Retorika @prabowo ketika diwawancarai @corbuzier, luar biasa. Banyak yang puji PS sebagai sosok nasionalis sejati. "Demi merah putih," ujar Prabowo. Benarkah?
Enam orang dibantai, KPK diobrak-abrik, habaib dipenjara, rakyat dizalimi, kok PS mingkem? Merah putih atau merah duit?
Cermati pernyataan @prabowo di awal wawancara dengan @corbuzier, dia sudah bicara dengan pengurus partainya. Ingat, pengurus partai bukan pendukung PS pas Pilpes 2019. Pengurus partai hanya segelintir orang, pendukung PS itu puluhan juta orang. Seharusnya sejak awal PS terbuka.
Salah kaprah orang yang sok bijak dengan menguar "politik itu sekadarnya, perkawanan selamanya". Politik tidak sekadarnya. Politik banyak kadarnya. Banyak orang dizalimi akibat mendukung @prabowo sampai sekarang! Sementara PS berjalan bersama dengan Big Bos Penzalim. Nalarmu?
Kalau diibaratkan, @prabowo itu sama saja dengan orang yang gemar memaki dan mengecam perokok tapi dia sendiri seenaknya saja menenggak wine. Hukum rokok itu ikhtilaf tapi khamar itu sudah pasti: haram!
Demi merah putih tapi membiarkan kezaliman merajalela di depan mata. Nalar?
Kalau dia @corbuzier cerdas, banyak sekali statemen @prabowo yang inkonsisten, yang bisa dikritisi. Inkonsisten dalam menggunakan logika bahasa, inkonsisten dalam laku Prabowo. Tapi ya saya maklum, Deddy sedang jualan. Deddy ini sosok yang merayakan tampilan lahir.
@prabowo katanya belajar dari tiga tokoh dunia melakukan rekonsiliasi dengan lawan-lawannya. Tiga contoh yang tidak kontekstual jika dipadankan dengan konstelasi politik di Indonesia. Baik secara geografis, politik dan individu, tak tepat disandarkan dalam konteks keindonesiaan.
Siapa yang jadi Toyomi Hideyoshi? Siapa yang jadi Tokugawa Ieyasu? Ini terjadi di pertempuran Sekigahara. Siapa yang jadi Abraham Lincoln, siapa yang jadi William Seward? Siapa Mao (PKC, komunis), siapa Chiang (KMT, nasionalis). Apakah PS ingat kata-kata Chiang Kai-shek?
Logikanya kan begini. Yang jadi Toyomi Hideyoshi itu @Jokowi, Tokugawa Ieyasu itu @prabowo. Yang jadi Abraham Lincoln itu Jokowi, yang jadi William Seward itu Prabowo. Yang jadi Mao Zedong (PKC, komunis), itu Jokowi, yang jadi Chiang Kai-shek (KMT, nasionalis), itu PS. Nalarmu?
Oke deh. Kalau @prabowo mau membuat perumpaan Mao Zedong, (PKC, komunis), itu @jokowi dan dirinya itu Chiang Kai-shek (KMT, nasionalis), gpp. Tapi asal @corbuzier tahu, itu bukan sindiran tapi penegasan. Mari kita mengenal gaya bahasa retorika. PS sangat fasih soal retorika ini.
Ingat kalimat terakhir Chiang Kai-shek untuk mengingatkan kepada dunia, kalau tidak menghentikan langkah Mao, komunis akan merajalela di seluruh seantero dunia. Mari kita merenung.
Ingat ya Rasulullah itu percaya sekali dengan sahabat Huzaifah bin Yaman al-Absy, sebagai pemegang kunci rahasia Nabi. Huzaifah ini bisa melihat karakter orang dari wajahnya dan gerak tubuhnya. Nah @prabowo@jokowi@corbuzier harus paham soal ini. Jangan terjebak tampilan lahir!
Dia boleh kaya, boleh punya jabatan, boleh punya partai, boleh mendedahkan diri sebagai sosok pembaca tapi harus dicatat, PS sosok yang ingkar terhadap kata-kata yang dilisankan. Hidupnya penuh ambigu.
