OM RASTH Profile picture
Apr 24, 2021 β€’ 144 tweets β€’ 18 min read β€’ Read on X
𝙳𝙸 πš‚π™°π™½πšƒπ™΄πšƒ π™Όπ™°π™½πšƒπ™°π™½ πš‚πš„π™°π™Όπ™Έ

#bacahorror
#bacahoror

_demi keamanan identitas korban, nama dan tempat sudah om samarkan_

( Gambar hanya kumpulan ilustrasi ) Image
"Husna.. Husnaaa.." Panggil seorang laki2 berusia 30 tahunan pada seorang wanita yang baru saja keluar dari sebuah mobil taksi
Wanita yang di panggil Husna tersebut terlihat sangat acuh malah menunjukan raut wajah yang seakan tak senag dengan keberadaan si lelaki itu.

Berkali2 Husna menepis tangan si lelaki yang berusaha menahan nya pergi.
"Apa lagi sih hah?!!" Ujar Husna akhirnya

"Aku mohon Hus, berikan aku kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki hubungan kita."

"Kau sudah mentalak 3 aku demi perempuan itu Roy!! Dan sekarang kau mau rujuk kembali. Kau tahu hukumnya yang sudah di talak 3 kan?!!"
"Kamu jawab saja hus. Mau atau tidak kembali lagi menjalin hubungan denganku.? Kalau kau mau aku bisa membayar orang untuk menikahimu sementara. Lalu setelah kalian resmi bercerai, kita akan rujuk kembali."

"Cuuiiihh.. Kau anggap aku ini apa hah?!! Seenaknya saja.
Sampai mati pun aku tidak ingin lagi rujuk denganmu.!" Bentak Husna

Saat Husna ingin pergi, Roy menarik tangan nya dan mencoba menahan Langkah Husna.
"Aku masih sayang padamu hus. Sungguh."

"Dulu rasa sayangmu itu kemana roy.? Kau tinggal kan aku pergi bersama wanita itu. Kau juga menghina fisik ku yang jarang berdandan dan gemuk. Kau banding2kan aku dengan pela*ur murahan itu! Kau pikir aku tidak sakit hati hah?!!"
"Aku benar2 minta maaf, aku khilaf hus. Tolong maaf kan aku."

"Cuuiihhh!! Kau datang dan bersujud padaku meminta rujuk setelah fisik ku kembali seperti masih gadis dulu. Kau memang laki2 egois. Laki2 tidak tahu diri!!"

Plaaaakkkk...
Sebuah tamparan mendarat di wajah
Husna. Pipinya yang putih mulus seketika memerah.
Air matanya kembali jatuh.
Ia menatap tajam pada roy, lalu berlari meninggalkan lelaki itu.
-----
3 bulan setelah kejadian itu, Kini Husna sudah mempunyai kekasih yang bernama Silo, seorang pemain bulutangkis antar kabupaten.
Orang nya gagah dan juga tampan. Perawakan nya tinggi dan atletis.
Suatu hari saat husna dan kekasihnya itu sedang makan di pinggir jalan, mereka di labrak oleh Roy. Dengan kasar roy menghajar Husna sampai berdarah2. Melihat kekerasan yang di lakukan oleh Mantan suami kekasihnya itu tentu Silo tidak diam saja.
Ia menghajar Roy habis2an sampai2 hidung nya patah.

Andai tidak ada orang yang melerai mungkin Roy sudah mati di hajar oleh Silo.

Tanpa mempedulikan Roy yang tergeletak tak sadarkan diri, silo membawa Husna untuk pergi.
"Tidak seharusnya kamu menghajarnya sayang." Ucap Husna

"Kenapa.? Kau masih ada rasa padanya?!"

"Tidak, sungguh aku sudah tidak ada rasa padanya. Lelaki tukang selingkuh dan ringan tangan itu, aku benar2 membencinya."
"Aku hanya takut, masalah ini akan berbuntut panjang. Aku tau pasti kalau Roy itu orang nya sangat licik."

"Aku akan melayani semua yang dia mau. Aku kan buat dia berjuta2 kali menyesal telah berurusan denganku."
"Kau tidak tau siapa dia." Batin Husna

-----
Benar saja 3 hari setelah kejadian perkelahian itu Silo di tangkap oleh polisi Karena video bukti kalau silo menghajar Roy tanpa sebab sudah di perlihatkan pada kepala adat dan menjadi bukti kuat untuk menangkap Silo.
Silo tak bisa berkutik.
Karena kalau sudah adanya tanda tangan dan surat dari kepala adat pada kepolisian, maka polisi harus mengikuti apa yang sudah di tuliskan oleh kepala adat.
"Laki2 gila itu menghajar kekasih ku wan, sampai berdarah2. Tentu aku tidak bisa mendiamkan semuanya. Aku harus membela kekasihku. Dan andaikan wanita itu bukan kekasih ku aku tetap tidak mungkin membiarkan nya di hajar sedemikian rupa oleh mantan suaminya wan!"
Pak polisi baik hati yang di panggil wan oleh Silo nampak menghela nafas panjang. Ia memainkan pulpen di tangan nya.

