Masyarakat kelas menengah atas China justru disukai oleh banyak sekali negara2, karena mereka tinggal di tempat bagus, makan di tempat bagus, dan belanja banyak yg mahal2. Lihat aja toko2 barang luxury airport negara Barat, targetnya umumnya turis China.
Sehingga hal2 yg dianggap "jorok" tidak banyak dikeluhkan oleh misalnya negara2 Barat. Yg mereka keluhkan beda lagi, misalnya terlalu ribut antar mereka. Kenapa? Karena turis2 yg datang ke tempat2 mereka itu berduit, kelas menengah atas.
Winery2 di negara2 Barat sampai mempromosikan ke China, karena mereka itulah yg kalau datang bisa belanja banyak. Cuma, untuk negara2 Asia Tenggara, memang turisnya banyak yg dari kelompok masyarakat lebih bawah, karena memang lebih murah.
Jadi, cobalah melihat sesuatu secara lebih luas, jangan berprasangka terlalu dalam dulu. Siapa tahu sebenarnya yg Anda lihat justru turis2 yg memang kelas bawah karena sehari2 kamu disana.
Cobalah melihat kelas2 lain, dan rasakan bedanya.
Ciri2 turis China kelas yg lebih bawah adalah, kita bisa lihat dari pakaian, dan dari cara ngomong, dan umumnya datang dgn rombongan tour besar.
Ya memang mereka sifatnya bisa tidak dirasa pas, tetapi ketika mereka hilang, pemilik restoran & hotel juga teriak sepi toh?
Kenapa dgn rombongan tour besar? Karena mereka termasuk yg tidak bisa jalan sendiri, ada kendala bahasa, dan kendala tidak mengerti tata cara asing.
Turis dari golongan lebih tinggi umumnya tidak datang dgn tour, tetapi sendiri2 atau rombongan kecil yg diatur privat.
Umumnya yg kelompok menengah atas bisa berbahasa Inggris misalnya, dan sudah biasa keluar negeri sehingga tidak memerlukan ikut dalam rombongan tour.
Cuma yg kelompok lebih bawah itu jumlahnya luar biasa besar, hasil program pengentasan kemiskinan, ratusan juta bisa jadi turis.
Tetapi kalau negara tujuan masih membutuhkan pemasukan devisa dari turis2 kelompok lebih rendah tapi massal itu, cobalah toleran dan mengerti bahwa dibutuhkan waktu setidaknya satu generasi untuk merubah banyak tingkah laku. Karena kita butuh duitnya, ya cobalah toleran.
Tetapi setidaknya, turis China kelas bawah yg jumlahnya besar itu punya satu sifat bagus. Mereka tidak suka cari perkara di negara lain, memukul orang lokal, dsb. Makanya walaupun sering dicibir, mereka tetap dirindukan oleh banyak daerah2 turis di negara2 berkembang.
Pengalaman dgn turis China ini unik China, dan mungkin tidak akan dialami dgn turis negara lain. Kenapa?
Karena tidak ada negara yg dalam satu generasi mampu mengangkat taraf ekonomi rakyat yg tadinya hidup susah jadi bisa jadi turis ke luar negeri. Itu seperti mukjizat China.
Saking cepatnya kemajuan ekonomi rakyatnya, perubahan tingkah laku masyarakat desa/kota kecil jadi modern jadi keteter. Tetapi pemerintah disana juga aktif mengajarkan tata cara hidup modern yg lebih baik. Sekarang sdh cukup bagus, berubah banyak.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Menyedihkan Indonesia kembali lengah terkena wabah C19 lagi secara parah. Tidak bisa ngomong banyak lagi. Pemerintah tadinya tidak serius, lalu serius, lalu kembali tidak serius, lalu skarang bilang ga ada dana. Rakyatnya berhura2 ngumpul2 tanpa pernah mikirin kepentingan umum.
Sekarang ini saya kira jarang sekali ada orang yg tidak kenal seseorang yg meninggal karena Covid di Indonesia. Pandemi ini sdh sampai dekat sekali, berita kematian teman2 bahkan masih muda2 banget dan kerabat datang silih berganti.
Menyedihkan..😪😪
Bahkan yg bukan kena Covid juga kena getahnya, sakit parah tapi ga bisa kerumah sakit. Jantungan tapi ga terawat. Semuanya menuju pada satu titik: KEMATIAN.
