𝐃𝐈 𝐂𝐄𝐑𝐀𝐈 𝐈𝐒𝐓𝐑𝐈, 𝐀𝐊𝐔 𝐌𝐀𝐊𝐈𝐍 𝐁𝐄𝐁𝐀𝐒 𝐂𝐀𝐑𝐈 𝐋𝐀𝐊𝐈-𝐋𝐀𝐊𝐈

[Sebuah utas]
.
.

(1) Namaku Ramlan. Orang semua manggil aku Pakde. Jarang yg tau namaku. Aku seorang Homoseks. Aku pernah menikah namun cerai karna ketahuan istri. Inilah kisah nyataku. Image
(2) Aku menikah di usia 28 dan istriku 25. Beberapa tahun rmh tangga kami brjalan dgn lancar. Tapi istriku tak juga hamil2. Pdhl kami sering melakukannya. Artinya burungku bs ngaceng ke dia dan berhasil masuk hingga menyemprotkan sperma ke dalam vaginanya.
(3) Aku mau menggunakan bahasa biologinya dulu. Penis saya berhasil penetrasi ke dlm vaginanya. Dan ejakulasi di dlm. Artinya penisku sudah menaburkan benih2 ke dlm rahimnya. Tapi benih itu tak tumbuh. Aku tak tau salahnya dimana. Kami rutin melakukannya tp semua sia2.
(4) 5 thn pernikahan kami, kami msh bersabar dan tak prnh bertengkar. Kami tak prnh meributkan soal itu. Kami tetap menanti kehadiran buah hati kami. Tapi aku adalah biseks. Aku katakan biseks karna aku sudah berhasil menikahi seorang wanita dan berhasil menyetubuhinya.
(5) Jujur, sejak lajang pun aku sudah menyukai lelaki. Dan aku adalah penyuka Bpk2 atau Om2 ganteng. Bpk2 seleraku adalah dari umur 45-55 th. Diatas itu aku tak suka lagi. Ya, namanya jg selera. Posturku pendek, tinggiku tak sampai 160 cm, badanku agak berisi.
(6) Aku juga hanya menyukai Bpk2 atau Om2 yg posturnya pendek dan gemuk. Batasnya sekitar 165 cm lah. Lebih dari itu aku tak selera lg. Walaupun dia luar biasa ganteng dan orang berpengaruh sekalipun, aku tak mau. Apalagi melihat yg kurus tinggi aku tak akan pernah selera. 😀✌
(7) Jadi sejak muda dulu, teman2ku hanyalah Bpk2 semua. Sampai aku nikah, kehidupan seks menyimpangku jg msh tetap jalan. Bnyk cara utk bisa melakukannya diluar sana. Aku bangga punya banyak teman Bpk2 berumur. Apalagi mereka orang2 berada atau ternama, bertambah rasa banggaku.
(8) Dalam hidup berumah tangga, aku slalu memberikan perhatian ke istriku. Sehingga dia tetap nyaman di sisiku. Perhatian dlm hal ini bukan berarti hrs sering2 main diatas ranjang. Tapi aku sering membawa teman Bpk2-ku kerumah. Sekedar bersilaturahmi dgn istriku. Bukan utk ML.
(9) Itu ku lakukan sejak pertama menikah. Dari umur 28. Berarti kan usiaku dgn teman2ku tsb msh jauh terpaut. Karna mereka udah rata2 50-an. Aku jg sering pergi bareng teman2ku itu sepengetahuan istriku. Aku sering ajak mereka utk ngurus urusan2 tertentu.
(10) Apalagi waktu itu aku blm punya kendaraan. Jadi aku sering numpang ke mereka atau minta di antarin ke suatu urusan tertentu. Mereka akan menjemputku ke rumah. Tapi kesempatan itu kami gunakan jg utk ML diluar. Entah dimanalah. Semuanya berjalan lancar. Istriku tak curiga.
(11) Begitu jg kalau ada kepentingan merek, mereka akan mengajakku. Setelah jemput ke rmh, kamipun berangkat. Kami bahkan pergi bukan karna ada urusan, tp karna mau jumpa orang atau kenalan dgn org baru. Sperti biasa kalau cocok lgsg main. Kalau tak cocok jadi teman biasa aja.
(12) Suatu saat aku dijemput temanku. Dan setelah bersandiwara dgn istri, kami pergi. Berkenalanlah aku dgn Bpk2 berkumis tebal. Katanya dia punya kedai harian. Tapi istrinya sedang bekerja sbg seorang guru. Kedainya di tutup supaya tak mengganggu ketika orang dtg belanja.
(13) Kamipun ML di kamar. Bpk ini bilang sangat suka dgnku, akupun demikian. Setelah bercipok dlm keadaan msh berpakaian lengkap, kamipun saling meraba burung. Udah sama2 hidup keduanya. Pakaian masing2pun kami lucuti. Setelah hanya pakai CD kami kembali cipokan diatas ranjang.
(14) Kumisnya terasa geli bersentuhan dgn bibirku. Permainan lidahnya sangat jago. Lalu dia menarik CD coklat merek bontex yg ku kenakan. Awalnya dia menjilat kepala burungku, lalu batangnya, lalu telornya. Setelah itu baru di isapnya maju mundur. Enak sekali isapannya.
(15) Lalu Bpk itu menarik leherku mendekatkan kepalaku ke arah burungku. Ku ciumilah jendolan burungnya yg masih pake CD berwarna putih merek Hing's itu. Lalu ku keluarkan kepalanya dari kantong depannya, stlh ku cium2 sebentar, lalu ku isap. Diapun memuji isapanku enak sekali.
(16) Lalu dia meraba2 lobangku dgn jarinya. Lalu dia kasih ludah ke tangannya dan di usapkan ke lobangku. Lobangku pun jd licin. Kini lobangku pun di obok2nya. Lalu perlahan di masukkannya jari telunjuknya dan di mainkan maju mundur. Lalu digantinya dgn menggunakan jari tengah.
(17) Ku tanggalkan CD-nya lalu kulahap burungnya. Tak terlalu besar. Imbanglah punya kami. Cuma bulu punya dia keriting sedangkan bulu punyaku lurus2. Ku isap terus burungnya dgn kemampuan yg ku miliki. Sesekali kujilat telornya sampai dia menggelinjang. Tapi telorku tak dijilat.
(18) Sambil terus mengulum burungku, dia terus memainkan jemarinya di lobangku. Dari satu jari, kini 2 jari dimasukkannya. Akupun menikmati tarian jemarinya di lobangku. Cucuk2 lobangku, katanya. Akupun mencucukkan jariku ke lobangnya. Dia meringis2 keenakan. Bikin dua, katanya.
(19) Lalu akupun menyatukan jari telunjuk dan jari tengahku dan memasukkannya ke dlm lobangnya. Bisa ditusuk nih, kan. Tanyanya. Bisa, jwbku. Kutusuk ya, ntar kita gantian, katanya. Lalu akupun pasrah di masukkinnya. Aku memang dominan bot kalau ke laki2. Nusuk laki2 aku malas.
(20) Sekian lama dia mengentot lobangku. Kami sama2 menikmatinya. Lalu dia mencabut batangnya, dan mendaulat aku yg gantian menusuk dia. Tak usah Pak, lagi males, kataku. Lalu diapun kembali memasukkan batangnya ke lobang ekorku. Sampai dia nembak di dalam. Diapun terkapar.
(21) Lalu aku me-ngocok2 burungku terus sambil tangan kiriku me-raba2 burungnya. Tak lama kemudian akupun nembak. Permainanpun selesai. Dia bilang dia msh mau ML dgnku, aku jg demikian. Dia blg palng aman di rmhnya ML jam 9-12 siang, karna istrinya sedang ngajar di sekolah.
(22) Tandain ya, Bpk itu namanya Pak Salim. Lalu bsk2nya aku kenalan dgn Bpk2 lagi, namanya Pak Amir. Dia ternyata tukang urut. Dia bs di panggil ke luar ataupun dtg ke tmptnya. Dia paling bs ML sambil ngurut org. Walaupun istrinya ada disitu. Karna ruang urutnya di dlm kmr.
(23) Pak Amir jg pendek dan berkumis sngt tebal, tp kulitnya hitam. Stlh menunjukkan alamat rumahnya, akupun datang. Dia tinggal di rmh petak. Ada anak istrinya disana. Stlh duduk sebentar di ruang tamu. Kamipun ke kmr. Buka aja semua, kata Pak Amir. Akupun tak canggung lagi.
(24) Akupun melepas semua pakaianku di dpn Pak Amir. Sementara dia udah duduk disamping kasur sambil memegang piring berisi minyak urut. Telungkup! Suruh Pak Amir, lalu diapun mulai mengurut kakiku, lalu naik ke pahaku. Terasa geli ketika tangannya menyentuh pangkal pahaku.
(25) Aku menunggu ketika Pak Amir akan menggerayangi seluruh tubuhku. Aku blm berani grepe2 dia, meski aku udah tau dia juga mau. Akupun tak tau apa Pak Amir akan lgsg mengajakku ML atau mengurutku dulu sampai selesai. Kini dia mengurut pantatku sampai ke belahannya. Geli Pak.
(26) Lalu kini dia mengurut pinggang, punggung, dan leherku. Balik! Katanya. Lalu aku membalikkan tubuhku hingga telentang di hadapannya. Burungku yg td pas tengkurap udah hidup, kini mati lagi. Diapun mengurut kakiku lagi dan jg pahaku. Ditariknya dari lutut ke pangkal pahaku.
(27) Dgn licinnya minyak yg dilumuri, tangannya pun berselancar hingga ke selangkanganku. Burungku pun hidup. Aku malu. Ku pejamkan mataku. Lalu dia mengurut perutku. Wah geli Pak. Aku menggelepar sambil nendang2 dgn kedua kaki. Tahanlah, katanya. Tak tahan aku Pak, kataku.
(28) Akhirnya aku berusaha menikmatinya. Sehingga aku tak lg kesulitan merasakan kegeliannya. Burungku pun tegang terus tak mau mati lagi. Sesekali tangannya menyentuh burungku. Tapi tak lgsg dipegang atau di kocoknya. Kini dia mengurut dadaku. Kembali aku menggelepar hebat.
(29) Akupun menikmati tangannya menyapu dadaku. Lalu dia menyuruhku duduk. Di urutnya kepalaku dan pundakku dari blakang. Badannya menempel ke punggungku. Kurasakan burungnya begitu lembut nempel di punggungku. Aku tersentak dan bergetar sluruh tubuhku. Hidup tak ya, pikirku.
(30) Tapi dari lembutnya spertinya msh mati, pikirku. Udah! Katanya sambil melepaskan badanku. Lalu aku menatap Pak Amir. Ini tak di urut Pak, tanyaku sambil megang burungku. Itu ngurutnya lain, jwbnya. Lain gimana, tanyaku. Lalu dia merebahkan badannya ke aku meraih burungku.
(31) Tapi dia tak memegang dgn tangannya. Dia lgsg mengulumnya dgn mulutnya. Cepat skali gerakan mulutnya. Makin lama makin trasa sakit karna kena2 gigi. Akupun menarik burungku. Sakit Pak, kataku kuat. Istrinya pasti dengar itu. Tp dikiranya ngurutnya yg sakit. Tahanlah, jwbnya.
(32) Kembali dia melahap batangku dgn lihainya. Pelan Pak, kataku. Dia kurang pandai ngisap tp hobby iya. Selalu kena gigi. Telornya Pak, kataku. Tp dia malah berhenti ngisap. Kuraba burungnya di dlm celananya, msh lembek. Tak hidup Pak, kataku. Payah hidupnya, jwbnya.
(33) Lalu di tanggalkannya celana pendek berkaret yg dia pakai. Kulihatlah burungnya hitam sekali dan kecil, masih mati. Batangnya hampir tak nampak saking panjang dan lebatnya bulu2nya. Lalu aku mengisapnya, kubuat kayak kompeng debay. Dengan kepiawaianku, burungnya pun hidup.
(34) Tak lama stlh berada di dlm mulutku, burungnya hidup kubuat. Cepat ya hidupnya kamu isap, katanya. Biasanya lama emangnya biarpun udah di isap? tanyaku. Iya, jwbnya. Tak pintar tuh yg ngisap, kalau samaku tak ada yg payah2, yg impoten pun bs hidup, kataku. Haha..
(35) Masa'? tanyanya. Lalu aku mengisap terus burungnya sampai telornya ku jilat. Nembak kita yuk, katanya. Kami pun 69. Duluan dia nembak di mulutku. Aku paksain kok tak nembak2 punyaku. Pdhl lbh enak kalau bisa sama2 kluar td. Ku tumpahkan air maninya dari mulut ke tanganku.
(36) Aku tak tahan lg. Udah mau muntah. Mana kain lap? tanyaku. Lalu dia ambil kain lap dan ku tumpahkan kesana yg dr tanganku dan jg sisa2 dr mulutku. Meludah trus aku ke kain lap itu karna merasa jijik. Stlh itu dia mengocok2 burungku biar nembak. Skrg udah stngh hidup.
(37) Ku kocoknya terus sampai terasa tak enak. Lalu aku yg ambil kendali. Ku hempaskan tangannya jauh2, lalu ku genggam burungku. Akulah yg tau gimana cara megangnya yg enak. Ku pacu trus gerakan tanganku biar cpt nembak. Akhirnya nembak jg aku. Lalu ku lap burungku dgn kain lap.
(38) Pak Burhan, salah satu teman terbaikku menelpon siang itu. Ada barang baru nih, barang bagus! katanya. Mana? Sinilah skrg, dia lg samaku. Akupun kesana segera. Benar, di samping dia ada seorang Bpk2 ganteng gila. Kumisnya tebal dan wajahnya sempurna. Kalah Dwi Yan aktor itu.
(39) Dari stelannya kayaknya dia org kaya, pikirku. Badannya bersih, putih, pakaiannya baru. Ternyata dia punya percetakan. Akupun gemetaran saat berkenalan dgnnya. Aku takut Pak Burhan takkan mau nih samaku. Sleranya pasti tinggi nih. Tapi ternyata dia mau. Akupun senang skali.
(40) Pak Burhan mengajakku ke ruko percetakannya, karna udah tutup wkt itu. Sdgkan dia tggl di komplek sbuah perumahan. Kamipun ML di lt 2. Blm buka baju aja, aku udah menggigil melihat kegantengan Pak Burhan. Apalagi kami udah berduaan di lt 2 rukonya kini. Ada tmpt tdr disana.
(41) Pak Burhan duduk di tepi springbed dan aku duduk di hadapannya, disebuah kursi kayu. Pak Burhan pake celana kain bahan jahitan, dipadu dgn kaos berkerah dan berkantong sebelah. Kulihat ke anunya, aduh menonjol. Aku makin tak kuasa mengontrol diriku melihat pemandangan indah.
(42) Aku pengen menyentuh jendolannya sblm dibuka celananya. Lalu dia berdiri dan membuka bajunya. Wah, dadanya bidang! Berbulu lagi. Buku dadanya lurus2. Berbulu sampai ke bawah pusatnya. Gak lebat kali memang. Susu Pak Burhan besar karna dia gemuk itu, putingnya besar2 kali jg.
(43) Bukalah bajumu, katanya. Akupun membuka bajuku dan celanaku. Tp CD-ku blm. Lgsglah kudekati Pak Burhan yg kini udh mau buka celananya. Aku berlutut di hadapannya memeluk pinggangnya dan menempelkan wajahku ke selangkangannya. Ku ciumi terus anunya dari celana panjangnya itu.
(44) Ku gesekin trus mulut dan pipiki ke anunya. Lembut! Lalu aku yg bukain kepala tali pinggangnya dan juga kancing celananya. Ku turunkan sletingnya dan ku pelorotin celananya ke lantai. Pak Burhan pake CD merek Hing's warna putih. Ku ciumilah anunya. Nikmat sekali aromanya.
(45) Aku sngt menyukai aroma khas burung Bpk2 ganteng yg putih. Apalagi aroma khas burung Pak Burhan. Wah, ngangenin! Ku lepaskan clananya dr pergelangan kakinya. Lalu ku suruh Pak Burhan membalikkan tubuhnya memblakangiku. Ku ciumilah pantatnya smpai ke belahannya. Tak bau taik!
(46) Lalu Pak Burhan naik ke springbed. Dia rebah telentang dgn melebarkan kedua kaki. Ku ciumilah kedua telapak kakinya, lalu kedua betisnya, kedua lututnya, dan makin naik hingga kedua pahanya. Pahanya berbulu. Lalu ku ciumi lg CD-nya bagai seekor kucing yg ber-manja2.
(47) Kini CD Pak Burhan makin trasa padat dan ketat. Karna burungnya udah membesar dan mengeras. Kuliat udah ada cairan yg keluar dari lobang penisnya dan membasahi kain CD-nya. Akupun menarik perlahan karet atau pinggang CD itu ke bawah, hingga nampak batang penisnya dgn jelas.
(48) Akupun kembali men-cium2 batang kemaluan milik Pak Burhan. Besar kali Pak, kataku. Ku cium2 dr btng hingga telornya. Tp belum ku jilat maupun ku isap. Aku msh mau main2 memuaskan mainin burungnya. Dia mengangkat kepalanya dr atas bantal melihatku memainkan burungnya. Pak!!
(49) Kamipun saling memandang. Lalu kubuka mukutku dan kuarahkan kepala burungnya ke dlm. Ku resapi ketika batang Pak Burhan berada di mulutku. Belum ku gerakkan naik turun. Oh, segarnya. Es lilin Pak Burhan kini ku nikmati. Kucabut batang itu dr mulutku dgn cara menyeret.
(50) Ohhh... Pak Burhan mendesah. Lalu ku masukkan lagi ke mulutku dan ku sedot2. Kutarik lagi batang itu lalu ku jilati dari kepalanya, lehernya, batangnya, hingga telornya. Pak Burhan tak kuasa menahan sensasi yg ku suguhkan. Dia menggelepar bagai cacing kepanasan.
(51) Lalu ku blow job lah dgn serius dgn gerakan cepat dan dgn sedotan sempit serta kuat. Pak Burhan pun berseru udah mau nembak. Akhirnya aku menghentikan isapanku. Aku tak mau Pak Burhan lgsg keluar. Aku aja blm di apa2in sama dia. Kini aku rebah di dada Pak Burhan yg bidang.
(52) Lalu aku bergeser ke lengannya yg kekar itu. Aku tidur berbantalkan lengannya. Tercium aroma sedap dari ketiaknya yg berbulu lebat dan lurus2 itu. Kumainkan bulu2 ketiaknya dgn tanganku lalu ku cium ketiaknya ber-kali2. Tak tahan hanya menciumi, akhirnya akupun menjilatinya.
(53) Kembali Pak Burhan menggelepar akibat jilatanku di kedua ketiaknya. Kadang2 mau di tutupkannya, tapi kutahan tangannya. Nikmati aja Pak, kataku. Stlh puas mainin ketiak, akupun pindah ke putingnya. Ku jilat, ku isap, ku gigit, dari lembut hingga kasar. Geli! Kata Pak Burhan.
(54) Aku makin beringas melihat Pak Burhan tak kuasa menahan seranganku. Makin ku jilati dgn cepat dan kdg2 ku gigit. Tp Pak Burhan berusaha menahannya. Dia menggatupkan gigi atas dan bawahnya dgn mengerutkan wajahnya. Sampai ngos2an dia kubuat, kyk hbs maraton 1 km.
(55) Aku memegang batang kemaluan Pak Burhan. Msh tegang. Tp aku tak brani mengocoknya. Takut nembak pula. Ku peluk Pak Burhan dan ku ciumi kedua pipinya. Ku adu mulut kami berdua. Geli kali kumis tebalnya menggelitik bibirku. Aku berusaha mencipoknya tp mulutnya dikatupkan.
(56) Aku kesulitan menggigit bibirnya, apalagi menyedot lidahnya. Kini aku menjilati bibir Pak Burhan yg di rapatin itu serta meng-isap2 kumisnya. Kayak lg makan biji mangga kubuat. Lama2 Pak Burhan pasrah jg. Dia tak lg meng-elak2 di cipok. Mulutnya tak di kucinya lg rapat2.
(57) Kini aku bisa menggigit bibir bawahnya dan mengenyotnya. Juga bibir atasnya. Lalu kenikmatanpun spertinya udah melanda Pak Burhan, dia membiarkan lidahku memasuki mulutnya. Terasa super duper skali ketika aku bisa melumat serta menggulung lidahnya sedemikian rupa. Owhh...
(58) Pak, julurkan lidahnya! kataku. Diapun menjulurkan lidahnya dan ku jilati. Lagi Pak, yg panjang! kataku. Diapun menjulurkan lidahnya pnjng serta menahannya. Kujilat2lah lidah itu terus menerus dan ku sedotin. Akupun menjulurkan lidahku dan diapun menariknya ke dlm mulutnya.
(59) Udahlah, katanya. Lalu aku menghentikan bercipokan. Ku langkahi tubuhnya yg trbaring itu dgn merangkak. Burungku bergesek dr perutnya hingga dadanya. Lalu berhenti di dpn mulutnya. Kuarahkan ujung kepala burungku ke mulutnya. Lalu diapun membuka mulutnya dan mengisapnya.
