Thread by @ZSDaengMarowa

Sah kah Shalat Wanita Yang Sehari-Harinya Belum Menutup Aurat ?

Sehari-hari sholat tapi tidak menutup aurat? Sholat tetap sah, namun tidak menutup aurat merupakan dosa besar, bisa jadi dosanya sama seperti dosa orang yang berzina

Terbayangkah seumur hidup tiap jam tiap menit dan tiap detik, kita melakukan zina dan baru berhenti sampai kita menutup aurat secara syar’i?
Naudzubillahi mindzalik

Wajib hukumnya bagi semua muslimah menutup aurat secara Syar’i mulai dari dia baligh

Allah Swt berfirman :

“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.

Yg demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu”

(Qs.Al Ahzab 59)

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian utk menutup aurat mu dan pakaian indah utk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yg paling baik. Yg demikian itu adlh sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mrk selalu ingat.” Qs Al - A'raf : 26

Dalam hadist sahih

Rasulullah Saw bersabda;

“Ada 2 kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya: Suatu kaum yg memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dgn cambuknya

Dan wanita yang berpakain tapi telanjang (baik karena pakaian yg tipis, atau pendek yang tidak menutup semua auratnya), Mailat mumilat (bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang) kepala mereka seperti punuk onta.

Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya padahal bau surga itu akan didapati dari sekian dan sekian (perjalanan 500 thn) - HR. Muslim

-Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid berkata :
Jika hadits ini memperlihatkan jika tabarruj atau bersolek kaum wanita adalah bagian dari dosa besar. Peringatan ini semata-mata Allah berikan pada muslimah utk kebaikannya.

Bisakah semua amal sholeh kita melebihi banyaknya dosa besar yg kita perbuat selama tidak berhijab? Belum lagi ketika kita menjadi sumber dosa dari tiap mata lelaki yang memandang.

ayah maupun saudara laki-laki kita yg ikut menerima dosanya. Sesungguhnya amal kita ini sedikit, jangan beratkan dengan dosa yang menumpuk lebih banyak.

Wallahu A'lam

Baarakallah Fiikum

Semoga bermanfaat 🙏