OM RASTH Profile picture
Jul 7, 2021 210 tweets >60 min read Read on X
MALAM SAKRAL (PELET KULAT RAUNG 'JAMUR PETI MATI' UNTUK CALON SUAMIKU)

#bacahorror
#bacahoror

(Gambar hanya Ilustrasi karena foto asli dari kulat nya tidak di perkenankan untuk di share) Image
"Aku hamil!" Ucap wanita itu dengan suara serak
Matanya sembab dan memerah

Lelaki berkemeja putih tersebut terdiam, ia tak bergeming sedikitpun dari tempatnya berdiri.
Wajahnya terlihat memerah menahan emosi kekecewaan.
"Kau kan tau aku baru saja mendapatkan pekerjaan. Aku tidak bisa menikahi mu sekarang." Ujar lelaki itu akhirnya

"Tapi ini anakmu Han. Anakmu." Ucapnya bergetar
"Maaf Sis. Aku benar2 tidak bisa menikahi mu. Tapi kalau kau mau menungguku, aku akan menikahi mu mungkin 2 atau 3 tahun lagi."

"Hah?! Lalu bagaimana dengan anak ini han?! Kau harus bertanggung jawab. Masa depanku hancur han. Hancur!!" Ucapnya mulai terisak lagi
"Gugurkan saja anak itu." Ujar Laki2 tersebut dengan tatapan tajam

"Tidak! Orang tuamu harus tau tentang anak ini. Kau harus bertanggung jawab untuk anak yang ku kandung ini." Kata si wanita seraya beranjak dari duduk nya dan bermaksud akan pergi meninggalkan
Farhan

"SISKAA!!" Panggil Farhan sembari melayangkan sebuah tamparan ke wajah Siska

Plaaaakkkk.. Tamparan itu membuat pipi siska memerah, tangan nya refleks memegang pipinya.
Isak tangisnya semakin kencang terdengar.

"Kalau sampai kau berani menemui dan memberitahukan hal ini pada orang tuaku. Kau akan menerima akibatnya!! Dasar wanita Lacur!!" Bentak Farhan membuat Siska menjadi sangat sedih
"Aku pelacur? Kau menyebutku begitu?!! Aku benar2 tidak menyangka han, setelah apa yang kau lakukan padaku sampai aku hamil, kau malah menyebutku pelacur!! Kau bajingan han! Kau bangsat!!" Teriak Siska
Plaaaakkkk.. Lagi2 sebuah tamparan mendarat di pipi Siska.

"Aku bisa melakukan lebih dari pada ini kalau kau sampai memberitahukan masalah ini pada orang tuaku!" Ancam Farhan
Siska terdiam, ia tak mampu berkata2 lagi. Rasa nya semua yang ia lakukan untuk pemuda tersebut sudah benar2 tidak berarti, sedikitpun ia tak lagi di hargai. Ia sangat menyesal sudah memberikan asetnya yang sangat berharga pada laki2 bajingan seperti Farhan.
Saat Farhan akan pergi, Siska memeluk kaki pemuda tersebut dengan Erat.

"Aku mohon han, aku mohon jangan pergi. Anak ini adalah darah daging mu. Kemana aku akan membawa beban hidupku ini tanpa kamu Han. Jangan tinggalkan aku. Masa depan ku sudah hancur Han. Apalagi kalau
Sampai orang tuaku tau tentang kehamilan ku ini. Aku bisa mati di hajar Han." Isak nya

Langit yang semula cerah, tiba2 berubah menjadi gelap. Hujan turun dengan sangat deras membasahi tubuh sepasang muda mudi yang tengah bertengkar tersebut.
Farhan mencoba melepaskan tangan Siska yang sangat erat memeluk kakinya itu.

Namun beberapa kali di lepas, siska tetap kembali memeluk kaki farhan.
Sampai ketika suara guntur terdengar, Farhan menendang tubuh Siska sampai benar2 jatuh.
Lalu laki2 itu berjalan meninggalkan siska yang masih berusaha mengejarnya.
Karena saking emosinya, Farhan mendorong tubuh Siska hingga perutnya membentur batu.
Braaaakkkk..
Farhan hanya menoleh sekilas, sebelum benar2 pergi meninggalkan Siska sendirian yang nampak sedang kesakitan sambil memegang perutnya.

Darah yang keluar dari rahimnya bercampur dengan air hujan, siska ketakutan. Pikiran nya pun sudah kemana2.
Ia mencoba bangkit dan berjalan pulang, meski darah dan rasa sakitnya masih sangat amat terasa.

Ia berjalan sambil menyeret2 kakinya di bawah derasnya guyuran hujan.
Air matanya bercampur dengan air hujan saat itu. Dalam hatinya ia bersumpah akan membalas rasa sakit
Hati dan fisiknya saat itu pada Farhan.
Namun baru saja ia sampai di jalanan besar, tiba2 tubuhnya menggigil, lalu Ambruk.
----
Saat ia terbangun, ia sudah berada di rumahnya. Ayah ibunya nampak sangat sedih bercampur cemas setelah mengetahui apa yang telah terjadi pada anaknya.
"Siapa orang nya sis?" Tanya ayah nya

Siska menggeleng sambil menangis ia takut memberitahukan nya pada sang ayah.

"Beritahu amay mu sis. Biar laki2 itu bertanggung jawab dengan perbuatan nya." Bujuk sang ibu
Siska terdiam. Namun air mata masih menetes dari matanya.

"Ku jangan diam saja Siska!" Ujar Ayahnya

"Dia tidak mau bertanggung jawab may." Ucap siska gemetar
"Aku akan memaksanya. Jika berani berbuat, maka harus berani bertanggung jawab! Katakan saja siapa nama laki2 itu padaku." Ujar ayahnya lagi
Siska memegangi kepalanya, lalu pura2 pingsan agar ia tak di paksa mengatakan siapa orang nya yang telah membuat dirinya hamil.
Hari berganti hari, keadaan siska sudah mulai pulih. Ayahnya kini lebih sering tidak berada di rumah dan seperti menjauh dari siska. Siska maklum, ia tau Kesalahan nya memang sangat besar sehingga membuat keluarganya malu.
Tapi di sisi lain, siska tak mau orang tuanya mengetahui siapa laki2 yang telah menghamili nya.
Siska sudah berhenti sekolah, ia memilih untuk bekerja jadi tukang cuci piring yang merangkap jadi pelayan di sebuah rumah makan.
Namun di sela2 kesibukan nya, Siska maskh memikirkan cara untuk membalas semua perbuatan Farhan terhadapnya. Dan sampai suatu ketika, Ia mendengar beberapa cerita dari salah satu pelanggan setia rumah makan tersebut tentang sebuah parunduk kulat raung (pelet jamur peti mati)
Yang bisa membuat seseorang bertekuk lutut pada si pelaku Pelet.