"Andai urusan mu ini tidak melalui kepala adat terlebih dahulu. Kemungkinan aku masih bantu. Tapi urusan sudah serumit ini.
Yang menambah rumitnya itu, orang yang kau hajar tidak mau di bayar denda sil. Itu yang rumit."

"Aku tidak salah wan. Tapi baiklah. Aku akan membayarmu berapapun yang kau minta. Asal kau tolong aku."
"Maaf silo aku bukan seorang polisi yang bisa di sogok, walaupun kau dan aku teman. Tapi hukum tetaplah hukum." Ujar polisi wan merasa tersinggung dengan tindakan Silo yang ingin menyogoknya
"Aahhkk!!"

"Sial.. Siaaaalll!!!" Ujar Silo saat berada di dalam tahanan sementara itu

Keesokan harinya, Husna datang menjenguk silo. Namun ia tidak di perbolehkan bertemu oleh polisi wan.
Yang akhirnya membuat Husna hanya bisa menitipkan sepucuk surat yang di tulis di atas kertas rokok.

Dan disaat Silo di tahan. Roy semakin gencar untuk mendekati Husna. Namun husna tetap sepertu biasa yang bersikap acuh dan dingin pada Roy.
Hingga 6 bulan kemudian, berkat bantuan dari Wan dan juga keluarga besar silo. Akhirnya ia bisa bebas dan menghirup udara segar kembali.

Tentu saja kebebasan Silo membuat Roy naik darah.
Apalagi setelah mendengar kabar kalau 3 bulan lagi mereka akan segera melangsungkan
Pernikahan.

Malam itu saat silo sedang dalam perjalanan pulang dari rumah Husna, ia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan tangan nya patah, setelah sebelumnya diganggu oleh sosok Kuyang.
"Apalagi ini ya tuhan." Isak Husna saat tahu kabar tersebut

Namun saat ia akan menjenguk Silo, ia di marahi habis2an oleh keluarga Silo.

Husna dianggap pembawa sial untuk kehidupan silo. Ia di larang untuk menemui silo lagi dan di paksa untuk memutuskan hubungannya.
( Yang berminat sama akar bajakah untuk obat kanker, stroke, obesitas dll. Dan minyak2 asli kalimantan, bisa Langsung DM atau WA om Rasth- 0856 5403 7262

Om punya beberapa minyak, buat pagar diri, membersihkan tempat usaha dll. Pelaris usaha, dan untuk memikat lawan jenis. ) ImageImage
Husna sangat sedih dan patah hati dengan keadaan. Perasaan nya sangat hancur kala itu.

Saat ia pulang, terlihat Roy sudah menunggunya.

Plaaakkk..
Secara tiba2 Husna mempunyai keberanian untuk menampar Roy.
"Kenapa kau selalu menyakiti aku roy.? Kurang puas apa lagi kau menyakiti aku??!!!
Sampai2 sekarang kau juga melibatkan orang2 yang ku sayang!! Kau iblis roy. Ibliss!!" Teriak Husna di penuhi dengan emosi
Yang meluap2.

Setelah memarahi mantan suaminya itu Husna langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia mengunci pintu nya rapat2.
Walau terdengar suara ketukan pintu dari ibunya, Husna tetap tak bergeming.

Ia tertidur menjelang subuh setelah seharian semalaman menangis dan mengunci diri di dalam kamar. Matanya sembab dan memerah.
Beberapa pesan masuk di hpnya. Namun matanya terlalu berat untuk membaca pesan tersebut.
Beberapa tetes air mata masih membasahi pipinya.
"Husna, ini kiriman sate dari roy. Kamu mau makan sekarang atau nanti.?"

"Buang makanan itu berikan saja pada anjing!" Teriak Husna dengan nafas berat
Beberapa hari kemudian. Roy masih kerap kali datang ke rumahnya dan tak pernah sekalipun husna menemui nya.

Hingga suatu malam, rumah husna terjadi beberapa hal ganjil.
Seperti atap yang di lempari kerikil di saat tengah malam. Dan munculnya bau Dupa yang menyengat. Di dalam kamar husna juga terdapat kain putih kecil yang di bentuk seperti pocong yang isinya ada foto diri Husna yang ditusuk jarum di bagian wajahnya.
Pocongan itu husna temukan ketika ia membersihkan kamarnya.
Dan entah siapa yang menaruh benda itu di kamarnya.

Husna mulai berpikir kalau jangan2 penyebab jerawat berisi nanah di wajahnya itu adalah akibat dari fotonya yang di tusuk jarum.
"Tidak. Aku tidak boleh menyangkut pautkan jerawatku dengan benda ini. Ini pasti hanya ulah usil anak2." Gumam husna

Namun kenyataan berkata lain, apalagi setelah jarum2 itu di cabut dari foto dengan diiringi pengucapan dua kalimat syahadat. Jerawat yang hampir memenuhi wajah
Husna tiba2 pecah dengan sendirinya dan yang pecah adalah bagian di foto yang husna cabuti jarumnya.

Tangan husna gemetar, wajahnya mulai terasa perih.