(60) Pak Burhan lumayan pande ngisap. Enaklah isapannya. Kadang2 ku cabut burungku yg sdg di sedot itu dan ku pukul2kan batangku itu ke mulutnya, ke bibirnya, dan ke pipinya. Lalu ku masukkan kembali. Ku tarik lg dan ku suruh di jilatnya dr luar, dr bawah, leher dan btngku.
(61) Lalu aku angkat sedikit kakiku keatas biar berjarak ke mulutnya. Lalu ku hujamkan batangku ke mulutnya dan ku goyang2kan. Pak Burhan pun me-ringis2 kecil ketika menikmati aku mengentoti mulutnya. Meski diatas kasur empuk, sakit jg lututku. Lalu aku menghentikan dan rebahan.
(62) Lalu Pak Burhan menindih aku. Aku sngt menikmati ketika berat badannya yg lbh bsr dr badanku menimpaku. Pak Burhan meng-gesek2kan burungnya ke burungku. Sambil memelukku kuat2, Pak Burhan terus menggesekkan burungnya. Kadang menancap di telorku, kadang batang kami beradu.
(63) Lalu Pak Burhan mengangkat sedikit pinggungnya lalu mengarahkan batangnya ke sela2 pahaku. Aku menjepit burungnya di kedua pahaku. Dia meng-goyang2. Aku paling tak tahan di gitukan. Trasa geli kali gesekan burungnya dipahaku. Akupun meng-erang2 trus slama burungnya dsana.
(64) Geli kali Pak, kataku. Lalu dia mengangkat kembali pinggulnya. Trnyata ksh ludah di ujung kpala burungnya. Kini di selipkan kembali di antara pahaku. Aduh, makin geli. Aku tak kuasa menahan. Aku mengerang dan mendesah trus. Diapun makin memacu krn makin enak trasa sama dia.
(65) Udah Pak, aku tak tahan kataku. Tp dia trus mempercepat gerakan. Aku makin kegelian krn skrg pahaku udah licin kali krna ludahnya. Dan burungku pun geli skali trasa ber-gesek2 dgn perutnya. Saya mau nembak, katanya. Ohh.. Lalu dia makin memacu gerakannya. Digigitnya bibirku.
(66) Lalu sperma Pak Burhan pun muncrat di belahan pahaku. Trasa hngt dan lengket2. Trus Pak, kataku sambil merangkulnya dr bwh. Aku jg udh mau nembak! Lalu diapun msh meng-gesek2 perutnya hingga spermaku keluar. Udah kluar? tanyanya. Udah Pak, jwbku. Lalu dia rebah di perutku.
(67) Dia menumpukan berat badannya ke aku. Kami msh pelukan. Pak, tak bs aku nafas ! kataku. Lalu dia mekepasku dan rebah di smpingku. Aku duduk. Kuliat sperma Pak Burhan be-leak2 di kedua pahaku. Sngt lengket dan kental. Ku lap dgn tanganku dan ku sapukan ke mukaku. 😀
(68) Tapi Pak Burhan tak liat itu. Dia menatap langit2 kmrnya. Mandi yuk, ktnya. Kamipun mandi. Pak, aku mau bsk2 minum punya Bpk! kataku. Boleh! ktnya. Sy jg mau masukin kamu boleh? tanyanya. Oh boleh Pak, jwbku. Tp sy tak mau di masukin, ktnya. Tak papa2 Pak, aku bot, jwbku.
(69) Jujur aja ya, aku jauh lbh puas mlakukan hubungan seks dgn Bpk2 drpd ke istriku. Boleh dibilang, ke istri sbnrnya tak puas. Dan istriku pun entah puas entah tdk samaku. Kami ML seadanya aja di rmh. Burungku hidup, kumasukkan, ku goyang, nembak. Tp kutanya ktnya puas. Ya wes.
(70) Suatu saat, aku jln nyari alamat. Kutanya Security perumahan di dekatku. Bpk2 gemuk usia 50-an. Lalu kami saling mengenali sama2 gay. Di tau dr tatapan matanya. Aku yg udah suka lgsg ke dia tak mau ber-lama2 lg. Lgsg ku buka aku kegitu. Ku pandangi lama2 burungnya.
(71) Lalu dia minta no hapeku dan ku ksh. Kami janjian ML di rmh temannya. Stlh di rmh temannya, aku msk kmr dgn dia. Sdgkan temannya nunggu di ruang tamu. Wah, enak nih bawa2 kawan ksini, kataku. Boleh, blg aja ke dia, baik tuh orgnya, kata dia. Akupun ML dgn dia di kmr itu.
(72) Di kamar itu aku di kentot oleh Bpk Security. Dia begitu bernafsu menancapkan burungnya ke lobangku. Tapi dia jg minta ditusuk. Oh aku tak bisa, kataku. Aku pure bot Pak, kataku. Akhirnya lobangnya pun tak bs terpuaskan saat itu. Sminggu lg main kita lg ya, katanya. Oke deh!
(73) Hapeku berdering. Siapa nih, ini Pak Darman. Ini Ramlan ya? Iya Pak. Aku dpt no mu dr Pak Burhan. O gt. Kpn bs jumpa? Bsk ya Pak. Kami ktemu di tepi jln, dia naik mobil. Aku naik motor. Kami ngobrol, dia di dlm mobilnya, aku diatas motorku. Dia ganteng, pokoknya slerakulah.
(74) Wkt itu dia pake kemeja lengan panjang abu2 dgn dasi coklat tua. Jam tangannya besar di kanan. Kyk pejabat, gumanku. Lama2 aku galfok dgn stelan kyk jas di sandaran joknya. Kuliat lengan bajunya ada pangkat2nya, dan di bagian dadanya ada lencana2nya. Oemji, polytron! 😱
(75) Lalu sambil meladeni bicaranya, aku menatap skeliling mobilnya. Di bagian tngh, tergantung seragam dinas polytron di pintu kanannya. Bisa kubaca namanya, sesuai dgn yg dia bilang ke aku. Aku makin keringat dingin menyadari siapa dia. Besar? Kecil Pak. Ada 13 cm? Tak ada Pak.
(76) T atau B? B Pak. Wadduh! Napa Pak. Saya B jg. Ya olloh, gumanku. Pdhl aku udah ngayal di tempongnya. Ya udah ya, ktnya mau pamit. Pak, tunggu dlu. Aku mau ML sm Bpk? Kamu B gmn caranya! Hrs kgituan emangnya Pak. Iyalah! Kalau aku tak hrs gt Pak, isap2n aja udah puas.
(77) Kamu pintar ngisap tak? Iya pak, pro kali pun! Aku pun meliatin ke anunya. Bsr Pak? Kecil burung sy! Tak papa2 Pak, aku tak nyari yg bsr, yg penting sm2 suka. Boleh kuliat Pak? Bsk2lah ya! Skrglah Pak, bsk2 tak ada lg tuh. Iya bsk2 kita jumpa lg. Ah aku tak yakin Pak!
(78) Kalau rejeki kan jumpa tuh. Skrglah Pak aku mai kiat punya Bpk. Nanti diliat org. Bentar aja Pak. Dia menatapku dlm2. Pak, boleh ya Pak, cm ku liat aja. Biarlah kita tak ML bsk2 tp Bpk ksh aku liat skrg. Liat aja kan? Megang jg lah Pak. Naiklah! Akupun msk ke mobilnya.
(79) Dia membuka sletingnya dan mengeluarkan burungnya dr clana coklatnya. Akupun tak berkedip menyaksikan itu. Bukalah ikat pinggangnya Pak. Tak usah, gini aja. Lalu ku liatlah batangnya kecil. Ya pas lah kyk punyaku. Tak hidup. Bulunya panjang2 mengapit batangnya. Ku pegang ya!
(80) Akupun me-megang2 burungnya, tak mau hidup. Burungmu udah hidup? Udah Pak. Coba buka! Lalu kubukalah, dan diliatnya. Kecil ya! Iya Pak. Tp tak di pegangnya. Aku trus megang punyanya dan brusaha ngeluarin telornya. Aku ksulitan. Pak kluarin dulu telornya, aku mau liat. Gosah!
(81) Plis Pak. Lalu dia mengeluarkan bijinya dan ku elus2. Udah ya, aku msh ke kantor. Tunggu Pak. Aku lgsg menunduk dan brusaha isap burungnya. Dia ngelak dan brusaha masukin. Pak, bentar Pak. Tunggu Pak. Aku trus brusaha biar burung itu brhsl msk ke mulutku. Nanti diliat org!
(82) Bentar aja Pak. Lalu akupun memasukkan burung lembeknya ke mulutku. Ku isap2 kyk kompeng. Ku sedot2 kyk mau nelan. Aku udah gemetaran kali. Tangan dan bibirku bergetar. Pertama karna meliat kegantengan dia, kedua karna dilakukan ter-buru2, ketiga krn takut ketauan org.
(83) Katanya td cm liat, akhirnya megang, skrg isap! Dia brusaha nolak mukaku dan memasukkan burungnya ke CD Hings' putihnya. Akhirnya aku melepaskan burungnya dan aku kembali duduk. Kamu nih ah! Maaf Pak. Udah puas kamu? Udah Pak. Oke kamu turun ya. Iya Pak, mksh bnyk ya Pak.
(84) Aku turun dr mobilnya dgn sngt gmetaran. Lalu dia mnjalankan mobilnya sambil nglakson. Akupun menghidupkan motorku dgn gemetaran. Blm normal jantungku. Sampai aku brjln 500 mtr aku msh gmetaran. Sering2 ku hembuskan nafas pnjg2 biar aku bs menenangkan diriku.
(85) Aku agak kecewa dgn sikap Pak Darman. Tp itu hak dia, menolak aku. Aku hrs puas hanya dgn begitu td. Itupun udah sngt ku syukuri. Bisa jg aku liat punyanya. Bahkan ku sentuh bukan hanya dgn tanganku, tp dgn mulutku jg. Meski hanya sbentar. Pak Burhan nolak ML karna dia B jg.
(86) Aku mengadu ke Pak Burhan. Aku blg Pak Darman sombong. Aku minta di kenalkan yg top2 aja gosah bot. Kacau kalau ktemu sesama bot. Lalu Pak Burhan kenalin org baru, namanya Pak Said. Dia kerja di slh satu Bank terbesar ketiga di negri ini. Udah tinggi jabatannya. Pure top!
(87) Pak Said lgsg suka meliat bodyku. Tahan 2 ronde tak skali main, tanyanya. Wah gila nih Pak Said, pdhl udah 50-an. pikirku. Tahan Pak, jwbku. Lalu kami janjian ke hotel, dia yg bayarin. Disana Pak Said menguruhku menyervisnya sampai puas. Dia telentang dgn telanjang dikasur.
(88) Aku menjilati burungnya dgn kepiawaian yg ku miliki. Enaknya... katanya. Lalu ku jilati lobang anusnya dgn ganasnya. Diapun men-desah2. Ku bolak balik tubuhnya biar bs ku jilati pantatnya dr blakang. Tetekku dululah, suruhnya. Lalu ku isapi teteknya dgn sngt serius.
(89) Ku gigit kedua putingnya. Aku tak peduli mau merah atau gmana. Kcuali dilarangnya jgn merah, ini tdk. Akupun mencupangi dadanya sbesar koin 500 perak sbnyk 4 titik. Lalu stlh puas, dia bangkit mau nusuk ekorku. Pak, tak suka ngisap ya? tanyaku. Tak! Aku tak suka, jwbnya.
(90) Isap bentar punyaku Pak, kataku. Lalu dia ngocok2 punyaku. Jgn di kocok Pak, kataku. Isap bentar aja! Dia pun ngisap punyaku. Tak ada enak2nya sm skali. Nampak x paksaan pula. Tak dr hati. Sambil ngisap dia ludahin tangannya dan taruh di lobangku. Tak jijik dia ngoleskannya.
(91)Setelah melumuri anusku, dia melumuri batangnya jg. Lalu di tancapkannya batang itu ke lobangku. Masuk! Pak Said lalu menggoyang trs sambil men-desah2. Begitu lama dia nembak, dgn gaya yg tak berubah. Aku ngangkang dibawah. Akhirnya Pak Said pun nembak. Dia memacu gerakannya.
(92) Pas detik2 dia crot, tiba2 Pak Said nyabut batangnya. Sambil mengocoknya, di arahkannya ke mukaku. Kini mukaku berlumuran sperma Pak Said. Ku tutup mataku biar tak msk mata. Benar! Kedua mataku kena sperma, untung ku tutup. Kedua pipi, hidung, bibir, dan dahiku penuh sperma.
(93) Kami istrahat 20 mnt, mrokok dan ngupi. Kita mulai yuk, ajaknya. Lalu akupun pasrah dgn menelungkup. Dia pun meng-gesek2 batangnya dr blkg. Isap dulu kyk td, kata Pak Said. Jujur aku udah kurang suka. Aku mau pulang. Janjiku td sbentar aja ke istriku. Kami mau jemput gas.
(94) Tapi mau tak mau, suka tak suka, aku pun menuruti kaua Pak Said. Ku isap burungnya dgn posisi tidur, sdgkan dia berlutut dgn memegang kepala bed dan tembok. Capek begitu, dia rebah, lalu ku tindih pahanya ngisap burungnya. Hapeku berdering, kuraih hapeku dgn tangan kiri.
(95) Istriku nelpon. Ku angkat sambil menikmati es potong milik Pak Said. Apa dek, iya aku msh di rmh kawan nih, udah mau pulang kok, bntar lg ya, 15 mnt aku plg, kataku sambil mengulum burung Pak Said. Makan apa bg, tanya istriku di sebrang tlp. Permen! kataku. Istri kamu ya?
(96) Iya Pak, masukinlah Pak, aku mah ada urusan nih! kataku. Lalu Pak Said menyarungkan pedangnya ke lobangku, dr blakang. Aku malas gaya lain. Aku pasrah ajalah. Lalu dia terus menghantam lobangku. Aku terus mendesak supaya di tembakkan. Jgn tahan2 lg Pak, tembakkan aja.
(97) Lalu aku mengangkat pinggulku sampai jd nungging. Biar bs ku kocok2 burungku. Sambil di kentot trus akupun ngocok. Lalu Pak Said mengerang kuat2, ahhh.... dia crot utk kali kedua di lobangku. Aku terus mengocok punyaku karna udah mau nembak jg. Lalu akupun crot ke bed sheet.
(98) Begitulah semakin bnyk kawan2ku Bpk2. Hapeku sering berdering dari no baru yg mau ajak kenalan. Kadang2 istriku yg angkat hapeku, dan stlh dgr suara prempuan, si penelpon pun mematikan tlpnya. Kdg2 istriku nlp balik tp tak di angkatnya sampai ber-kali2.
(99) Siapa nih, dia nlp, di angkat tp tak jwb, suara laki2. Ku tlp balik tak di angkat2. Kata istriku. Ah org iseng mngkin, biarin aja, jwbku. Aku jg sring angkat no baru di dpn istriku. Siapa tu, tanya istriku. Ah kawan, jwbku. Kdg aku cuma blg ya ya aja, tak bs ngomong yg lain.
(100) Kayak bcara sm org lama gayanya kubuat. Apapun dia blg aku ya ya aja, lalu ku matiin. Kalau udah ada nmr baru gt, sial x rasanya kalau di tlp pas lg sm istri. Aku pun nyari cara dan nyuri wkt utk nlp balik. Maaf td lg sm istri, tak bebas ngomong, kataku.
(101) Awalnya aku tak mau nmrku tersebar ke org2. Jd kalau ada mau di kenalkan temanku, dia hrs nlp aku dulu, boleh tak di ksh no ku. Kalau aku blg boleh br di kshnya. Lalu org tsb pun nlp aku. Dgn bgitu jd jls dpt dr siapa no ku itu. Tp lama2 prinsipku pun brubah.
(102) Aku udah bolehin teman2ku ngasih2 nmr ku ke org kalau ada teman2nya yg minta kenalan. Alhasil hapeku pun makin gacor dr sblmnya. Bahkan kenalan kmaren yg tak jd ML karna tak saling cocok itu pun ngasih nmr ku ke temannya. Temannya ngasih ke org lain lg. Tersebarlah nmrku.
(103) Misalnya, aku ketemuan dgn seseorang, dia tinggi besar, atau kurus tinggi. Aku kan tak suka. Lalu dia ngasih nmrku ke yg lain. Begitulah makin bnyk kenalan dan yg pasti makin sering ML dgn Bpk2. Semua msh bs ku kendalikan. Pernikahanku pun 10 th sudah. Umurku udah 38 th.
(104) Aku dan istriku blm jg dikasih momongan. Sehingga aku sering nyari hiburan di luar utk menghilangkan stresku. Akupun udah punya genk2 para homo2. Kami sering nongkrong di tempat2 khusus. Bahkan sering mangkal di pangkalan homo2. Makin luas pergaulanku stlh mangkal2 itu.
(105) Aku sering pulang jam 2 atau jam 3 subuh ke rmh. Tp aku slalu nelp istriku ksh alasan yg tepat. Aku tak prnh tak pulang. Lbh baik pulang kemalaman drpd tak pulang sm skali, itu prinsipku. Kdg kalau lg ada urusan td si rmh shingga taknbs kluar, jam 2 mlm aku mau izin kluar.
(106) Istriku tak lg mempersoalkan, kmana lg aku pergi jam 2 mlm. Karna kalau kluar jam 2 mlm, paling2 jam 3 atau tngh 4 aku udah di rmh. Nyari angin aja sbntr drpd suntuk. Kdg2 ku tlp se2org, bs tak kita jumpa mlm ini, aku lg pengen kataku. Kalau iya ktemuan yuk, jgn pake lama.
(107) Kamipun sgera ketemuan dan nyari tmpt ML ntah dmana. Stlh itu aku pulang ke rmh. Jd cuma 1 jam aku diluar. Istriku tak tau aku udah crot td dgn Bpk2. Apalagi di pangkalan itu, bnyk homo2 cari2 kawan. Ada yg pake motor atau mobil. Kalau saling suka lgsg mluncur, main, udah!
(108) Jadi dari kumpulan geng2 kami di pangkalan itu, oramgnya kan beragam. Yang kurus tinggi atau tinggi besar itu jd kawan kompaklah. Kawan crita2 saling berbagi tubang2. Ada salah seorang Bpk2 yg tinggi kurus, duda, namanya Pak Zainal, dia ter-gila2 samaku, tapi aku tak mau.
(109) Dia slalu merayuku biar mau ML dgn dia. Atau cuma sbg patung aja aku katanya, dia ngisap punyaku. Tapi aku tetap nolak. Dialah yg jd sumber petaka buatku. Dia ngasih tau ke istriku kalau aku ini homo. Suka Bpk2 yg 50-an, bla3x. Dia memang prnh minjam hapeku pas kami duduk.
(110) Wajarlah sbg teman, ngasih hape di pegang teman. Tak taunya dia ambil nmr istriku. Dia sms, wa, dan tlp istriku. Dia merekam pembicaraan kami wkt ngumpul2 itu. Di videokannya aku pas ngomong ttg semua2nya pd wkt itu. Itulah yg di krm ke wa istriku. Parah kan?!
(111) Dlm rekaman video itu aku lg mencritakan td mlm ML sm Pak Ridwan, bsr kali burungnya, puas lobangku dibuat. Trus aku jg bilang disitu, 3 hr yl aku jg ML dgn Pak Muller, pinter nyepongnya, cipokan jg pinter. Tp aku tak di tempongnya, esong2 aja kami sampai nembak di mulut.
(112) Lalu aku terus bercrita, yg paling enak tuh ML sama Pak Burhan. Orgnya romantis, udah tak terhitung lg aku ML dgn dia. Ada lg Pak Irwan yg sama enaknya dgn Pak Burhan. Aku wajib nelan spermanya kalau lg 69 sama dia. Kataku dgn smangatnya dibarengi ktawa2 teman2ku.
(113) Aku juga menjelaskan, 2 minggu yl aku ML dgn Pak Wilmar, seorang pamen di kepolesongan. Dia pure top, burungnya bsr pnjg ada 20 cm. Tak muat mulutku nampungnya, tp lobangku muat jg nampungnya. Sensasinya luar biasa karna dia pake sragam lengkap ke hotel wkt itu, tambahku.
(114) Sambil mulutku ngomong, aku jg pake getakan2 tangan menjelaskannya. Jd itu udah terlalu kuat sbg bukti ke istriku kalau aku ternyata seorang homo. Sampai rumah istriku diam2 aja, lalu dia kesal dan marah samaku. Singkat cerita dia nanya apa benar aku suka sama Om2.
(115) Sontak aku kaget tp aku berusaha menutupi kekagetanku. Aku mengelak. Aku bilang ada2 aja kau dek. Kok bs kau blg gt. Lalu skali lg dia minta pengakuanku, apa benar aku jg suka sama laki2. Tak mungkinlah aku mau mengakuinya kan. Lalu dia menyuruh aku menonton video itu.
(116) Akupun kaget bukan kepalang ketika menyaksikan diriku sdg bercerita ttg pengalaman2 homoku di dpn kawan2ku. Baru bbrp detik video itu berjalan, aku lgsg membalikkan layarnya ke bwh dan meletakkanya di lantai. Aku sngt2 ketakutan, aku bingung dan tak tau lg mau gmn wkt itu.
