DUH NEGARAKU...
.
.
.

Peluru yang mereka tembakkan memang tak membuat kita luka dan berdarah maka tak ada rasa sakit spontan dapat kita rasakan. Tak ada warning bahwa kita tubuh kita melemah. Itulah satu dari target perang asimetris. Image
Kita dibuat rusak dari dalam secara perlahan dan kita tidak tahu.

Ketika kita sudah memberi ruang pada perdebatan tentang para pembaca dan penghafal kitab suci mendapat prioritas masuk dan bahkan mendapat beasiswa pada banyak perguruan tinggi, sejatinya kita memang sudah sakit.
Kita sudah toleran pada hal tidak masuk akal.
.
.

"Kenapa?"

Dalih telah mereka sisipkan pada ruang bawah sadar kita dan dari sanalah segala hal tak logis ini bermula. Secara perlahan dalih itu memiliki nilai layak menjadi pertimbangan. Image
Dalih dalam rupa : dia yang hafal kitab adalah dia yang beragama dengan baik. Dia yang beragama, pasti memiliki akhlak yang baik pula. Dan dia yang berakhlak adalah tempat di mana bangsa ini harus bertumpu padanya
dan maka dia yang hafal kitab harus mendapat prioritas untuk mendapatkan pendidikan di universitas-universitas top di negara ini.
.
. Image
Kurang lebih itulah premis yang mereka bangun. Dan dari premis itu pula pada akhirnya kita memberi ruang debat yang sebenarnya tak layak apalagi memiliki mutu akademis.
Maka ketika dari tahun ke tahun peringkat Universitas di negeri ini selalu mengalami penurunan, seharusnya dilihat sebagai hal wajar. Tak perlu kita marah dan menunjuk mereka sedang mendiskreditkan negara ini.
Tahun ini, UI sebagai universitas terbaik negeri ini hanya menduduki peringkat 196 di Asia turun dari peringkat ke 162 pada tahun 2020 yang lalu. Pun ITB sebagai universitas teknik terbaik negeri ini hanya menduduki peringkat 310 turun dari 264 pada tahun 2020. Image
Selain itu ITS yang sebelumnya ada di posisi 312 menjadi 372. Kemudian IPB dari 381 turun ke 395. Ada pun UGM yang tahun lalu ada di peringkat 339 melorot ke posisi 385. Kita panen
Kita kalah jauh dibanding Malaysia yang mampu menempatkan 7 universitasnya dalam daftar 200 universitas terbaik di Asia plus 1 universitas yakni University of Malaysia yang kini bahkan telah duduk pada peringkat 49 terbaik di Asia. Image
Pada tahun 70 an, negeri kita adalah eksportir terbesar guru bagi negri jiran tersebut.🙄

"Ada apa dengan kita?"

Kita memang tak berdarah. Tak ada pula luka menganga pada tubuh kita dapat kita lihat dan rasakan.
Kita tidak sedang dalam perang konvensional dimana senjata dan militer asing adalah musuh kita.

Kita terluka dari dalam tubuh kita. Ideologi kita sebagai perekat tengah dibuat koyak. Image
Perang asimetris dengan target membuat kita runtuh dari dalam sedang dan akan terus kita saksikan terjadi didepan mata kita dan kita diam membisu.

Pada perang konvensional, 3 pola serangan selalu kita saksikan :

1. Bombardir melalui kapal perang dan pesawat pembom.
2.Turunkan pasukan kavaleri dengan ragam tank dan alat berat.

3. Dan terakhir infanteri untuk merebut dan menduduki wilayah yang sudah mereka taklukkan.

Tiga pola serangan yang sama pada asymmetric warfare mereka lakukan yakni : Image
1. Gempur ideologi negara dengan paham baru melalui aktor-aktor pemecah.

2. Turunkan pasukan demo dalam banyak wajah dan bentuk.

3. Dan terakhir dudukkan aktor boneka pada jabatan strategis pada pemerintahan atau negara.
Pada perang konvensional kita terluka dan berdarah dan kita segera tersadar dan kemudian melawannya. Pun skala kerusakan yang diakibatkannya terlihat nyata. Perang konvensional akan meruntuhkan banyak bangunan fisik dan infrastruktur namun mudah kita segera perbaiki. Image
Pada perang asimetris, kerusakan yang ditimbulkannya adalah runtuhnya persatuan kita sebagai satu bangsa. Itu sering dimulai dengan pembodohan terstruktur dan masif melalui banyak hal. Dan itu dapat kita lihat pada kondisi pendidikan kita saat ini bukan?
Mereka belum menang mutlak namun banyak dari mereka kini telah duduk pada posisi pembuat undang undang. Pada jabatan Bupati, walikota hingga Gubernur bahkan di MPR hingga aparatur hukum. Mereka leluasa menyuntikan doktrin saat duduk menjadi guru, dosen hingga rektor. Image
Kita sudah terkepung...

Apakah itu masih akan kita anggap wajar?

Yang jelas, tak akan pernah ada Indonesia tanpa persatuan. Bangsa ini akan runtuh tanpa pernah ada harapan dapat kembali bangkit tanpa ada persatuan.
Dan kini, tempat kita menyemai benih pun telah dan sedang mereka rebut.

