Kita banyak melihat kasus2 public figure yg terkena covid, sudah negatif, bahkan sudah pulang dari RS karena dinyatakan sembuh.. namun kondisi perburukan lagi hingga meninggal dunia.. mengapa hal itu terjadi?
Penyakit dalam tubuh terjadi karena ada suatu proses peradangan (inflamasi).. yaitu bentuk pertahanan imunitas tubuh kita terhadap antigen.. yaitu materi yg dianggap benda asing oleh tubuh (partikel virus, bakteri, jamur,bahkan tubuh sendiri pada auotimun)
Virus itu berupa antigen, dia menyebabkan tubuh kita merespons untuk menghancurkannya.. sehingga akan ada gejala yg muncul, seperti demam, nyeri2 sendi, dan gejala peradangan lokal sesuai lokasi peradangan (nyeri tenggorokan, batuk, pilek, dll)
Semakin peradangan (inflamasi) meningkat.. maka akan semakin banyak efek tidak diinginkan yg terjadi.. semisal kontraksi jantung yg melemah, produksi sel darah yg menurun dan kekentalan darah yg meningkat.. apabila ini tidak terkendali maka fungsi organ2 tubuh lainnya akan rusak
Virus Corona ini layaknya sebuah pematik api.. dia menyalakan api peradangan dalam tubuh.. sedangkan kondisi obesitas, dibetes, hipertensi, dan penyakit autoimun menjadi bensin peradangan.. inilah mengapa, virusnya sudah tidak ada tapi nyala apinya bisa terus berjalan
Selain itu, banyaknya virus yg masuk, jenis virusnya serta faktor imunitas yg rendah (pasien HIV, malnutrisi, kanker darah) juga menyebabkan peradangannya sulit untuk terkendali.. nyala api terus membara..
Inilah yg terjadi pada pasien post covid yg mengalami perburukan setelah dinyatakan sembuh.. peradangan masih berjalan secara pelan2 namun pasti, sampai akhirnya gejala berat kembali muncul.. jadi, apa yg harus diperhatikan dong?
Hati2 bila muncul gejala demam kembali (suhu diatas 37,5), nyeri2 sendi, dan sesak memberat. Periksakan marker peradangan (CRP) dan marker kekentalan darah, waspasa apabila terjadi peningkatan gula darah tiba2 serta terjadi kerusakan fungsi organ (liver,ginjal)
Kontrol ke dokter apabila telah menyelesaikan isolasi mandiri, pastikan kondisimu benar2 fit dan aman untuk kembali beraktifitas.. ubah juga pola hidupmu menjadi lebih sehat..
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kamu sudah sembuh dari COVID tapi masih suka batuk2? Sudah di swab ulang hasilnya negatif.. kenapa batuk2nya tidak berhenti ya? Yuk kita bahas..
-A thread -
Ini adalah ct scan paru pasien covid. Dalam 1 minggu pertama akan terjadi di nomer 1 hingga 3. Bila daya tahan tubuh kita kalah, akan masuk ke nomer 4 yg menyebabkan sesak hebat. Bila membaik maka akan terjadi respon perbaikan di nomer 5, namun dengan sisa kerusakan.
Bila imunitas kita bagus, maka kerusakan dapat selesai di nomer 1 saja, atau sampai nomer 3 kemudian balik ke 1. Intinya semakin baik daya tahan tubuh kita, maka kerusakan hebat bisa kita cegah dan dapat kembali normal.
Kamu, keluargamu atau teman kerjamu positif covid? Tapi dinyatakan sembuh tanpa swab ulang? Masih khawatir menularkan lingkungan sekitar? Ikutin twit lanjutan ya..
- A Thread -
Memang benar, saat ini pasien covid dapat dinyatakan sembuh apabila telah menyelesaikan isolasi selama 10 hari dan bebas dari gejala selama 3 hari. Kebijakan ini sudah dikeluarkan WHO sejak Mei 2020.
Mengapa baru dilakukan di Indonesia beberapa waktu terakhir? Karena ini penyakit baru, kita memantau situasi di lapangan dulu, tidak mau terburu2 mengambil langkah ini karena dikhawatirkan malah menambah penyebaran penyakit.
Belakangan ini banyak dapat pasien covid dengan gejala gastrointestinal yg dominan (diare, nyeri perut) dibandingkan gejala pernapasan. Ayo tingkatkan cuci tangan, jangan sampai virus corona masuk bersamaan dengan makananmu.
Buat yang pada belum tau, gejala pencernaan adalah gejala yg dapat timbul akibat penyakit virus, termasuk covid 19. Ada beberapa teori yg mendasari hal ini. Ingat ya, ini penyakit baru. Jadi kita sama2 belajar.
Virus covid masuk lewat saluran pernapasan, menempel di faring (tenggorokan), dan bisa tumpah ke bawah, apakah itu ke saluran napas bawah atau ke organ pencernaan. Di saluran pencernaan Ada ACE2 reseptor tempat virus masuk, sehingga hal ini bisa terjadi
Selamat jalan dr Andhika Kesuma Putra Sp.P(K). Beliau adalah dokter paru yg sangat baik, cerdas dan tidak pelit ilmu. Tdk disangka di usia muda ini beliau sdh pergi mendahului kita. Selamat jalan dok, perjuanganmu membantu pasien2 covid19 tidak akan sia2. Semoga Husnul Khatimah.
Ini adalah foto saat beliau menguji saya di Ujian Nasional Spesialis Paru. Beliau masih berusia 36 tahun, sudah mendapat gelar Sub Spesialis dan menjadi penguji ujian. Bangsa ini berduka kehilangan orang hebat seperti beliau.
Puluhan pasien COVID yang telah sembuh diobati beliau saat ini benar-benar berduka, siapa yang menyangka dokter yang mengobati malah berpulang lebih dahulu meninggalkan pasiennya.
Boleh saja berbeda pandangan mengenai covid. Tapi, hargai masyarakat yang masih ingin sehat dan mengikuti protokol kesehatan.
"Hargai juga dong yg perekonomiannya berimbas karena covid!?!"..Kami tenaga medis tidak mau membuat orang susah, lakukanlah pekerjaan dengan protokol sesuai peraturan. Jangan karena masalah personal berusaha menghasut orang lain untuk mengganggap ini hal yg "biasa"
Memang penyakit ini 80 persen ringan. Tapi kita tidak tahu jangan2 bila terinfeksi akan masuk di 20 persen sisanya, yaitu gejala berat dan kritis. Seyakin itukah kamu?