(117) Darahku sperti tercampak dr tubuhku. Jantungku serasa copot dr tmptnya. Kurasakan pantatku sperti menciut. Aku menatap istriku sepintas dgn muka tegang. Tanpa sepatah katapun terlontar dr mulutku. Lalu dia mengambil hape itu lg dan mendekatkannya ke aku biar ku saksikan.
(118) Masih bs ngelak bg? tanyanya. Aku tau kjadian di video itu dan aku tau siapa yg rekam. Aku lgsg pengen membunuh pelakunya. Hatiku campur aduk. Malu, marah, sedih, kesal, semualah. Brarti semua kawan2 abg yg sring kesini gt jg ya. Kalian pasti prnh main jg. kata istriku.
(119) Akupun tak bs berkutik lg di dpn istriku. Dia blg dia mau cerai aja. Aku sempat minta pengertiannya tp dia bersikeras utk cerai aja. Aku pun tak brani bnyk ngomong. Apalagi kami blm punya anak. Diapun kabur dr rumah, tak mau lg serumah dgnku. Tp kami blm cerai. Aku panik.
(120) Kadang dia ke rumah temannya, kadang ke rumah sepupunya, kadang ke rumah saudaranya. Jd ketauan jg kalau kami lg tak baikan. Namun aku tak tau apakah dia udah lgsg kasih tau alasan yg se-benar2nya ke mereka. Aku makin tak tenang. Aku bakal malu ke keluarga besar istriku.
(121) Lalu berembuklah kedua belah pihak kluarga kami. Utk memecahkan mslh itu. Bnyk yg minta supaya kami gosah cerai. Tp istriku tak mau. Kamipun tak prnh lg serumah. Tp status kami msh suami istri. Akupun makin kesal dgn keadaan. Aku mrasa hidupku udah hancur.
(122) Akupun kembali ke duniaku. Bukan karna apa, tp aku mrasa udah hancur ya hancur aja skalian. Tak ada lg gunanya aku men-jaga2 sesuatu. Udah ketauan ya ketauan aja. Lagian jiwaku perlu di hibur, drpd ku lompat dr jembatan itu. Mending ku lupakan aja mslh ini.
(123) Karna kalau ku sesalipun tiap hari ini tak jg ada gunanya. Ku tangisi pun tiap hari tak jg bs berubah. Udahlah, aku kembali gabung dgn kawan2ku. Apalagi aku butuh kawan curhat jg utk ceritain mslhku. Karna bgitu aku critakan agak sdikit berkurang beban yg kurasa.
(124) Sementara pelaku penyebar aibku itu udah kabur dr kota ini. Entah kmana! Aku berjanji kalau aku ketemu akan ku penggal kepalanya, atas bawah! Akupun bnyk main diluar, jarang pulang ke rmh. Karna istri tak ada lg di rmh. Aku pun melupakan mslhku dgn cara pesta seks!
(125) Aku yg se-umur2 main 3-some aja blm prnh, eh lgsg pesta sex dgn 6-7 org. Aku mikir dgn cara ini aku bs melupakan mslhku. Saat itu Pak Andre, seorang pengusaha besar keturunan Tionghoa, mengajak pesta seks di rmh besarnya. Rmhnya 3 lantai dgn jmlh kmr tdr 13 buah. Besar kan?
(126) Ada 3 orang mereka keturunan Tionghoa. Dia, Pak Hermanto, dan Pak Tony.
Cuma Pak Hermanto yg berkumis. Tp yg lainnya tetap ganteng2. Tp Pak Tony tinggi sih. 3 org lagi orang kita Minang, namanya Pak Jul, orang kita Batak, namanya Pak Herbert, dan Pak Agus, orang Jawa jg.
(127) Pak Zul ganteng x dgn kumis tebalnya, Pak Herbert ganteng x dgn kumis klimisnya, dan Pak Agus ganteng dgn kumis putihnya dan jg kpalanya yg udah ubanan.
Kamipun pesta seks semalam suntuk ditemani Black Label & Jack Daniel. Mereka jg mengeluarkan serbuk putih mirip kristal.
(128) Kami tak jijik bertukar2 burung. Td burung Pak Jul di isap Pak Herbert, burung Pak Herbert yg ku isap. Skrg pindah jd burung Pak Jul yg ku isap. Begitulah kami tukar2an membentuk lingkaran. Tak bosan2nya kami ML di rumah mewah itu. Cipokan jg begitu, tukar2an mulut.
(129) Tadi Pak Andre yg bercipok sama Pak Hermanto, skrg aku yg cipok Pak Hermanto. Begitu jg halnya dgn main lobang pantat. Saling mnusuk tukar2an lobang. Td Pak Tony nusuk Pak Agus, skrg aku yg nusuk Pak Agus. Dan kami jg tak segan2 ngisap burung yg barusan dr lobang pantat.
(130) Bukan hanya dr lobang pantat sendiri ya, tp dr lobang pantat kawan. Kita brani ngisap tanpa jijik. Yg ada hanya nafsu membara. Akupun sngt2 bahagia bs merasakan surga dunia itu. Kejadian itu ber-ulang2 kami lakukan, dgn ganti personil2 yg lain. Slalu ada org baru yg tambah.
(131) Pak Andre slalu bawa stok barang baru dan bagus utk sex party di kediaman mewahnya. Oya, FYI aja nih, Pak Andre udah cerai dr istrinya. Kurang tau apa sebabnya. Yg jls istrinya kini di Jkt. Pak Andre org tajir melintir di kota ini. Perusahaanya bnyk di-mana2.
(132) Diluar sana, kami2 yg prnh kenalan atau ML di sex party itu, jd teman baik. Kami sering ML satu sama lain di tmpt msg2. Slain disitu ada jg tmpt tongkronganku, rmh rewot berdingdingkan triplex yg jauh dr keramaian. Itu adalah tongkrongan homo2 Bpk2 kalangan bawah.
(133) Disana kami bersenda gurau, tertawa bersama melepas penat dan beban hidup. Kadang2 nyanyi2 bareng sambil memetik gitar. Itu menjadi tmpt ngumpul yg aman dan nyaman. Skalian tmpt melepas hasrat birahi yg memuncak. Tak ada yg tau di dlm itu ada yg ML, karna isinya ramai.
(134) Sambil yg lainnya duduk2 manis dgn teh manis atau kopi serta rokok di tangan, dua sejoli memadu kasih ditempat tidur. Pintunya terbuka aja, tp semua tertib, tak ada yg reseh. Namanya jg udah sama dewasa dan tua. Hanya aku yg termuda. Baru 40 th. Mereka2 udah 45 - 60 th.
(135) Tapi tempat itu tak setiap saatnya rame. Di jam2 kerja ya sepi. Kalau udah jam pulang kerja br ngumpul disana. Oya, yg punya rmh kerjanya ngumpulin kara2 atau barang2 bekas utk dijual. Mulung ya namanya. Aku sering main kesana di saat sepi, kdg bawa org kesana utk ML.
(136) Udah sngt sering aku ML disana. Baik wkt rame rmh itu maupun wkt sepi. Dgn yg punya rmh jg sering. Dan aku sering ksana ketika dia lg sndirian. Kdg2 kami lg ML siang2 bolong, dtg kawan yg lain. Mreka udah faham kalau pintu di tutup brarti lg ML. Mreka pun nunggu diluar aja.
(137) Mereka sabar menunggu sampai pintu terbuka. Apalagi diluar ada kursi pnjg yg ditancap ke tanah. Tapi suatu saat di siang bolong, entah tau dr mana, istriku dtg ke tmpt itu bersama teman2nya. Wkt itu lg sepi, cuma ada aku dan Pak Suwarno lg ML di dlm. Kami men-desah2.
(138) Sementara Pak Tikno, sipemilik rumah lg pergi nyari barang2 bekas. Aku melihat ada bayangan merapat ke dinding. Dan ada suara langkah dekat kali kesitu. Kami suara itu hilang. Kami kembali melanjutkan permainan. Waktu itu kami 69. Posisi Pak Suwarno diatas tubuhku.
(139) Tiba2 Pak Suwarno melihat ada 4 pasang bola mata menempel di celah papan, yg menghadap timur. Sbagian dinding gubuk itu dari papan. Mata mereka bertemu. Lalu menyadari Pak Suwarno udah meliat mereka, mereka menunduk. Mata itupun hilang dari celah papan. Pak Suwarno duduk.
(140) Dia memberitahukan ku ada org yg ngintip. Akupun kaget bukan main. Kami sama2 terperanjat. Mata kami mengawasi sekeliling, ke celah2. Kami mendengar suara kaki berlari di arah blakang dan msk bayangannya lwt celah atau lubang2. Aku takut kami di intip warga, takut dikepung.
(141) Kami segera pake CD, aku pake clana pendekku, Pak Suwarno pake sarung di dekatnya. Kami tau si pengintai itu blm kabur. Mereka msh merapat di dinding rmh. Lalu kami spakat buka pintu dgn cepat dan kluar nyari mreka. Aku ke dinding kiri Pak Suwarno ke kanan. Akhirnya...
(142) Alangkah kagetnya kami, terlebih lg aku, melihat sipengintip itu adalah istriku sendiri dan slh seorang teman perempuannya. Mereka terbelalak stlh kepergok disana. Ngapain kau disini, tanyaku. Lalu dia ketakutan, pdhl aku lbh ketakutan lg sbnrnya. Ngapain kau urusi aku lg?
(143) Diapun marah2 bilang ini itu. Dia bilang udah makin jls terbukti aku homo. Pak Suwarno sngt takut. Lalu aku bentak istriku. Aku blg tak ada lg urusannya dgnku. Toh jg kami bukan lg hidup bersama. Tp kita blm cerai, katanya. Akupun marah. Aku blg kita udah sama aja cerai.
(144) Aku bentak dia dan suruh pulang. Aku ancam dia akan ku bunuh kalau crita ke siapapun soal tmpt itu. Aku bilang biar kami cpt2 urus perceraian. Aku tak mau lg hidup dgnnya. Diapun blg dr dulu dia jg tak mau lg hidup dgnku. Tp knapa kau msh ngurusi hidupku? tanyaku.
(145) Ingat ya, hidupku udah hancur. Tak ada lg gunanya aku perbaiki. Kau udah pergi ya pergi aja. Jgn campuri urusanku. Mau ngapain aku terserah aku, jgn kau kepoi lagi. Lalu dia blg: udah bulat tekadku akan menceraikan kau. Tak ada ampunan lg samamu. Suami macam apa kau nih.
(146) Oh jd kemaren msh petak tekad kau menceraikan aku? Kataku. Skrg baru bulat!? Perlu bukti apa lg kau emangnya? Blm cukup bukti yg kau pegang? Sampai2 kau dtg kesini cuma buat ngintip aku? Bentakku. Pulang2 kalian! Kataku sambil mendorong tubuh istriku. Ku dorong jg temannya.
(147) Awas ya. Kalau sampai muncung kalian ember pulang dr sini, ku habisi kalian berdua. Tak ada yg ku pikirin lagi di dunia ini, semua udah samar! Semua udah rata! Kataku. Kawannya itupun ketakutan dan narik tangan istriku utk sama2 kabur menjauhi tmpt itu. Anjing! Kataku.
(148) Panteklah kalian ini. Kontol! Kataku kuat2 menyaksikan mereka berlalu dr hadapan kami. Tak brani mreka menoleh ke blkg sampai mreka benar2 mnghilang ke balik pepohonan. Pak Suwarno megangi dadanya yg berdetak kencang. Lalu aku menempelkan wajahku di dada Pak Suwarno.
(149) Tenang Pak, tenang! kataku. Kurasakan detakan jantungnya di telingaku. Ku elus2 dada itu dgn tangan kananku. Lalu Pak Tikno pun dtg membawa barang2 bekas. Dia meliat keanehan di wjh kami, kami tampak lesu dan membisu. Lalu kami menceritakan kejadian yg barusan terjadi.
(150) Pak Tikno jg jd takut jgn sampai rmh tmpt tinggalnya jd knapa2. Dia jg takut nanti rmhnya di sorot jd tak bs jd tmpt ngumpul. Udh sempat nembak kalian td? tanya Pak Tikno. Blm, jwbku. Ya udah lnjut ajalah dulu. Biar aku yg liat2 situasi sambil bersihkan ini, katanya.
(151) Lalu stlh saling memandang, akhirnya kami memutuskan utk melanjutkan lg ML. Tp Pak Tikno duduk di pintu mmbersihkan kara2nya. Kalau ada nanti yg dtg biar aku yg jwb, kalian tak usah kluar. Nanti aku blg udah pulang, kata Pak Tikno. Akupun menyusup ke dlm sarung Pak Suwarno.
(152) Ku ciumi CD merek Crocodile warna abu2 dgn tali karet berwarna merah yg dia pake. Ku rangsang terus hingga burung Pak Suwarno hidup kembali. Stlh hidup, aku keluarin batangnya dr paha kanannya, lalu ku isap2. Pak Suwarno meremas burungku yg udah duluan hidup itu. Buka!!
(153) Akupun membuka clanaku bersamaan dgn CD merek GT-Man hitam dgn tali karet warna biru itu. Pak Suwarno kini mengulum batangku dgn me-ringis2. Lalu stlh puas mainin batang pake mulut, aku bilang: kentot aku Pak Suwarno sayang... lobangku udah gatel, pengen di tusuk!!
(154) Pak Suwarno manggil Pak Tikno. Mana henbody mas? Itu di bawah jendela tuh! Jwb Pak Tikno. Pak Suwarno lalu berjalan menuju jendela dan mengambil botol body lotion. Dia mengeluarkan isinya dan menyapukan ke batangnya lalu ke lobangku. Dia sempat mainin jarinya ke dlm. Ouhh..
(155) Lalu Pak Suwarno mengarahkan ujung penisnya ke lobangku. Keduanya udah belepotan hand&body. Saakk... batang milik Pak Suwarno pun melesak masuk ke dlm lobangku. Dia lalu meng-goyang2 trus tanpa henti. Desahan kami berdua sudah tak terelak lg, makin lama makin kuat.
(156) Desahan itu makin kuat seiring makin cepatnya genjotan Pak Suwarno. Diluar sana terdengarlah Pak Tikno cekikikan. Anjritlah kalian berdua! Woy, pelanin dikitlah suara tuh, katanya. Lalu kamipun menahan suara kami biar tak terdengar keluar. Pak Suwarno terus memacu kudanya.
(157) Lalu kami ganti gaya. Dan ternyata Pak Tikno udah berdiri di dpn pintu kamar mandangi kami dgn senyum2. Di tangannya ada pisau cutter dan bekas Aqua gelas beberapa buah. Lama pula nembak tuh, anjrit2.. katanya sambil ketawa. Cepatlah nembak woy, nanti dtg org tuh.
(158) Kami sama2 kaget menyadari Pak Tikno ada disana. Tp kami tak canggung, kami lanjut trus. Lalu Pak Suwarno pun nembak. Baru 2 menit ganti gaya. Aku mematung dgn posisi ngangkang ketika Pak Suwarno udah mencabut batangnya dan ngelap dgn handuk. Pak aku blm puas, kataku.
(159) Lalu terdengar suara ketawa Pak Tikno sambil berlalu. Hahaha... Udah lama blm puas lg. Katanya.
Nih, nih, sama Pak Tikno aja di lanjut. Kata Pak Suwarno. Indak, indak.. aku lg kotor2, malas aku, mau makan dulu, udah dr td aku lapar, kata Pak Tikno mengelak.
(160) Sinilah dulu bentar, Mas. Kata Pak Suwarno ke Pak Tikno. Ada apa lg? Tanya Pak Tikno sambil kembali ke pintu kmr. Kentot dia sbentar, blm puas lobang ekornya katanya. Selagi blm dikentot tak pake clana itu nanti, kata Pak Suwarno. Alamak, mesti pula lagi hrs ikut aku.
(161) Dengan agak berat hati, Pak Tikno msk ke slm kmr. Lalu ku remaslah burungnya. Tak hidup Pak, kataku. Iya tak hidup, jwbnya. Isaplah dulu, kata Pak Suwarno. Eh, jaga pintu dpn mas, tengok2 orang, kata Pak Tikno ke Pak Suwarno. Oke beres, jwb Pak Suwarno yg udah di pintu.
(162) Lalu akupun nyepongin burung Pak Tikno. Burung itu jauh lbh besar lagi sbnrnya dr burung Pak Suwarno. Lalu begitu hidup, aku lgsg suruh di masukkan. Kuturunkan celananya sampai ke lantai, diapun memijaknya melepas dari pergelangan kakinya. Aku ngangkang di tepi tmpt tidur.
(163) Pak Tikno menghujamkan rudal miliknya ke lobangku. Aku lgsg mengerang kenikmatan. Pdhl udah sering lho aku dikentot Pak Tikno. Aku menumpukan kakiku ke dadanya, yg lgsg dipegangnya kedua betisku itu. Terus di goyangnya pinggulnya memompa lobangku. Gaya lain Pak, kataku.
(164) Tak lagilah, aku udah mau keluar. Kata Pak Tikno. Hentaklah kuat2 Pak, biar masuk sampai pangkal2nya, kataku. Pak Tikno pun menghentak kuat2, sehingga ibarat pedang, gagangnya jg udah ikut tertancap. Ku tembakkan ke mukamu ya, udah dekat nih! kata Pak Tikno.
(165) Iya Pak. Barusan aku mau ngomong gitu, kataku semangat. Lalu Pak Tikno lgsg melompat ke atas tmpt tidur. Sambil megangi batangnya yg mau mengeluarkan lahar itu. Crott...3x.
Penis Pak Tikno pun menyemburkan sperma nan kental tepat ke mukaku. Aku menikmati percikannya.
(166) Bnyk kali Pak, pdhl 2 hr yl kan ML. Kataku. Iya aku minum teh telor 2 hari ini ber-turut2, jwbnya. Lalu Pak Tikno meng-oles2 kepala burungnya ke mukaku, diratakannya sperma itu di mukaku. Kayak facial, kataku. Iya, facial kau dulu. Katanya sambil ketawa. Di sapukan trus.
(167) Sementara ujung kemaluannya msh saja mengeluarkan sisa2 sperma. Itulah makanya di oles2 trus ke mukaku. Lain gelinya, super duper pokoknya. Sperma yg numpuk di pipi kiriku di sapukan pake burungnya ke hidungku, dan jg ke dahiku. Sampai burungnya benar2 lembek kembali.
(168) Lalu dia meloncat turun ke lantai. Dan ngelap burungnya. Akupun lgsg pake celana kembali. Sebentar aja ya? Kata Pak Suwarno melihat Pak Tikno udah keluar kmr. Iya, malas lama2! Jwb Pak Tikno. Udah puas kau, tanya Pak Suwarno dr pintu dpn ke aku. Udah Pak hehe, jwbku.
(169) 2 hari kmudian, aku jln pake speda motorku. Tiba2 di dpn sana kuliat ada pemotor yg terjungkal. Dia terjatuh dan tergeletak di aspal. Aku sgera brenti utk menolongnya. Knapa Pak? tanyaku sambil mnghampiri dia. Kena lobang mas, katanya. Aku terkejut ketika melihat wajahnya.
(170) Dia seorang Bpk2 ganteng sleraku. Kumis tebel, gemuk dan postur 165 cm. Ku rangkul badannya dan ku angkat. Lumayan berat bobot tubuhnya. Aku tak sanggup mengangkatnya. Kuliat siku tangannya agak lecet. Begitu jg lutut kanannya lecet sampai2 celana kain yg dipakenya robek.
(171) Mukaku mengenai rambut blakangnya. Wah wangi. Bukan wangi minyak rambut ya, tp aroma rambut Bpk2 ganteng. Bukan pula aroma ketombe ya. Diapun akhirnya bs berdiri. Ku bersihkan pasir2 dan tanah yg menempel di tubuhnya. Waduh Pak, kataku. Ku elus lembut di bagian lukanya.
(172) Kami pun ngobrol. Aku sngt kasian melihatnya. Itu memang menjadi kelemahanku, tak bs meliat Bpk2 ganteng menderita. Aku lgsg pengen menolongnya dgn sukarela. Kemanapun aku bersedia mengantarnya. Aku memberikan perhatian yg tulus ke dia dgn harapan dia tak lgsg pergi.
(173) Aku nanya dr mana kemana, dan tinggalnya dmana. Stlh itu dia jg nanya balik ke aku. Dia sedikit payah menggerakkan kakinya. Akupun memijat pelan paha dan kakinya di dekat lukanya. Makasih mas, katanya. Aku terus memasang wajah prihatin atas kondisinya.
(174) Aku lihatkan aku sedang serius membantunya. Diapun melihat itu. Dia menatapku, dan lagi2 bilang makasih mas udah menolongku. Tak papa Pak, kataku. Jarang2 ada sebaik mas, katanya. Masih bnyk kok Pak org baik di dunia ini, kataku. Kami kembali saling menatap. Aku senyum.
(175) Bpk itu pun senyum padaku. Lalu dia memberikan tangannya. Kenalin mas, Paimin, katanya. Akupun menjabat tangannya, Ramlan Pak. Main2 mas ke rumah, katanya, stlh sblmnya memberikan alamatnya. Namun aku tak mungkin tau detailnya dimana. Oke beres Pak, kataku.
(176) Aku sedih karna dia udah mau pamitan. Aku ingin minta nmrnya tp msh mikir2. Pak, itu harus di urut lho, kataku tiba2 stlh dpt ide. Iya mas, katanya. Bpk ada tau tmpt urut yg bagus kan, tanyaku. Tak ada mas, ada mas tau? tanyanya. Wah masuk nih, pikirku. Ada Pak, jwbku.
