
Orang2 mulai menyiapkan untuk tempat membaringkan jenazah Ipul, sementara beberapa ibu2 berusaha menenangkan ibunya ipul yang masih saja histeris.
Catatan kematian ipul pun sudah di serahkan ke pihak masjid untuk di pengumumkan.
Dan setelah adzan subuh berkumandang, pengumuman pemberitahuan kematian ipul langsung di beritahukan.
"Hih, mati bunuh diri. Dosa itu bu. Jangan mau datang ngelayat kesana, nanti dosanya nular." Ujar salah satu ibu2 bergosip di depan masjid
"Hiss.. Dosa dosa. Memangnya ngomongin keburukan orang itu pahala.? Dasar tukang gosip." Ujar pak Abdul selaku pengurus masjid
"Kalau sudah tau dosa, mulut nya dijahit, jangan suka ngomongin keburukan orang. Pamali. Semua perkataan ibu2 itu ada pertanggung jawaban nya
Ingat karma bu."tambah pak Jeki
"Alah. Kaya kalian itu tidak berdosa saja.!" Jawab si ibu
Seraya bubar dan berlalu.
Benar saja saat pagi telah tiba dan jenazah sudah siap akan di mandikan, ternyata hanya beberapa orang saja yang datang membantu. Warga yang sebelumnya ramai untuk melihat, ternyata sudah pada pulang dan enggan untuk kembali.
Dengan hanya dibantu beberapa orang saja, mereka pun langsung memandikan jenazah meski agak kesusahan.
Dilanjut dengan mengkafani dll. Semuanya mereka lakukan dengan sedikit susah.
Selesai memakamkan jenazah ipul, mereka melihat kesibukan tukang gali kubur
Lain yang sedang menggali makam untuk warga yang baru saja meninggal setelah ipul.
"Siapa yang meninggal pak.?" Tanya mang Doleh
"Si Linda anak haji ijram." Jawab mang gali kubur
"Innalillahi wa innalillahi raji'un."
Belum lagi selesai penggalian kubur, ternyata di ujung pemakaman, sudah ada yang menggali makam lagi. Jadi dalam sehari semalam itu sudah ada 3 sampai 4 orang yang meninggal.
Beberpa hari setelah kematian beruntun itu orang2 mulai menjalani kehidupan seperti biasa.
Namun lagi2 kabar mengejutkan datang dari toa masjid yang mengabarkan tentang kematian seseorang lagi.
Hal yang tidak wajar pun mulai dirasakan orang2 satu desa.
Pertanyaan demi pertanyaan mereka ajukan, ada apa kenapa.?
Dan banyak lagi pertanyaan2 yang tentu saja tidak ada warga lain yang bisa menjawabnya.
Hanya berjarak beberapa hari saja dari kematian ipul dan 3 orang lain nya, sekarang ada 2 orang lagi yang meninggal.
Keadaan mulai sedikit mencekam saat pemakaman sudah selesai.
"Aku yakin kejadian dulu terulang lagi ini." Ujar salah satu warga, membuat yang mendengarnya saling pandang dan bergidik ngeri,
"Jadi menurutmu, ada orang lagi yang memanggil mahluk itu kemari.?" Tanya yang lain
Malam itu sunyi, tak ada seorang pun yang berjaga di pos ronda.
Mereka mencoba tidur di rumah masing2 meski pertanyaan siapa yang meninggal besok, masih terpikirkan dibenak mereka.
Lagi2 keesokan harinya pagi2 sekali berita kematian terdengar lagi.
Warga mulai cemas dan takut. Takut kalau besok atau lusa merekalah yang akan bertemu giliran kematian tersebut.
Rumah kepala desa mulai diramaikan oleh warga, karena mereka tidak mau kalau ada kematian2 selanjutnya yang kemungkinan akan terus terjadi jika orang yang mengundang mahluk itu belum tertangkap.
Alhasil, karena kepala desa yang sekarang adalah kepala desa yang baru. Jadi beliau belum banyak tau tentang cerita tersebut.
Dukun pun didatangkan dari salah satu desa yang sebelumnya pak kepala desa sempat tinggal disana sewaktu muda.
Dukun itu mengatakan kalau ada sesuatu mahluk yang dikirim oleh seseorang untuk membalas dendam.
Saat ditanya siapa yang mengirimkan mahluk itu, si dukun mengatakan kalau yang mengirimkan mahluk itu sudah mati, jadi tidak mungkin lagi untuk ditangkap dan disuruh menarik kembali
Mahluk tersebut.
Jadi satu2nya cara yang bisa dilakukan untuk menghindari mahluk tersebut, yaitu desa di kosongkan selama 40 hari lamanya.
Itu pun tidak bisa dipastikan berhasil atau tidak.
Karena memang itu adalah jalan satu2nya yang harus dicoba, seluruh warga desa pulang satu persatu untuk mengemasi barang2 yang akan mereka bawa pergi.
Tak mau berlama2 lagi tinggal disana. Mereka mulai meninggalkan desa satu persatu, ada yang ketempat sanak saudaranya. Ada juga yang menyewa rumah di desa lain.
Sementara si dukun mencoba untuk terus berkomunikasi dengan mahluk yang ada di desa tersebut.
Tapi mahluk itu selalu menghindar, dan si dukun dibuat sedikit kewalahan mencarinya.