"Husna." Panggil ibunya yang membuat husna kaget
"Wajahku, wajahku. Ada benda aneh berisi fotoku yang bagian mukanya di tusuk jarum." Ujar husna gemetar

Ibunya mengerutkan kening, ia sama sekali tak melihat apapun yang di pegang oleh husna.
"Kamu bicara apa hus.?"

"Ini ...." Namun tenggorokan nya seketika tercekat karena ternyata tak ada apa2 di tangan nya. Benda itu hilang dengan sendirinya dari tangan husna
Husna mencari2 benda yang ia pegang, namun ia tak menemukan nya di mana pun.

"Ada apa hus?" Tanya ibunya

"Benda yang tadi kemana.?" Ujar Husna balik bertanya
"Istirahat lah Hus. Masalah mu dengan Silo tidak usah di pikirkan. Akhir2 ini kau nampak sangat lelah sekali." Ujar ibunya sebelum pergi
Sepeninggal ibunya, Husna terduduk. Rasa panas seperti terbakar mulai terasa di bagian wajahnya. Husna menangis kesakitan. Tidak hanya di bagian wajah, Tapi di bagian perutnya juga terasa sangat sakit sekali.
Husna menggigil dengan erangan tertahan. Rasa sakit itu, sangat menyiksanya.

Di luar, orang tuanya yang mendengar erangan Husna itu pun langsung ke kamar Husna untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
"Ada apa hus, kenapa?!!" Ujar ibunya panik

"Bawa dia ke rumah dokter umum" Ujar suara terakhir yang di dengar oleh Husna sebelum akhirnya ia tak sadarkan diri karena sudah tak kuat menahan rasa sakit yang teramat sangat.
Lama sekali Husna baru siuman. Tangan nya juga sempat di infus.

"Perutku sakit sekali. Wajahku seperti terbakar." Ucap Husna pelan
"Sudah nak, sudah. Tenang ya. Kamu hanya alergi dan magh mu juga kambuh."

"Ta, tapi sakitnya bukan seperti biasanya." Kata Husna lirih
"Jangan terlalu dipikir nak. Percaya saja dengan apa yang di katakan oleh dokter."

Husna terdiam, ia mencoba percaya.

Setelah keadaan nya sudah mulai sedikit membaik, Husna di bawa pulang ke rumah.
Di teras rumahnya terlihat Mantan suaminya sudh menunggu kedatangan mereka.

Husna membuang muka, sungguh muak sekali rasanya jika ia menatap wajah lelaki itu.
Roy mencoba membantu Husna untuk di bawa ke dalam rumah. Namun meski tubuhnya masih sangat lemah, hati Husna tetap sekeras baja. Ia menepis dengan keras tangan Roy dan masuk sendiri ke dalam rumah.
"Maafkan kelakuan Husna ya roy. Maklum dia masih sakit." Sepenggal perkataan ibunya pada roy yang sempat di dengar oleh Husna
Entah berapa lama Roy dan orang tua Husna mengobrol. Namun saat terbangun jam sudah menunjukan pukul 11 malam.
Husna terbangun karena tenggorokan nya terasa sangat haus.
Dan ketika dia buang air kecil, terlihat celananya yang sudah berdarah.
Husna mengingat2 tanggal terakhir ia haid. Namun seingatnya terakhir haidnya adalah seminggu yang lalu.
Merasa tak yakin dengan ingatan nya, Husna cepat2 masuk kedalam kamar, melihat Almanak(tanggal) di dinding kamarnya. Dan ternyata ingatan nya memang benar.
Rasa sakit mulai terasa menyerang perutnya lagi. Husna bahkan di buat berguling2 di kasurnya sambil memegangi perut.

Husna berusaha agar tidak ketahuan oleh orang tuanya.
Perih, sakit seperti di tusuk2 jarum yang ujungnya sudah di panaskan dengan api.

Akhirnya, Husna jatuh pingsan tanpa diketahui siapa pun.
Keesokan harinya, Husna terbangun. Darah sudah mengering di sprei dan celananya.

Dengan tubuh yang masih lemas, Husna bergegas membersihkan darah itu.

Tak lupa ia juga mandi dan memakai pembalut.

------
Seminggu setelah itu, anehnya Husna masih dalam keadaan seperti haid.
Darah tak pernah berhenti keluar.

Di dua minggu kemudian, Husna mulai panik dengan keadaan nya. Tak bisanya ia haid selama itu apalagi jarak waktu terakhir dan datangnya itu sangat dekat.
Hari itu, ia ke rumah dokter umum yang beberapa minggu lalu pernah merawatnya.

"Kami tidak bisa melakukan pemeriksaan di sini, karena alat yang terbatas. Kalau kamu ingin memeriksakan keluhan mu, lebih baik kalau di bawa ke rumah sakit besar saja."
"Kalau begitu, terima kasih. Nanti kalau sudah ada biaya nya saya akan ke rumah sakit."

"Husna." Panggil seseorang

Saat ia menoleh ternyata itu adalah Roy, laki laki yang sangat ia benci.
Dengan langkah tergesa Husna pergi meninggalkan roy, namun langkah nya kalah cepat dengan motor Sf kebanggaan mantan suaminya itu.
"Mau apalagi kau hah?!!" Bentak husna

"Aku ingin kita rujuk kembali!"

