Saat saya bantu istri dua minggu lalu isolasi mandiri, saya catat bagaimana response pikiran/perasaan saya, reponse RT, tim call center kecamatan, petugas tim covid, tetangga dan teman2. Orang lain mungkin pengalamannya beda.
THREAD
Disclaimer: istri saya dokter spesialis anak, sebenarnya tidak butuh telemedicine, karena bs langsung tanya ke teman sejawatnya.
Saya simulasikan diri saya sebagai orang awam, umum, dan jadi warga yg baik. Sy ingin tahu apa yang terjadi.
Saat awal saya mengabarkan kl istri positif dan isoman, yang terjadi:
- saya tidak tahu sama sekali apa yang harus dilakukan kalau isoman
- saya browsing internet
- saya lapor ke RT, RT ngasih kontak tim covid
- teman2 ngasih banyak saran obat, herbal, nutrisi, tips, dll
Banyak informasi yang masuk:
- saya merasa overwhelmed dengan informasi yang saya terima
- tidak tahu mana yang harus diikuti secara valid dan menurut sains
- semua informasi seolah manjur dan mujarab
Hingga sehari setelah lapor RT untuk didata, ternyata tidak langsung tim covid menghubungi. Jadi saya minta nomor kontak yang bisa saya proaktif hubungi. Lalu saya hubungi tim covid, akan ada yg kontak. Dan hari berikutnya belum jg ngontak, jd saya tanya lagi.
Catatan: kebutuhan istri untuk vitamin, termometer, oxymeter dll sudah saya beli sejak awal, setelah dia dapat masukan dari rekan sejawatnya.
Jadi saya experimen saja, mencoba cari jalur normal untuk dapat informasi. Ingin tahu masy umum bagaimana.
Setelah 3 hari, baru dapat kontak dengan tim respon covid. Saya paham, mereka sedang overwhelmed juga, jd saya tidak bisa salahkan. Tapi ini jadi catatan bagi saya, bagaimana masy yang isoman saat awal, panik, tidak langsung dapat informasi valid ttg yg harus dilakukan.
Selama belum dapat informasi dari tim, saya cari sendiri di internet, group WA, dan dari teman2. Disarankan beli ini itu untuk imunitas, bahkan dibilang jd obat/penyembuh, dll. Tentu tidak saya ikuti.
Terbayang banyaknya disinformasi yg diterima oleh keluarga yang isoman.
Saya rasakan: resilience atau ketahanan masyarakat yang saling membantu sesama, itu luar biasa. Ini modal yang sangat besar, saat sistem belum bisa diharapkan.
Kiriman buah, ikan, nutrisi, dll serta doa, sangat membantu keluarga isoman.
Saya kemudian mikir, apa yang kira-kira bisa dilakukan pemerintah untuk improvement keadaan isoman ini.
Saat itu saya usul mbak @tatakujiyati, agar DKI menyediakan call center atau telemedicine khusus untuk keluarga yg isoman. Response di hari2 awal isoman jangan telat.
Nah, hari ini saya baca berita, "Kemenkes Gandeng 11 Platform Telemedicine, Paket Obat Gratis untuk Pasien Isolasi Mandiri."
Ini saya sangat mendukung dan apresiasi. Ini yg dibutuhkan keluarga yg isoman. Perlu semua orang tahu.
Semoga telemedicine ini bisa:
- mengurangi kepanikan mereka yang pertama kali isoman
- memerangi disinformasi misal ttg treatment berbasis testimoni yg banyak menyebar dan disarankan masyarakat
- memandu keluarga selama isoman berbasis sains
Mereka yang cari informasi sendiri di Internet ini banyak sekali. Bisa benar, bisa salah informasi yg didapatkan. Mereka harus kritis.
Telemedicine akan mengurangi disinformasi dan jadi panduan yang valid bagi isoman.
Masih ada beberapa isu yg saya belum bahas:
- ketersediaan obat yang sangat terbatas, bahkan kadang langka dan mahal: pemerintah perlu turun tangan soal ini
- tempat isoman: perlu info shelter isoman
Jabar mulai hari ini juga sudah implementasi telemedicine gratis 👍.
Kalau jadi penguasa Sunda Empire, saya akan perintahkan Direktur Sunda Empire Science and Technology Agency untuk cari solusi teknologi pengisian oksigen yg aman dan mudah.
Lalu Badan Usaha Milik Empire musti bikin depot isi oksigen gratis di seluruh kota, 1 minggu jadi.
Sepertinya tinggal perlu modifikasi modul 2. Yang aslinya oksigen diserap dan dibuang, jadinya nitrogen dan uap air yang dibuang. Tersisa Oksigen bersih.
Atau outluet nomor 7 itu udah ada oksigen yg keluar.
PRO-KONTRA BEM UI:
JOKOWI, THE KING OF LIP SERVICE
Selama tiga hari terakhir, kritik @BEMUI_Official terhadap Presiden @jokowi telah mendapatkan respon pro-kontra yang cukup luas. Bagaimana petanya?
Analisis Drone Emprit >>
RESEARCH QUESTIONS
- Bagaimana peta pro-kontra terkait kritikan BEM UI kepada Jokowi?
- Siapa yang mendukung BEM UI dan yang kontra di media sosial?
- Bagaimana pandangan para tokoh publik?
- Apa narasi dan kontra-narasi yang diangkat?
- Apa dampak pro-kontra ini bagi Jokowi?
METODE
Keywords: UI, bemui_official
Filters: BEM, mahasiswa, dosen, rektor, bemui_official
Periode: 26-28 Juni 2021
Sumber data: berita online dan Twitter
Gaes, ada yg belum pernah investasi lewat instrumen SUN? Sama dong dengan saya. Biasanya dalam bentuk lain, konvensional dan aman. Saya bukan tipe risk taker soal investasi haha.
Ini saya lagi nyoba SBR010. Baru rilis, tp terakhir 15 Juli 2021, jd musti cepet.