Dengan hati2 agar tidak di curigai, Siska mencoba mengorek sedemikian detail tentang jamur raung tersebut.
"Tapi sebaiknya jangan di lakukan, karena resiko nya sangat besar. Belum lagi kalau kita mati pasti akan menjadi hantu." Ujar orang itu mengingatkan
Siska cuma tersenyum, seraya menggeleng.

Malam itu, setelah semua pekerjaan nya selesai. Siska meminta izin untuk pulang sebentar pada pemilik rumah makan. Dan karena Siska pintar beralasan, akhirnya ia pun di ijinkan untuk pulang.
Siska berdiri di pinggir jalan menunggu truk. Berharap mendapatkan tumpangan ke desanya.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya ada truk yang mau membawanya.
Sopir tersebut nampak genit ketika melihat kemolekan tubuh Siska yang di balut dengan daster hello kitty
Ketat yang tidak begitu panjang.

Di dalam truk, siska terus saja di goda dengan kata2 yang tidak pantas/jorok. Namun karena saat itu ia sangat ingin pulang, dan hanya dengan cara menumpang pada truk ia bisa sampai ke desanya, maka dari itu Siska cuma diam. Meski beberapa
Kali bagian tubuhnya di sentuh oleh orang2 yang berada di truk tersebut.

Singkatnya, setelah sampai di desanya. siska melanjutkan perjalanan nya dengan berjalan kaki.
Ia tak merasa takut sedikitpun berada di jalanan yang gelap itu.
Sebelum sampai ke rumah, Siska terlebih dulu pergi ke kuburan yang ada di desanya.

( Maaf Om mau ngiklan bentar, kali aja ada yang berminat dengan bajakah atau akar2 untuk kejantanan pria dan mengobati sakit pinggang karena seharian bekerja. Atau mau madu kelulut dan madu
Lebah asli, Om juga punya minyak2 kalimantan nya untuk memikat lawan jenis/mencari jodoh. Ada yang buat penarik rejeki. Ataupun untuk membersihkan tempat usaha/rumah/diri sekaligus memagari. Kalau mau tanya2/berminat silahkan DM atau WA 0856 5403 7262 )
Siska melangkah memasuki area pemakaman hanya dengan bermodalkan senter kecil yang ada di pemantik api nya (kalau disini di sebut mancis).

Satu demi satu Raung (peti mati) ia periksa, berharap ada di antaranya yang sudah di tumbuhi jamur.
Namun sudah beberapa raung ia temui sama sekali tidak di tumbuhi jamur.

Sampai di raung terakhir yang merupakan raung paling tua yang ada di pemakaman tersebut.
Siska tersenyum senang ketika melihat raung tersebut benar2 di tumbuhi oleh jamur, bahkan tidak cuma petinya saja. Melainkan keseluruhan.
Tanpa rasa takut ia memetik jamur2 yang ada di sana.
Setelahnya, ia bergegas melangkah pergi untuk pulang. Namun baru beberapa langkah saja. Tiba2 terdengar suara aneh dari balik semak2 yang sangat dekat dengan tempatnya berdiri saat itu.
Siska menghentikan langkahnya, perlahan2 ia mulai menoleh ke kiri dan ke kanan memastikan kalau di sana tidak ada orang lain yang memperhatikan dirinya.
Dbuuuuuukkkk.... Suara sesuatu dari atas pohon jatuh menghantam tanah tepat di belakang Siska.

Siska lantas menoleh karena kaget dan penasaran.
Ia menyoroti sekitarnya dengan senter yang kini sudah mulai meredup.
Merasa tak ada apa2, Siska pun mendongak kan kepalanya ke atas mencari tau apa yang baru saja terjatuh. Namun alangkah terkejutnya Siska ketika melihat pemandangan di atas pohon tersebut.
Sebuah kaki berwarna hitam legam tengah berayun2 dengan suara cekikikan.
Siska yang semula tak merasakan takut, menjadi terdiam seribu bahasa menatap sosok itu dengan kaku.
Braaakkk.. Dahan berbunyi ketika sosok misterius tersebut melompat. Ekornya yang panjang menjuntai ke bawah. Bulunya berwarna kemerahan terlihat ketika kilat menyambar.
Krriiiieeeettt bruuuukkkk... Sebuah dahan jatuh tepat di samping Siska. Untung nya siska tak kenapa2 meski tangan nya terluka.

Setelah sosok mahluk yang tidak di ketahui apa jenisnya itu pergi, barulah siska tersadar. Nafas nya turun naik. Ia meringis ketika
Merasakan perih pada lukanya.

Dengan langkah seribu, Siska berlari keluar dari pemakaman. Ia berlari dan terus berlari sampai kerumahnya.

Tok tok.. Tangan nya begitu gemetar ketika mengetuk pintu. Tidak berapa lama kemudian, pintunya di buka oleh sang ayah
Yang nampaknya masih marah pada Siska.

"Aku nginap semalam saja ya may. Besok aku kembali kerja lagi." Ucap Siska

Ayahnya sama sekali tak menjawab, ia berjalan meninggalkan Siska yang masih berada di depan pintu.
Merasa kedatangan nya tak diinginkan, akhirnya Siska berbalik pergi sambil menangis.

Ia memegang erat bungkusan jamur raung miliknya dan berlari untuk kembali ke tempat kerjanya.
Sangat lama Siska berdiri di pinggir jalan dengan keadaan basah kuyup menunggu kedatangan truk yang bisa ia tumpangi.

Sebuah truk akhirnya singgah. Mempersilahkan Siska masuk, kali ini sopirnya cukup baik dan memberikan baju dan handuk gantinya yang baru pada Siska.
"Pakailah, nanti kau sakit. Keringkan tubuhmu." Ujar sang sopir

Namun siska tetap diam, ia merasa kurang nyaman berganti pakaian di depan laki2 yang bahkan tidak di kenali nya tersebut.
Tau apa yang di pikirkan Siska, akhirnya si sopir menghentikan truknya di pinggir jalan. Lalu ia turun. Siska lekas2 mengganti bajunya dengan baju yang di berikan sopir baik hati tersebut.
Singkatnya ia pun sampai di depan tempat kerjanya, namun ia tak enak hati jika harus mengganggu tidur sang bos, maka dari itu Siska lebih memilih duduk menunggu di luar hingga pagi menjelang.
Rasa dingin yang menusuk membuatnya menggigil. Di saat2 seperti itu, kenangan2 nya sewaktu bersama Farhan terlintas di benaknya. Membangkitkan kembali rasa sakit dan penyesalan tiada henti di dalam dirinya. Perlahan2 air mata kembali jatuh bergulir di kedua pipinya.
Siska menangis sampai ia terlelap karena lelah, lelah dengan semua beban kehidupan nya.