"Lepass!! Aku tidak mau!!" Jerit Husna ketika tangan Roy dengan kasar menarik rambutnya
"Kau itu sekarang penyakitan!! Masih untung aku mau dengan wanita penyakitan seperti mu. Bukan nya bersyukur! Dasar tidak tau di untung!"

"Kau selalu ringan tangan Roy!! Sedikit2 kau selalu main pukul!! Siapa wanita yang akan tahan dengan sikap kasarmu itu hah!!"
Pllllaaaakkk.... Sebuah tamparan telak mengenai pipi husna sampai2 hidung wanita itu mengeluarkan darah.

Tidak hanya sampai di situ Roy juga menjambak rambut husna hingga sebagian rambutnya tercabut paksa.
"Pikirkan ucapan mu itu!! Harusnya kau itu bersikap sopan pada laki2!!" Ujar roy lalu melepaskan husna yang akhirnya terduduk di jalanan sambil menangis terisak.
Lalu setelah tenang, ia berjalan pulang dengan pikiran yang sangat kacau.

------
2 bulan telah berlalu, hari itu uang nya baru terkumpul dan rencananya dia akan segera ke rumah sakit, karena sudah berbulan2 darah itu masih saja keluar tanpa henti.
Namun apa yang ia dapat dari hasil pemeriksaan di RS, benar2 membuatnya kacau. Karena dokter mengatakan kalau Ia terkena kanker serviks.
Semenjak itu jugalah Husna di berikan obat2an dan harus selalu rutin meminumnya.
Saat akan pulang, ia bertemu dengan silo. Husna tak mampu membendung air matanya setelah sekian bulan tak pernah bertemu silo lagi.
"Kau sakit hus?" Tanya Silo khawatir

Husna menggeleng pelan,

"Kau sakit. Wajahmu pucat sekali. Tubuhmu juga kurus. Kau sakit apa hus?"

"Aku tidak apa2.!" Ujar Husna seraya pergi meninggalkan Silo
Lelaki itu berusaha mengejar Husna, namun sesaat setelah berhasil meraih tangan Husna, ia terbatuk dan muntah darah yang sangat banyak.
Nafas husna turun naik, rasa panik seketika menyerangnya.

"Kau, kau muntah darah. Kenapa.? Kau sakit apa.?" Ujar Husna sambil berusaha membantu Silo membersihkan darah2 yang terkena bajunya.
"Ini akibat kecelakaan itu, kata dokter organ dalam ku ada yang bermasalah." Jawab silo masih berusaha tersenyum

"Kau sendiri kenapa? Sakit apa?"

Husna terdiam, tubuh nya terasa kaku.
"A. Aku. Aku malu memberitahukan nya padamu." Ucap Husna pelan

Silo mengerutkan keningnya,

Dari kejauhan Husna melihat keluarga Silo. Dan ia pun bergegas pergi sebelum ketahuan.
Di dalam kamar kontrakan nya, Husna menangis tersedu2. Sampai2 teman kerja sebelah kamarnya pun dibuat khawatir.

--------
Saat tengah malam, Husna terbangun karena mendengar suara2 piring yang bergemerincing di dapur kamarnya.
Ia bangun untuk mengecek, namun tiba2 listrik
Padam. Dan semua ruangan di sana menjadi gelap gulita. Membuat kaki Husna beberapa kali harus terantuk pada dinding atau pun meja dan kursi.
Dalam kegelapan Husna berjalan menuju kasurnya, namun saat sudah berada di kasur, Husna seperti di tarik oleh sesuatu. Tubuhnya di peluk sedemikian erat hingga membuat nafas nya sesak.
Namun untung nya listrik kembali menyala dan ternyata di sana tidak ada siapa pun selain dirinya. Husna menghela nafas panjang. Kepalanya seketika terasa pusing. Perutnya pun juga semakin sakit terasa.
Cepat2 Husna mengambil obat yang di berikan dokter dan meminumnya. Namun setelah beberapa saat rasa sakitnya malah makin menjadi, sepertinya obat yang di berikan oleh dokter tak berpengaruh sama sekali pada sakitnya.
Erangan nya terdengar hingga ke kamar sebelah. Teman nya yang takut kalau terjadi hal2 yang tidak di inginkan pada Husna langsung berusaha mendobrak pintu kamar. Di bantu dengan petugas keamanan.
Saat mereka masuk, Husna sudah terbaring tak sadarkan diri. Di bagian celana nya terdapat banyak noda darah.

"Terima kasih, biar aku yang mengurusnya." Ujar teman Husna pada petugas keamanan yang masih berada di dalam kamar tersebut.
Saat ia terbangun, teman nya itu masih duduk di samping nya sambil mengompres dahi husna.

"Dila."

"Iya hus. Tadi malam kami mendengar suara erangan mu. Untung ada pak beni yang membantu membuka paksa pintu kamarmu. Kami menemukan mu sudah tak sadarkan diri. Memang kamu sakit
Apa hus.? Kenapa tidak pernah cerita."

