Biaya yg mesti dibayar negara utk menopang warga jika mau lockdown tahun lalu, mestinya lebih kecil dibandingkan yg harus dikeluarkan utk merawat ratusan ribu pasien selama hampir 1,5 tahun ini. Belum lagi hilang nyawa yg tak ternilai. Kualitas pemimpin teruji selama krisis.
Sejak tahun lalu, saat kasus belum sebesar sekarang, banyak sarankan kita lockdown. Negara lain, msl China, NZ, Ausi, dan Eropa yg kini gelar Piala Eropa itu jg lockdown—disusul dg vaksin. Tp pertimbangan “ekonomi” membuat pilihan lockdown diharamkan. cnbcindonesia.com/news/202004041…
Strategi lain seperti AS atau Israel buru2 vaksin. Masalahya kita bukan produsen vaksin. Pilihan pun terbatas. Vaksin bulan ini yg mestinya 1 jt per dosis per hari, pun baru bisa 100-200 rban per hari. Apa yg kita punya sekarang? Prokes? Banyak yg nggak percaya Covid-19. Berat
Di tengah kondisi itu, karantina org masuk dari luar negeri pun longgar. Saat varian baru merebak di negara lain, karantina bobol. Dampaknya skrg kita berperang melawan varian super Delta dg kemampuan 3T dan 5 M seadanya. Kalau menang Alhamdulillah, selamat pun untung-untungan.
Aspek lain. Saat masyarakat yg kesulitan ekonomi dan butuh dukungan selama pandemi, justru banyak korupsi—termasuk korupsi bansos merajalela. Kombinasi yang sungguh pas bagi tragedi. Nggak tahu lagi, apa yg bisa kita lakukan untuk survive sekarang ini…
Bagi yang percaya Covid-19 maupun tidak. Bagi yg partisan partai anu atau itu. Saya doakan semua selamat melalui pandemi ini. Percaya atau tdk percaya, sebagai warga mari sama2 menjaga diri, keluarga dan org sekitar dg jalankan prokes. Itu selemah-lemah effort yg bs kita lakukan.
Jangan lupa bantu orang-orang yang kesusahan. Setidaknya kalau pesan makanan lewat aplikasi daring, kasih tip buat driver-nya. Bayangkan saja risiko yg harus ditanggung mrk, saat kita tetap di rumah. Sehat dan selamat selalu. Percaya deh.. saat ini susah cari RS, sakit apa pun.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Seharian mencoba mencarikan RS untuk teman kantor dan beberapa yang lain yg positif Covid-19. Penuh semua. Maaf jangan lagi sodorin link ini ya… yankes.kemkes.go.id/app/siranap/ beneran nggak sesuai dengan kenyataannya lagi.
Setuju sih Covid-19 harus distop dulu… lalu gimana nih? Bapak @jokowi punya informasi RS yg masih kosong di Jabodetabek di mana ya?
Tulisan awal Mei lalu, saat India dipuncak tragedi. Dan sepertinya hal itu bakal tak terelakkan terjadi di Indonesia. Polanya mirip dengan pandemi 1918, India dan Indonesia termasuk yg paling tinggi korbannya, terutama saat gelombang kedua. kompas.id/baca/ilmu-peng…
Ada kemiripan perilaku masyarakatnya dan inkonsistensi kebijakan di dua negara ini dalam menangani pandemi, yg sepertinya tidak banyak berubah sejak se abad lalu. Beberapa jargon dan mis-informasinya pun mirip-mirip. Bedanya dulu penguasanya kolonial Belanda, saat ini …
Daerah terdampak parah di Indonesia saat ini juga mirip dg saat flu spanyol 1918. Laporan Chandra (2013), kematian akibat flu Spanyol di Jawa dan Madura 4,26-4,37 juta. Madura kehilangan populasi paling banyak, yaitu 23,71 persen. Mas @ravandolie ini lebih lengkap catatannya.