"Loh, siska. Kenapa tidur di sini? Bukan nya kamu izin pulang?" Ujar suara seorang perempuan berkacamata yang merupakan bos di rumah makan tersebut
Siska mengucek2 matanya, meski matanya agak sembab namun Siska masih tetap berusaha tersenyum.

"Orang tua saya tidak ada di rumah kak, makanya saya balik lagi kemari. Pas sampai disini sudah larut malam, saya tidak enak jika harus mengetuk pintu. Takut menganggu tidur kakak."
"Ckck.. Lalu kamu tidur disini sampai pagi? Ya Tuhan, Aku seketika merasa seperti kakak yang sangat jahat." Ujar bosnya sambil menggelengkan kepala
"Ini bukan salah kakak, justru ini salah saya sendiri, karena terlalu larut pulang kemari."

"Ya sudah, ayo masuk. Tapi lain kali, jangan di ulangi lagi. Aku takut kalau ada orang2 mabuk yang berbuat macam2 padamu, jika kau tidur di luar."
"Iya kak. Aku minta maaf, sudah membuat kakak khawatir."

Sesampainya di dalam kamar, Siska langsung memasukkan Jamur2 yang ia dapat tadi malam ke dalam lemari pakaian. Lalu menguncinya, sebelum ia bersiap2 untuk mengerjakan tugas2 rutin di rumah makan tersebut.
Saat mencuci piring2 kotor, pikiran nya mulai tidak fokus.

"Bagaimana caranya aku bisa memberi jamur raung itu pada Farhan, sementara aku tau dia pasti tidak akan mau bertemu denganku." Siska membatin hingga tanpa ia sadari sudah salah menaruh piring, hingga mengakibatkan
Piring itu terjatuh dan pecah berkeping2

"Melamun sihh." Tegur teman kerjanya yang tengah menggoreng ikan di dapur

"Kenapa Sis?" Tanya bos

"Dia melamun kak." Sahut Tina

"Maaf kak, aku merasa kurang sehat hari ini. Aku rela kok uang gaji ku di potong untuk mengganti
Piring2 ini." Ucap Siska

"Ya sudah. Biar hari ini kamu istirahat saja. Biar aku yang mencuci piring2 itu nanti." Kata Bos nya dengan lembut memapah Siska untuk masuk kedalam

Tina menatap siska dengan lekat, tersirat kecemburuan pada tatapan nya.
"Kamu ada masalah kah Sis? Kalau ada masalah itu cerita, biar sedikit berkurang beban pikiran mu, jangan malah di pendam sendiri. Coba kamu cerita sama kakak, siapa tau aku bisa bantu."

Siska tersentuh dengan kepedulian bos nya itu, perlahan2 air matanya mulai jatuh,
Wanita berkacamata tersebut meraih tubuh Siska, menyandarkan nya tubuh itu dalam pelukan hangat nya.
Ia mengusap2 kepala siska dengan penuh kelembutan.

"Aku, aku sudah melakukan kesalahan yang sangat besar kak. Sampai2 kedua Orang tuaku membenciku. Mereka seakan mengunci diri
Dariku. Mereka benar2 tidak peduli lagi padaku." Isak Siska dalam pelukan bos nya, lalu kemudian ia menceritakan semua kisah nya

"Ya Tuhan, seberat itu masalah yang kau alami sis. Usiamu masih belasan tahun, tapi kau bisa menjalani semua nya dengan hati yang kuat.
Kalau aku berada di posisimu, entah apa yang akan terjadi padaku." Ucap bosnya dengan linangan air mata

"Kau harus membalas sakit hatimu pada laki2 itu sis. Aku akan membantu sebisaku. Bajingan sialan itu harus merasakan apa yang sudah kamu rasakan."
"Tapi, tapi kak.."

"Shhtt.. Kau perempuan, aku pun juga perempuan. Kita sama2 perempuan. Naluri perempuan itu sama. Aku bahkan bisa merasakan penderitaan mu dengan hanya membayangkan nya saja. Bagaimana mungkin aku bisa membiarkan mu begitu saja siska."
Siska menggigit bibirnya, ia terdiam. Dalam hatinya berkata, sungguh betapa baik bosnya itu pada dirinya, yang bahkan baru beberapa waktu kerja di situ.

"Lalu apa rencana mu sis?"

"Aku ingin bertemu dia sekali saja. Dan aku tidak akan menyia2kan kesempatan itu jika ada."
"Kak. Ada yang mau bayar hutang." Panggil Tina membuat pembicaraan keduanya terhenti

Setelah bos keluar, Tina mengolok2 Siska dengan perkataan2 kasar yang sangat tidak pantas.
"Ada masalah kah sama aku Tin? Kok kamu bicaranya kasar sekali." Ujar Siska

"Halah. Sok sakit, sok baik biar di sayang bos kan??. Nyatanya kamu gak sakit tuh. Gak kenapa2. Aku tau maksudmu, Biar aku capek kerja sendirian kan??"
Siska diam, ia tak mau membalas perkataan2 Tina. Karena ia memang tak ingin mencari musuh. Tidak sama sekali.
--
Tiba2 dari arah luar terdengar suara2 beberapa orang tertawa2 sambil mengobrol, dan salah satu suara terdengar seperti tak asing di telinga Siska.
Ia mecoba keluar, mengintip orang2 tersebut. Dan saat matanya mengarah pada seorang laki2 yang duduk sambil membersihkan tangan nya dengan tissu, Jantung Siska seolah hendak melompat keluar. Deg deg..

"Farhan." Gumamnya Lirih
Saat Tina keluar membawakan pesanan soda, susu milik Farhan dan juga teman2nya. Ia terlihat begitu sangat akrab dengan Farhan.

Nada bicaranya manja dan sedikit menggoda.

Nafas Siska turun naik, meski ia sudah putus. Tapi entah kenapa saat melihat adegan itu
Hatinya sangat sakit.