(177) Atau simpan aja nmrku Pak biar aku antar Bpk ksana, kataku. Lalu diapun mengambil hapenya dan mencatat nmrku. Dia misscal dan lgsg ku save nmrnya tsb. Kamipun bubar. Aku senang. Aku berharap bsk2 bs godain dia. Mlmnya aku pengen kali nelp dia nanya keadaannya.
(178) Tiba2 hapeku berdering. Eh Bpk itu nelpon. Aku senang kali dan sgera ku angkat. Halo, ya Pak Paimin, kataku. Halo, iya mas, ini Mas Ramlan? tanyanya. Iya Pak. Lalu dia nanya kpn aku bs ngawanin dia ngurut. Akupun bilang kpn Bpk ada wkt aku akan kawanin. Mlm ini bs mas?
(179) Oh bisa Pak, jwbku. Akupun brngkt nemui dia ke suatu tempat yg kami janjikan. Lalu kami brngkt sama2. Masing2 motor. Kamipun pergi urut. Aku gregetan liat dia buka baju di dpnku. Putih kali badannya di dlm. Lalu dia pake sarung dan menanggalkan celana panjangnya.
(180) Aku gemetaran menyaksikan Pak Paimin di urut. Aku sngt beruntung bs melihatnya tlanjang dada dibalut sarung. Aku jg horni dgr erangan2nya ketika di urut. Aduh, aku jd bayangin Pak Paimin mengerang ketika burungnya di isap. Pahanya jg putih mulus. Tak berbulu, tak apalah.
(181) Aku tak tahan liat ekspresi wajah Pak Paimin ketika menahan rasa sakit di urut. Kayak ekspresi ketika di isap, pikirku. Pulang dr sana kami mampir ke kedai kopi. Disanalah kami bs ngobrol lbh lama dan lbh tenang. Aku jg berusaha menunjukkan kalau aku menyukainya.
(182) Aku menatap matanya dalam2, lengket, penuh arti. Aku mentransfer perasaanku lewat tatapan. Aku brharap dia lgsg faham dan mengerti. Aku terus menatap matanya seraya mengukir senyum di bibirku. Lalu diapun jd agak2 grogi dan salting. Aku menduga dia udah menangkap sinyalku.
(183) Lalu kini aku menatap ke selangkangannya lalu kembali ke matanya. Aku suka berteman dgn yg lbh tua Pak, kataku. Dia tak menjwb. Aku memang lbh nyaman berteman sm yg diatasku Pak. Apalagi kayak Bpk ini orgnya baik dan ramah, tambahku. Kami kembali saling menatap.
(184) Agak lama kami saling bertatapan. Aku udah deg2an terus. Tp kubiarin dia melihat kegrogianku. Hobi ya? tanyanya. Iya Pak, jwbku lgsg. Hobi apa coba mksd dia guys? Ada yg tau? Kalau seandainya prtanyaan itu di tujukan ke kalian, kalian bakal jwb apa? Jgn2 bingung. 😀
(185) Atau jgn2 malah balik nanya, mksdnya apa Pak? Hehe. Aku sbnrnya udah tak perlu nanya dia apa suka laki jg. Tp msh aja kutanya. Bpk hobi jg? Iya, ktnya. Suka yg umur brp Pak, tanyaku. Tak ada patokan umur ktnya. Soalnya aku udah 40 th wkt itu. Mantaplah Pak, jwbku.
(186) Kalau Ramlan ada batasan umur? tanyanya. Aku suka dr 45 ke 60 an gt Pak, jwbku. Brarti msk kategori dong aku, ktnya sambil ktawa. Ya iya, Pak. jwbku. Lalu dia menepuk pahaku dan meremasnya. Plg yuk, msh ada urusan. katanya. Aku bangkir brdiri dr tmpt duduk dan mnuju kasir.
(187) Lalu dia mengejar dan melemparkan duitnya ke meja kasir. Tak usah tak usah, biar aku aja. Kamipun rebutan bayar. Tp akhirnya dia jg yg byr. Kami jln bergandengan sambil ngobrol. Kpn kita gituan Pak? tanyaku. Tak tau, trserahlah. jwbnya. Kok trserah, kpn Bpk bs? kataku.
(188) Skrg jg bisa! jwbnya. Tp ada urusan ktnya! jwbku. Ya bs lah di sempatkan dulu. ktnya. Lalu kami pergi ke rmh Sudirman, teman sebayaku. Dia udah duda, tggl sendirian. Dir, nompang boleh ya!kataku bgitu sampai dpn rmh Sudir. Dia meliat ke arah Pak Paimin lalu senyum.
(189) Pak Paimin nyalam Sudir. Msk aja! kata Sudir yg sdg sibuk mandiin burung love birdnya di halaman rmh. Kami pun lgsg msk ke dlm & lgsg ke kmr. Tak papa tuh? tanya Pak Paimin. Tak papa, dia baik kok. Aku sring bawa org ksini. jwbku. Tak minta join dia nanti? tanya Pak Paimin.
(190) Tak lah, kecuali kita manggil dia. jwbku. Bpk suka sm dia? tanyaku. Suka, tp aku tak mau main brtiga. jwbnya. Ok bsk2lah Bpk main brdua sm dia, dtg aja ksni klu mau. kataku. Lalu ku elus2 bagian kemaluan Pak Paimin. Udah lgsg hidup! katanya. Aku jg udah hidup! jwbku.
(191) Kubukalah baju Pak Paimin dan ku gantung di paku yg tertancap di dinding. Lalu ku buka clananya. Aku cuma raba2 bentar dadanya, lgsg fokus ke alat vitalnya. Bentuk burung Pak Paimin aneh. Eh aneh apa unik ya? Pangkalnya besar tp makin ke ujung dan kepalanya makin mengecil.
(192) Aku mulai mengisapnya. Jujur, aku kurang suka ngisap yg spt itu. Lain aja rasanya di mulut. Lalu aku lgsg mnanggalkan smua pakaianku dan nyuruh Pak Paimin masukin. Aku nungging apa ngangkang Pak? tanyaku. Isaplah bentar lg. katanya. Ya olloh msh aja dia minta isap. gumanku.
(193) Akupun ngisap 10 kali angguk lg dan lgsg lumuri batangnya dgn lotion. Lalu aku duduk dipangkuannya, kayak anak kecil yg dipangku org dewasa. Tapi ku arahkan kpala burungnya ke lobangku dan ku tekan ke bwh. Stlh msk aku lgsg meng-goyang2. Posisi kami duduk ditepi tmpt tdr.
(194) Pak Paimin pun menikmati goyang ngeborku. Capek duduk di tepi kasur, diapun rebah diatas kasur. Lalu aku lgsg mendudukinya lg dgn posisi menghadap dia. Aku me-ngerang2 sambil menggoyang dr atas. Kami saling meremas dada. Sesekali ku cubitin kedua pipi Pak Paimin dgn gemas.
(195) 10 menit kemudian, aku mencabutnya. Aku berdiri dan membalikkan badanku. Kembali ku duduki burungnya, tp kini posisiku menghadap kakinya. Kupegang kuat kedua lututnya. Ada 10 menitan begitu. Aku segera menungging di samping Pak Paimin. Terpaksa diapun bangkit dari rebahan.
(196) Diapun menghantam ekorku dr blakang. Sekian lama nungging rendah dgn kaki melipat, Pak Paimin menarik pinggulku keatas. Dia mau berdiri. Akupun menaikkan tubuhku hingga berdiri dgn sedikit membengkokkan kaki. Ku pegang tembok kamar itu menahan berat tubuh kami berdua.
(197) Pak Paimin sngt menikmati gaya ini. Sering kali dia menekan punggungku ke bwh biar lbh membungkuk lagi. Pak, perkosalah aku! seruku. Diapun makin ganas aja. Kini digenjotnya dgn kasar, namun aku sngt menyukainya. Ku gapai kedua pantatnya dgn kedua tanganku dan ku tekan2.
(198) Aku mau batang kemaluan Pak Paimin masuk smakin dalam ke lobangku. Ku tekan trus biar lbh rapat ke pantatku. Aku seakan bilang biar dikandaskan semua, pdhl aku tau sebenarnya udah mentok. Tp aku spt mau supaya burungnya bs masuk lbh dlm lg. Dan menggapai bagian ususku.
(199) Pak Paimin jg perkasa. Tak nembak2. Tp itu yg ku suka. Karna tmpt tdr itu bunyi2, kami turun. Kami main di lantai. Aku berdiri merapat ke tembok lalu Pak Paimin menusuk dr blkg. Lama2 dia nyuruh aku membungkukkan badan lg. Aku berpegang pd sisi lemari. Pak Paimin msh kuat?
(200) Aku udah puas. Andai Pak Paimin menyerukan mau nembak, aku lgsg iyakan. Tp kalau dia msh lama, aku ikut aja. Udah puas mas?tanya Pak Paimin. Iya Pak! jwbku. Kalau gt ku keluarkan aja ya! katanya. Terserah Bpk! jwbku. Gerakannya pun makin laju, dan ohh... aku nembak mas!!
(201) Akupun resmi cerai dgn istriku di umur 41. Tak taulah apa msh ada niat istriku menikah. Msh ada yg mau sama dia? Mau punya anak dia? Dia udah 38. Tp tak pedulilah aku dgn dia mau gmana dia diluar sana. Yg jls aku udah bahagia bs resmi cerai dr dia. Biar tak ketemu2 lg.
(202) Soalnya aku malu kali liat dia lho. Sbg suami aku sngt malu karna istriku tau aku suka laki. Jd emang cerai adalah jalan ninjaku. Akupun kini jd bebas, tak ada lg yg melarang mau pergi kemana, mau pulang jam brapa, tak ada lg yg mengkhawatirkan di rmh. Aku bebas merdeka.
(203) Tak ada lg yg nanya2 kmana dari mana. Aku benar2 mrasa bebas tanpa ikatan apapun. Aku jg udah pindah dr rmh petak yg kami sewa dulu. Kini aku tggl di petak yg lain yg jauh dr sana. Aku pun bebas bawa2 Bpk2 tiap mlm ke rmh. Apalagi aku udah makin matang, udah kebapakan.
(204) Rumahku jg jd basecamp Bpk2 homo teman2ku. Mereka baik2, santun, sopan, dan bs jaga image. Tak ada yg curiga dgn kami. Apalagi aku tak mau Bpk2 kemayu ke rmhku. Cuma Bpk2 yg jantan2 aja yg main ke rmhku. Aku udah percaya dgn teman2ku. Mereka udah sngt bebas di rmhku.
(205) Aku sering pergi jualan dan meninggalkan mreka di rmh. Bahkan mreka sampai masak2 di rmh dan makan bareng. Mreka bebas bawa teman dr luar dan main di kmrku. Asal sopanlah dan bs jaga rahasia. Aku slalu ingatkan ke mreka jgn bawa yg makcik. Biarpun kumisnya tebal jgn.
(206) Teman2ku sering mampir di rmhku kalau mreka mau kemana atau hbs dr mana. Skedar numpang istrahat, numpang boker, numpang mandi karna gerah, bobo2 siang, crita2, ngupi2, tau cari info terbaru seputar laki2. Mereka duduk2 atau rebahan di ruang tamu. Bikin kopi sendiri.
(207) Pak Iwan, seorang pensiunan dr PNS, yg paling sering mampir ke rmhku. Tiap hari! Stiap dia antar bungsunya les, dia nunggu di rmhku. Kalau anaknya udah pulang les dia pergi. Aku jg udah mencicipi dulu tubuh Pak Iwan baru kami smakin dekat dan kompak. Burungnya ganteng kali.
(208) Seluruh tubuhnya putih mulus dan tak berbulu. Sampai ke lobang2nya jg putih mulus. Aku tak ragu menjilatinya. Bijinya besar kali tp bukan hernia ya. Wajahnya putih bersih tanpa kumis mirip dgn Mantan Presiden AS, George W. Bush. Bayangin! Tp bekas kumisnya nampak tebal.
(209) Kalau Bpk biarin kumisnya kurasa jauh lbh ganteng lagi. kataku. Lalu dia mengaku dulu emang berkumis tebal, namun kini dia tak lg miara kumis. Malas, udah putih2,katanya. Tak papalah Pak, bnyk kok yg gtu, malah kyk bule kan. Bule lokal jdnya. kataku. Tak usah lg! katanya.
(210) Tanpa kumis aja Bpk udah kyk bule. pujiku. Sdgkan yg brwajah lokal kalau usah putih kumis sm rambutnya jd kyk bule. tambahku. Lalu dia ngeluarkan KTP-nya dan jg ada foto ukuran post card dr dompetnya. Wah gagah x Bpk disini. kataku tersentak liat kegantengannya pake kumis.
(211) Lalu di bawanya lah temannya ke rmh. Namanya Pak Iskandar. Seorang PNS aktif. Ada keturunan chinese-nya, tp udah muslim. Panggilannya Pak Is. Pak Is pake kumis. Gila! Ganteng banget tau nggak? Sbg perkenalan dgn tuan rmh, org2 baru wajib hrs di cicipi oleh tuan rmh.
(212) Setelah bincang2 di ruang tamu stengah jam-an, aku pun mengajak Pak Is ke kmr. Dia msh mengenakan seragam kuningnya. Besar nih, pikirku. Lalu telanjanglah kami berdua di kmr. Makjang! Kuliat bodi. Pak Is sempirna skali. Putih mulus, bersih, dan wangi (bukan wangi parfum).
(213) Kami cipokan. Geli skali kumis Pak Is ketika bersentuhan dgn bibir seksiku. Lalu dia lgsg mengenyot kedua putingku dgn sngt lama. Kuat2 atau kasar2. Nyaris putus putingku rasanya. Tp aku udah terbiasa dgn yg bgitu. Kutahan aja dan ku nikmati dgn erangan2.
(214) Pak Is jg menyuruhku mengenyot teteknya. Tersingkaplah ketiaknya, kuliat bulu2nya tebal tp lurus2. Alamak! Aku tak tahan liatnya. Kuelus bulu2 itu dan ku cium. Tak ada bau itu mas. katanya. Ku pikir wangi deodoran ternyata tdk sm skali. Pak Is tak pake deo.
(215) Akupun tanpa ragu menyedot aroma khas yg keluar dr ketiaknya. Kutarik nafas dlm2 bbrp kali. Lalu ku julurkan lidahku menjilatinya. Pak Is mengangkat lengannya ke atas dan menikmati jilatan lidahku di kedua ketiaknya. Lalu Pak Is menjilati kedua telingaku. Terasa aneh.
(216) Dengan cekatan dia me-nyedot2 telingaku dgn lidahnya. Geli campur nikmat. Terdengar bunyi2nya ke dlm. Maklumlah yg di jilat adalah alat pendengaran. Daun telingaku dilahapnya, dilipat dan di gulung dgn lidahnya, lobang2nya di jilatnya. Pak Is tak jijik sama sekali.
(217) Pak Is tak memiliki aroma yg kurang sedap di bagian manapun di tubuhnya. Ketika ku bukakan selangkangannya, aku lgsg mencium sela2 pahanya. Bukan burungnya yg lgsg ku isap. Ku sedotlah aroma khas selangkangannya itu penuh penghayatan. Wangi kali Pak! Aku suka wanginya.
(218) Sambil ku hirup aroma itu sambil ku pikirkan mirip aroma apa kira2 ini. Lalu aku tau! Kayak aroma buah salak yg matang yg baru dibuka dr kulitnya. Makin ku hirup aroma itu makin berasa aroma buah salak segar yg baru dipetik. Stlh aroma itu makin hilang, akupun menjilatinya.
(219) Kujilati sela2 pahanya barulah ku cium2 batangnya. Disitu pun ada aroma khas burung laki2. Tak bs di ibaratkan dgn wangi apa. Namun aku sngt bernafsu menciumnya. Lain aroma kpalanya, lain aroma btngnya, lain pula aroma btng bwhnya yg menghimpit bijinya. Disitu agak lembab.
(220) Lain pula aroma bijinya. Stlh mengitari sluruh areal di kemaluannya dgn hanya mencium aromanya, kini aku menuju lobangnya. Ku hirup aroma lobangnya dgn sedotan nafas yg dlm. Wah, i like it. Aromanya menggugah slera banget. Tak bs di lupain nih aroma. Ku hirup trus aromanya.
(221) Ku pandangilah dgn teliti lobang itu. Bersih, dan garis2 sinar mataharinya kecil2 beraturan. Kenya tak prnh di sodok nih lobang. pikirku. Ku sibakkanlah dgn kedua tangan. Wah msh sempit. Kini aku lgsg menjilatnya. Pak Is menggelinjang dan tersentak dgn rangsangan itu.
(222) Setiap kujilat, lobangnya mengecil atau di kecilkan dgn spontan, sbg efek kejut dr jilatanku. Lalu aku meninggalkan lobang itu. Kini aku jilatin bijinya, tp lobangnya jg mengecil stiap bijinya ku jilat. Wah benar2 di nikmati nih sama Pak Is. pikirku sambil merasa senang.
(223) Lalu ku jilatlah kepala burungnya, tersentak jg dia dan mengecilkan anus. Kujilat lg bagai menikmati sebuah eskrim paddle pop. Lalu lgsg ku blow job dgn gerakan yg cpt. Tak henti2nya Pak Is merintih. Kini ku sedot batangnya hingga mentok sampai pangkal. Lalu kutarik keluar.
(224) Segerr... Sinilah ku kentot ya mas. Pinta Pak Is. Lalu aku pun membukakan pahaku dan mempersilakan Pak Is menghujamkan goloknya yg udah terhunus itu ke dlm lobangku. Ah, ah.. Pak Is men-desah2 meng-goyang2 pinggulnya menancapakan batangnya. Jelajahi semua Pak. kataku.
(225) Oh, oh.. Masuk lbh dlm lagi Pak, liat apa aja yg ada di dlm sana. kataku. Periksa ke dlm Pak, sisir semua bilik2nya. Majukan lg Pak, terus Pak. Desahku. Sejam 5 mnt aku di kentot Pak Is dgn berbagai posisi yg tak perlu lah ku terangkan disini. Lalu Pak Is mengerang hebat.
(226) Oh yess. Aku keluar masss. Dia pun memuntahkannya di dlm. Puas Pak? Iya mas. Mas puas. Puas Pak. Kami cuci2 dan pasang baju. Datanglah Pak Narto bawa orang baru, namanya Pak Harlen. Mas, ini ada org baru. Oh ya tunggu. Masuklah kau ke kmr, kata Pak Narto ku dgr.
(227) Pak Is udah kluar kmr, aku msh pake baju. Masuklah Pak Harlen dan mengenalkan diri. Lgsg aja yuk, kataku. Lalu cpt2 ku suruh dia buka bajunya dan ku isap sepintas. Stlh hidup aku suruh di masukkan. Pak Is mendengar aku kok udah mengerang aja. Di singkapkannya gordyn.
(228) Oh di fuck lg si mas. katanya. Katanya td udah puas. tambahnya. Puas dgn Bpk iya, tp dgn burung yg lain msh haus. kataku. Iya3x. kata Pak Is sambil berlalu. Burung Pak Harlen panjang, bengkok ke kanan, tp lingkarannya kecil. Setengah jam di genjot, dia pun ka'o. Iya, crot!
(229) Mas, ada yg nyari. Kata Pak Narto. Siapa? Nih Pak Arya bawa org baru. jwbnya. Srh masuk ke dlm. kataku. Kalau Pak Arya udah sering main ke rmh, dan udah 2 x ML dgnku. Nah, yg dibawa Pak Arya itu namanya Pak Sugimin. Wajahnya kayak Aktor. Burungnya besar ber-urat2.
(230) Pak Sugimin jg jago spong. Dia piawai memainkan mulutnya. Aku jg memuaskannya dgn cara spong. Aku suka bentuk punya dia. Batangnya rata dr pangkal hingga leher, lalu kepalanya besar! Wah enak nih. Masukin Pak, masukin. Aku tak tahan lg Bpk kentot. suruhku ke dia.
(231) Lalu Pak Sugimin meng-obok2 lobangku pake batang kemaluannya. Terasa nyangkut kepala besarnya di dinding2 dlm lobangku. Aku mau minum airmu sayang, kataku. Tak nembak di dlm kita buat? tanyanya. Jgn! Org2 tuh udah nembak di dlm td semua. Bpk hrs nembak di mulutku. kataku.
(232) Lalu stlh 40 menit menjelajahi lobangku, diapun ksh tau mau crot.
Lalu diapun mencabutnya dan mengarahkannya ke mulutku. Tepat waktu. Spermanya menyembur ke dlm mulutku yg udah menganga. Tak di tempelkannya kepalanya itu ke bibirku. Tapi spermanya nyemprot semua ke dlm.
(233) Aku menelan semua sperma itu. Aku pun benar2 puas stlh tiga burung yg menancap ke lobang ekorku dlm wkt ber-turut2. Kamipun ngobrol2 ke ruang tamu, ada 9 org kami semua wkt itu. Silih berganti trus org2 ke rmhku tanpa putus2nya. Namanya jg base camp iya kan. Ya gitu deh. 😀
(234) 3 kali batang kemaluan mencucuk lobang ekorku semuanya nembak. Tp aku tak ada nembak2. Ya memang gt lah kalau bot. Tak perlu lg hrs nembak. Yg penting lobang kita bs dipuaskan oleh mreka, kita udah puas. Tapi kalau mreka cpt kali nembaknya, kita blm sempat puas udah stop.