Menyedihkan semua ini dibiarkan terjadi begitu saja, seperti semuanya pasrah saja, yg penting masa depan politik masing2.
Lagi rame diperbincangkan di China, netizen disana meminta keadilan pada polisi karena 3 warga Maroko memukul warga setempat di restoran di Chengdu.
Netizen minta keadilan karena biasanya kasus begitu warga asing dikenai sanksi ringan saja.
Salah satu versi gitu, bahwa seorang Maroko (yg duduk disofa) itu mengikuti mereka masuk restoran, tertarik pada satu wanita teman mereka. Kemudian warga Maroko itu mengajak wanita itu ke rumahnya, dan ditolak. Ketika diminta pergi, warga Maroko ajak 2 teman lain, dan ributlah.
Saya mengkhawatirkan terjadi gelombang anti orang asing gegara kejadian ini. Karena warga di China tidak bisa membedakan antara warga kulit putih Eropa dgn warga Arab berkulit terang. Mereka menyebutnya "kulit putih".
Summer tahun ini bisa membara di pantai Barat Amerika nich, kebakaran hutan bisa gila2an setidaknya spt tahun lalu. Kecuali sudah diambil tindakan pencegahan sebelumnya.
Kapan mulai membara? Juli? atau Agustus?
Sejak pandemi napi2 banyak dibebaskan, sehingga tidak bisa disuruh memadamkan api. Lebih baik California rajin menangkap pelanggar hukum untuk memenuhi penjara, demi kelancaran supply tenaga pemadam api kebakaran hutan.
Sudah tentu ini bukan perbudakan, krn bukan di Xinjiang.
Napi dibayar kurang dari $3/hari untuk mengadu nyawa memadamkan kebakaran hutan. Ini benar2 menguntungkan dinas kehutanan, biaya rendah, ga usah keluar duit kalau ada kecelakaan..
CRAYFISH berasal dari Amerika, tetapi karena disukai China, sekarang pusat crayfish ada di China, yg menghasilkan sebagian besar output global (thn 2016 60%).
Di China dinamakan 小龙虾 (xiaolongxia) atau lobster kecil.
Di Shanghai ada jalan penuh crayfish, yaitu jalan Shouning yg rame waktu malam. Lapar? 😆😆
Di Beijing ada jalan Guijie 簋街, juga penuh dgn penjual crayfish. Crayfish ada dimana2 di China. Orang Lousiana geleng2 kepala melihat kegilaan warga China terhadap jenis lobster air tawar ini.
Shopping Day 618 , merek2 lokal China mengalahkan merek2 Barat. Merek2 Barat selama ini di atas angin dgn menjual gaya hidup Barat yg dianggap superior. Namun sekarang konsumen beralih menganggap gaya hidup China lebih berkualitas, thanks pada sosmed.
Apa yg muncul di China benar2 terasa, mereka sekarang tidak lagi merasa produk atau teknologi lokal China lebih inferior. Produk2 Barat mulai harus kerja keras fokus pada peningkatan kualitas yg sebenarnya untuk kembali meyakinkan konsumen disana.
Ini juga dulu terjadi di Jepang, ketika negaranya mulai maju, warga Jepang lebih percaya pada produk produksi negaranya sendiri daripada produk Barat.
Ini bukan melulu soal nasionalisme, tetapi mereka yakin bahwa produk buatan mereka sendiri lebih superior.
Hari2 ini di China kota2 berbenah menyambut perayaan 100 tahun CPC yg didirikan thn 1921. Ada yg menyatakan CPC adalah partai yg paling sukses di dunia saat ini. Kenapa bisa demikian?
Sesudah dipikir2, saya melihat ada 4 faktor utama alasan CPC bukan hanya bisa bertahan, tetapi bisa sukses sekali. Walaupun sering dikritik Barat, di China, kepuasan rakyat terhadap pemerintah dan partai relatif sangat tinggi. CPC dianggap berjasa memajukan China sampai kini.
Faktor 1: ORIENTASI PADA RAKYAT.
Secara ideologis sudah tentu karena CPC berideologi komunisme. Tetapi secara praktis, CPC berhasil benar2 fokus pada kebutuhan rakyat yang terkecil. Ini juga dishare oleh partai komunis di Cuba misalnya.