Kualitas pendidikan kita yang terus menurun telah diberitakan. Times Higher Education sebagai wasit didukung oleh audit PWC yg terkenal bersih dan selalu transparan jelas tak memiliki kepentingan berpihak. Image
Sinyal bahaya itu telah sampai pada telinga kita, akankah kita masih diam dan tak bergerak?
.
.
. Image
Untuk baca tulisan lain dan utas ini klik :

kanalkita.id/article/duh-ne…

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with NitNot ❘

NitNot ❘ Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Leonita_lestari

17 Jun
PEMAHAMAN NENEK LU !
.
.
.
.

Setelah menghapus fasilitas kartu kredit bagi direksi dan komisaris yang jumlahnya sungguh tak terkira bagi kebanyakan rakyat kita, kini Ahok melangkah lebih jauh. Uang saku atau uang representatif direksi pun turut dihapus. Image
Berapa besaran uang representatif bagi masing-masing direksi memang tak disebut namun pasti significant.
Uang representatif sering kita dengar sebagai tambahan uang saku kepada pejabat negara, sekretaris daerah, pimpinan dan anggota DPRD, dan pejabat eselon II dalam melakukan perjalanan dinas. Image
Read 15 tweets
17 Jun
KABAR BURUK disampaikan Jusuf Kalla di depan Erick Thohir dari 10 orang kaya hanya 1 yang muslim.

Kalau sekelas mantan wapres saja sampai hari ini masih senang bermain diksi seperti itu, bagaimana meminta rakyat tak juga bermain sentimen yang sama? Image
Nasibmu Indonesia...dia yang sudah tua dan kenyang jabatan sepanjang hidupnya saja tak juga ada bijak pada dirinya, bagaimana mereka yang kecil dan sedang tak beruntung?
Kabar buruk disampaikan dari Jakarta, dari 25 penduduk Jakarta 1 telah terinfeksi Covid-19 tanpa embel-embel apa agamanya. Image
Read 6 tweets
16 Jun
INDONESIA BISA
.
.
.

Siapa pun yang lari dan meninggalkan medan pertempuran adalah para pengecut. Para penakut yang tak sedikit pun memiliki imajinasi terselubung dibalik mulia makna pertempuran itu. Sejatinya, mereka telah kalah sebelum bertempur.

@budimandjatmiko Image
Perubahan sebagai keniscayaan tak mungkin kita lawan. Itu adalah pertempuran di mana dia tak peduli dan tak pernah meminta kita hadir di dalamnya. Dia hanya terus berjalan sesuai kodratnya tanpa bertanya. Siap atau tidak kita, bukan urusannya.
Ketika kita lari dan bahkan berjalan mundur pada eforia masa lalu, kita bukan pemimpi, kita pelamun. Bangsa ini, saat ini, tampak sedang ingin berada pada masa itu. Kita berjalan mundur dgn banyak usaha pembenaran berdasar perintah yg dibuat seolah berasal dari Dia sang yg benar. Image
Read 26 tweets
11 Jun
PERPRES BUKAN PERMEN
.
.
.

Sejatinya, kita ini seperti buih dilautan, selalu terombang ambing dalam ketidakpastian dan hanya selalu terbawa. Gelombang membuat kita terguncang dan arus membawa kita kemanapun mereka pergi.
Tak ada akar di bawah kita, tak ada tali menjadi pengikat. Kita hanya ikut kemana arus besar itu bergerak.

Ketika bocor Rancangan Perpres Alutsista, kita dihadapkan pada kondisi yang menuntut untuk segera berpihak. Nama Connie Rahakundini dengan cepat menjadi trending.
Sebaliknya, nama Prabowo segera menjadi bulan-bulanan tanpa ampun dan jeda.
.
.

Menjadi heboh adalah ketika di sana ada angka 1.760 triliun. Uang dengan jumlah fantastis dan kita berdecak WOW..!!😲
Read 43 tweets
10 Jun
BANGSA YANG SULIT BERSAPA DALAM RUKUN
.
.
.

Stunting yakni kurangnya asupan gizi pada anak akan mengakibatkan banyak hal tak baik. Pertumbuhan fisik terganggu, demikian juga kemampuan otak anak tersebut.
Bila dalam satu negara angka stunting tinggi, masa depan negara tersebut menjadi taruhan.
.
.

Indonesia telah berumur 75 tahun. Dibanding Singapore dan Malaysia yang lebih muda, kita justru tertinggal bila perkapita adalah apa yang menjadi acuannya.
Memakai tolok ukur yang sama, 1 orang Singapura dapat dikatakan mampu menghasilkan setara dengan hampir 14 orang kita. Pendapatan satu orang Malaysia, kita juga harus mengeroyoknya dengan 4 orang.
Read 60 tweets
10 Jun
RAPE CULTURE
.
.
.

Beberapa hari belakangan ini ramai kasus pelecehan seksual dan secara tidak sengaja membaca beberapa komentar yang juga tidak sedikit menyalahkan korban.
Hal itu kadang membuat saya berpikir, “kenapa ya kalau untuk kasus pelecehan atau kekerasan seksual, sering sekali ada aja orang yang membela pelaku kekerasan daripada si korban?”
Hal ini sebenarnya gak jauh dari “rape culture” yang sering kali membentuk pola pikir dan pandangan seseorang bisa mempengaruhi percaya atau tidaknya orang lain ke korban.
Read 15 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(