(235) Kalau lg bnyk temanku di rmh, aku jg sering three-some dgn mereka. Tp dgn syarat hrs ada minimal 1 org yg jaga di dpn. Itu utk mengantisipasi apa ada tetangga yg dtg. Dan biar ada yg berisik2 spt ngobrol kuat2, nlp2, atau nonton tv, mondar mandir ke luar, dsb.
(236) Paling asik tuh kalau ada tinggal 2 org yg handle di dpn. Jd mreka bs terus ngobrol2 smentara kami asik ML. Kami tak mau suasana di rmh tiba2 diam tanpa suara sementara orgnya ada atau bnyk. Itu bs membuat tetangga curiga. Tp kalau ada yg terus terdengar bicara2 akan aman.
(237) Apalagi aku tak ikut main. Tp kawan2ku 3-some di kmr. Itu tak akan jd mslh apa2. Pokoknya tiap hari pasti ada aja yg ML di rmhku. Tp tak mesti aku ya. Kmrku kan udh kyk kmr hotel tmpt plampiasan nafsu teman2. Mreka tak perlu lg nyewa kmr hotel mahal2.
(236) Teman2ku baik2. Mereka ambil hati dgn bawa2 makanan minuman atau rokok dr luar. Ada jg yg bawa makanan mentah utk dimasak. Pokoknya udah membudaya kebiasaan itu di rmhku. Apalagi Pak Saprizal, yg jualan sayur mayur di psr pagi itu. Tiap hari bawa sayuran segar ke rmh.
(237) Timun, tomat, jeruk peras, tak prnh kosong di rmh. Krn ketiga buah itu sngt di gemari di rmhku. Mereka jg pintar2 memasak. Pokoknya kami sring masak2 di rmh. Lbh mantul rasanya makan masakan sendiri dibanding beli jadi dari RM. Nampak kekompakan dan kebersamaan kami.
(238) Begitu lah suasana di kontrakanku hingga aku umur 47. Aku smakin mateng dan udah bpk2 banget. Kumisku udah kasar2, bercambang, namun ku potong terus. Yg ku biarin cuma kumis, itupun tak ku biarin tebal kali. Kubentuk dia rapi dgn mengurangi bagian atas dan bagian bawahnya.
(239) Apa ada yg tau sblmnya aku udah ngasih tau kerjaanku apa? Soalnya aku sendiri tak tau apa udah prnh kubilang apa blm. Sejak lajang aku biasanya kerja di bidang kuliner. Tapi msh kerja sama org ya. Nah, pasca baru cerai kerjaku terbengkalai yg menyebabkan aku hrs hengkang.
(240) Aku sempat berjualan kelapa muda dekat rmh sekaligus sate. Tapi akhirnya aku jualan mie ayam bakso yg lbh serius. Aku terpaksa pindah rmh biar tak jauh kali dgn lokasi jualanku. Teman2ku pun berpencar jdnya. Ada jg yg main ke tmpt jualanku. Tp jualanku blm msh pake tenda.
(241) Ada pelanggan setiaku yg slalu dtg hampir tiap hari. Namanya Pak Hendro. Kami udah kompak. Tp aku ragu apa Pak Hendro suka laki apa bukan. Aku dibuat kesulitan mengenalinya. Rasaku iya tp kenya tdk. Aku pun tak brani men-duga2 apalagi merayunya. Hrs kujaga tmpt jualanku.
(242) Dia slalu nyaranin aku biar nikah lg biar bs enak2. Dia slalu ngomong soal wanita. Asal ada yg lwt slalu di godanya, dipanggilnya. Itu yg membuat aku tak bs mengenalinya. Dia tak tau apa penyebabku cerai. Stlh 6 bln dia jd pelangganku, dia nanya gimana kalau aku lg pengen.
(243) Biasanya sih itu trik homo memulai rayuan. Karna aku jg bgitu ke org. Tp aku tak brani blg ngocok apalagi di isap. Pengen sih aku lgsg blg ke laki2 skrg. Aje gile. Tp dia slalu bahas2 prempuan dan mengaku sampai skrg msh suka tergoda meliat wanita. Normal nih pikirku.
(244) Dia jg tak ada mengarahkan ke yg ku pikirkan atau merayuku. Dia jg tak prnh nyinggung2 soal LGBT. Tp stiap dia dtg jantungku dag dig dug. Kumisnya begitu keren membuat dia begitu tampan. Setiap duduk jg pasti ngejendol anunya. Kan aku jd ngeras pikiran aku.
(245) Saking sukanya ke dia, stiap kami ngobrol, aku slalu candid dia dan ku save di akun Facebookku dlm album private. Udah bnyk kali foto Pak Hendro yg ku jepret, dgn berbagai posisi. Dgn pakaian yg ganti2. Dan dpt jls terlihat di foto jendolannya. Aku sring bayangin dia.
(246) Udah 9 bln Pak Hendro jd pelangganku. Ibarat bikin anak, udah waktunya lahir. Tp aku blm jg bs menyimpulkan Pak Hendro gimana. Dan sblmnya aku sbnrnya udah mau ngrayu dia, tak peduli suka laki atau tdk. Aku pengen kali ML dgn dia. Yg penting usaha dulu, syukur2 sia mau.
(247) Tapi blm jadi2 jg ku rayu. Aku terlalu bnyk mikir. Pdhl kalau ku mulai dr kmaren udah slesai. Udah tau hslnya gmn. Kalau mau jls, kalau tak mau biar aku tau, biar tak penasaran lg dan ngayalin dia lg. Akhirnya aku pun memutuskan utk membuka diri ke dia. Mau jujur aku homo.
(248) Aku memulai dgn muji kegantengannya. Aku blg wkt muda pasti bnyk pacarnya. Dan aku blg pasti wkt anak muda dia gagah kali dan jd rebutan cewek. Aku mau pakai pandangan umum, bahwa puncak ketampanan laki2 itu pada wkt anak muda, dan stlh tua udah pasti berkurang.
(249) Padahal pandangan pribadiku bertolak blakang sbnrnya. Aku menilai puncak kegantengan laki2 itu sth umur 45 sampai 50. Bagi org tak ada laki2 yg makin tua makin ganteng katanya, tp bagi aku justru stlh tua jd ganteng. Haha
Wkt muda aku tak prnh tertarik sm skali ke siapapun.
(250) Jadi menurutku, laki2 makin tua ya makin ganteng, makin gagah, makin mempesona, dan makin bikin klepek2. Pak Hendro ketawa2 aja. Lalu aku blg skrg pun kurasa pasti mah bnyk org yg menggilai Pak Hendro. Dia pun mengakuinya. Apalagi dia rupanya pengawai di kantor Gubernur.
(251) Tak sampai disitu aja, aku udah terlanjur nekat. Aku bilang ke dia bukan cuma wanita aja kurasa yg ter-gila2 sm dia. Haha.. ibu2 juga. kata dia lgsg. Oh ya? Jd bnyk fans Bpk ibu2 jg ya? tanyaku. Tp aku bukan mau blg itu, aku mau blg laki2. Tp jd berat lidahku bilangnya.
(252) Lalu ku beranikanlah bilangnya. Selain ibu2 pasti bnyk jg laki2 yg tertarik melihat Bpk. kataku. Tak taulah mas, dan tak mau tau saya. jwbnya. Aku deg2an mau lnjt. Iya kan tak salah dan tak masalah itu Pak, kalau ada pemuja rahasiamu atau pengagummu scara diam2. kataku.
(253) Kayak lagu Dewa19 aja ya mas. katanya. Jgnlah mas kalau laki2 yg suka. tambahnya. Kan bukan aku blg Bpk suka laki2, tp laki2 itu yg suka sm Bpk, Bpk tak tau dia suka Bpk, dan tak prnh di ungkapkan itu ke Bpk. Gitu critanya Pak. kataku. O gt. ktanya. Tmbh kuahnya mas. ktnya.
(254) Ngomong2 bukan lagu Dewa itu td lho Pak, S0⁷. kataku. Oyaya. Skali rayu tak tembus, bsknya kurayu lg tak tembus sampai 5 hr. Aku jg blm sampai ngomong aku suka dia sih. Tp udah ku arah2kan kesana. Tp dia tak tertarik dan kenya blm faham mksdku. Tibalah keberanianku datang.
(255) Setelah seminggu aku arahkan pembicaraan ke homo2, akhirnya aku blg jg aku jg suka sm dia. Maaf Pak, aku hrs jujur. Aku kok ikut tertarik ya meliat Bpk. Apa karna kegantengan Bpk yg diluar batas itu? Kok ke sesama laki2 bs gini ya. Aku sadar aku laki tp kok bs suka ke Bpk.
(256) Bpk pake apa sih kok laki2 jg terpikat sm Bpk. Aku kok nyaman ya dekat Bpk. Jantung aku berdebar trus mandangi Bpk. Waduh kacau nih mas, jwbnya. Aku pun kepalang tanggung merayunya dgn kata2 yg ber-tubi2. Ku ulang2 kata2ku, ku kembangkan lbh terarah dgn detail.
(257) Setelah berkata jujur dan terus terang bahwa aku menyukainya, Pak Hendro blm jg ksh signal. Dia ngaku tak bs ke laki2. Dia tak prnh mlakukannya dan bahkan tak prnh terpikir olehnya utk melakukannya dgn laki2. Begitulah sampai dia pulang dr warungku. Aku takut dia jd kapok.
(258) Aku ragu apa jgn2 bsk dia tak mau dtg lg karna aku slalu merayunya. Aku takut jgn2 dia jg akan ksh tau itu ke teman2nya biar tak usah makan di tmptku sbab aku bs merayu Bpk2 yg kusuka disana. Ketakutanku itu pun sirna dgn kembalinya dia baknya makan mie ayamku.
(259) Aku pun kembali merayunya. Aku blg paling tak tahan mandangi dia. Dengar suaranya aja aku udah horni, apalagi liat bodynya. Apalagi kalau liat jendolannya lgsg gemetaran. Aku blg gt wkt sepi tak ada org. Dan karna dia cuma senyum2 dan tak mau respon aku jd minta maaf.
(260) Maaf Pak ya aku udah lancang x ngomong. Maaf kalau aku udah kyk tak sopan. Tp aku tau Bpk orgnya baik. Bpk berpikiran terbuka. Bpk pasti mau mendengar curhatan kejujuran org kyk aku meskipun Bpk tak begitu. Bpk bukan tipe org yg anti dengar crita bgituan. kataku memujinya.
(261) Aku tau Bpk tak akan crita ke org2 ttg itu. Aku tau Bpk akan menyimpannya sendiri dlm hati. Itulah makanya aku brani crita itu. Bpk bukan tipe bermulut ember dan yg lgsg jijik dengan LGBT. Buktinya Bpk msh mau dtg ke warungku biarpun udah ku blg gtu. Skali lg maaf Pak ya.
(262) Tak usah masukin ke dlm hati Pak, anggap aja itu candaan. Jgn kapok main2 kesini Pak. Aku tak maksa Bpk. Kalau Bpk tak mau ya udah, yg penting aku udah puas jg ngungkapin itu meskipun Bpk tau mau. Udah lama aku memendam rasa suka itu sm Bpk. Tiap liat Bpk aku grogian.
(263) Tp stlh blak2an ini aku bs lbh tenang di dpn Bpk. Tak peduli Bpk mau atau tdk. Yg jls aku udah mrasa dekat dgn Bpk, tak ada rasa canggung2 lg. Aku udah sanggup bercanda yg diluar batas. Maaf Pak zaman skrg ntah knapa jd bnyk laki suka laki kyk aku nih. Bpk pasti tau itu.
(264) Stiap ada ksempatan aku slalu aja bahas itu, tp di barengi minta maaf. Okelah Pak Bpk tak mau, tp izinkan aku blak2an critain sputar orientasi seksku ini. Biarlah Bpk jd pendengar setia ya. Bukan mrayu Bpk supaya mau lg bukan. Aku tak brharap lg Bpk mau. Aku mau crita aja.
(265) Aku pun ngaku soal kesukaanku trhdp Bpk2 sejak muda dulu sampai skrg tak hilang2. Aku crita wkt brumah tangga jg aku mlakukannya. Aku cerai krn tak bs ksh anak ke istri. Gimana mau hamil kalau mas tak bs main ke istri, ktnya. Bs lho Pak hidup dan nembak di dlm, kataku.
(266) Ku akui ke dia stlh cerai aku makin bebas cari laki2. Makanya stiap liat yg ganteng jd pengen. Ku akui jg, dia slh satu Bpk2 idamanku. Pengen ku liat tlanjang, pengen ku mainin burungnya dgn mulut, bahkan pengen ku jilat lobang anusnya. Sgalanya aku brani lakukan demi dia.
(267) Andai Bpk jg homo aku akan puasin Bpk dgn servis yg memuaskan. Slain piawai ngisap burung, aku jg pinter menggoyang. Aku pengen di fuck. Ini cm khayalan doang. Tak mungkinlah Bpk mau. Tp biarkan aku tetap cerita. Jgn prnh bosan dan muak dengar crita imajinasiku ya Pak.
(268) Aduh Bpk ganteng idamanku dtg. Kataku ketika dia br sampai di tmprku. Aku tak segan2 lg lgsg liat jendolannya meski dia mliat ke aku. Selayang pandang ya Pak, kataku. Dia pun makin asik. Dia cuma ketawa2 aja tanpa ada rasa muak dgnku. Saking baiknya dia aku makin brani.
(269) Dia jg udah mau menimpali pembicaraanku dgn nanya kpn aku mlakukannya. Ada tak langgananku tau pasanganku. Aku pun makin smangat jwbnya. Ku critain smuanya sampai2 ku korbankan seseorang yg dia kenal, yg jg biseks, utk menyakinkan dia bahwa homo itu udah biasa skrg ini.
(270) Bpk kenal tdk sm Pak Arifin yg di Polda? Iya kenal. Kenal baik atau gmn? Tau gt aja sih. Tau tak Pak, Bpk itu jg kyk aku. Masa? Srius. Kami udah 3x ML. Ku tunjukin pula chat kami di WA ttg sbg bukti aku tak boong. Dia diam aja. Udah bnyk Pak yg kegitu, udah rata2 malah. 😂
(271) Ada 3 mingguan aku bahas itu2 aja ke dia. Aku tak prnh patah smangat ajak dia berimajinasi. Pak Ilham yg anggota DPRD tau kan Pak? Eh sy kenal baik tuh. Tau Pak, itu udah kurayu dan mau. Masa' dia kegitu? Dia normal Pak tp kurayu mau jg. Brarti tak normal kan kalau mau?
(272) Normal Pak. Tp dia jd kemakan rayuanku. Kubujuk trus dia akhirnya mau ku isap. Sbnrnya tak ada ruginya seseorang kalau mau nyoba2. Kan enak! Org ditawari yg enak2 ya mau. Aku pengen Bpk jg brubah pikiran, coba skali aja gmana isapanku. Biar aku tak pnasaran trus. Skali aja!
(273) Merayu trus ni ya. Katanya sambil ktawa. Iya Pak! Seandainya Bpk mau ksh 1x aja ksempatan, aku udah sngt2 bertrima ksh Pak. Tak usah muluk2 jd pengen nambah lg, jd pengen ngulang lg bsk2. Aku bs pegang janjiku. Sekali aja kalau tak mau 2x udah mantap yg penting pernah. 😀
(274) Kalau Bpk ksh ksempatan, wah benar2 Bpk org yg sngt baik dan sngt2 pengertian. Yg jls Bpk takkan rugi & nyesal. Aku tak brani blng Bpk bakal ketagihan ya. Tp aku brani blg Bpk pasti akan puas. Yg lain sih bnyk yg jd ketagihan minta di ulang bsk2nya. Bpk tak usah. Skali aja.
(275) Akhirnya Pak Hendro tak bs mengelak lg, dia pun luluh jg padaku. Bukan karna apa2, kenya dia mrasa tak enak hati menolakku. Kami udah kompak, tp tiap hari aku merayunya. Aku tau dia tak tertarik, dia normal. Tp dasar orgnya baik ya tetaplah baik. Dia pengertian ke aku.
(276) Bayangin, aku rela ber-kata2 kyk baca novel di dpn dia. Aku pengen jilat2 kpalanya dulu lalu batangnya, dan ku jilat jg biji Bpk. Stlh itu ku jilat lobangnya, Bpk pun mengerang saking enaknya. Bla3x.
Kujamin Bpk menggelepar karna enaknya isapanku. Pasti Bpk sngt puas nanti.
(277) Setiap ku ajak berimajinasi, aku slalu bilang: Mau ya Pak! Pliss ya Pak! Atau: Kapan kira2 Pak? Akhirnya karna slalu ku tanya kpn dia mau nyoba itu, dia pun tunduk dan mau. Ya udah ku ksh ksempatan, sesuai kata2 mas, skali aja tapi ya, jgn minta ulang bsk2nya. katanya.
(278) Potong tytyd ku ini Pak kalau brani aku minta ulang lg. kataku. Lalu kubawalah Pak Hendro ke rumah. Di rumah ku kerjainlah dia. Pak, aku elus2 dulu badan Bpk dr luar ya, jgn lgsg dibuka, biar aku buka nanti satu2 bajunya. Lalu aku raba dadanya, perutnya, pahanya, lengannya.
(279) Lalu ku cubit pipinya, ku belai rambutnya, ku usap punggungnya, kuremas dadanya, lalu selangkangannya. Ku remas lembut burungnya di balik celana jeans birunya. Terasa besar isinya. Meski msh mati tp berasa bnyk yg bs ku remas, brarti bsr. Lalu ku remas pantatnya. Mksh Pak!
(280) Ku bukailah kancing kemeja lengan pendeknya. Dan kutarik bagian bwh bajunya dr dlm clananya. Kini ku ciumilah dadanya yg msh pake singlet itu. Stlh itu ku lepas bajunya dan ku gantung di hanger. Aku pun mnciumi anunya, lalu ku buka kpala ikat pinggangnya & kancing clananya.
(281) Ku turunkan sletingnya dan kulihatlah CD-nya warna putih, merek Hing's pula. Sama CD kami. Kok rata2 Bpk2 ganteng pake itu ya? Pengalaman nih liatnya. Btw, aku jg udah pake itu sejak umur 45. Karna dgn pake Hing's jd makin nampak berwibawa dan elegan. Gak mahal tp keren. 👍
(282) Lalu aku menciumi CD-nya stlh itu ku turunkan celana jeansnya. Ku suruhlah dia tidur telentang dan ku ciumi seluruh tubuhnya, dari leher hingga betisnya. Masih pake CD. Aku pengen nyium pipinya tp segan, nanti dia jijik. Dia kan normal. Makanya dr leher aja ku mulai ke bwh.
(283) Ku kenyot putingnya, dia mengerang. Lalu kujilati ketiaknya, dia menggelepar. Kuraba burungnya, kini udah hidup. Pak, udah hidup. kataku. Lalu ku keluarkanlah kepalanya dan ku jilat2, dia menggelinjang. Ku isap perlahan batangnya dan ku emut2. Keras skali ber-urat2 pula.
(284) Lalu ku gerakkan mulutku naik turun. Bpk itupun men-desah hebat. Msh lbh enak isapan bini kan Pak. kataku. Biniku tak prnh isap ini. katanya. Jahat ya Pak. Hehe. Enak tak Pak isapanku? Dia diam. Hayo di jwb Pak. Jgn malu2. Enak blg enak tak enak blg tak enak. Enak kali mas.
(285) Pake kali Pak? Hehe iya. Waduh mantap Pak, mksh. Tp nanti Bpk bakal nyesal krn udah ku isap, stlh nembak. kataku. Tak mungkinlah mas. jwbnya. Ku isap trus burungnya sambil trus kuajak komunikasi. Disitu letak romantisnya kurasa. Stiap ku isap kuliat ekspresi wajahnya.
(286) Aku mikir aku hrs pasrah hanya dpt ngisap. Tak mungkin dia mau masukkan ke lobangku. Akupun jilatin bijinya. Oh, makin kuat erangannya. Lalu ku jilat lgsg lobangnya. Aduh mas sy tak tahan. Aduh napa itu di jilat jg, itu jorok lho mas, segan sy, tak usah itu mas. Erangnya.
(287) Aku agak kesulitan jdnya karna dia slalu menghindar saking tak tahannya. Kutahan kakinya kuat2 dan ku jilat trs. Lama2 dia tak terlalu meronta lg. Udah bs lbh tenang dlm menikmati. Luar biasa mas! Luar biasa apanya Pak. Masnya. Blm prnh kena jilat nih Pak? Blm! Mas yg...
(288) Aduh maas..! Ampun mas! Mas yg apa Pak? Mas yg pertama jilat. Wah asek! Lalu aku mau cium dia, tp dia ngelak. Pak boleh tak aku cium pipi Bpk. Aku mau nempelin bibir di kumis Bpk jg. Jgn mas, tak bisa. Plis Pak. Cuci dulu muka mas sama kumur2 jg. Aku pun ke kmr mandi.
