(sekedar mengingatkan kembali dan penekanan pada tatacara pelaksanaan nya)
WAKTUNYA:
Untuk tahun ini jatuh pada Hari Jum'at 7 Mei 2021
DASAR HUKUM:
Didapatkan dari tulisan Al Fagih Al Imam Almuhaddits Ibrahim bin Umar Al Alawy diriwayatkan dari Rasulullah Saw bersabda:
"Barangsiapa yg melakukan qodho fardhu 5 waktu sholat di akhir jumat di bulan Ramadhan maka dpt MENAMBAL cacatnya sholat sepanjang umurnya sampai 70 tahun.”
Sebagaimana disebutkan dalam fatwa Alhabib Muhammad bin Hadi Assegaf dlm kitabnya TUHFATUL ASYROF
لكن هذا القضاء لكل ما يختل في صلاته بوسواس و غير طهور و ذلك يفعل بعضهم بغير تعمد
CATATAN PENTING !
Syekh Abubakar Bin Salim Beliau adalah Datuk dari Habib Umar bin Hafidz berkata: “Tidak di perbolehkan dan termasuk dosa besar jika seorang sengaja meninggalkan shalat fardu selama setahun dgn niatan ingin mengqodho’ nya pada hari Jum’at terkhir bulan Ramadhan"
PENCETUSNYA:
Yang pertama kali mencetuskan sholat qadha' lima waktu pada hari JUM'AT TERAKHIR BULAN RAMADHAN adalah Beliau sendiri Syech Abu Bakar bin Salim dan keturunannya. Dikarenakan kemungkinan ada dari shalat lima waktu yg belum terqadha maka pada saat itu mengqadha nya.
Banyak para ulama yang membahas tentang masalah ini dan dijadikan dalam satu kitab khusus.
Paling bagusnya kitab yang membahas hal ini adalah kitab yang di susun oleh As-Syekh Fadhal bin Abdurrahman Bafadhal (guru daripada para Masyaikh di Tarim Hadramaut) kitab tsb bernama:
القول المنقوض في الرد على من أنكر الخمس الفروض
Khulashah dari pembahasan dalam kitab beliau diatas ada tiga masalah:
1. HARAM bagi orang yang meyakini bahwa qadha lima waktu tersebut bisa mengqadha (bukan menambal/menyempurnakan) semua shalat yang dia tinggalkan.
2. WAJIB bagi orang yang meyakini punya shalat yang perlu diqadha tapi tidak meyakini seperti keyakinan pertama, hanya shalat itu saja yang lain belum terqadhakan
3. HATI-HATI bagi orang yang selalu shalat lima waktu tetapi punya keraguan mungkin dari shalat lima waktu yang dia kerjakan ada yang kurang dalam syarat dan rukunnya sehingga perlu di qadha.
Intisari dari fatwa Shulthonul 'ilm Al Habib Al Allamah Salim bin Abdullah bin Umar Asy Syathiri
Jadi qodho ini dilakukan dlm rangka BUKAN MENUTUP KARENA TIDAK SHOLAT, akan tetapi melakukan sholat 5 waktu dengan baik selama ini.
hanya saja barangkali di sela-sela kita melakukan sholat ada yang kurang pas dalam kacamata syari'at. Yang demikian ini adalah bentuk KEHATI-HATIAN (WARA') para Sholihin dalam ibadah khususnya uttuk menyempurnakan sholat.
TATA CARANYA :
Yaitu setelah selesai sholat JUM'AT kemudian dimulai dari sholat Dzuhur 4 rakaat seperti biasa lalu Ashar, Maghrib, Isya dan Shubuh. Semua dilanjut dlm 1 wakt dan batas waktunya hingga. Silahkan lakukan berjamaah atau sendiri dirumah baik laki² maupun wanita.
NIATNYA:
Usholli fardhu dzuhri arba'a roka'atin qodho'an mustaqbilah qiblati imaman (kalau jadi imam), atau makmuman (kalau makmum) lillahi ta'ala Allahuakbar.
Tinggal ganti niat untuk sholat-sholat yang lain.
(Ashar dst )
Wallahualam
Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Keterkaitan kuat antara Wahabi dan Yahudi, bisa dibaca di surat ini
لمن لا يستطيع قراءة الخط الرديء لكاتب الرسالة:
Bagi yang tidak bisa membaca tulisan yang jelek dari penulis surat:
بسم لله الرحمن الرحيم
أنا السلطان عبد العزيز إبن عبد الرحمن آل فيصل آل سعود
اقر واعترف ألف مره للسير بيرسي كوكس مندوب بريطانيا العظمى
لا مانع عندي من إعطاء فلسطين للمساكين اليھود أو غيرھم وكما تراه بريطانيا التي لا أخرج عن رأيھا حتى تصبح الساعة
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang:
Aku Sultan Abdul-Aziz bin Abdurrahman Al Faishal Al Sa'ūd (berkuasa pada 1932-1953)
Aku menyatakan dan mengakui ribuan kali pada Sir Percy Cox (1864-1937), wakil dari Inggris Raya
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan
mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
HR. Bukhari
Al-Alim al-‘Allamah asy-Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani (kelahiran Tanara, Serang, Banten tahun 1813 M dan wafat di Mekkah tahun 1897 M), dalam kitabnya yang berjudul ats-Tsamaru al-Yani’ah fi Riyadh al-Badi’ah menjelaskan:
“Barangsiapa yang menulis nama-nama rasul dan meletakkannya dirumah atau membacanya atau membawanya dengan mengagungkan mereka, memuliakan keberadaan mereka, menghormati kenabian mereka, berharap dari keinginan mereka yang tinggi dan beristighatsah dengan ruh-ruh mereka yang suci
maka akan dimudahkan oleh Allah Swt. segala urusan di dunia dan akhirat. Dan akan dibukakan pintu-pintu kebaikan dan diturunkan rahmat, keberkahan serta menolak segala kejelekan.