"Sis. Kamu gak apa2?" Tegur bosnya

"Itu, itu Farhan. Yang tadi ku ceritakan tadi kak."

Bos Linda (sebut saja begitu) mengerutkan keningnya. Ia tak menyangka pemuda tampan berhidung mancung yang kelihatan dari luarnya adalah pemuda baik2 itu
Adalah seorang laki2 bajingan.

"Ohh. Jadi dia? Astaga. Dia kan pacar barunya Tina, Sis. Ckckck."

"Hah?!"

"Iya. Memang dia sangat jarang kemari. Tapi aku tau karena Tina sering cerita."

Siska terdiam. Ia ragu, apakah harus ia merebut kembali Farhan untuk membalas sakit hatinya
"Siska. Lanjutkan saja apa yang sudah kau rencanakan. Aku tidak mau jika hal yang sama terjadi pada Tina. Dan laki2 itu harus mempertanggung jawabkan perbuatan nya padamu." Ucap Bos Linda
"Baiklah kak. Terima kasih."

Bos Linda tersenyum, lalu meninggalkan Siska yang akan bersiap2 memasak jamur tersebut.

Sementara itu, Bos Linda menyuruh Tina untuk mengambil barang2 titipan nya di rumah pak samiun yang baru saja datang dari pasar kecamatan.
Tidak berapa lama kemudian, masakan kulat raung yang dibuat siska pun matang. Ia menghidangkan nya di dalam piring kecil, karena jamur nya tidak begitu banyak.

Bos Linda memanggil Farhan, lalu menyuruh pemuda itu untuk duduk di dekatnya.
Mereka mengobrol2 santai tentang pekerjaan dan tempat wisata yang baru saja di resmikan di sana.
Saat itulah Siska masuk dan memberikan nya pada sang bos.

Wanita itu tersenyum, lalu mengambil nya.

"Terima kasih ya Sis."

Saat akan masuk kedalam, Siska melihat tatapan Farhan
Yang menatap lekat padanya.

"Kenapa Farhan. Kamu kenal dengan siska?" Tanya bos Linda, Siska pun berlalu.

"Ah, tidak. Aku tidak kenal." Jawab Farhan singkat

"Oh iya, ini cicipi dulu jamur sayur makan kami tadi." Kata Bos Linda
Meski awal nya Ragu2, namun karena bujukan Linda, akhir nya Farhan pun menyantap jamur itu.

"Han. Nanti malam kita buso (mabuk2an) yuk." Ajak salah satu teman nya yang langsung mengambil beberapa jamur dan memakan nya

Bos Linda ternganga, ia bahkan sempat mengatakan 'jangan'
Saat pemuda tersebut memakan sisa jamur di piring itu.

Siska yang mengintip sedari tadi terlihat khawatir.

"Wah enak sekali jamur nya. Siapa yang masak bos.?" Tanya Teman Farhan
"Aaa.. Anuu.. Sis. Siska." Jawab bos Linda tergagap

"Pasti cantik orang nya ini, masakan nya saja enak luar biasa."

Lalu tidak berapa lama kemudian, mereka pun pergi setelah membayar makanan dan minuman yang sebelumnya mereka santap.
"Itu jamur tidak menimbulkan kematian kan sis? Aduh, mana orang itu tadi ikut memakan nya pula." Ujar bos Linda

"Kalau mati sepertinya tidak kak. Soalnya jamur itu aman kok. Tidak mengandung racun." Jawab Siska
Bos Linda menghela nafas lega,

"Syukurlah kalau begitu. Haduh, aku hampir jantungan tadi sis."

-----
Malam itu, Siska tak bisa memejamkan matanya barang sekejap pun. Ia masih terus memikirkan Farhan. Akankah jamur yang tumbuh di peti mati itu benar2 bisa membuat
Farhan kembali padanya. Entahlah. Tapi semoga saja, Iya.

3 hari telah berlalu. Tina terlihat uring2an di tempat tidur.

"Kamu kenapa Tin?" Tanya Siska

"Ah, keluar sana. Aku tidak butuh perhatian mu." Ketus Tina menjawab pertanyaan Siska
Saat Siska membuka pintu besi di depan, ia melihat Farhan tengah duduk di atas motornya.
Ketika melihat Siska, Farhan bergegas turun dan menghampirinya.

"Sis. Siska. Aku mau bicara."

Meski senang, namun Siska berpura2 untuk tidak terlalu menanggapi Farhan.
"Bicara saja." Jawabnya singkat

"Aku, aku menyesal sudah meninggalkanmu sis. Aku mohon kau mau memaafkan aku." Ucap Farhan

"Bukan nya kau sudah punya kekasih?! Dan dulu kau mencampakkan aku begitu saja. Kau bahkan membuat ku harus keguguran. Ketika kau mendorongku saat itu.
Kau sudah membunuh anak kita!"

Farhan menggenggam erat tangan Siska, ia memohon2 dan berulang2 kali mengatakan betapa ia sangat menyesal dengan kelakuan nya dulu
Yang telah amat sangat menyakiti Siska.

"Aku mungkin bisa memaafkan mu jika kau pergi kerumah ku, bersama orang tuamu. Akui semua kesalahan mu di depan mereka. Lalu lamar aku.!" Ujar Siska
"Apapun sis, apapun yang kau minta aku akan lakukan semuanya." Jawab Farhan sungguh2

"Sampai saat itu, jangan kau temui aku!!" Ujar Siska

Farhan lalu berpamitan pada Siska, ia memacu motornya dengan kecepatan tinggi.
Tina yang mendengar semuanya, Langsung keluar. Ia memaki2 Siska diiringi dengan isak tangis nya.

Bos Linda tak bisa berkata2, ia hanya bisa diam dan menyaksikan adu mulut antar keduanya.
Sampai ketika Tina akan menampar wajah Siska, bos Linda langsung menengahi.

