GDP nominal mengukur nilai output pada periode waktu tertentu berdasarkan harga pasar atau harga yang berlaku pada periode tersebut (currrent price)
GDP riil mengukur nilai output dari satu periode tertentu berdasarkan pada harga dasar atau harga konstan
GDP nominal tidak memperhitungkan inflasi sedangkan GDP riil memperhitungkan inflasi yang terjadi
Untuk mengukur GDP tahunan, biasanya digunakan GDP riil karena data tersebut memberikan gambaran yang lebih akurat akan perekonomian negara
Namun pertumbuhan ekonomi itu tidak banyak beda diukur dg gdp riil maupun nominal karena faktor inflasi akan cancell out dlm perhitungan pembagian
Jikapun beda hanya nol koma nol nol
Artinya perhitungan pertumbuhan ekonomi tidak ada terkait dg inflasi scr matematis
Angka inflasi diukur dengan bobot kebutuhan rakyat 9 bahan pokok terbesar
Sementara gdp deflator (faktor inflasi) itu tidak sama dg angka inflasi komposisi kebutuhan 9 bahan pokok saja, disitu ada baja, nikel, semen, cpo, batubara dll
Impor kedelai harga fluktuatif termasuk kurs usd nya
Namun harga tempe disini ya tetep aja stabil
Knapa? Ada subsidi dan pengelolaan harga dalam negeri
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kinerja pemerintahan JKW tentu baik dan buruknya akan berpengaruh langsung pada pemilu 2024
Baik suara PDIP termasuk dampak pada elektabilitas Ganjar dan tentu korelasi negatif thd dukungan ke Anies
Utk dampak ke Puan atau Prb tidak besar
Jika Anies pensiun Gub DKI tahun depan apakah akan kehilangan panggung?
Justru sbg figur yg diposisikan sbg oposisi, panggung Anies akan lebih besar dan leluasa kunjung ke pelosok negeri
Saat itu tensi politik akan naik 100 derajat celcius 😆
Pemilih setia Prb itu generasi old dan orang yg tinggal di pedesaan yg karakternya tidak update dg perkembangan jaman dan tidak mengikuti hiruk pikuk pulitikan
Kondisi Politik itu bisa berubah atau diubah 180 derajat dalam waktu singkat atau yang sering disebut revolusi
contohnya tahun 66 dan 98
apa faktor penyebab terjadinya perubahan cepat tersebut?
tentu menyangkut kondisi real yg dialami oleh rakyat terkhusus kondisi ekonomi
Apakah presiden pilihan rakyat langsung pasca reformasi bisa mengalami hal itu?
Sulit, karena power presiden dengan UUD45 amandemen ini kuat sehingga untuk mengimpeach presiden tidak cukup hanya dengan satu lembaga MPR saja, namun perlu usulan DPR dan diuji oleh MK
Impeachment presiden via penolakan pertanggung jawaban presiden oleh MPR
di Indonesia terjadi 3x dan semua masih memakai UUD45 sebelum amandemen
1. Soekarno 2. Habibie 3. Gus Dur
Pak Harto bukan diimpeach MPR, namun mundur alon alon🤣