Anima/Animus dan Efeknya pada Hubungan Kita saat Nyari Doi 'Impian'
—A Thread—
Ada yang pernah baca teori Carl Jung satu ini? Kemarin paper mimin sempat bahas ini nih, dan cukup menarik juga bahasannya.
Oke, jadi gampangnya anima/us itu seperti sifat tersembunyi orang.
Kalo anima itu sisi feminim cowok, animus itu sisi tomboi cewek. Nah sisi itu merupakan sisi yang tersembunyi. Loh kok tersembunyi? Karena masyarakat kebanyakan nuntut kita buat condong ke salah satu sisi. Yang cowok lebih maskulin, cewek lebih feminim. Tapi, tau gak dampaknya?
Sisi yang tersembunyi ini, hidden side (HS), karena gak cocok diperlihatkan di alam luar akan berusaha nyari pengakuan diri. Nah bahayanya, HS itu ada di pikiran alam bawah sadar yang notabene lebih kuat dari pikiran sadar kita. Apa yang terjadi kalo kita gak segera menangani?
HS yang gak bisa dipenuhin diri sendiri akan mencari pelarian ke dunia luar, mencari target, biasanya sih calon pasangan, yang bisa dijadiin proyeksi alias "wadah identitas". Jadi, hidden side yang baru nyari pengakuan itu akan jadi tipemu tanpa kamu sadari.
Dari sini, kasus cowok super maskulin bakal nyari cewek super feminine, karna hidden side haus pengakuan. Apakah ini baik? Tidak. Karena jika sampai pasangan kalian ternyata gak se-ideal yang HS harapkan, perasaan itu akan hilang.
Apa yang kamu percaya cinta, bisa jadi adl teriakan HS-mu yang ingin menampakkan diri. Lalu gimana penyelesaiannya? Ada 2.
1. Cari pasangan lain yang "lebih ideal" lagi. Jadi melarikan diri untuk membuka HS-mu sendiri.
Atau,
2. Belajar menyayangi dirimu sendiri lebih dulu.
Anima/us gak slalu berarti pasangan ideal, tapi orang yang kita tertarik padanya. Ini biasa disebut fungsi biografi. Standar ketertarikan seseorang tergantung dari masa lalunya, tepatnya perhatian yang kita dapat dari orang tua kita akan menentukan anima/us kita.
Anak yang memiliki orang tua perhatian dan penuh kasih sayang akan memiliki anima/us yang berbeda dengan anak yang mengalami kekerasan, diabaikan, broken home, dan kondisi lainnya yang menyebabkan pandangannya seputar cinta berbeda. Umumnya, mereka akan jadi haus kasih sayang.
Contohnya, ada seorang anak yang tidak sadar masih mengharapkan kasih sayang dari ayahnya yang alkoholik yang sudah meninggal.
Tanpa sadar, ia mencari pasangan yang mirip ayahnya karena berharap mendapatkan kasih sayang yang belum pernah ia dapatkan dari ayahnya.
Dia akan mencari sosok yang mirip ayahnya, bukan dari segi fisik, melainkan perlakuan.
Bukan berarti dia tak waras, dia hanya ingin mendapatkan perhatian. Namun di kasus seperti ini, bahkan setelah mendapat perhatian itu, si anak akan kehilangan perasaannya. Kenapa?
Karena ayahnya tidak mungkin seperti itu. Image anima/us itu sudah tidak ideal lagi dan hidden side si anak pun akan kecewa serta meninggalkannya.
Inilah kenapa, penting untuk menyembukan luka sendiri dan mencintai diri sendiri penting sebelum mencoba mencintai orang lain.
Sadari dan pahami sisimu yang tersembunyi. Jangan anggap itu sisi yang memalukan. Di dunia ini tidak ada suatu kehidupan yang sempurna.
Ketidaksempurnaan itulah yang menjadikan identitas seseorang. You must be willing to love and be loved as a real person, not your own fantasy.
Anima/us memang akan selalu muncul karena lingkungan dan masa lalu kita, tapi bukan brarti kita tidak bisa mengendalikannya. Karena anima/us itu, pada akhirnya adalah bagianmu sendiri dan hanya kamu yang bisa mengubahnya.
—The End—
Terima kasih telah membaca! Support kami dengan follow @txtdrsasing, like, komentar, dan share thread ini. See you again next time!
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Haloo, sasingers! Jumpa lagi dengan min Braun di sini. Semoga kalian dalam keadaan sehat dan bahagia ya, aamiin.
Pada hari Senin yang cerah ini, min Braun ingin membahas sedikit tentang swearing (mengumpat) dari kacamata sosiolinguistik. Lesgoo!
Kalau twitteran, mungkin swearing sudah umum ditemui, baik di acc pribadi/base umum. Tetapi, di lingkungan min Braun, mimin harus nahan karena perbuatan ini dianggap tidak pantas dilakukan seseorang, terutama jika ia memiliki titel/sedang mengenyam pendidikan.