"Kau harusnya bersyukur bisa lepas dari laki2 bajingan itu Tin! Kau tau, jauh sebelum kau mengenal Laki2 itu, Siska lebih dulu mengenalnya, bahkan Siska pernah menjadi korban dari si farhan."
"Korban?! Bukan nya disini aku yang jadi korban kemunafikan kalian berdua?!! Mulai hari ini aku berhenti kerja disini!" Ujar Tina

Bos Linda angkat tangan, ia tak tau lagi harus berkata apa.
Tapi ia yakin, semua itu adalah yang terbaik untuk kedua karyawan nya.
Hari itu juga Tina pulang dari rumah makan tersebut. Jauh dalam hatinya, Siska menyesalkan sikap Tina. Tapi ia maklum, karena Tina belum pernah berada di posisi semenyakitkan dirinya yang ditinggal oleh Farhan dalam keadaan hamil dan terluka.
-----
Malam itu, Farhan datang ke rumah makan dengan keadaan basah kuyup karena kehujanan.
Ia memohon2 pada Linda untuk bisa bertemu dengan Siska. Namun Siska sendiri tak mau menemuinya.
Semalaman, Farhan duduk diam di depan rumah makan. Keesokan nya saat Siska membuka pintu, ia melihat Farhan sudah tergeletak dengan wajah pucat. Ia terserang demam yang sangat tinggi.
Siska yang khawatir lantas meminta izin pada Linda untuk merawat Farhan di dalam Rumah makan.

Saat di dalam kamar, Siska membuka baju Farhan yang masih sedikit basah (kalau kata orang banjar bilang nya Ba'al, kalau orang dayak bakumpai bilangnya Kunyap-kunyap)
Ia menggantinya dengan sarung bermotif bunga2 yang ia miliki.

Di bagian perutnya, terdapat lebam yang sudah mulai membiru.
Siska mengusap2 pipi Farhan, ia masih sangat menyayanginya. Namun bayangan akan perlakuan farhan dulu padanya membuat Siska lantas menarik kembali tangan
Tangan nya dari pipi laki2 tersebut. Lalu meninggalkan nya sendirian.

--
Saat farhan terbangun, ia langsung mencari2 keberadaan Siska yang sedang duduk bersama seorang laki2 yang merupakan teman akrab farhan.
Keduanya nampak bersenda gurau dengan sangat akrab, membangkitkan kecemburuan farhan.

"Asuu kau guss!! Dia itu calon istriku!!" Bentak farhan (asu dalam bahasa dayak ngaju yang berarti anjing)

"Weh? Bukan nya dulu kau mengatakan kalau tidak mengenal Siska?!!
Kenapa sekarang malah ngaku2 sebagai calon suaminya??!"balas Agus membentak

Hampir saja perkelahian keduanya terjadi andai Siska tak menampar wajah farhan dengan keras.

"Kenapa sis? Kenapa?" Tanya farhan menatap siska
"Kau mau berkelahi di tempat kerjaku dan masih tanya kenapa?!"

"Sekarang lebih baik kau pergi dari sini. Aku tidak mau melihat wajahmu lagi.!" Lanjut Siska
"Tapi sis aku sudah memenuhi keinginan mu. Aku sudah ke rumahmu bersama orang tuaku. Dan aku juga sudah mengutarakan niatku pada mereka untuk menikahi mu." Ucap farhan sedikit memelas
Siska tersenyum sinis, namun perkataan farhan seolah tak memuaskan baginya.

"Lalu bagaimana dengan keyakinan? Apa kau mau pindah ke agamaku?" Tanya Siska

farhan terdiam.

"Kalau kau tak mau, Ya sudah. Aku tak memaksa."

"Lalu bagaimana jawabanmu tentang pertanyaanku
Kemarin sis? Apa kau mau menjadi istriku?"tanya farhan penuh harap

"Kalau iya, apa keluargamu tak akan membedakan aku? Karena keyakinan kita yang berbeda."

farhan lagi2 terdiam.

"Aku janji mereka tak akan pernah mempermasalahkan tentang keyakinan mu."
Siska mengangguk, senyum manis di bibir menghiasi wajah cantiknya.

------
Singkat cerita, pernikahan pun di adakan. Mereka menikah secara islam, namun kemudian setelahnya di adakan acara adat kaharingan yang cukup meriah di rumah orang tua siska.
Pengantin di palas (tampung tawar) menggunakan darah babi, namun farhan sempat menolak karna hal itu tidak diperbolehkan dalam agamanya. Tetapi Siska membujuk farhan sampai akhirnya ia tak dapat menolak.
Acara berlanjut sampai malam, Ayah nya Siska masih asyik minum tuak bersama beberapa tetangga.

Sementara di dalam kamarnya, Siska sudah tertidur pulas membelakangi farhan yang kini sudah sah menjadi suaminya.
----
Pernikahan yang sedari awal memang di dasari dendam tersebut berjalan dengan begitu sulit jika di lihat dari sudut pandang orang2 luar.
Sebelum berangkat kerja, farhan lebih dulu memasak dan mengerjakan semua pekerjaan rumah, mulai dari memasak, mencuci dll.
Sementara siska hanya bermalas2an di tempat tidur.
Saat pulang kerja pun, farhan masih harus mengerjakan pekerjaan rumah dan memasak untuk dia dan siska.

"Tolong timba air dulu, aku mau mandi." Suruh Siska saat farhan akan berbaring
farhan tak bisa membantah, ia langsung bangun lagi untuk menimba air.

Begitulah setiap harinya. Farhan seolah2 telah di buta kan cintanya pada siska. Sehingga apapun keinginan siska ia tak pernah sekalipun membantah.
Tapi suatu hal yang selalu siska lakukan, dan tak pernah di ketahui siapapun termasuk orang tuanya. Yaitu seminggu sekali, ia pasti membuatkan makanan dari olahan kulat raung (jamur yang tumbuh di peti mati) untuk farhan.
Dan itu terus berlangsung sampai beberapa bulan. Hingga di suatu hari, farhan di jemput paksa keluarganya untuk pulang. Dan mau tak mau siska terpaksa ikut dengan suaminya itu ke rumah keluarganya.
Di rumah mertuanya tersebut, Siska di perlakukan dengan sangat tidak baik. Bahkan ia di larang menyentuh alat2 makan ataupun peralatan rumah lain nya.

"Kau tau orang tua mu memperlakukan aku bagai binatang di rumah ini. Aku sudah tidak sanggup tinggal di sini!."
"Maafkan orang tua ku sis. Mungkin mereka termakan omongan orang. Nanti aku akan bicarakan pada mereka masalah ini." Ucap farhan
"Ah, memang mereka tidak suka padaku. Kami memang selalu di pandang rendah oleh kalian!"

"Aku tidak mau tau, pokoknya kau harus membawa aku pergi dari sini. Ngontrak atau bikin rumah sendiri. Titik!."
farhan tak bisa menolak, ia mengikuti semua ajakan Siska. Hari itu juga farhan ribut dengan orang tuanya. Ia tetap bersikeras untuk pergi dari rumah. Sementara ibunya menangis2 memohon pada farhan agar tidak meninggalkan rumah.
farhan yang dulu di kenal tidak pernah melawan orang tuanya, kini malah berbanding terbalik. Ia bahkan sudah berani membentak dan mendorong orang tuanya. Sampai2 kakak nya mengatakan kalau farhan sudah terkena parunduk (pelet jahat) milik siska.
Mendengar itu siska marah, namun ia simpan kemarahan nya untuk nanti ia luapkan pada farhan.