Husna menangis sesenggukan, ia memeluk teman itu. Lalu setelah tenang barulah ia mampu menceritakan tentang sakit yang ia derita.
"Oh tuhan. Kenapa baru cerita sekarang hus. Bagaimana kalau hari ini atau besok kau ku antar pulang saja."

"Tidak dil, aku tidak mau pulang."
"Kenapa? Bukankah Rumahmu adalah tempat yang paling nyaman untukmu menjalani pengobatan."

"Yang ada kalau aku pulang, itu akan menambah kalut pikiranku. Mantan suamiku pasti tiap malam datang kerumah. Aku sangat membenci laki2 itu dil. Aku ingin tenang
Hanya ingin tenang. Jauh dari laki2 bajingan itu."

Dila menghela nafas panjang, ia tak menyangka kehidupan rekan kerja nya itu ternyata lebih rumit dari masalah kehidupan yang ia alami.
Dari malam sampai bertemu malam lagi, Dila masih berada di samping Husna. Mendengarkan semua keluh kesah wanita cantik itu.

"Husna, apa kau tidak pernah berpikir kalau masalah yang kau hadapi sekarang ada kena mengena dengan hal2 gaib.?"
"Maksudmu.?"

(Helaan nafas dila) huft.

"Setelah aku mendengar cerita mu ini, aku malah berpikir kalau penyakit dan semua hal aneh yang kau alami itu di sebabkan oleh seseorang yang.." Pembicaraan mereka terputus ketika salah satu teman kerja lain nya mengantarkan
Dua porsi bakso.

Setelah menerima 2 bungkus bakso tersebut, Dila mengambil piring dan juga sendok untuk menyantap baksonya.
"Dila. Seseorang yang apa maksudmu tadi?" Tanya Husna membiarkan baksonya yang masih berada di dalam bungkusan

"Makanlah dulu hus. Nanti ku lanjutkan ceritanya."
Selesai makan Dila langsung melanjutkan pembicaraan mereka yang terpotong tadi.

"Seseorang yang tidak suka padamu ataupun yang menginginkan kamu menderita hus."
"Jika memang itu benar Lalu aku harus apa.?"

"Bagaimana kalau besok kau ikut aku ke rumah pamanku. Mm, maksudku paman angkat ku. Jujur Dulu aku juga pernah mengalami hal serupa dengan yang kau alami sekarang. Aku di santet oleh seseorang yang sebelumnya pernah aku
Tolak."

"Sekujur tubuhku di tumbuhi bisul yang besar2 sampai di bagian leherku ini." Lanjut dila seraya menengadah dan menunjukan bekas bisul yang dulu pernah ia derita
Husna menyentuh bekas bisul itu, lubang bekas nanahnya begitu besar.

"Ya sudah, besok kita berangkat ya. Kamu istirahat saja. Aku akan tidur disini menemanimu." Kata Dila seraya tersenyum
"Jangan lupa sebelum tidur berdoa ya. Minta perlindungan pada tuhanmu." Ucap dila lagi

Keesokan harinya, kedua perempuan itu sudah bersiap untuk pergi.
Namun saat mereka tiba di dekat sebuah masjid, Dila menghentikan langkahnya.

"Ini, perlengkapan untukmu beribadah. Tidak usah berterima kasih. Gih, kamu beribadah dulu. Biar aku tunggu di sini." Ucap Dila seraya menyerahkan bungkusan rapi mukena yang sudah ia beli entah sejak
Kapan. Husna tersenyum sambil mengambil bungkusan itu.

Selesai sholat, ia keluar. Matahari bersinar dengan sangat teriknya di hari itu.
"Sudah selesai.?"

Husna mengangguk seraya menggandeng lengan Dila.

"Kau mau ke gereja.? Biar aku temani."

"Nanti saja dil. Kita langsung ke rumah pamanku saja ya."
Mereka naik ojek melewati jalanan beraspal tersebut.

Saat sampai di depan rumah paman Angkat Dila, kaki Husna tiba2 menjadi berat. Dan kepalanya juga sangat pusing.
Pandangan nya berkunang2. Tubuhnya juga terasa panas dingin.

"Kamu tidak apa2 hus?" Tanya Dila seraya mencoba memapahnya untuk masuk ke dalam
Bruuukkk.... Tubuhnya ambruk.

Dila yang panik langsung berteriak. Seorang laki2 berusia 50 tahunan keluar dari dalam rumah.
"Ada apa ini nak.?" Tanya lelaki itu seraya berjongkok di dekat tubuh Husna

Saat tangan nya menyentuh kepala Husna, terasa hawa panas langsung menyengat telapak tangan nya.
"Astaga!" Ujarnya seraya mengibas2kan tangan nya yang terasa panas

"Soniiii!! Soniii!!"

Seorang perempuan berusia 20 tahunan keluar, bibirnya merah, sepertinya ia baru saja 'manginang' (mengunyah sirih, kapur, gambir dan pinang).
"Cepat bantu dila membawa perempuan ini masuk kedalam."