(289) Lalu aku cium2 dia, yg lama, sambil ku resapi. Puas x rasanya bs ciumi wajahnya. Tp stiap ku dekatin ke mulut dia slalu menghindar. Di tahannya nafasnya, dikatupkan mulutnya dan dipejamkan matanya. Pak ku tempelkan aja, aku mau merasakan kena kumismu. Akhirnya berhasil jg.
(290) Aku hrs puas hanya dgn nempelkan bibirku di bibirnya, kena ke kumisnya. Pengen ku cipok tp tak mungkin. Ku kecuplah bibir itu. Ntah knapa lbh enak pula rasanya nyium bibirnya drpd isap burungnya. Lbh berasa getarannya ke dlm kalbu. Pak masukin Pak. pintaku. Jgnlah mas!
(292) Kurayu trus dia biar mau masukin batangnya ke lobangku. Katanya jijik, malas, dsb. Dia cuma mau di isap tak mau nusuk lobang pantat. Lalu ku dudukilah perutnya, ku paskan kpalanya ke lobangku. Lalu dia menghindar. Jgn dimasukkan mas tolong! Ayolah Pak enak kok.
(293) Karna ku minta terus akhirnya diapun mau. Pake kondom tapi ya! Ada kondom tak mas? Sgera ku pasang kondom ke batangnya lalu ku duduki. Aku yg goyang. Kami sama2 mengerang. Enak kan Pak. Dia tak jwb. Sama tuh dgn lobang bini. kataku. Kadang ku hentikan goyangan. Trus gimana?
(294) Jadi Bpk itu yg goyang dr bawah. Ketawa aku dlm hati. Stlh itu ku tindih dia, ku rangkul dia sampai benar2 nempel tubuh kami. Lalu ku angkat dia sampai kami duduk. Lalu ku jatuhkan badanku ke blakang. Kini dia yg nindih aku. Dia yg menggoyang dr atas. Enak skali Pak Hendro!
(295) Pak aku mau nungging dulu! Lalu dia masukin dr blakang. Dari goyangannya nampaknya dia sngt menikmati. Aku bersyukur dlm hati. Akhirnya Pak Hendro pengertian padaku. Aku brharap bsk2 dia mau minta lg. Kalau dia puas pasti minta lg, pikirku. Sampailah kami di penghujung.
(296) Saya udah mau keluar mas. Keluarkan aja Pak. Lalu spermanya pun menyembur ke dlm goaku. Stlh siap bersih2 ke kmr mandi, kami mrokok. Ku buatin dia kopi susu. Kuyanyain apa pendapat dia. Kapok, nyesal, enak, puas, apa gimana? Dia blg enak dan memuaskan. Mksh Bpk yg baik! 🙏
(297) Tanpa malu ku bilang: Kalau msh pengen berkabar ya Pak. Kuncinya di Bpk. Aku udah janji td tak mau minta lg. Tp kalau Bpk pengen, dgn senang hati aku bersedia memuaskan Bpk. Sip mas. Jwbnya. Lalu bsk2nya dia benar2 minta lg dan lg. Ternyata dia ketagihan main dgnku.
(298) Dia pun tanpa gengsi ngaku, tak prnh dia main sepuas itu ke siapapun sblmnya. Di isap aja sy udah puas kali, apalagi masukin pula, katanya. Jd dlm bbrp x kali ML ke dpnnya. Kadang nembak di mulutku jg karna aku memang pengen nelan sperma Pak Hendro. Aku pun tak nyangka ah.
(299) Usaha memang tak pernah menghianati hasil. Tak sia2 usahaku merayu Pak Hendro slama ini. Akhirnya meski normal, dia mau jg meladeni seksku. Memang utk yg enak2 ngapain sih pake nolak2 sgala. Kamu! Iya kamu! Yg sok normal dsana pake blg tak biasa, aku punya istri, bla3x.
(300) Intinya jgn prnh lgsg bilang tak mau. Ada baiknya di coba dulu. Kita tak tau rasa suatu makanan bila kita tak mencobanya. Kita tak mungkin mau memakannya lg bila dari awal rasanya tak enak. Tp kita akan nyari lagi makanan itu bila memang kita suka rasanya. Cobalah dulu!
(301) Buat kamu yg ngaku normal disana, jgn prnh lgsg menolak ketika ada ajakan berhubungan seksual dgn sejenis. Ada baiknya kamu coba dulu. Karna tak mungkin sebanyak itu orang diluar sana mau mlakukannya bila itu tdk enak. Tumbuhkan rasa ingin taumu, cobalah segala sesuatu itu.
(302) Usahaku pun mengalami pasang surut. Aku pun harus meninggalkan kotaku dan pergi jauh menyebrangi lautan ke pulau terbesar ketiga di negri ini. Aku kembali bekerja sama org. Tapi waktuku sangat terikat dgn kerjaan. Hari2ku habis disitu aja. Aku tak prnh lg ML dgn laki2.
(303) Aku tak lg bs spt dulu. Kawan2ku kini tiada lg. Aku hrs mulai mencari lg sabahat2 baru dikota yg baru ku diami ini. Tp waktuku tak ada. Akupun merindukan belaian seorang Bpk2 tp hrs kutahan demi kerjaan. Aku tak punya speda motor. Bahkan aku dapat kenalan anak2 muda.
(304) Namanya Agus, dia lbh tinggi dikit dari aku tp sngt kurus. Umurnya 28. Dia penyuka Om2 kayak aku. Tapi aku bilang ke dia aku tak bisa, karna slera kami sama. Aku mau bersahabat dgn dia. Dia pun mau bersahabat dgnku. Dia sering main ke tmptku dan bahkan ku tlp nyuruh dtng.
(305) Dengan senang hati dia lgsg dtg. Sering ku ajak2 dia pergi ke suatu tmpt misalnya utk beli2 sesuatu kyk beli sendal atau baju. Kami udah sngt kompak dan dekat. Aku blm punya sahabat di Pulau Sumatra ini selain dia. Tapi Agus msh aja minta supaya bs ML dgnku.
(306) Berat rasanya nolak Agus, sabahatku yg baik itu. Aku ksh pengertian trus biar kami sama2 berburu Bpk2 aja, tp dia msh penasaran dgn aku. Dia blg pengen icip2 punyaku. Aku benar2 minta maaf ke dia tak bs ML dgnnya. Dia mohon dgn sngat biar ku ksh dia kesempatan isap punyaku.
(307) Dia bilang dia cuma mau isap punyaku tanpa ku apa2in dia. Pakde, cuma aku aja yg isap Pakde, Pakde diam aja, Pakde tinggal pasrah aja ngasihnya tp yg iklas ya. pinta Agus. Ber-kali2 dia minta begitu akupun akhirnya ngasih. Agus ngerjain punyaku, dia yg bukain bajuku.
(308) Agus sngt pintar dlm urusan sepong menyepong. Imbang dgn aku. Terbukti isapannya sngt enak. Dia bukan saja mengisap batang dan telorku, tp jg merimming anusku dgn sngt serius & fokus. Aku menggeliat enak. Tp syg aku tak slera dgn orgnya shingga aku tak sanggup membalasnya.
(309) Singkat cerita, Agus pun akhirnya ngerjain aku ber-kali2. Dia msh aja blm puas menikmati tubuhku. Itulah sbg skedar pemuas nafsuku nunggu dapat yg sesuai seleraku di kota ini. Tp biarpun Agus bs memberikan servis yg memuaskan, aku tak bs puas 100%. Tetap aja aku haus Bpk2.
(310) Tapi pengakuan Agus, dia udah sngt puas hanya dpt ngisap aja. Dia akan ngocok sendiri apabila dia mau nembak. Kdg2 dia tak ingin nembak pula. Burung Agus besar panjang, udah di ukurnya dgn penggaris, 18 cm hidupnya. Batangnya lurus bagus bentuknya. Gila tp aku tak nafsu.
(311) Tiap malam minggunya Agus menjemputku. Kami keliling2 kota dan mangkal ke pangkalan homo di kota ini. Bnyk skali rupanya kawan2 seperjuangan disini. Tua muda lengkaplah. Tp aku kok kesulitan ketemu sleraku. Bnyk Bpk2 seumuranku yg wajahnya ganteng2 tp orgnya tinggi2.
(312) Ada yg pendek tp kurus, ya olloh. Ada yg pas ke seleraku tp penyuka brondong jg. Aneh, di kota ini kok rata2 Bpk2 suka brondong ya. Jarang yg suka seumuran. Ada yg suka yg udah dewasa kyk umur 30 - 35 an tp sampai disitu aja batasnya. Tak mau ke yg seumur dia.
(313) 6 bln dikota ini aku dpt yg sesuai selera. Ada Pak Muchlis, guru SMA tp tinggalnya dikota madya di provinsi ini. Kami ML di hotel. Tp aku tak bs memuaskan kerinduanku ke dia, dia sebulan sekali cuman jalan2 ke kota ini. Pdhl aku pengen pacaran dgn dia, tp apalah daya, jauh.
(314) Aku jg dapat Guru SMP, namanya Ramlan. Sama nama kami. Wajah sih kurang tp bodi gempalnya aku suka. Akhirnya aku ML dgnnya. Punyanya tak sunat. Bau skali. Dia tak mau nyuci dulu sbelum ku isap. Aduh. Lalu aku suruh dicuci, di cucinya, tp mah tetap mau ya olloh.
(315) Ramlan sngt menyukaiku. Dia sering2 nelp dan dtg. Tp aku tak mau lg ML ke dia. Kapok. Dia ngajak trus tp aku ksh alasan trus. Lalu aku ktemu dgn Pak Mus, ini tipeku banget. Kami sama2 slera. Tp dia udah punya pacar. Jd dia slingkuh nih dgn aku. Kamipun jarang bs curi2 ML.
(316) Lalu akupun ketemu dgn Pak Marvel. Polisi yg udah perwira menengah. Dia suka ke Bpk2 jg. Tp naudzubillah, dia tinggi besar. Ada 175 tuh posturnya. Astagfirullah, pdhl dia baik banget lho. Dia perhatian. Banggalah bs dekat dgn dia, scara dia kan aparat. Sygnya aku tak slera.
(317) Pak Marvel lalu menawarkan biar aku yg ngelola kantinnya. Dia punya wisma dan rmh makan di sampingnya. Dia bilang akan ksh gaji gede. Aku pun tertarik. Tp aku hrs tinggal disitu. Aku jualan dr jam 10 pagi sampai jam 9 mlm. Lumayan habislah waktuku disana.
(318) Apalagi jam 5 subuh aku udah rebus ayam dan bikin sambel. Aku kan jualan ayat penyet dsana. Pak Marvel jg pengen ML dgnku. Aku nolak sih, bilang tak usah. Tp dia minta trus. Dia marah karna aku nolak trus. Dia pengen aku bs meladeni nafsunya, sementara dia udah ksh aku krj.
(319) Marah sih tdk tp kecewalah. Dia memang baik kali orgnya. Dia pengen aku membalas kebaikannya dgn cara ML. Kalau cuma di kerjain sih tak papa. Ini di suruh ngerjain. Itu yg berat ke bathinku. Aku liat bodi telanjangnya aja aku ilfeel. Orgnya lumayan hitam, umur udah 49 th.
(320) Badannya bongsor. Bnyk lemak perutnya. Jujur mukanya kurang pula, dia tak berkumis jg. Kuliat kok ada kyk kurap2 di pantatnya dekat belahan pantatnya. Aku di tuntut hrs isap2 burungnya dan jg jilat anusnya. Lalu ditusuknya. Berat rasanya pas jilat2 itu, namanya bukan slera.
(321) Burungnya sih lumayan. Kecillah ke badannya. Aku hrs melayani nafsu Pak Marvel sampai puluhan kali, sampai dia puas dan tak mau lg. Akhirnya dia tak mau lg. Akupun mrasa lepas dr beban itu. Tp dia tetap baik kali samaku soal kerjaan dan semuanya. Dia org kaya raya.
(322) Oya, hampir lupa. Pak Marvel jg bot sbnrnya. Vers lah. Dia jg minta2 di tempong. Aku yg dominan bot mrasa berat menuruti itu. Tp lagi2 aku segan nolak dia. Baru kali ini aku tak bs nolak nusuk bot. Dulu2 aku nolak aja kalau ML dgn sesama bot. Aku terpaksa hrs meladeninya.
(323) Bayangin, slama kami ML, seringan aku yg diminta nusuk dia ketimbang dia nusuk aku. Pdhl kali pertama ML, dia jg nusuk aku. Hbs itu minta ditusuk. Kirain ke dpnnya dia yg bakal sering2 nusuk aku. Taunya terbalik. Pantatnya besar kali menghalang batangku masuk ke dlm.
(324) Akupun kenalan dgn Pak Heri, seorang pegawai Telkom. Orgnya sm pendek dgnku, gemuk, kumis tebal, tp orgnya hitam mirip org Aceh. Awal ML, aku yg di tusuknya, tau2nya dia bot jg. Aku kan di awal udah bilang pure bot, lalu dia boong ngaku vers taunya pure bot jg.
(325) Pacaran jg kami jdnya. Tak ada rotan akarpun jadi, tak ada top bot pun jd. Diameter burungnya lbh kecil dr punyaku. Tak terasa kalilah nusuk ekorku. Lama2 makin ilfeel aku liat dia, karna dia makin nampak gaya ociknya. Awal2 jumpa kok jantan liatnya, lama2 ngondek.
(326) Apalagi wkt ML perasaan wanita aja dia. Manja kali diatas kasur. Pah, katanya samaku wkt ku goyang lobang ekornya. Kita bikin anak ya syg, katanya. Aku sring ke rmhnya jumpa anak bininya. Tp trnyata di rmh jg dia ngondek. Itulah aslinya. Aku kadang segan ke kluarganya.
(327) Agus, teman kompakku itu mengenalkan pasangannya ke aku. Namanya Maman. Kami seumuran, tp kami tak ML karna mereka pasangan. Maman lumayan jg, dia berkumis. Maman adalah mantan Polisi. Ceritanya dia kena pecat karna ketauan homo. Tp aku tak taulah detailnya gimana.
(328) Maman orgnya bebas. Dia tinggal di rmh kakak perempuannya. Dia sering bawa Agus kesana. Kebetulan dia tggl di lt 2 dan masuknya dr pintu samping blakang. Jd kluarga kakaknya tak tau2 dia masukkan org ke dlm. Kalau Agus kerja, dia bawa laki2 lain ke rmh. Dia yg cerita itu.
(329) Malamnya selepas kerja, aku sering dijemput Agus main2 ke kostnya dan bicara2 dgn pacarnya. Tapi makin kesini gaya Maman makin nampak. Ada sedikit ocik2nya. Kalau bicara dia rempong kali, ngomong kayak knalpot. Termasuk ada bocor2nya jugalah. Agak ribet ngobrol dgn dia.
(330) Kalau Agus sibuk aku tak ada yg jemput. Di kantin aja aku meski itu mlm minggu. Tapi aku jg sering nyuruh kenalan2ku menjumpaiku ke kantin. Bisa ber-jam2 kami habiskan utk ngobrol di dlm. Ku servis mreka dgn minuman dr show case ataupun yg ku racik sendiri.
(331) Kalau ada yg cocok dgn mereka, aku akan ajak ML di dlm kantin. Kantin itu besar dan luas. Bangunannya permanen, tp dindingnya kaca tembus pandang. Tapi kalau malam tak nampak dr luar karna lampu ku matikan di dlm. Kami biasanya ML di sofa panjang yg terhalang oleh kursi2.
(332) Kalau mereka tak nyaman bisa ML di kmr mandi. Atau di kitchen yg memang udah terhalang dgn sekat tembok pantri. Udah ada bbrp org yg kusuruh ke kantin itu ML. Ada yg nginap sampai pagi, pulang jam 5 subuh. Ada yg lgsg pulang habis crot dgnku. Pak Marvel tak prnh kepoin aku.
(333) Lalu aku kenal Hendrik, seorang anggota TNI. Dia bilang suka skali liat aku. Kebetulan posturnya 165 an, gemuk, tegap, aku pun suka. Awal2nya aku jg jatuh cinta ke Pak Hendrik. Umurnya 46 waktu itu. Msh dibawahku lah. Dia penyuka Bpk2 seumurannya jg. Kamipun ML.
(334) Kami sngt romantis mainnya. Di awali dgn raba2, cium2, cipok2, lalu buka2an sampai tlanjang. Tp aku sungguh kaget ketika celananya udah dibuka semua. Bentuk burungnya agak lain. Bukat dan besar kali. Tp kepalanya terjepit hampir tak nampak lg. Mirip jambu mete bentuknya.
(335) Akupun agak ilfeel tp ML pun hrs tetap lanjut. Jujur, hasratku yg tadinya udah memuncak kini jd anjlok. Tp suka tak suka, mau tak mau aku hrs mengisapnya. Isaplah Pakde katanya bbrp kali sambil mengarahkan burungnya ke mulutku. Aku pun mengisapnya, tak enak mengisapnya lg.
(336) Batangnya udah glemer2 saking tebalnya kulitnya. Sehingga batangnya tak nampak keras lg. Sbnrnya otot tngh btngnya keras, tp karna udah dibalut lemak yg tebal skali mengelilinginya, jdnya tak enak lg dipegang, dikocok, apalagi di isap. Hendrik adalah pure top pula.
(337) Aku tak bs bayangin gimana caranya burungnya msk ke lobangku. Kalau aku brenti ngisapnya, slalu di desaknya. Dia mengarahkan trus batangnya ke mulutku. Dia menahan kepalaku dan mengentot mulutku. Mainnya kasar kali sampai2 aku mau muntah tp tak mau dia ngeluarkan burungnya.
(338) Tibalah giliran dia akan nusuk aku. Dia sngt bernafsu memasukkan batangnya. Tp sngt susah masuknya. Aku udah pegal dan bosan. Tp dia terus brusaha memasukkannya. Kepalanya pun akhirnya tertancap, ditekan terus tp tak bs msk semua. Kulitnya menggulung dan ngumpul di btngnya.
(339) Genjotannya sngt kasar. Sampai2 aku tak dpt enaknya tp malah ksakitan. Oya, dia trnyata tak hobi ngisap, maunya cm di isap dan nusuk. Tiap hari dia berkata cinta samaku, dan ngajak pacaran. Entah knapa akupun menerimanya. Kamipun pacaran, dan jdnya sngt sering ML.
(340) Jujur, aku tak bs menikmati ML dgn dia. Bahkan yg ada aku mrasa tersiksa. Tp mau gimana lg dialah pacaraku kini. Otomatis aku hrs bersedia memuaskan hasrat seksualnya. Dia sering2 main ke tmptku, baik siang atau mlm. Kalau siang dia sering pake seragam lorengnya.
(341) Jujur, aku mrasa bangga bs pacaran dgnnya. Pdhl di atas ranjang aku tak bahagia. Tersiksa! Akupun melalui hari demi hari dgn dia psngn baruku di kota ini. Dia sngt sering2 nlp nanya2 kbr, sehat, udh makan, udah mandi, lg sibuk, lg apa, dsb. Aku pun mrasa dia benar2 cinta.
(342) Aku merasa Hendrik sngt kasar diatas ranjang padaku. Dia egois. Dia tak mau mengerti saat aku blg udah capek saat melayani dia. Kalau dia pengen ya mesti. Dia slalu bawa2 istilah cinta biar aku tak prnh nolak libidonya. Tp kita saling mencintai Pakde! Katanya samaku.
(343) Kalau kata2 itu udah keluar, aku jd merasa tak enak, bahkan mungkin spt mrasa takut. Akhirnya diapun melampiaskan nafsu setannya ke aku. Ngentot tak prnh sbentar, slalu 1 jam-an trus. Apa tak capek aku meladeninya. Tanpa kusadari aku udah jadi bucin baginya. Bodohkah aku?
(344) Dia jg bilang samaku kalau dia sngt2 menganggap aku bagian dr dirinya. Diranjang kita sbg pacar, di muka umum kuanggap Pakde kluargaku. Katanya. Dan dia bilang akan ngenalkan istrinya ke aku. Benarlah, dia bawa istrinya jln2 ke tmpt kerjaku. Dia blg ini Pakde, sahabat saya.
(345) Dia pandai x ngomong di dpn istrinya ttg pertemanan kami. Dia muji2 aku di dpn istrinya. Katanya org yg paling baik yg prnh dia kenal, dsb, dsb. Mereka pun makin sring dtg ketika aku msh kerja. Dan ntah kek mana dulu awalnya, stiap mreka dtg pasti ku jamu dgn makanan.
(346) Mereka pun sering2 dtg. Mereka akan makan siang yg mewah di tmptku. Artinya dgn nasi dan lauk sepuasnya. Bahkan aku jg bungkusin utk dibawa plg ke rmhnya. Mereka pun me-muji2 kebaikanku. Hampir tiap hari mereka bgitu. Kdg tak sempat makan di tmpt tp bawa plg itu pasti.
(347) Malam2 pun jam 7 atau jam 8 mreka sering dtg. Aku pun jd spt udah tau mksd kdatangannya. Aku lgsg aja blg: tunggu bentar ya, aku gorengin ayam, biar kalian bawa plg. Mereka tak lg blg tak usah repot2 Pakde. Mreka tggl senyum aja dan blng: Pakde memang baik.