---
3 hari sudah mereka tinggal di rumah kontrakan dekat dengan rumah makan milik Linda.
Semuanya berjalan seperti biasa.
Sampai di suatu hari, Siska lupa memberikan
Kulat raung lada farhan, dan farhan terlihat mulai sedikit berani melawan kehendak siska.

Dan karena tak mau farhan meninggalkan nya, siska terpaksa malam itu juga pergi ke area pemakaman.
Namun karena saat itu sudah memasuki musim kemarau, jadi sangat sulit untuk menemukan jamur di raung2 yang ada di sana.
Siska berjalan sedikit lebih jauh dengan keringat yang sudah mulai membasahi tubuhnya.
Jalanan sedikit menanjak, ia tau, saat itu dirinya sudah berada di sebuah tempat pemakaman yang sangat tua. Yang konon katanya di sana ada raung yang bisa mengejar. Dan karena itulah pemakaman di sana jadi tak terawat lagi.
Siska berdiri di tempatnya, memandang lurus ke depan. Ia sedikit merasa takut untuk melangkah lebih jauh. Namun dendam nya lebih besar dari rasa takutnya sendiri. Sehingga membuat Siska meneruskan langkahnya.
Ia mulai mencari2 jamur di raung2 gantung tersebut.

Ia mendapatkan beberapa, namun jamur2nya masih sangat kecil, hingga mengharuskan Siska untuk mencari di raung selanjutnya.
Bau busuk menyengat saat ia melewati sebuah raung, Siska menyoroti raung tersebut dengan senternya. Namun peti mati itu sudah sangat tua sehingga tak mungkin mayatnya masih mengeluarkan bau busuk.
Ia melangkah lagi. Kali ini di raung berukiran kepala burung tingang (burung enggang), Siska menemukan beberapa jamur yang cukup besar. Dengan senyuman senang ia berjalan mendekat kearah raung.
Satu demi satu jamur tersebut ia petik dan memasukkan nya kedalam wadah yang ia bawa.

Akan tetapi saat ia ingin melanjutkan langkahnya, tiba2 terdengar suara 'maretet'(gesekan kayu)
Yang semakin lama suaranya terdengar semakin kuat.

Dan anehnya pohon2 di atas nya bergoyang2 seperti terkena angin ribut(puting beliung)
Siska mulai ketakutan, ia takut jika ada dahan2 yang terjatuh dan menimpanya.
Dengan langkah tergesa siska berlari mencari jalan keluar dari pemakaman yang sudah menjadi hutan tersebut.
Namun keanehan lagi2 terjadi. Saat ia mendongak keatas, terlihat dedaunan dari pohon di atas nya berjatuhan.
Sepertinya itu bukan di sebabkan oleh angin, tapi ada mahluk yang entah apa, sedang mengikutinya dari atas pohon.

Karena terus mendongak keatas, tanpa sadar kakinya masuk ke akar pohon yang menyembul di permukaan tanah.
Aaaaaakkhhh..!! Teriakan Siska bergema

Senter yang ia pegang terlempar beberapa kaki di depan nya.

Jari kelingking kakinya sudah patah, Siska menangis. Sakit, ngilu jadi satu ia rasa.
Apalagi ketika suara tawa dari atas pohon terdengar seperti mengejeknya, membuat Siska emosi dan mengeluarkan kata2 kasar.

"Sialan!! Keluar kau!!" Bentak nya

Grabaasssss... Suara sesuatu jatuh dari atas pohon tepat di dalam semak2 yang tidak begitu jauh dari
Tempat siska.

Bau gosong tercium sangat pekat keluar dari semak2. Baunya mirip seperti bulu/rambut yang terbakar.
Siska meringis, ia berusaha bangun meski kakinya terasa sangat sakit.
Namun alangkah terkejutnya ia, ketika melihat sesosok hitam dengan sayap yang sangat besar berdiri dalam kegelapan. Suara langkah kaki dari mahluk tersebut membuat siska gemetar ketakutan.
Nafasnya naik turun, ia berusaha meraih senternya yang masih menyala.

Saat sudah dekat dengan senternya, Mahluk aneh tersebut mendekat kearah Siska. Mahluk itu memiliki taring yang sangat panjang, dengan rambut terurai sampai kaki.
Siska terdiam dengan mulut terbuka, ia tak bisa mengeluarkan suara sedikitpun. Seakan2 dirinya pada saat itu kaku.

Mahluk tersebut membungkuk, ia mengendus2 tubuh siska. Suaranya mirip seperti babi, dan meringkik seperti kuda.
Lidahnya yang panjang menjilat tubuh siska. Baunya tak bisa di ungkapkan dengan kata2.

Bruuukkk.. Akhirnya tubuh siska jatuh pingsan tak sadarkan diri.
Saat siska terbangun ia mendapati tubuhnya masih tergeletak di tempatnya, di area pemakaman. Entah sudah berapa lama ia berada di sana.
Siska memegangi kepalanya. Nyeri yang ia rasa di sekujur tubuhnya, terlebih di bagian alat vitalnya.

Ia merasakan kulit wajahnya mengeras, seperti ada sesuatu mirip putih telur yang sudah mengering di seluruh wajahnya.
Dan kejadian saat malam itu kembali ia ingat. Dan pada saat itulah Siska muntah, ia mengeluarkan semua isi perutnya. Jijik, takut campur aduk jadi satu.

Siska melihat ke sekeliling nya, ia berusaha bangun meski tubuhnya sudah lemah.
Selangkah demi selangkah ia usahakan untuk terus berjalan sampai ia berhasil keluar dari area pemakaman tersebut.
Haus dan lapar sudah sangat terasa. Gemetar rasanya saat ia berjalan.
Singkatnya, meski beberapa kali ia tumbang, namun akhirnya ia bisa untuk keluar dari tempat itu.

Ia tersenyum, sebelum akhirnya ia kembali terjatuh.
Saat ia terbangun, gelap sudah menyelimuti. Malam telah tiba. Dan ia tak tau sudah berapa jam ia pingsan.

Langkah nya lemah dan tertatih.
Setelah melewati perjuangan yang amat sangat susah. Siska sekarang sudah berhasil sampai di rumah kontrakan yang ia tinggali bersama farhan.