Tanpa membantah mereka mengangkat tubuh Husna untuk di bawa masuk kedalam rumah.
Husna di baringkan di tengah2 rumah, dengan di selimuti kain panjang bermotif ( disini di sebut Bahalai, atau di sebagian daerah ponakan2 di sebut Jarik ).

Sebelum Husna tersadar, Dila sudah terlebih dulu menceritakan apa yang di alami oleh teman nya itu hingga di
Vonis mengidap penyakit kanker serviks oleh dokter.

"Mantan suaminya yang membuat teman mu ini sakit. Nanti malam akan ku bersihkan dulu badan nya. Kita keluarkan apa yang audah berada di salam tubuhnya. Agar nanti bisa di beri penghelat (pagar gaib). Seperti kau dulu."
"Iya, mang. Saya berharap sekali kalau sahabat saya ini bisa sembuh. Dan kalau bisa, kembalikan saja penyakit itu pada yang mengirimnya." Ujar Dila sedikit geram saat mengatakan kalimat yang terakhir
Paman angkat dila itu tertawa seraya mengusap2 kepala dila.

Saat Husna mulai siuman, Dila langsung menahan nya untuk bangun.

"Kepalaku pusing sekali dil."

"Kau akan baik2 saja. Malam ini pamanku akan mencoba mengobati kamu. Kau istirahat saja, karena nanti malam akan
Memakan banyak waktu dalam setiap prosesnya." Ucap Dila

Menjelang magrib, paman angkat dila menyuruh nya untuk minum segelas air.
Tanpa ragu, Husna meminum air tersebut sampai tak bersisa.
Namun beberapa saat setelahnya, perut Husna bagaikan terbakar. Ia mengerang2 kesakitan. Bahkan lengan Dila terluka karena terkena kuku Husna.
Hingga ketika gumpalan darah panas berwarna hitam kemerah2an keluar, barulah perut husna terasa lega.

Setelah dila membersihkan badan husna, Darah itu di tampung oleh si paman, di bungkus dengan daun lalu di buang ke sungai.
Setelahnya si paman menempelkan tangan nya ke dahi Husna.

"Bagaimana rasanya.?"

"Dingin sekali." Ucap Husna

Si paman menghela nafas panjang.

Lalu ia meletakkan sebiji kelapa di atas perut Husna.
Mulutnya terlihat membacakan sesuatu, entah apa. Tak ada yang mendengarnya.

Tiba2 Husna kembali mengerang, kepalanya terasa sangat sakit seperti di pukul dengan palu.
"Ambilkan bawang tunggal dan jeruk nipis itu dila."

Sesaat setelah bawang tunggal di usapkan ke kepala Husna, dari mulutnya mengeluarkan darah.

"Muntahkan!"

Uwweeekkk.. Sesuatu yang menggeliat2 keluar dari mulutnya. Seekor lintah berwarna hijau (atau yang kami sebut limanjo/
Halimanjau) dengan ukuran yang cukup besar keluar dari mulut Husna. Ia begitu jijik ketika menyadari benda itu adalah lintah.
"Kalau masih ada yang mengganjal, muntahkan saja. Jangan di tahan." Ujar si paman ketika melihat Husna mengelap mulutnya dengan tangan

"Sudah tidak ada lagi rasa ingin muntahnya." Jawab Husna pelan
Setelah itu si paman langsung menyodorkan air putih untuk di minum pada Husna. Husna terlihat ragu untuk meminumnya, tidak seperti di awal tadi.

"Jangan ragu!" Bentak si paman

Dengan tangan gemetar, Husna mengambil air tersebut lalu meminumnya.
"Sisakan sedikit."

Setelah itu si paman menuangkan sedikit air tersebut ke atas ubun2 Husna.
Lalu mencipratkan nya pada wajah.

"Bagaimana rasanya?"

"Dingin."
"Pakai ini. Dan Ikuti aku keluar."

Dengan di bantu Dila, Husna mengganti bahalai yang ia gunakan dengan sarung. Lalu mereka berjalan keluar rumah. Menuju sungai.
Di sana ternyata mereka sudah di tunggu. Di jamban tersebut sudah ada 4 bambu yang di lilitkan kain hitam antara satu dan yang lain nya ( membentuk ruangan kecil ).
Namun Husna tidak di suruh masuk ke dalam nya. Karena kata si paman itu adalah proses akhir yaitu penghelat.

Saat gayungan pertama jatuh di kepalanya, Husna merasakan dingin yang teramat sangat. Tubuhnya sampai2 di buat menggigil.
Namun ketika di lanjut gayungan kedua dan ketiga, tubuhnya sudah terasa sangat nyaman. Segar dan enteng.

Lalu setelah itu, Husna di minta masuk kedalam ruangan kain hitam tadi. Diikuti dengan si paman.
Gayungan pertama kembali mengguyur kepala hingga tubuhnya.

Setelah gayungan ketiga si paman keluar lalu melemparkan sebuah telur ayam ke tengah sungai.

"Lepaskan sarung mu lalu buang tanpa melihatnya." Ujar si paman sebelum pergi
Husna berusaha membuang nya tanpa melihat sarung tersebut lagi. Lalu mereka berdua pun kembali kerumah si paman angkat dila.
"Bagaimana rasanya Hus.?" Tanya dila

"Rasanya segar. Aku tak merasakan apa2 lagi yang menggangguku dil."