(348) Tengah mlm jam 2 jam 3 dia sering nlp aku. Ngakunya di tmpt tdr dgn istrinya. Dan istrinya dgr smua pmbicaraan kami. Dia skedar bersilaturahmi ke aku sahabatnya ini. Gitulah kira2 mksdnya. Tp tak taulah apa stiap dia nlp subuh2 tuh slalu di dpn istrinya.
(349) Tapi prnh sih aku dgr suara istrinya. Dan kdg malah di ksh ngomong dgn istrinya. Kdg2 kalau mreka nlp, dia blg: istriku kangen masakan Pakde katanya, gt. Akupun blg jemput aja nanti ya? Lalu akupun lgsg nyiapin yg bnyk. Tak segan2 kdg istrinya yg lgsg ngomong blg gitu.
(350) Oya, aku lupa bilang, awalnya aku kerja dgn Pak Marvel, blm aku yg ngelola spenuhnya. Artinya blanja bahan2 msh Pak Marvel yg turun lgsg ke psr pagi. Tp akhirnya Pak Marvel ngasih aku kepercayaan spenuhnya utk mengelolanya. Aku yg blanja bahan2 lg ke psr pagi subuh2.
(351) Sistem setoran aja lg ke Pak Marvel selaku owner. Ntah brp setoranku tak usah aku terangin dsini. Jd slebihnya itu mnjadi rezekiku. Jujur stlh sistem gitu, aku jd makin bnyk duit. Jd kalau utk ngasih2 makan Hendrik dan isterinya, itu menjadi tanggung jwbku penuh.
(352) Artinya Pak Marvel tak ada ku rugikan sama skali. Mlainkan itu menjadi krugian aku sndiri. Hendrik sring blg ke aku, biar aku jgn segan2 kalau ada yg perlu2. Misalnya ada mslh atau apalah, dia blg supaya aku lgsg nlp dia. Tak peduli mau itu jam brp tlp aja. Katanya bbrp x.
(353) Lg ngentot pun aku dgn istriku, kalau Pakde ada perlu akan lgsg ku jumpai. Pokoknya Pakde prioritas. Jd jgn segan nlp tngh mlm, kalau ada yg perlu aku siap mluncur. Ktnya.
Iya, aku ingat kata2 itu. Lg ngentotpun aku dgn istriku, aku akan lgsg stop kalau Pakde perlu. ktnya.
(354) Nah, dlm hbngn kami berdua, kami brdua sering jln2 ke-mana2. Udah pasti kami bakal mampir2 di resto2 atau rmh makan ataupun cafe tertentu. Dan yg bayarin udah pastilah aku. Hendrik sm skali tak prnh byr. Bukan di suruh, tp brjalan gt aja. Stiap mau cabut, lgsg aku yg bayar.
(355) Aku spt lgsg rela2 aja yg bayarin trus tanpa ada sdikitpun mrasa kberatan. Lucunya dia tak prnh ntah pura2 mau byr. Dia jd kyk anak kecil aja yg kubawa makan2. Tak perlu mrasa hrs byr atau berbasa basi mau byr. Ya, jd kyk bawa anak jajan aja jdnya. Aku trus yg bayarin.
(356) Bahkan Hendrik sering ngajak nyobain resto2 yg baru buka. Pakde, kita coba makan disana yuk, Pakde kenya resto yg disana tuh enak, rame soalnya. Katanya. Dan siap makan aku truslah yg ngeluarin dompet. Tak prnh dia blg: biar aku dululah yg byr Pakde, jgn Pakde trus. Never!
(357) Aku sempat mikir apa jgn2 dia manfaatin aku? Tp cpt2 aku lgsg menepis pikiran itu. Aku spt tak brani menduga atau mengira spt itu. Aku iklas aja menjalani smua. Tp memang agak aneh aja rasaku, masa' aku trus yg bayarin. Bukan soal duitnya brp, kbetulan rezekiku lg bnyk jg.
(358) Tapi kan kalau di pikir2 tak wajar lg. Dia bukan penganguran. Dia tentara. Dan punya mobil jg. Kalau tentara yg udah pake mobil itu kan udah bs di blg lumayan hidupnya. Okelah duitku bnyk. Tp kan aku wira swasta. Bukan permanen aku begitu. Bukan menetap bs spt itu.
(359) Apa dia mikir yg lbh tualah yg pantas mentraktiri trus? Krn dr umur dia juniorku. Aku udah tersiksa di kasur, di gitukan pula dlm hal keuangan. Disitulah aku merenung. Apa iya ini semua karna cinta? Aku pasrah2 aja ke dia dan mengalah. Aku tak brani mikir sdg di perasnya.
(360) Setaun hbngn ku dgn Hendrik, kebayang kan betapa tersiksanya batinku. Mau minta putus tak brani. Slama aku kerja di tmpt Pak Marvel dia pasti bs jumpaiku atau menggangguku. Kcuali aku kabur ke kota lain, barulah bs lepas dr cengkraman Hendrik. Aku tak tau gmn ngakalin ini.
(361) Aku cari cara biar bs lepas dr Hendrik. Tp tak nemu2 jg. Akhirnya aku tetap mnjalaninya. Jujur, Hendrik spt ngancam aku jg biar tetap dgnnya. Bnyklah yg dia blg spy aku trus sm dia. Dia hanya brmodalkan cinta yg dilontarkan dr mulut aja ke aku. Dan dia bs puas lahir bathin.
(362) Aku spt terikat kontrak cinta dgn Hendrik. Aku tak boleh mengakhiri sblm masa kontrak hbs. Meskipun aku trsiksa. Dia blg dia cinta dan peduli. Maka aku jg hrs tetap cinta ke dia. Dia blg dia tak prnh ML lg dgn laki2 diluar sana sejak kenal aku, dia setia x ktnya samaku.
(363) Dia jg menuntut aku spy setia padanya. Jgn prnh lg aku coba ML dgn yg lain, sbab udah ada dia. Kalau smpat dia tau aku ML dgn yg lain, maka ku terimalah resikonya. Dia tak segan berbuat nekat samaku dan sm laki2 itu. Itulah ancamannya padaku. Aku sngt takut dgn kata2nya.
(364) Padahal aku mana ada wkt utk slingkuh atau cari laki2 lain. Aku aja tggl di kantin dan tak punya motor. Tmn kompakku br cm Agus dan psngnnya. Dia pasti tau kseharianku gmn. Bisalah dipastikannya aku tak ada pcar lain. Tp dia tak taulah gmn diluar sana. Cm dia yg tau itu.
(365) Setaun hbngnku dgn dia kebayang jg kan brp duitku hbs utk dia. Bukan hnya utk sediain makan dia dan istrinya kalau brkunjung, dan utk dibawa plg, atau byr makan kami diluar. Tp dia sring minjam duit samaku tp tak ada di balik2kan. Namanya minjam tp tak dibalikkan. Aneh ya.
(366) Yang di pinjam kmaren aja blm di byr, skrg minjam lg. Gitu2lah perangainya trus. Dan aku tak prnh brani nolak atau ingatin duit yg kmaren. Kenya aku trlalu takut dgn profesinya. Aku trlalu lugu mungkin diliatnya. Aku trlalu baik yg jdnya spt bodoh. Ntahlah, aku jg bingung.
(367) Entah knp aku jd suka dgn yg umur 30-an. Asal pendek dan gempal. Namanya slera memang tak bs di buat2. Ada bbrp org yg singgah, tp tak ada yg pas dihatiku. Aku nyari yg bs jd BF. Yg dpt cm yg skedar utk nikmat sesaat aja. Ada bbrp yg ML dgnku tp tak mau aku jadikan pacar.
(368) Lalu aku pun punya kenalan, namanya Sabam. Msh 28 umurnya. Dia security. Dia penyuka Bpk2. Dia udah suka, eh aku tak suka krn dia kurus tinggi. Aku lg aku suka yg gempal pendek. Lalu Sabam pun bkg ada temannya yg bgitu, namanya Niko. Dia pun ksh nmr Niko ke aku lalu ku tlp.
(369) Niko dtng jumpai aku ke tmpt kerjaku. Aku liat dia, ya olloh seleraku banget. Umurnya sm dgn Sabam tp ini lbh ganteng wajahnya dan posturnya gemuk pendek. Akupun lgsg jth cinta pd pandangan pertama. Kami ngobrol2 asik. Aku rasa Niko jg suka samaku. Buktinya dia betah lama2.
(370) Lalu ku ajak dia kluar utk makan, Niko pun lgsg mau. Stlh itu kutanya dia tggl dmana, lalu dia nanya: ke kosku kita Bang? Aku pun lgsg mau. Tak lupa aku blg, smua org pggl Pakde samaku. Tak ada yg manggil Bang, Mas, atau Pak sekalipun. Tp Niko tetap manggil Bang.
(371) Sampai di kost Niko, kami pun ML. Aku blg ke dia aku bot, dan dia top rupanya. Kami pelukan dan ciuman. Aku tak bs lupakan kesan pertama itu. Kami cipokan sngt lama dan sngt serius. Aku mrasa Niko sngt menyukaiku, trlihat dr cara cipokannya. Aku pengen pacaran dgn Niko.
(372) Setelah cipokan, Andi lgsg melahap burungku. Dia sngt piawai nyepong. Enak banget isapannya, aku puas. Lalu kini aku yg membalas nyenangin Niko. Ku isapin burungnya dgn kemampuan yg ku miliki. Aku tak mau kalah dgn kepintarannya ngisap punyaku. Niko pun mendesah keenakan.
(373) Kalau cara nyepong kami mungkin bisa imbang. Tp aku msh punya 1 senjata pamungkas utk bahagiain Niko. Ku jilati lobang anusnya dgn penuh penghayatan. Diapun sngt suka. Makasih Bang, aku suka di gitukan. Katanya meng-erang2 sambil meng-elus2 rambutku. Aku senang liat Niko.
(374) Aku merimming Niko dgn durasi yg lama. Tp dia tak menggitukan aku. Ckp btng dan bijiku aja. Tp aku sngt puas. Lalu stlh skian lama foreplay, Niko pun menyucuk lobang buritku. Aku sngt menikmati batangnya memasuki lobangku. Aku meng-goyang2 pinggulku utk menjepit batangnya.
(375) Aku jg memainkan lobangku utk menjepit burungnya biar trasa sempit dan menggigit. Maklum lobangku udah lobok sih. Dan kbetulan batang Niko sedang2 aja. Aku memang pintar menggerakkan lobangku biar tetap enak sm psngn. Ku apit pinggul Niko dgn kedua kakiku. Bibir kami ktemu.
(376) Ada bbrp gaya kami coba mlm itu sampai akhirnya Niko crot di lobangku. Aku blg ke dia aku cari psngn tetap. Aku tak mau gonta/i psngn. Aku mau pacaran dgnmu dek. Aku suka samamu. Dia tak menjawab tp buktinya mau trus asal kuajak dtg, rajin ngangkat tlpku, dan ML dgnku.
(377) Aku menganggap kami udah pacaran. Niko sngt pas buatku. Dialah yg mampu membuatku jth cinta. Kami udah sering ML. Baik dikostnya maupun di kantinku. Kdg2 dia nginap di kantinku dan plg jam 5 skalian antar aku blanja ke psr pagi. Aku slalu ksh Niko duit skitar 150k stiap ML.
(378) Niko tak prnh minta2 duit, tp akulah yg ngasih dgn sukarela dan dgn iklas. Dia tak lupa blg mksh ya Bang. Aku jg sring nyuruh dia nemani aku misalnya beli gas. Atau beras ke Alfamart. Dia slalu mau. Aku jg pasti ngasih 50k ke dia stiap suruh nemani. Aku tak sm Agus lg.
(379) Waktu main, aku slalu minta di fuck oleh Niko. Tp aku jg sring minum airnya. Spermanya mksdku. Krn kdg Niko nembak ketika ku sepong. Bahkan aku mau nyepong btng Niko yg udah dr lobangku. Ah dr lobangku kok, bukan dr lobang org. Aku taulah tingkat kbersihan lobangku gmana.
(380) Lama2 aku makin menggila. Aku sampai totalitas ke Niko. Kalau cipokan, aku slalu minta air liurnya ku telan. Minta airnya dek, kataku. Lalu dia meneteskan dr atas. Yg bnyk ya dek, kataku. Biasanya samoai 3x trus aku mintanya. Tak tau knp hrs 3x pula. Aku makin syg ke Niko.
(390) Niko jg sering kuajak makan diluar. Aku yg bayarin. Kali ini aku tak mrasa kyk sm si Hendrik. Aku benar2 tulus bayarin makan Niko. Niko msh muda, kerjanya di leasing katanya. Aku rasa akulah yg shrsnya bayarin dia. Lbh bnyk duitku dr dia, lagian dr umur, msh anakku lah dia.
(391) Aku jg sring ksh Niko makan di tmptku tngh2 mlm. Aku slalu nanya, udah makan blm dek? Aku goreng ayam ya. Aku lgsg goreng ayam, iris timun, ksh kemangi. Dia makan dgn lahap, dan aku senang liatnya. Aku mrasa senang bs bahagiain psngnku. Demi Niko apapun kulakukan.
(392) Aku jg wajib ambil soft drink dr show case utk diminum Niko. Bahkan aku yg nyuruh ambil sndiri milih sndiri yg dia suka. Kalau mau plng, aku sring gorengin ayam biar ada lauknya dikostnya. Oya, katanya Niko terbiasa manggil semua org dgn panggilan Abang, apalagi sesama gay.
(393) Setua apapun dia, dia pggl Bang aja. Tak mau pnggl Pak atau Om. Dan bnyk yg suka katanya. Mngkin krn org itu jd mrasa muda. Haha
Tp panggilan Niko ke aku pun brubah dgn sendirinya. Dia jd ikutan pggl Pakde. Krn smua org manggil Pakde di dgrnya. Gini critanya.
(394) Prnh ku srh dia dtg ke mie ayam temanku, pakde jg panggilannya. Dia bawa temannya namanya Fery. Lalu stlh ngobrol semeja sbntr, aku tinggal mreka dan aku gabung ngobrol2 dgn Pakde mie ayam itu dan anak prempuannya jg. Lalu Niko pengen aku gabung ke mejanya, malu manggil.
(395) Niko pun sms aku, kata2nya: sinilah bang! Tp hapeku lg di pegang2 sm anak prempuan si Pakde itu dan dia baca sms itu. Lalu dia ksh tau sms itu ke aku. Pakde, temannya nyuruh kesana, ktnya. Aku baca sms itu, dia pggil bang, agak lain rasaku. Smentara smua org pggl aku Pakde.
(396) Besok2nya stlh ku ceritain itu, Niko kaget bilang: jd si mba tuh udah baca sms tuh? Ntah mrasa segan dia ketauan sm anak Pakde tuh manggil bang, jdnya dia lgsg pggl Pakde samaku. Bukan ku suruh ya. Jujur, akupun lbh snang dgn panggilan itu. Makin hr aku makin cinta ke Niko.
(397) Tapi wkt ML slnjtnya aku mrasa ada yg beda pada Niko. Dia tak seromantis yg sblmnya lg. Dia tak mau cipokan lg sm ku. Kalau ku cipok cendrung menghindar. Kdg mau tp sbentar. Dan spt jijik kuliat. Akupun tanda tanya ada apa dgn Niko. Tp aku tak mau lgsg brtanya ke dia.
(398) Jujur, bukan skali ini aja sih gitu. Hari2 sblmnya jg udah brkurang kuliat rasa sornya ke aku. Cuma ML pertama itu aja yg luar biasa. Main kedua jujur aja udah berkurang. Main ketiga makin berkurang hingga ke sekian puluh kali. Aku mrasa kurang puas ML kalau tak romantis.
(399) Akhirnya aku branikan nanya. Ada apa dek kok brubah caranya dr yg awal2 dulu. Aku mau kita kyk ML prtama x. Tp dia blg dia tak sanggup lg mlakukan spt itu. Aku tanya knp, dia blg ya bgitulah, tak bs aja, mngkin krn rasa sor dr dlm dirinya brkurang, jd tak bs dipaksa hrs gt.
(400) Aku pun blg sbg psngn, baiknya kita romantis. Lalu dia jujur ke aku, dgn minta maaf dr krendahan hati, tanpa brmksd mnyinggung atau mnyakiti prasaanku. Dia blg sbnrnya dia punya pacar. Dan bukan br aja, tp sblm kenal aku udah pacaran, bahkan udah jln 2 thn hbngn mreka.
(401) Spontan akupun kaget dan sedih. Aku kira dia jomblo. Aku jg salah sih, aku tak ada nanya sblmnya apa dia udah ada pacar atau blm. Lgsg2 aja aku nganggap pacaran dgnnya saking sukanya aku. Hbs dia jg mau ML dgnku, dan antusias pula wkt itu. Akupun trpaksa menelan pil pahit.
(402) Aku hrs trima knyataan, bahwa Niko bukanlah pacarku. Knp adek mau mlakukannya kalau trnyata udah punya pacar, tanyaku. Maaf Pakde, aku mungkin tak sesetia Pakde dlm pacaran. Pdhl pacarku sngt baik, prhatian, peduli, tnggung jwb, setia, rela berkorban, royal, ke aku. Ktnya.
(403) Pacarku taunya aku jg setia ke dia. Dan memang setia sih di awal. Udah 2 thn kami pacaran, aku tak ada lg ML dgn Bpk2 lain. Nyari2 aja aku tak ada lg. Krn aku tak sanggup slingkuhi pacarku yg tramat baik itu. Ktnya. Bahkan mata rantai ke homo udah sempat ku putus. Ktnya.
(404) Nomorku ku ganti. Biar tak bs lg di tlp kenalan2 yg lama. Biar tak bs lg di ksh2 org nmrku ke yg lain. Dgn cara itu aku mencoba setia pd psngnku yg skrg. Tmbhnya. Tp ntah knp aku hrs kenal lg dgn Pakde, jdnya kesetiaanku luntur. Aku tak nyangka Sabam ngasih nmrku ke Pakde.
(405) Sabam itu teman baikku. Biarpun sama2 homo, aku tak bs hps nmrnya. Dia tak kuanggap teman homo. Krn kami udah kompak dan saling kenal kluarga msg2. Jd biarpun sm2 homo, aku tak mnganggap prtemanan kami dr segi homo. Dan memang kami kenal bukan dr kehomoan. Katanya.
(406) Sabam itu kawan kerjaku dulu. Yg akhirnya kami jd saling tau kami sama2 penyuka Bpk2. Dan meski kompak, soal psngnku yg skrg dia tak tau, aku merahasiakannya ke dia. Krn dia sempat blg suka dgn pcrku wkt dia liat di pesta. Katanya. Wkt itu Sabam liat Bpk2 di sbuah pesta.
(407) Lalu dia bs mengendus gelagat Bpk itu pasti homo. Diapun sngt suka dan pengen kenalan. Sabam pun meng-candid Bpk itu dan nunjukin ke aku. Aku sungguh kaget dlm hati ketika liat yg di candidnya adalah psngnku sndiri. Tp aku tak mau blg itu pacarku. Aku pura slow aja. Ktnya.
(408) Jd stiap bcara dgn Sabam, dia pasti bahas Bpk itu. Tp aku akan mengalihkan pembicaraan krn aku tak suka Sabam ingat2 dan bahas2 pacarku itu. Akupun tak mau, Sabam tau aku pacaran dgn Bpk yg dia sukai itu. Aku bertekad jgn sampai dia tau sampai kpn pun. Itu rahasia. Katanya.
(409) Itu makanya Sabam tak tau aku ada pacar. Makanya dia main ksh nmrku ke Pakde. Ktnya. Pdhl udah lama ku jauhkan hal2 yg spt ini jgn sampai aku trtarik lg dgn Bpk2. Eh tanpa sngaja akhirnya Pakde hadir dan aku tak sanggup menolak. Aku udah khilaf & tak sanggup mlawan godaan.
(410) Mungkin batas kesetiaanku br sampai disini. Aku udah ber-kali2 ML dgn Pakde. Tp kalau Pakde mnuntut lbh trs trang aku tak bs. Kalau ML ayok tp tak bs seromantis yg prtama x dulu. Bgitu penuturan Niko. Akupun sedih dgr pngakuan & kjujurannya. Tp lbh baik sih trs trang bgitu.
(411) Akupun tak lantas menghindar atau menjauh. Dlm lubuk hatiku aku mrindukan sosok lelaki kyk Niko. Dan aku udah trlanjur cinta ke Niko. Meski kini aku tau aku tak bs memilikinya seutuhnya, tp aku teruskan brsabahat dgnnya, biar bs tetap menikmati tubuhnya. Kami msh aja ML.
(412) Omong kasarnya aku msh dpt kehangatan dr Niko. Mulutku msh terpuaskan dgn sebatang kontol yg akan ku lahap. Dan lobangku msh terpuaskan dgn tusukan sbtng kontol milik Niko. Aku msh ngasih2 duit ke dia spt biasa. Dan msh ku ajak2 jemput2 atau beli2 sesuatu.
(413) Ku akui Niko sngt baik orgnya, sngt pengertian, dan sopan. Dia tau menghargai dan menghormatiku. Sbg teman biasa pun aku suka padanya. Krn sifat2 baiknya itu. Karakternya baik. Ya, dia anak baik dan terdidik. Aku hrs mengakui itu. Dia skampung dgn Sabam jg.
