"Jalan melatih ikhlas, yakni dengan istikomah, karena dalam istiqomah itu pasti ada lali (lupa)-nya. Nah, pas lupa itu momen ikhlas, tak ada kontrak apa pun dg makhluk."
"Ikhlas Itu Mudah, jika kita mmahami Semuanya adalah Pmberian & Khendak Allah."
Ada seseorang yang bertanya kepada Syeikh Abul Abbas Al-Mursi. Dia bertanya tentang hal apakah yang membuat Allah benci..?"
Sesuatu yang membuat Allah benci yaitu hanya melihat kepada dirimu sendiri, artinya "Setiap amal yang dilakukan kita merasa atas peranan diri sendiri tanpa merasa ada campur tangan hidayah Allah."
"Misalkan kita merasa sholat itu aku banget, sedekah aku banget."
Dalam ilmu Tasawuf sebagaimana dikatakan dalam Kitab Sullamut Taufik karangan Habib Abdullah bin husein bin tohir bin Muhammad bin hasyim, para Sufi itu menganggap bahwa segala sesuatu adalah Minallah dan Ilallah.
Bahwa segala sesuatu itu berasal dari Allah dan hanya untuk Allah. Bahwa Hidayah itu 'Minallah' /dari Allah, seperti saat kita mendapat hidayah dan memiliki uang untuk sedekah. Kemudian diperuntukkan untuk Allah dengan disedekahkan atau 'ilallah'.
Ketika kita ditakdirkan sujud itu merupakan kehendak Allah, karena diberi kesehatan fisik, dengan paru-paru sehat dan jantung sehat. Lalu kita diberi keinginan bersujud atas kehendak Allah.
Apabila Allah telah memberi itu semua kepada kita apakah lantas kita lalu menuntut hadiah kepada Allah. Apakah itu berarti bukannya suatu hal yang tidak pantas kita lakukan.
Dalam syarah kitab Al-Hikam penjelasan dari Wasithy, murid Syeikh Ibnu Atho'illah dikatakan menuntut balasan atau upah atas amal taat, itu penyebabnya adalah lupa pada karunia pemberian Allah.
Seharusnya kita mengingat semua ini karunia pemberian Allah dan berterima kasih pada Allah sudah dikehendaki melakukan berbagai macam kebaikan.
PESAN WIRID MBAH MAIMOEN AGAR MURAH REJEKI DALAM RUMAH TANGGA
Almaghfurlah KH. Maimoen Zubair dalam berbagai kesempatan memberikan pesan kepada para santrinya, agar hidup mereka diberi kemudahan, keberkahan dan dilapangkan rezekinya.
Ini pesan salah satu pesan beliau: “Mbesok nek wes omah-omah, ojo lali, angger mlebu omah moco Qulhu ping pisan.” (Besok jika sudah berumah tangga, setiap masuk rumah jangan lupa membaca surat Al-Ikhlas walaupun hanya sekali.)
Ternyata pesan beliau bukan sembarang nasehat, karena hal itu telah disabdakan oleh junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Saw:
Gus Baha' :"Jangan terlalu membesar-besarkan hal yang berpotensi membuat orang biasa jadi susah menjalankan syariat Islam".
“Hindarilah omongan seperti misalnya saat bulan ramadhan: "Rugi, ramadhan hanya setahun sekali kok gak sholat tarawih di masjid berjama'ah."
Itu namanya tak menghargai perasaan orang.
“Di luar sana itu, ada satpam, penjaga toko, tukang ojek, tukang parkir, dan banyak pekerja di malam hari yang mungkin menangis di dalam hati. Mereka juga ingin tarawih, tapi apa daya mereka sedang bekerja.”