Hingga sampai dihari ke 30, si dukun sudah tahu dimana persembunyian si mahluk, yang ternyata
Ada di rumah keluarga Ipul.
Mahluk itu keluar masuk dari rumah tersebut,
Dan saat ingin masuk melewati pintu, ternyata pintunya sudah dikunci sebelum mereka pergi.
(Disini tidak diceritakan bagaimana cara si dukun mengembalikan si mahluk agar tidak mengganggu desa itu lagi)
Setelah hampir 40 hari, si dukun menemui kepala desa. Dan mengatakan kalau mahluk tersebut sudah di usir dan tidak akan kembali lagi, kecuali memang ada yang
Mengundangnya lagi.
Kehidupan di desa kembali aman, meski kadang ketakutan akan mahluk itu kembali mereka rasakan.
(Kalau ponakan tidak asing lagi dengan cerita ini ya karena ini merupakan cerita lanjutan dari salah satu thread yang jauh sebelum ini pernah om ceritakan juga disini. Dan konon sampai sekarang orang2 desa itu, masih mengalami hal serupa, yaitu kematian yang
Beruntun terjadi pada warga. Walau tidak separah dulu lagi. Dan saat om bertemu salah satu orang yang menceritakan kisah ini, tepat di desanya ada 2 kematian lagi dihari yang sama.)
(NIAT MENCARI KERJA UNTUK BANTU KELUARGA, MALAH DIJADIKAN TUMBAL OLEH MAJIKAN.)
@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth
(Gambar Hanya Ilustrasi)
Arfin merupakan seorang pemuda berusia 16 tahun yang duduk di bangku kelas 1 SMA.
Ia merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, Anak nomor dua masih berusia 14 tahun, sementara anak yang bungsu baru berusia 9 tahun.
Meski bukan dari keluarga berada, tapi ayah dan ibunya selalu berusaha untuk menyekolahkan ketiga anak laki-laki mereka tersebut hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Cu Ipau, adalah seorang janda yang tidak punya anak. Beberapa tahun lalu ia diceraikan oleh suaminya dengan alasan karena selama 8 tahun pernikahan, Cu Ipau tak juga kunjung hamil. Sementara mertua dan keluarga besar suaminya terus menerus mendesak
supaya Cu Ipau hamil dan punya anak. Begitulah, sekilas kisah hidup Cu Ipau yang Iwan ketahui.
Iwan, seorang pemuda berusia 25 tahun, ia bekerja di sebuah toko hp yang lumayan besar dengan 10 karyawan yang tugasnya berbeda-beda.
Pernikahan baru seumur jagung, tapi sudah dihadapkan dengan ujian yang sangat banyak. Itulah yang dirasakan Eni, perempuan berusia 16 tahun
yang terpaksa harus menikah dikarenakan hamil duluan.
Saat itu, Eni masih sekolah kelas 2 SMA. Dan Roby kelas 3 SMA. Mereka berpacaran kurang lebih selama satu tahun. Eni berasal dari sebuah keluarga sederhana, ayahnya seorang buruh angkut di pasar, sedangkan ibunya berjualan
sayur keliling.
Sementara Roby dari keluarga yang bisa di bilang berkecukupan. Ayahnya seorang juragan karet, ia mempunyai beberapa hektar kebun karet yang masih aktif dan ia juga membeli karet-karet dari petani karet di daerahnya, untuk kemudian dijual lagi.
“Uhuk.. Uhukk.. Wanda, ambil akan pang banyu putih gasan abah..(Wanda, tolong ambilkan air putih ” Ujar seorang laki-laki berusia 50 tahunan yang sedang duduk di depan TV
Wanda yang baru saja hendak berangkat kerja itu pun langsung kembali ke dapur mengambilkan air putih di dalam botol untuk sang ayah.
“Napa ikam lawan laki ikam jadi badahulu badudi tulaknya? (Kenapa kamu dan suamimu tidak berangkat bersama?)”
Semua nama tokoh dalam cerita ini sudah disamarkan atas permintaan yang bersangkutan.
Cerita berawal dari seorang laki-laki berusia 21 tahun yang terlihat sangat bahagia karena namanya tercantum ke dalam daftar orang-orang yang lulus tes masuk ke sebuah PT. pertambangan
batubara yang cukup besar kala itu, sebut saja namanya Eki.
Awalnya sebelum melamar di PT tersebut Eki bekerja serabutan, kadang-kadang ia ikut mangatu(mencari emas dengan menggunakan mesin, biasanya dilakukan oleh penambang di desanya.) Atau bila hari sabtu dan minggu,
“Capati pang ma.. Ulun kada sabaran lagi nah.. (Ayo cepat ma.. Aku sudah tidak sabar lagi..)” ujar seorang anak laki laki berusia 10 tahunan seraya menarik tangan ibunya
Ya, hari itu keluarga kecil yang terdiri dari 4 orang tersebut akan pindah rumah, ke rumah baru mereka.
4 orang dalam keluarga itu terdiri dari ayah, ibu dan 2 anaknya. Kita panggil saja nama si ayah pak Fahri, kisaran usia 35 tahunan. Si ibu bernama Desi, kisaran usia 30 tahunan. Anak pertama mereka sebut saja namanya Vendra usia 10 tahun. Dan anak kedua mereka bernama Salsa yang