Bulan suci Ramadhan 1442 H ini, sepupu gua dapet tugas buat ngecek salah satu rumah atasannya yang udah lama ga ditinggalin. Sekedar buat diperiksa keamanan & keberaihannya. Ini kali pertama dia dapet tugas ke tempat itu.
Sampe di lokasi, ternyata di sebelah rumah itu juga ada rumah kosong yang terbengkalai. Tapi katanya, sih, ga ada kesan serem waktu sampe di sana. Siang hari pula. Biasa aja..
Terlebih, sebenernya ada pembantu/tukang kebun yang biasa dateng ke rumah itu secara berkala. Jadi, walaupun lingkungan komplek di situ terbilang sepi, tp ga ada kesan angker sama sekali.
Kebetulan juga waktu sepupu gua sampe di lokasi, tukang kebunnya juga ada disitu lg ngerjain tugasnya. Tambah enjoy aja karena ada yang bisa diajak berbincang-bincang.
Sampe ketika pandangan sepupu gua tertuju ke tanaman yang (kata dia) seakan menarik dia buat "menjamah" bunganya.
(Selesai menuturkan pengalamannya ke gua, dia baru cerita kalo yang dia petik itu namanya bunga melati belanda).
Dengan gerakan yang wajar, tangannya bergerak menyentuh tanaman dan memetik bunga yang menurut dia sangat menarik itu, lalu diciumnya. Oh, begini aromanya.. begitu ujarnya di dalam hati. Lalu bunga itu dilempar begitu saja ke sudut pagar.
Pulang ke rumahnya. Ga ada kejadian aneh sampe dia hendak beristirahat, rebahan di atas kasur. Kepalanya mulai agak pening, tapi tetep dibawa lanjut tidur 🤕
Ga berapa lama tidur, dia kebangun. Kepalanya terasa lebih pening, sekarang ditambah pula tubuhnya yg meriang. Mencoba kembali memejamkan mata. Dan berhasil tidur 🤢
Kebangun lagi. Sekarang hidungnya meler, tiba-tiba (seakan) kena flu berat. Terduduk di atas kasur, di dalam hati dia mulai khawatir jangan-jangan kena covid-19 😱
Saat itu pikirannya bingung harus ngapain. Perasaannya berkecamuk, sedih, tubuhnya mulai lunglai, rebah lagi di atas kasur. Seperti pingsan. Seakan tehisap ke dalam lorong waktu, kembali dia ke tempat tadi siang memetik bunga.
Hilang pening di kepalanya, ga ada ingus yg meler dari hidungnya, tubuhnya juga terasa sehat seperti tadi siang dia berada di tempat itu.
Dihadapannya, disamping tanaman yang dia petik bunganya, ada sesosok wanita yang terlihat dari paras, warna kulit dan postur tubuhnya bisa dipastikan dia berasal dari benua Eropa. Menyapanya dengan pertanyaan "Bunganya wangi, mas?"
Terhenyak, kaget, tiba-tiba seakan baru pergi dari tempat yang jauh dan tertarik masuk kembali ke dalam tubuhnya. Membuka mata, dia langsung mengenali lampu gantung, tv, rak buku dan pernak pernik lain di ruangan tempat dia terbaring.
Ajaibnya, ga ada lagi pening di kepalanya. Rasa meriang dan hidung mampet yang dia derita sebelum dan bertambah parah saat terbangun di tengah istirahat tidurnya malam itu juga lenyap begitu saja. Waktu sahur, pun, tiba...
Sekian...
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh