Ketika publik di seluruh dunia saat protest terhadap Israel dan mendukung #FreePalestine mewarnai jalanan dengan bendera Palestina, di Indonesia ada demo mendukung Palestina, tapi bukan bendera Palestina yang banyak dikibarkan.
>>
DEMO DUKUNG PALESTINA DI BANDUNG
Tanggal 20 Mei banyak beredar video demo mendukung Palestina di depan Gedung Sate, Bandung. Namun yang menarik, sulit menemukan bendera Palestina dalam demo ini. Yang banyak dikibarkan adalah bendera berwarna hitam.
DEMO DUKUNG PALESTINA DI SELURUH DUNIA
Bandingkan dengan demo publik internasional di seluruh dunia, mereka menggunakan bendera Palestina untuk mewarnai jalanan. Ini mengandung pesan: kami dukung Palestina.
Ketika kedua visual ini sandingkan, mudah sekali diketahui kalau demo Internasional itu mendukung Palestina. Namun sulit mengetahui kalau demo yang di Bandung ini ternyata juga untuk mendukung Palestina juga, karena pesan visualnya berbeda.
KAMPANYE DIGITAL
Kebanyakan kampanye digital di media sosial oleh kelompok pro khilafah ini lebih mengedepankan khilafah sebagai solusi tuntas.
TREND DAN VOLUME
Kita bandingkan volume dan tren percakapan "Palestina dan Hamas" yang sudah kita analisis sebelumnya dengan "Palestina dan Khilafah".
Volume dan tren terkait "Hamas" masih jauh lebih besar dibanding dengan "Khilafah". Hamas memang menjadi titik perdebatan.
SNA PALESTINA: "HAMAS" VS "KHILAFAH"
Peta netizen di Twitter untuk dua topik ini memperlihatkan ada 3 cluster. Cluster netizen Umum dan Oposisi lebih banyak membahas Hamas dan sedikit Khilafah. Cluster X aktif membahas Hamas dan Khilafah. Dan cluster Pro Khilafah yg terpisah.
Dalam analisis sebelumnya, Cluster X (karena ada yang keberatan label sebelumnya, khusus cluster ini saya gunakan X) paling aktif mengritik tentang Hamas. Dan dalam isu Khilafah, cluster ini juga sangat aktif mengingatkan agenda pro Khilafah di tengah demo mendukung Palestina.
TOP NARASI ‘KHILAFAH’
Cuitan yang paling banyak diretweet terkait Khilafah, 5 paling besarnya bernada kontra khilafah atau tidak mau dikaitkan dengan khilafah saat mendukung Palestina.
Dari daftar 20 narasi paling populer, bisa dibaca pro dan kontra antara mereka yang mengangkat agenda khilafah dalam dukungannya kepada Palestina dengan yang kontra dan mengingatkan adanya gerakan kelompok pro khilafah ini.
Beberapa contoh narasi pro khilafah:
- Khilafah, solusi atas Palestina
- Hanya khilafah yang mampu menyelesaikan masalah Palestina
- Segerakanlah tegaknya Khilafah
- Gagasan Khilafah sudah jadi pembahasan sehari2 di Aqsha
TOP IMAGES 'KHILAFAH'
Selain narasi dalam teks, narasi dalam gambar juga efektif untuk menyampaikan pesan. Desain gambar dan infografis dibuat sangat rapi, baik untuk narasi yang Pro Khilafah, dan yang kontra Khilafah.
TOP VIDEO 'KHILAFAH'
Video yang paling banyak disebar berupa rekaman saat kelompok Pro Khilafah demo di depan Gedung Sate Bandung. Secara visual tak mudah mengetahui kalau itu demo mendukung Palestina.
Selain itu banyak juga video "Mengapa Harus Khilafah" dalam isu ini.
TOP INFLUENCER ‘KHILAFAH’
Akun yang banyak digunakan oleh Pro Khilafah bukanlah akun-akun besar, sehingga mereka tidak ada di antar top influencer atas. Jadi, kebanyakan top 5 influencer dari akun yang kontra Khilafah.
Kalau dibandingkan dengan percakapan tentang Palestina pada umumnya, dimana score Bot sebesar 1.86 yang menandakan percakapan natural, maka score percakapan Palestina dan Khilafah scorenya 2.1 atau kurang natural. Kemungkinan penggunaan bot lebih tinggi.
KESIMPULAN
1/ Di tengah protest terhadap pendudukan Israel di Palestina, terdapat kelompok demo yang pesan dan atributnya berbeda dengan kebanyakan demo yang mendukung Palestina.
2/ Di berbagai kota besar di dunia dan di Indonesia, demo dukung Palestina selalu diwarnai dengan bendera Palestina. Namun demo kelompok pro khilafah lebih banyak mewarnai dengan bukan bendera Palestina.
3/ Narasi utama yang diangkat oleh demo pro khilafah adalah: Khilafah solusi tuntas untuk Palestina dan Dunia. Narasi ini mewarnai gambar dan video dalam kampanye digital mereka.
4/ Dalam peta SNA, kelompok pro Khilafah ini membentuk cluster tersendiri, yang terpisah dari cluster netizen Umum dan Pro Oposisi.
5/ Cluster yang paling aktif melawan narasi khilafah ini adalah Cluster X.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Saya minta ke ChatGPT dengan prompt ini: Buatkan kurikulum Coding dan AI untuk siswa SD di Indonesia. Pelajari kurikulum tentang ini yang sudah ada di berbagai negara, gunakan best practice mereka.
Berikut adalah draft kurikulum Coding dan AI untuk siswa SD di Indonesia, yang mengadopsi best practices dari berbagai negara.
Coding, Game, dan Buang Sampah
Buatkan tugas membuat Game untuk anak SD kelas 3, agar mereka bisa menjadi rajin membuang sampah pada tempatnya.
Coding, Game, dan Adab kepada Orang Tua dan Guru
Buatkan tugas membuat Game untuk anak SD kelas 3, agar mereka bisa menjadi anak yang hormat pada guru dan orang tua.
Ini kenapa topik "Fufufafa" sudah hampir 1 bulan belum ada tanda-tanda akan reda juga. Malah hari ini naik lagi.
Saya ambil pemberitaan di online news dalam 2 hari terakhir, lalu minta AI untuk merangkum pendapat tokoh yang diquote oleh berita.
Refly Harun: Pakar hukum tata negara ini menegaskan bahwa akun Kaskus Fufufafa tidak berhubungan dengan Prabowo Subianto, meskipun Prabowo memiliki pengaruh untuk menghentikan potensi impeachment terhadap Gibran. Refly juga menyatakan bahwa Fufufafa semakin menguatkan pandangan bahwa Gibran tidak layak menjadi wakil presiden.
Jhon Sitorus: Pegiat media sosial ini sangat yakin bahwa akun Fufufafa adalah milik Gibran Rakabuming Raka, dengan menyebutkan bukti-bukti yang mengarah ke keterkaitan antara nomor ponsel Gibran dan akun tersebut. Ia menegaskan bahwa bukti-bukti ini menunjukkan kepemilikan Gibran secara jelas.
Jimly Asshiddiqie: Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengungkapkan bahwa efek dari isu Fufufafa sangat luar biasa, menimbulkan kemarahan yang meluas di masyarakat. Ia juga meminta agar publik melupakan isu ini, meskipun ia menyadari bahwa hal tersebut sulit dilakukan.
Muslim Arbi: Direktur Gerakan Perubahan ini menilai bahwa Gibran tidak bisa mengelak dari tuduhan sebagai pemilik akun Fufufafa, dan ia mengaitkan isu ini dengan karakter Gibran yang dianggap tidak pantas untuk posisi wakil presiden.
Feri Amsari: Hukum Universitas Andalas ini menekankan pentingnya klarifikasi mengenai keterkaitan Gibran dengan akun Fufufafa, dan ia menganggap bahwa isu ini perlu ditangani secara serius.
Henri Subiakto: Pengamat politik ini mengkritik perilaku komunikasi Gibran dan Kaesang, yang dianggap menunjukkan karakter yang tidak bermoral. Ia menekankan bahwa jika ada kesalahan, sebaiknya Gibran meminta maaf.
Dr. Tifa: Seorang dokter yang juga aktif di media sosial, berharap agar Prabowo mengambil tindakan terkait polemik akun Fufufafa, yang dianggap merugikan citra Gibran.
Kesimpulannya, isu mengenai akun Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka telah memicu berbagai pendapat dari tokoh-tokoh publik. Banyak yang menilai bahwa Gibran tidak layak untuk menjabat sebagai wakil presiden, sementara yang lain menekankan pentingnya klarifikasi dan tindakan dari pihak terkait untuk menyelesaikan polemik ini. Isu ini juga menunjukkan dampak besar terhadap citra politik Gibran dan hubungan antara tokoh-tokoh politik di Indonesia.
Sedang ramai soal kritikan JK kepada Nadiem Makarim yang dinilai jarang berkunjung ke daerah.
Saya coba gunakan fitur baru di Drone Emprit yang memanfaatkan LLM, untuk membuat tabel kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh Nadiem dalam periode tertentu secara otomatis.
Saya gunakan sumber data Online News, untuk periode April-Juni 2023, yang mengandung kata kunci "Nadiem" dan filter "kunjungan, mengunjungi, mendatangi, dll".
Promptnya: Buat tabel tempat yang dikunjungi Nadiem: no, tanggal, Lokasi, kota, tujuan kunjungan, website. Jangan masukkan "jakarta", berdasarkan data yang diberikan saja.
Hasilnya seperti ini. Ada yang missed, "Kuningan" dianggap nama "kota" wkwk.
Saya minta AI buat membaca lagi, mosok hanya sedikit tempat yang dikunjungi, dan kebanyakan di luar negeri. Saya koreksi juga soal Kuningan.
Fix, hasilnya tetap tidak berubah.
Sekarang saya coba ganti periodenya dari Juli-Oktober 2023. Awalnya cuma dua, lalu saya marahin itu AI. Tambah dua entry lagi. Tapi sebenarnya 3 entri itu kunjungan ke lokasi yang sama.
Kenapa saya percaya Quick Count? Lihat ilustrasi ini.
Kita ingin menghitung Populasi yang di dalamnya ada kelompok A, B, dan C. Jumlah dan persentasenya seperti dalam kotak nomor #1, A=25%, B=50%, C=25%.
Saat melakukan Real Count seperti dalam kontak #2, butuh waktu lama karena jumlah populasinya banyak, sehingga baru sebagian yang terhitung. Saat menghitung, tidak dipilih-pilih secara proporsional dari A,B, atau C. First come first. Hasilnya, yang A terhitung semua, B baru sebagian, C paliing sedikit.
Akibatnya persentase A=43%, B=43%, C=14%. Si A seneng banget karena banyak presentasenya. Tapi kan ini tidak sesuai Populasi sebenarnya di kotak #1?
Kemudian ada Quick Count seperti dalam kotak #3. Yang dihitung lebih sedikit dari yang sudah dihitung di Real Count. Tapi yang dihitung sudah dipilih-pilih secara proporsional, dari A=1, B=2, dan C=1. Kalau diprosentase, hasilnya A=25%, B=50%, C=25%. Lho kok sama seperti prosentasi populasi?
Nah pertanyaan di kotak #4, mana yang lebih mendekati "Populasi sebenarnya"? Real Count yang belum selesai, atau Quick Count yang sudah kelar?
I love Statistics. 🩷🩷🩷
🔥🔥🔥
Bagaimana dengan Quick Count pada Pilpres 2024 ini?
Ini yang saya tahu ya, dari beberapa lembaga QC, ada yang deket ke 01, 02, atau 03.
Kedai Kopi, Om Hensat deket ke 01, hasilnya:
01=24.2%
02=58.96%
03=16.84%
LSI Denny JA, deket ke 02, hasilnya:
01=25.21%
02=58%
03=16.73%
Charta Politika, deket ke 03, hasilnya:
01=25.52%
02=57.30%
03=17.31%
Semua mirip. Selama metode multistage random sampling yang digunakan sudah benar, hasilnya juga ndak jauh beda.
Terus, masalahnya ada di mana?
Masalahnya bukan pada saat pencoblosan, Quick Count, atau Real Count. Tapi ada pada proses-proses sebelum itu, yang membuat rakyat akhirnya menghasilkan output seperti dalam QC dan RC ini.
QC dan RC ini memvalidasi hasil kerja keras dari proses, prakondisi, pengkodisian, kampanye, dll sebelum pencoblosan.
Apa saja proses-proses itu? Nah ini saya yo ndak tahu. Mungkin bisa dicek di film yang sempat viral sebelum hari H pencoblosan itu.
Di tengah atmosfer politik yang memanas menjelang Pemilu 2024 di Indonesia, munculnya film dokumenter 'Dirty Vote' telah membawa gelombang baru dalam diskusi publik tentang integritas pemilihan umum.
Bagaimana peta percakapan di Twitter, Tiktok, dan pemberitaan di media online tentang film "Dirty Vote" ini?
ANALISIS DRONE EMPRIT
TWITTER, TIKTOK, BERITA ONLINE
10-12 FEBRUARI 2024
METODOLOGI
• Sumber: Twitter, News, TikTok
• Periode tanggal: 10-12 Februari 2024
• Keyword: Dirty Vote, DirtyVote
TREN ”DIRTY VOTE” DI TWITTER
Volume percakapan sejak 10 Februari 2024 ketika film ini diumumkan akan dirilis di YouTube, kemudian saat diluncurkan pada 11 Febuari, hingga perdebatan di hari berikutnya, memperlihatkan tren yang terus meningkat.
Pada tanggal 10 Februari 2024, di Jakarta terjadi dua kampanye akbar terakhir dari dua paslon 01 dan 02. Penyebutan lokasi kampanye ini, JIS untuk paslon 01 dan GBK untuk paslon 02, menarik untuk dibandingkan.
Bagaimana popularitas kedua lokasi yang sering dibandingkan netizen ini? Lokasi mana yang paling sering disebut, bagaimana interaksinya?
Sejak tanggal 7 Februari hingga hari H acara tanggal 10 Februari 2024, trend percakapan di Twitter tentang JIS selalu lebih tinggi dibandingkan tentang GBK. Puncaknya mention keduanya terjadi pada tanggal 10 Februari 2024.