Saat pintu terbuka, siska sudah tak mampu lagi untuk berdiri.
Keesokan harinya, saat ia terbangun. farhan sudah berada di sisinya. Membuatkan teh hangat manis dan sepiring nasi dengan sayur kangkung.
Siska makan dengan sangat lahap, ia sangat lapar.
"Kemana saja kau sis? Sudah 2 hari kau tak pulang. Aku cemas mencarimu." Tanya farhan

Siska terdiam sesaat. Lalu kembali melanjutkan makan nya.
"Kau marah padaku sis?" Tanya farhan

"Apa kau ini buta hah?!! Kau tak bisa lihat aku sedang makan??!!" Bentak siska

Farhan terdiam, ia menunduk seperti anak kecil yang sedang di marahi oleh ibunya.
-----
Sejak saat itu, Siska kerap kali melamun. Ia mulai merasakan keanehan2 yang terjadi di sekitarnya.
Mulai dari bau gosong yang selalu hadir ketika siska sendirian di rumah.
Malam itu, farhan datang bersama seorang perempuan kerumah. Membuat siska merengut dan marah2.

"Dia teman kerjaku sis. Ada beberapa berkas yang harus dia ambil. Aku mohon kau jangan marah2 dulu. Ini cuma untuk pekerjaan."
Siska mendengus kesal sebelum akhirnya ia pergi kekamarnya.
Di dalam kamar, Siska merasakan kepalanya terasa sangat pusing, Suara tawa cekikikan riuh terdengar di telinganya. Sampai2 dengan tanpa sadar Siska berteriak.

"DIAAAAAMMM!!!"
Farhan yang berada di luar lantas berlari kedalam kamar untuk melihat apa yang terjadi pada istrinya.

"Siska. Kamu kenapa Sis?" Tanya farhan sembari duduk di dekat kasur, dari raut wajahnya ia nampak sangat khawatir pada siska. Apalagi saat itu
Siska seperti orang ketakutan, ia menutup mata dan telinganya rapat2. Entah apa yang telh terjadi pada Siska.

"Suara itu. Aku benci mendengarnya.!" Isak Siska menunjuk ke segala arah
"Suara? Suara apa sis? Tidak ada suara apa2."ujar farhan

"Kau tak dengar?? Suara ketawa itu han. Suara nya mirip ringkikkan kuda."

"Kau mungkin sedang tidak enak badan. Lebih naik kau istirahat dulu.
Tidur ya." Kata farhan lembut

Siska sedikit tenang. Ia melepaskan tangan nya yang tadi menutupi telinganya.

-----
Kejadian2 aneh, mulai bermunculan silih berganti.
Siska mulai tak fokus dengan apa yang ia kerjakan, ia bahkan lebih sering melamun
Dan mengurung diri. Ia seperti di kejar2 sesuatu yang berwujud menyeramkan. Siska sempat berpikir apakah ini bentuk dari sebuah dosa yang telah ia lakukan?
Atau hanya sekedar mahluk khayalan yang ia ciptakan. Tidak. Jelas itu bukan khayalan, lukanya nyata. Dan hadirnya
Juga sangat terasa. Mahluk itu benar2 ada di sekitarnya. Bisa jadi itu adalah panguluh (manusia jadi2an yang bisa menyerupai segala bentuk hewan dan tumbuhan.)
Tapi siapa??

Segala macam pertanyaan bergelut di dalam pikiran siska.

Makin hari, sikap farhan yang manis sudah mulai berubah.

Seperti hari itu, ia beralasan kerja lembur pada siska. Padahal ia baru saja pergi dengan teman kerjanya.
"Kau jangan bohong padaku han. Aku tau semuanya." Ujar siska

"Lalu kau mau apa? Kalau aku mengatakan sedang ada tugas dengan teman kerjaku. Apa kau akan percaya?? Tidak sis, kau selalu mengekang ku. Padahal aku bekerja siang dan malam
Juga demi keluarga kita."

"Aku sendirian di rumah. Aku takut. Suara2 itu selalu ada di sekitarku. Aku takut han."

"Itu hanya halusinasi mu saja sis. Ya Mungkin karena kau selalu membayangkan yang tidak2. Makanya sebelum tidur berdoa dulu."
"Tapi aku tidak tidur han!! Aku bangun, aku dalam keadaan sadar saat melihat dan mendengar penampakan2 itu!"

"Sudahlah sis, aku capek. Tolong jangan mengadukan hal2 yang tidak masuk akal seperti itu lagi."
-----
Pagi itu, Siska keluar dari rumah pagi2 sekali menaiki sepeda motor menuju ke area pemakaman kaharingan yang ada raung gantung nya (peti mati yang tidak di letakkan/dimasukan ke dalam tanah)
Ia yang tidak terlalu lihai berkendara tak berani memasuki jalanan setapak dari tanah kuning tersebut. Sehingga ia memarkirkan motornya di pinggir jalan lalu menutupinya dengan dedaunan agar tidak menimbulkan kecurigaan orang2 yang lewat di daerah tersebut.
Siska menarik nafas panjang saat melihat jalanan setapak yang menanjak di hadapan nya itu.

"Semoga saja di atas sana benar2 ada raung orang jaman dulu yang sudah di tumbuhi jamur." Batin nya
Ya, Siska ke sana karena sebelumnya mendengar cerita2 dari orang2 tentang pemakaman yang ada di sana. Entah benar atau tidaknya ia belum tau.
Jalan yang menanjak, membuat kaki siska sedikit pegal. Tapi mungkin juga karena akhir2 ini tubuhnya memang gampang sekali sakit.

Semakin keatas, Rimbunan pepohonan menutupi sinar matahari di jalan bertanah kuning tersebut. Tak bisa di bayangkan betapa licin nya
Jalan itu ketika hujan mengguyur.

Hampir 30 menit berjalan, akhirnya Siska sampai di area pemakaman. Namun di sana hanya bekas2 galian makam yang terlihat. Sama sekali tak ada raung ataupun kuburan biasa.
"Apa benar ini tempat nya?" Gumam siska

5 menitan ia berdiri di situ, menatap kecewa kearah lubang kuburan yang sepertinya mayat2 di sana baru saja di pindahkan ke tempat lain.
Tak mau menyerah begitu saja, Siska berjalan lebih ke atas lagi. Berharap kalau ia akan segera menemukan raung gantung (bukan di gantung menggunakan tali, jadi raung/peti mati ini biasanya di ikat dengan rotan lalu di masukkan ke sebuah rumah kecil, dan kalau di kampung om
Cuma bagian lantai dan atap saja yang ada, dinding nya tidak ada. Jadi dari luar saja pasti akan terlibat sangat jelas kalau ada raung di dalam nya. Ukiran raung nya juga bermacam2, sesuai permintaan pihak si mati atau peteh(amanat) dari si mati. Mau itu bentuk naga
, kerbau, burung enggang dll. Tapi kebanyakan ukiran kerbau dan burung enggang yang sangat sering di minta.)