Dila tersenyum,

Sesampainya di rumah si paman.
Husna di berikan sebuah pisau besar.
Ia di suruh membelah kelapa yang sebelumnya sempat di taruh di atas perutnya.
Husna berusaha membukanya, meski hasilnya tidak lah sebagus yang di bayangkan. Namun ketika kelapa benar2 terbelah, Husna merasakan bayangan seseorang.
Wajah mantan suaminya terlihat dengan sangat jelas.

"Siapa yang kau lihat.?"

"Roy. Mantan suamiku."

"Sudah ku duga pelakunya pasti laki2 sialan itu.!" Ujar Dila
Husna menatap si paman untuk meminta jawaban.

"Yang membuatmu seperti ini, adalah mantan suamimu itu sendiri. Dia ingin kembali memilikimu tetapi dengan cara yang salah. Kalau kau mau menikah lagi dengan nya, penyakitmu itu akan sembuh. Namun karena kau tidak mau
Makanya sakit mu semakin parah. Tapi sekarang atas izin tuhan. Kau sudah sembuh. Dan satu hal lagi, apapun agamamu. Jangan pernah lupa untuk beribadah."ujar si paman
Husna sangat berterima kasih pada lelaki berusia 50 tahunan tersebut.

Saat Husna dan Dila ingin beristirahat. Si paman memberikan sebuah botol kecil berisi sesuatu seperti minyak.
"Bukan apa2. Ini hanya untuk pegangan. Nanti campurkan dengan air, siramkan di rumahmu yang merupakan tempat asal kau terkena sakit. Satu hal yang perlu kau ingat, jangan pernah lupa menyiramkan air campuran minyak ini pada rumahmu. Karena lawan yang kita hadapi
Tidak hanya satu atau dua orang saja. Jadi tidak cukup hanya dengan satu dua penghelat." Ujar si paman

Husna mengangguk, ia menyimpan botol kecil tersebut kedalam wadah mukena nya.

Lalu mereka pun di suruh beristirahat.
Husna tidur sangat nyenyak hingga pagi.
Bahkan dila pun tidak enak kalau harus mengganggu tidur sahabatnya tersebut.

Alhasil mereka pulang setelah jam menunjukan pukul 12 siang.
Dan dila terpaksa harus bolos kerja.
"Aku pulang dulu ya dil. Mau kerumah." Ujar Husna

"Iya hus. Andai besok aku tidak kerja, aku akan menemanimu pulang. Maaf ya hus. Aku tidak bisa menemanimu pulang kerumah." Ucap Dila saat mereka akan berpisah
"Tidak mengapa. Kau sudah sangat membantuku. Aku malah tidak enak kalau selalu merepotkan mu."

"Tidak ada yang di repotkan hus. Aku tulus membantumu karena kita sama2 wanita. Terlebih lagi kau adalah teman terbaikku." Ucap Dila tersenyum manis
------
Husna pun pulang dengan menaiki taksi lain.

Ia sampai di rumahnya sudah menjelang malam.

Orang tuanya kaget dengan kedatangan Husna.

"Bagaimana hasil dokter hus.?"

"Ma, aku tidak sakit. Aku sudah sembuh."
"Roy berkali2 kerumah. Ia menanyakan alamatmu."

Husna diam saja.

"Aku tidak memberikan alamatmu pada Roy. Karena Kami takut kalau kau bertemu dengan nya lagi kau pasti akan kembali di siksa. Aku mengatakan kalau kau sekarang sudah mulai membangkang dan kabur dari rumah."
"Dengan begitu Roy tidak akan menyakiti kami. Maaf kan ibumu ini Husna." Ucap ibunya

Husna menarik nafas panjang. Lalu tersenyum dan mengangguk.
"Aku mengerti." Katanya lalu berjalan kearah dapur

Malam itu juga, dengan di temani oleh ibunya, dia menyiramkan air pada rumahnya seperti apa yang sudah di suruh oleh paman angkat dila sebelumnya.
Semalaman, ia tertidur pulas di kamarnya. Tak ada kejadian aneh lagi atau pun hal semacamnya.
-------
Semenjak kejadian yang pernah menimpanya, dan sakit yang pernah ia derita. Kini Husna sudah bisa menjalani kehidupan nya dengan tenang. Ia juga sudah di pertemukan kembali dengan jodohnya yang sempat terpisah.
Silo, dan Husna sudah resmi bertunangan. Silo mendatangi Husna ke tempat kerjanya dan melamar Husna di hadapan semua teman2 Husna termasuk Dila.
Wajah dila terlihat sangat senang melihat sahabatnya yang sudah bisa bersatu kembali dengan Laki2 yang ia cintai.

"Selamat ya hus. Jangan lupa nanti kita besanan ya." Bisik Dila yang langsung di tanggapi cubitan oleh Husna
"Aw." Ringis Dila sambil tertawa

---
Sementara itu, Roy sudah tak pernah terdengar kabarnya lagi. Saat undangan di sebar pun Roy tidak pernah terlihat. Entah apa yang terjadi padanya. Tapi Husna sama sekali tidak peduli.
Karena Dengan ketidak adaan nya Roy, membuat Husna lebih bahagia.