Di HMI ada Latihan Kader I - III. Kalau yang sudah ikut LKIII, secara ideologi, secara akidah, susah digoyah. Tapi ini berlaku bagi yang istiqomah. Tak sedikit, yang sudah kelar LK III, luntur idealismenya.
Syarat ikut LK III (Advance Training) tak mudah. Screeningnya ketat.
Nah dia @aniesbaswedan salah satu kader HMI MPO (Majelis Penyelamat Organisasi). HMI MPO, sejarahnya, memisahkan diri dari PB HMI DIPO (sebutan Dipo dari kader HMI MPO, Diponegoro, markas HMI, 1986) terkait pemaksaan asas tunggal Pancasila bagi HMI dan ormas lain.
Sering tersenyum ke para selebtwit, yang mendadak jadi aktivis. Tersenyum karena terbaca polanya, sebagian tak memahami pola gerakan ide.
Gerakan di linimasa itu gerakan ide melalui tulisan. Tentu ada kaidah dalam menguar teks. Gak sembarangan.
Yang mau sedekah ke anak yatim, silakan. Mumpung hari Jumat.
Kok mumpung hari Jumat? Memangnya apa istimewanya hari Jumat? Panjang penjelasannya. Rasulullah sudah menjelaskan soal ini.
Ini salah satu bagian dari kegiatan sedekah ke anak yatim, yang saya galang setiap hari Jumat. Ini di daerah Tegal, di kampung halaman saya, yang kemarin dikunjungi Den @ganjarpranowo. Ada perwakilan saya di Tegal.
Ini masih anak-anak yatim di daerah Tegal. Saya transfer ke perwakilan saya, terus minta laporan melalui bukti foto
Roy Suryo kan tahu, Eko Kuntet itu pemuja @jokowi. Pasti Eko sudah back up lewat jaringan dia agar tak diproses. Saat ini politik jadi panglima. Jangan harap hukum jadi panglima.
Lah orang enam dibantai, yang bantai masih aman kok.
Sudah terang benderang, polisi bersikap tak adil. Ade Armando, Denny Siregar, Eko Kuntet, Abu Janda dan gerombolannya, sebar fitnah dan hoaks berkali-kali, tak ada yang diproses. Roy Suryo kan tahu.
UAH juga harus paham kalau nanti laporannya, gak diproses.
Ada orang, sebelum sidang perceraiannya, minta didoakan, ya sebisa mungkin saya doakan. Mendoakan sesama Muslim itu baik.
Biasanya sidang perceraian kan tiga kali, baru vonis. Eh ini sekali sidang, langsung vonis.
Ada lima kawan twitter yang minta didoakan agar punya keturunan. Belum punya keturunan selama 10 thn, 7, 5, 3 - 4 dan 2 tahun. Alhamdulillah Allah ijabah. Tentu semua karena Allah. Saya hanya ikut mendoakan saja.
Mereka blm pernah ketemu saya. Sesudah punya anak, tak ada kabar.
Ada juga tiga kawan twitter, mengaku mantap masuk Islam setelah baca cuitan-cuitan saya. Allah beri hidayah.
Sekarang ini ada pelacur beragama Katolik, minta didoakan. Ya saya ikut mendoakan. Hidayah itu domain Allah. Pelacur ini cantik dan tarifnya mahal. Belum pernah ketemu.
Membaca statemen Anggito Abimayu soal uang jamaah haji yang ditarik, kemungkinan besar calhaj, gak bisa haji selamanya. Ini masuk akal karena perumpaan Calhaj yang menarik usianya 50 tahun. Kalau daftar lagi, mulai antrian baru. Ini calhaj melalui jalur pemerintah ya.
Statemen Anggito Abimanyu sangat rasional. Silakan baca penjelasan lengkap AA ini
Kita boleh marah ke pemerintah @jokowi terkait kebijakan haji. Tapi tetap menggunakan nalar dalam memeta persoalan.
Kita sering membicarakan soal haji. Haji termasuk rukun Islam. Tapi mungkin sebagian besar tak tahu, perintah haji itu ada di surat dan ayat berapa di dalam Alquran. Dan mungkin juga sebagian besar tak tahu rukun haji itu apa saja.