(414) Walau tak brstatus sbg pacar, Niko slalu peduli dgnku dan dgn keadaanku. Bnyk kata2 bijak, nasehat2, masukan2 yg baik dr dia ke aku. Meski dia jauh lbh muda dr aku. Dia udah sngt dewasa berpikir dan bnyk ksh saran2 baik & positif demi kebaikanku. Aku brsyukur kenal dia.
(415) Satu lg, Niko tak prnh minta2 duit samaku. Dia tak mau manfaatin aku atau mencoba memeras atau mengurasku spt yg dilakukan Hendrik. Niko tau aku berduit. Tp dasar orgnya baiklah. Dia tak matre. Jd msh ada untungnya aku mempertahankan dia sbg sahabatku. Aku suka pribadinya.
(416) Apalagi stlh ku ceritain ttg Hendrik ke dia. Dia ikut prihatin dan mrasa kasian dgnku. Aku mencurhatkan semuanya ke Niko. Aku minta pendapat gmn caranya mnghadapinya. Aku blg bingung gmn bs lepas dr Hendrik. Dia nyarain aku biar brani bertindak, melepas dia dr hidupku.
(417) Dia jg menilai Hendrik telah memanfaatin aku slama ini. Dia blg Hendrik udah mengurasku. Dia kesal dan mrasa gerah dgn perlakuan Hendrik ke aku. Akupun makin yakin Niko adalah org baik. Dia blg gt bukan biar ke dia ajalah mengalir duitku, bukan! Dia tulus mau menolongku.
(418) Dengar pandangan Niko terkait Hendrik, aku jd makin kesal dan muak ke Hendrik. Pikiranku jd terbukakan dan bs sadar bahwa aku udah diperalat dan di manfaatkan Hendrik slama ini. Aku pengen nangis tp semua udah trlanjur. Telat aku kenal Niko. Agus aja tak ada se-care itu.
(419) Niko muak liat kelakuan Hendrik yg mau2nya bawa2 istrinya utk manfaatin aku. Dasar anjing!Tentara macam apa tuh, kok tak punya harga diri kali kuliat. Kata Niko. Tibalah saatnya Niko kenal dgn Hendrik. Wkt itu Niko udah sejam di tmptku, dan Hendrik dtg ngecek2 aku.
(420) Hendrik kaget liat Niko dan dia lgsg cemburu ke aku. Melihat bodi Niko yg adalah idamanku banget. Hendrik kan tau sleraku kek mana. Lalu ku jlskan ke dia cm teman biasa, temannya Agus. Kataku. Hendrikpun yakin. Pergilah kami makan ke sbuah resto. Tp aku jg yg bayarin.
(421) Hendrik minta Niko yg antar aku karna dia msh ada urusan dinas. Wkt itu jam 10 mlm. Hendrik jg pesan biar jagain Pakde (aku). Niko blg muak liatnya. Maaf aja, bukan ganteng jg kok mau aja Pakde ktnya. Bukan main fisik ya Pakde, mukanya kok ada bekas kyk terbakar. Katanya.
(422) Kenya bibirnya ada bekas sumbing pula ya Pakde. Biarpun di tutupi pake kumis tebalnya tp mah jls nampak. Kata Niko. Apalagi kata Pakde burungnya lain. Tmbahnya. Dan dr Nikolah aku tau kalau burung Hendrik tuh karna di suntik silicon. Pokoknya udah kluntur2 btngnya.
(423) Niko pun bilang, kalau udah separah itu bentuknya, brarti itu udah ber-kali2 tuh di suntik. Karna Niko pun prnh nemu burung Bpk2 yg ML dgn dia kegitu ktnya. Udah sampai 10x di ulang2 nyuntiknya biar bsr x. Kalau skali suntik tak bgitu parahnya kata Niko.
(424) Niko memang msh sering2 ku panggil utk nemani aku utk belanja beras, apalagi gas. Tp makin lama kok aku jd tak pengen aja lg ML dgn dia. Jujur bukan bosan. Tp aku sedih karna dia bukan pacarku. Aku pengen punya pacar. Aku memang orgnya setia ke pasangan. Itu masalahnya.
(425) Aku tak mau lg mlanjutkan ML dgn pacar org. Aku mau jd teman baik atau sahabat aja. Aku biasanya pacaran dulu baru ML dgn lancar. Kalau aku tau dia tak mau jd pacarku, aku biasanya menghindar. Spt biasa Niko ber-lama2 ngobrol dgn aku di tmpt kerjaku. Kyk brhrp kuajak ML.
(426) Meski udah kompak, Niko memang tak prnh ngomong lgsg2 aja ngajak ML. Tetap kyk org br kenal. Hanya di tunjukin lwt sikap. Mis, lama2 plg, ajak crita pnjg lbr. Dan klu aku udah blg masukin motornya dek, itu udah ngajak ML namanya. Atau tidur yuk dek aku mau nutup pintu.
(427) Jadi aku tak prnh lg blg gt. Malah aku blg aku ngantuk lho dek, capek banget hr ni. Dia pun ngerti. Oke Pakde bentar lg aku plg, ktnya. Kdg2 aku blg: tak krj bsk dek? Udah jam brp nih. Akhirnya Niko ngerti aku tak prnh ngajak ML lg. Tp dia tak sakit hati sm ku.
(428) Niko kan sring jg nlp aku nanya dmn, nanya boleh tak dia dtg. Klu sblm2nya lgsg ku srh dtg dan nanti pasti brujung ML, skrg kdg2 ku blg aku mau tidur. Atau ku blg bsk aja dek, skrg mau istrahat dulu. Atau ku blg lg diluar bli gas sm Agus. Pokoknya jd jaranganlah jumpa.
(429) Selanjutnya aku jd brani blg ke Niko, dek tak usah lg kita ML ya. Hbs adek bukan pacar Pakde. Pakde biasanya setia ke pacar. Adek kan punya pacar, dan baik pula. Kasian dia. Niko diam aja. Dia jwb ya udah Pakde, tak papa. Akhirnya akupun tenang. Tak ada lg beban dihatiku.
(430) Kini aku tak segan2 lg nyuruh dia dtg main2 ke tmpt krjku. Ngobrol, ku ksh makan, tp tak usah ML. Bebanku hanya 1, yaitu gmn melepaskan Hendrik dr hdpku. Dan itulah trus curhatanku ke Niko. Krn aku msh brasa di cengkramannya. Tak rela dia mlepaskanku. Hrs tetap jd psngnnya.
(431) Dengar curhatanku cm sputar Hendrik ke Hendrik mulu, Niko pun gerah. Dia bosan dgn crita yg itu2 aja. Dia blg kalau memang batinku tersiksa ya udah putusin aja. Bodoh x Pakde, udah menderita tp msh aja dipertahanin. Napa, takut sm dia krn dua tentara? Mau ngapa dia?
(432) Kalau dia brani macam2 biar aku yg ngapakannya, kata Niko. Aku tak takut walaupun dia tentara. Mau awak sebarkan dia ke kawan2nya gt. Manusia taik tu. Tak punya hati. Kerjanya nguras Pakde aja. Tp karna Pakde terlalu lemah pula, terlalu baik sm dia. Coba Pakde tegas dikit.
(433) Akupun menghargai kata2 Niko. Benar apa yg di blgnya. Dan aku sdg brusaha mlepaskan cengkraman Hendrik. Dia maksa trus hrs tetap sm dia. Mngkin biar lancar trs aku di kurasnya dan di manfaatin. Lancar makan enak kluarganya dirmh, dan jg perutnya sendiri. Ada ya yg kegitu.
(434) Di media sosial Facebook, aku dpt teman pula yg cocok skali rasanya dgn sleraku. Msh umur 30, putih, dan sngt gempal. Pdhl jauh banget lho. Dia dikampung sana, di Pulau Jawa. Smentara aku di Pulau Sumatra kini. Tp aku jatuh cinta. Dia pun bilang cinta banget samaku.
(435) Akupun bodoh. Dibutakan oleh cinta. Aku mau ngasih apapun yg di minta dia. Namanya Nurcholis. Dia slalu crita butuh duit ke aku dan aku lgsg transfer. Pokoknya dia sring2 crita kekurangan. Dia bahkan crita kakeknya sdg sakit2an, cm dia yg mrawat. Gajinya pas2an.
(436) Aku kadang terpikir jg apa Nurcholis manfaatin aku ya? Tp aku tak brani menyimpulkan dmikian. Aku mrasa dia kan mencintaiku, dan amu mencintainya. Apa yg tak kulakukan buat yg ku cintai. Akupun tetap ngasih2 duit stiap dia minta. Skali TF sejuta. Prnh 1,5 jt ku TF.
(437) Nurcholis jg mirip dgn Hendrik, hanya modal cinta di bibir. Akupun lgsg luluh dan membrikan yg di minta. Udah bnyk duitku yg ku ksh ke Nurcholis. Herannya terus aja dia tak brenti2 minta kubantu. Pdhl aku sadar tak tau kpn kami bs ktemu. Tp kok mau2nya aku habis2an ke dia.
(438) Sadarnya stlh sekian lama, stlh Niko tau itu. Aku minta Niko TF dr rekeningnya 1 jt wkt itu, dan aku ganti uang cash ke Niko. Dr awal aku ngakunya ngirim ke anakku. Aku kan ngaku punya anak 2 di jawa dr istriku yg dulu. Pdhl tak ada anakku. Aku ngirim ke org tak dikenal.
(439) Lama2 Niko tau jg. Dan aku crita ttg Nurcholis, LDR-ku itu. Aku blg aku cinta banget karna sesuai banget dgn tipikal yg kucari. Sygnya jauh. Niko kaget dan ingatin aku, spy jgn mau di manfaatin Nurcholis. Aku karna kasian aja ke Pakde, makanya ku ingatkan. Duit2 Pakde sih.
(440) Tp sbg teman aku perlu ingatkan Pakde, spy jgn mau di bodoh2in org. Ngaku2 cinta tp ntah kpn klian ktemu. Dr caranya tuh udah pasti nguras tuh. Masa trus2an minta duit. Mau kakeknya sakit itu urusan dia, bukan tanggungan Pakde. Bodoh x Pakde mau TF2 duit sbnyk itu. Katanya.
(441) Apa iya ya, kataku. Akupun jd sadar dgn klakuan Nurcholis. Tp duitku udah trlanjur ku hamburkan ke dia. Barulah aku mnyesal stlh bnar2 sadar. Duitku hbs ku hambur2kan ke OTK nan jauh dsana. Stlh itu ketika dia minta lg, aku blg sabar, lg tak ada. Tp dia merengek trus.
(442) Dia blg masa' tak ada duit. Apa Pakde tak cinta lg samaku. Kok ke yg di sygi kegitu sih. Ada yg brubah di diri Pakde, apa jgn2 udah punya pacar dsna, dsb. Aku jg tak bs berkata2. Aku msh cinta & tak tega sm dia, tp aku ingat kata2 Niko. Ktnya Nurcholis itu hanya manfaatin.
(443) Aku kan tak punya rekening bank. Jd duitku ku simpankan ke Pakde mie ayam itu. Lumayan bnyk duitku dr hsl ngelola rmh makan milik Pak Marvel. Tp syg aku tak bs menyimpannya dgn baik. Bs2nya hbs ku hamburkan ke Nurcholis. Jd slama ni aku minta TF ke Agus, dan yg lainnya.
(444) Kdg2 ke scurity di samping tmptku. Jd udah ckp bnyk yg smpt ku kirimi. Barulah aku minta Niko yg TF. Disitulah sadarnya. Niko kesal liat aku. Dia blg aku udah tramat bodoh. Dia blg jgn lg mau ksh2 ke dia, penipu tuh, penguras. Tp duitku udah trlanjur melayang. 😥😭
(445) Setoranku pun ke Pak Marvel jd tersendat. Dan aku minta pending2 dulu. Aku ngaku kantin lg sepi, mknya tak tertutupi utk setoran. Pak Marvel pun tak mempermslhkan. Dia mau2 aja kpn aku ada duit br ku byr. Aku tak punya duit lg. Akupun kabur diam2 dr kerjaanku.
(446) Aku tak permisi ke Pak Marvel. Dia kaget stlh tau aku udah kabur. Dia nlp2 aku dmn tp aku tak kshtau dmn. Aku pergi ninggalkan utang ke dia. Akupun nyari2 krj. Bnyk yg nawarin ngelola usahanya tp tak cocok bayarannya. Ada yg jauh x tmptnya dr kramaian shingga jualan sepi.
(447) Aku msh aja kekurangan duit krn krjku blm ada yg pas. Aku suka kluar msk krn tak betah. Aku pinjam duit 100 ke Niko janji byr bbrp hr lg tp tak ku byr2. Aku udh ganti nmr. Niko tak tau aku dmn, dan nyari aku kmn. Aku memang msh dikota ini jg. Blm keluar kota.
(448) Pak Marvel yg bgitu baikpun jd ku gitukan. Hanya krn aku udah hancur gegara Nurcholis. Tp nmr Pak Marvel, Agus, Niko, aku save. Stlh staun lbh lost communication dgn Niko, akupun nlp dia dr nmr baruku. Aku tanya2 kbr, dan aku ngaku di sbuah kodya di provinsi ini, pdhl tdk.
(449) Aku msh di sputar2 kota ini. Dan aku udah krj di bbrp tmpt tnpa prnh ktemu Niko. Aku prnh ngelola rmh makan, dlm bbrp bln krj trkumpul 20 jt. Aku lgsg kluar dan mrintis usaha sndri tandem kawanku. Kami sewa ruko tp sepi dna bangkrut. Aku kgsg pulangin ruko itu.
(450) Sekarang aku kembali krj sm org di sbuah RM. Gajiku sih gede. Tp aku tak bs ke-mana2. Wkt ku asli hbs di rmh mkn itu. Aku tggl dsitu jg. Aku yg mracik bumbu, aku yg masak, aku yg mladeni, rangkap kerjaku. Capek minta ampun dan tak prnh aku libur. Karyawan sih buanyak bngt.
(451) RM itu rmh mkn yg slalu rame pngunjung. Dan aku slh satu tenaga handal atau pkerja inti. Mknya krjaku rangkap. Udah 10 bln aku krj dsini blm prnh libur sm skali. Aku pun ksh tau Niko RM tmpt krjku dan nyuruh dia dtg utk ngobrol2 mlmnya jam 00. Nikopun lgsg dtg.
(452) Dari tlp aku ngakunya br 3 bln krj dsitu hbs dr kodya sana. Tp stlh jumpa Niko, aku br jujur udah 9 bln krj dsitu. Dan slama ni aku tak ke-mana2, tak ada ke luar kota, atau pulkam. Ku critain aku dmn aja krj slama kami pts komunikasi. Tp aku blg aku sngt capek ke Niko.
(453) Oya, aku manggil Niko bukan adek lg, tp kang. Kurasa Niko heran dgn prubahan panggilanku itu. Lalu lucunya diapun manggil aku Kakek, bukan Pakde lg. Aku ktawa2 aja dgr panggilan itu, dan tak ku prmslhkan. Sampai kini br skali itu aku ktemu Niko. Tak ada wkt ku ktemu2.
(454) Sering Niko minta dtg tp aku tolak. Aku blg aku slesai krj aja udah jam 23 dan siap beres2 jam 00. Kalau ktemu2 kawan jd telat tdr. Takut telat bsk blanja ke psr pagi. Krn jam 05 aku udah brngkt ke psr. Smentara di jam lain tak bs ke-mana2, aku krj. Cm jam 00 itu bisanya.
(455) Aku nlp Pak Marvel dan kshtau keadaanku skrg. Pak Marvel pun nyuruh aku kembali ngelola RM dia. Kluar aja Pakde dr situ, urus RM kita aja, ktnya. Dan skrg aku lg memikirkan itu. Ke Niko jg aku critain itu. Baguslah itu Kakek, tinggalin aja yg skrg, gabunglah sm Pak Marvel.
(456) Kalau kerja dgn Pak Marvel, Kakek bs santuy. Bukan kyk skrg. Kata Niko. Iyalah Kang, aku mau kluar lg dr sini, tak tahan aku capeknya. Jumpa2 kawanpun tak bs. Jwbku. Ngentot dgn laki2 pun tak ada wkt ya Kek, kata Niko. Hehe iya benar Kang, jwbku.
.
.

(Selesai)

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with AYAH PENYAYANG

AYAH PENYAYANG Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @ayahpenyayang

17 Mar
𝐀𝐍𝐀𝐊𝐊𝐔 𝐏𝐔𝐍 𝐓𝐀𝐊 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐇𝐎𝐑𝐌𝐀𝐓𝐈𝐊𝐔 𝐋𝐀𝐆𝐈

[Sebuah utas]
.
.

(1) Saat ini usiaku udah 69. Aku merupakan seorang suami dari 1 istri, dan bapak dari 3 anak, serta kakek dari 7 cucu. Anakku smuanya prempuan. Aku nikah di umur 24 th. Tapi aku adalah seorg bisex.
(2) Mendengar usiaku ketika nikah msh 24 th, anda mungkin tak akan percaya kalau aku bisex. Karna biasanya seorg laki2 bisex akan telat nikah. Tapi aku tdk. Pdhl sblm nikah pun aku udah melanglang buana mncari kpuasan dgn laki2. Tp aku tetap pcaran dgn cewek dan cpt2 menikahinya.
(3) Aku memang menggunakan akal sehatku dgn baik, bahwa aku tak boleh telat nikah. Biar aku bs menafkahi anak2ku ketika aku msh sehat dan kuat nyari duit. Dan biar orangtuaku jg bahagia meliat anaknya udah brkeluarga. Dan satu hal lg tentunya, biar tak ada yg tau aku ini bisex.
Read 198 tweets
15 Mar
𝐀𝐊𝐔 𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐇𝐎𝐌𝐎𝐒𝐄𝐗 𝐊𝐀𝐑𝐄𝐍𝐀 𝐀𝐘𝐀𝐇𝐊𝐔

Sebuah utas
.
.

(1) Aku di besarkan oleh seorang Ayah di sebuah desa. Ibuku meninggal ketika aku berumur 10 th. Saat itu aku kelas 4 SD. Kami 2 bersaudara. Setelah Ibu meninggal, kakakku di asuh oleh Bibiku di kota. Image
(2) Ketika Ibu meninggal dunia, Ayah berusia 42 th. Kami hidup susah dgn penghasilan utama Ayah sbg petani. Kami tdk punya ladang sendiri, hanya ada sebidang tanah tempat gubuk kami berdiri. Sehingga Ayah menggarap ladang orang. Kadang Ayah kerja gajian diladang orang.
(3) Ayah tak kenal lelah mencari nafkah utk menghidupiku. Aku kasian liat Ayah namun aku blm bisa membantunya. Kalau rindu Ibu, aku sering menangis, mengingat Ibu telah tiada. Apalagi mengingat Kakak yg harus jauh dari kami. Tanpa komunikasi apapun. Aku makin sedih.
Read 160 tweets
8 Mar
𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑𝐍𝐘𝐀 𝐀𝐊𝐔 𝐃𝐈𝐁𝐄𝐍𝐂𝐈 𝐊𝐄𝐋𝐔𝐀𝐑𝐆𝐀𝐍𝐘𝐀

[Sebuah utas]
.
.

Aku sudah berkeluarga dan punya anak. Tapi hasrat ke lelaki tetap ada. Itu ku idap udah sejak lama sewaktu lajang. Tapi trmsk jarang aku dapat laki2, mungkin karna aku krg menarik bagi orang lain. Image
Kulitku hitam, kumis tebal, kerjaanku tukang gali sumur bor. Jobku sering sepi, sdgkan istriku hanya urus RT. Aku sring kehausan laki2, tp ketika kucari, gak selalu aku bs dapatkan. Aku nyarinya keliling2 dgn motor bututku ke tempat2 nongkrongnya homo2 ataupun ke pangkalannya.
Ketemu sih banyak tp rata2 pada gak mau. Ngobrol sebentar akhirnya mereka pun izin pamit. Jd aku sngt jarang dpt laki2. Aku gak punya kriteria khusus, yg penting laki2 muda hingga umur 40 an. Oya, hampir lupa, umurku saat ini 48 th. Dlm ML, aku suka ngisap, nusuk, dan ditusuk.
Read 90 tweets
6 Mar
𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐊𝐔 𝐏𝐄𝐑𝐂𝐀𝐘𝐀 𝐈𝐓𝐔 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐌𝐄𝐍𝐂𝐄𝐋𝐀𝐊𝐀𝐈𝐊𝐔

[Sebuah utas]
.
.

Aku seorang guru SD, umurku saat ini 57 th. Aku seorang bisex. Punya seorang istri dan 3 org anak, saat ini sdh semua menikah, dan aku udah bercucu dr semuanya. Inilah kisah masa laluku. Image
Memang sejak SMP aku udah menyukai laki2, dan udah prnh ML dgn laki2. SMA aku jg udah bukan di dpn ortuku. Dan dimasa kuliahlah aku sngt bnyk melanglang buana di dunia homoseks. Dimasa itulah aku bnyk mencicipi tubuh dan kontol laki2. Aku seorang pure bot.
Jujur aja gayaku ngondek. Aku sadar itu tp gak bs ku tutupi itu. Memang begitulah sifat dan karakter bawaan lahirku. Aku menyukai brondong atau anak2 muda. Tp aku msh bs ML dgn bpk2 umur 40. Itulah batasnya. Lbh dari 40 udah gak bisa lagi kuladeni.
Read 162 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!