---SELESAI---

Donasi pulsa di nomor ini : 0856 5403 7262

Atau bisa juga melalui bank BRI, Ini nomor rek-450301013682538
Bank BRI-
Atas nama- Rudisugara
Dan bisa juga dengan klik link ini : saweria.co/donate/Omrasth…

Atas semua donasi dan saweran yang ponakan2 berikan, om ucapkan banyak rasa Terima kasigπŸ™πŸ™

β€’ β€’ β€’

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
γ€€

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Apr 20
PENGANTIN

Nama orang dan tempat sudah diubah, untuk menjaga privasi dari narsum.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Cepat bah kamu ini lama sekali !!" teriak seorang ibu2 pada seorang pemuda berusia 16 tahunan

"Sebentar.. Ini baru selesai..." Jawab pemuda itu sambil berlari keluar kamar membawa tas yang tampak sangat penuh
"Kau bawa apa sebanyak ini ndi?" Tanya ibunya dengan alis mata mengerut menatap tas yang dibawa anaknya tersebut

"Kita kesana 1 minggu kan?? Aku bawa baju, celana, sabun, handuk topi, kacamata...."

"Ya sudah, cepat angkat, bawa keluar. Sebentar lagi travelnya datang.." Potong
Read 153 tweets
Mar 24
SANTET SIND'AH
(Santet Kiriman Kakak Ipar Perempuan)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Kepalaku benar2 sakit. Di bawa duduk saja rasanya seperti berputar2." Ucap Vivi pada suaminya, Rigen.

"Kalau begitu kamu istirahat saja. Jangan mengerjakan pekerjaan rumah dulu.
Nanti aku saja yang bereskan setelah pulang kerja."ujar rigen seraya mengelus kepala istrinya itu

"Terima kasih ya..."

"Sama2 sayangku.." Balas rigen seraya mencium kening istrinya lalu berpamitan untuk berangkat kerja
Read 190 tweets
Mar 16
HANTU SANDAH
Berasal Dari Perempuan Yang Memakai Ilmu Pirunduk

Sandah ini pernah menggemparkan kalsel tepatnya disalah satu/beberapa desa, pada tahun 2007an.

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Nama desa maupun orang dalam cerita akan sebisa mungkin om ubah, agar tidak menyinggung beberapa pihak yang mungkin masih terkait dalam cerita.
_____

Beberapa orang lelaki berusia awal 30an, terlihat sedang mencari2 sesuatu di area pahumaan/sawah.

Mereka memakai senter dikepala dan membawa peralatan seperti wadah berukuran sedang yang memiliki tutup diatasnya. Wadah itu diikatkan pada pinggang mereka.
Read 97 tweets
Mar 8
PANGULUH SANG PEMANGSA DARI PEDALAMAN KALIMANTAN TENGAH

"Mereka memburu apapun yang bisa dimangsa. Bahkan mayat yang sudah dikubur pun tidak lepas dari ancamannya"

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhoror
#omrasth

(Gambar hanya pemanis) Image
Panguluh, adalah manusia jadi2an yang bisa merubah dirinya menjadi binatang.
Mereka dikenal sangat brutal ketika memangsa mayat maupun saat mengganggu wanita2 hamil dan melahirkan.
Mereka ada di desa2 pedalaman, kehulu dari muara teweh hingga atas purukcahu/murungraya.
Di desa om rasth sendiri (dihilir purukcahu, tapi masih masuk wilayah kabupaten murung raya) masih terdapat sangat banyak mahluk ini.
Di beberapa thread, om rasth sudah pernah menceritakan berbagai pengalaman tentang panguluh.
Read 181 tweets
Feb 24
BULIK

(Nama tempat dan tokoh sudah disamarkan.)

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
2008.

Raut wajah pak budi terlihat murung, helaan nafasnya terdengar berat.

"Kita tidak ada pilihan selain pulang kekampung. Disini, dikota besar ini kita tidak akan bisa bertahan. Dan lagi uang tabungan kita sudah mulai menipis karena memaksa bertahan disini." Ujar pak budi
Ia menatap istrinya yang duduk disampingnya.

"Ya, aku setuju kalau kita pulang ke kampung saja. Mungkin dikampung kita bisa memulai usaha baru lagi."
Read 237 tweets
Jan 22
PELET CELANA DALAM

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhorror
#kisahnyata

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Eh sum, bujurankah rumah kosong dihiga wadah ikam tu ada yang mandiami sudah?
(Eh sum, betulkah rumah kosong didekat rumahmu itu sudah ada yang menempati?)" tanya yayah pada isum yang pada saat itu mereka sedang berada
Disebuah rumah yang akan mengadakan acara pernikahan

"Iih pinanya, pang rami kamarian urang bahangkut parabut kasitu. (Sepertinya iya, karena kemarin ramai orang mengangkut barang kerumah itu." jawab isum
Read 149 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(