"Farhan mulai berubah, jika sampai aku tidak bisa menemukan jamur itu, dia pasti akan meninggalkan aku. Tidak. Itu tidak boleh terjadi. Farhan tidak boleh meninggalkan
Aku lagi." Gumam Siska, wajahnya nampak cemas memikirkan apa jadi nya jika ia tidak bisa menemukan jamur2 yang tumbuh di peti mati tersebut
Sudah hampir 2 jam ia berkeliling di tempat tersebut. Tapi tak ada satu pun ia temukan jamur raung di sana.
Siska mulai menangis, ia menggila untuk beberapa saat.
Di lain tempat. Di rumah orang tua nya Siska mereka di datangi oleh orang tua farhan.
Mereka datang bersama seorang laki2 berkopyah hitam.
Tanpa basa basi bahkan duduk pun tak mau. orang tua farhan menceritakan apa yang sudah ia ketahui tentang kelakuan siska terhadap anak nya.

"Ini surat2 sebidang tanah itu. Saya harap kamu bisa menjauhkan siska dari farhanku."
"Apa2an ini hah??!! Apa kau pikir aku hanya menginginkan harta anakmu itu?! Dengan sangat tegas aku, kami sekeluarga menolak semua ini.! Harga diri putriku jauh lebih berharga di banding surat2 tanah mu ini!! Sekarang kalian keluar dari rumahku!!" Ujar ayahnya Siska dengan
Raut wajah yang memerah karena emosi

Orang tua farhan mengambil kembali surat2 tanah nya lalu berjalan keluar dengan perasaan yang tam bisa di katakan.
Sekitar jam 4 sore Siska pulang ke kontrakan dengan sangat lesu.
Rumah itu sepi dan tak terkunci.
Jantung siska berasa melompat keluar saat melihat baju2 farhan sudah hilang tak bersisa.
"Farhan. Farhan kemana?!" Ujar Siska setengah menangis sembari mencari2 baju2 suaminya di dalam lemari

Tasnya juga sudah tidak ada.

Siska menangis, ia tak tau harus apa saat itu. Tiba2 Siska muntah dan muntahan nya mirip seperti kotoran manusia.
Uweeeekk.. Uhukk..

Tubuhnya lemas, juga terasa sangat sakit.

Keesokan harinya, saat ia terbangun, ia masih ada di posisi nya tadi malam.

Siska mual ketika melihat muntah nya bekas semalam,

"Aku sakit apa sebenarnya. Kenapa aku memuntahkan kotoran seperti itu." Ucapnya
Bergetar

Takut dan cemas ia rasakan.

Tok tok.. Suara ketukan di pintu depan membuatnya bergegas berdiri. Namun ketika berada di depan pintu, ia melihat ayahnya sedang berada di luar dengan membawa mandau nya.
"Siskaa.. Buka pintunya siska!" Panggil sang ayah

Dengan jantung yang masih berdegup kencang, Siska bergegas membersihkan bekas muntahan nya semalam. Lalu membasuh wajahnya dengan sedikit air.
Krieett..

"Ayo pulang sis. Si farhan itu sudah menceraikan mu. Kemarin orang tuanya datang ke rumah kita dengan sangat tidak sopan." Ujar ayahnya
Deg.. Kaki siska terasa lemas. Padahal belum puas rasanya ia melihat penderitaan farhan.

"Bereskan semua barang2mu. Kita pulang."
Siska menghela nafas panjang, tak berani ia membantah ayahnya. Saat akan pergi, Siska kembali menoleh ke rumah kontrakan tersebut.
"Lalu motor ini bagaimana may?"

"Bawa saja. Itu sudah menjadi hak mu."

-----
Seminggu telah berlalu. Awalnya Siska sudah mulai menjalani hidupnya seperti dulu. Namun entah kenapa sudah 2 hari ini dia sering mengigau menyebut2 nama farhan.
Bahkan siska mulai mogok makan, dan terus menggumamkan nama farhan.

"Siska. Makan ya nak. Dari kemarin kau belum makan." Ucap ibunya membujuk, air matanya menetes melihat anak perempuan nya itu
Yang seperti orang gila, terus2an menyebut nama farhan. Yang bahkan sekarang tak di ketahui berada di mana.

"Farhan.." Gumamnya pilu
"Siska, farhan sudah pergi dia tidak akan kembali. Kalian sudah berpisah." Isak ibunya

Siska menoleh kearah sang ibu, dengan kasar ia menyerang ibunya sampai wanita tersebut hampir kehabisan nafas.
Untungnya ayah siska datang tepat waktu, sehingga ibunya masih bisa selamat.

Akhirnya semenjak hari itu, Siska di ikat. Agar tidak menyerang orang lain.
Ayah Siska bekerja lebih keras untuk mengobati siska, dari penyakit yang menurutnya adalah perbuatan seseorang.

Sampai suatu malam, setelah semuanya siap. Seorang basi (sebutan untuk dukun/orang yang bisa mengobati penyakit2 gaib) datang
Ke rumah siska.

"Ahahahahaha..." Suara tawa siska terdengar sangat menyeramkan

Beberapa orang yang bergerombol di luar saling tatap dan bergidik.
Ritual pengobatan pun di lakukan setelah agung di bunyikan. Orang2 termasuk keluarga siska menjauh. Karena sepertinya basi sudah mulai beraksi.
Basi mulai mengelilingi siska seraya menari2.
(Ritual pengobatan itu di namakan Babalian)
Semakin cepat agung di pukul, semakin recap juga tarian dan hentakan kaki si basi.

Siska mulai meraung, berteriak dan menangis.
Basi mendekati Siska. Dan menatap lekat pada kedua bola mata siska.

Lalu tersenyum menyeringai.
Ia mengambil sesuatu di dalam rambut siska yang terikat. Sesuatu yang langsung ia genggam. Kemudian basi tersebut menjilati siska. Lidah nya besar, panjang dan berwarna
Hitam. Setelah itu si basi (om gak tau penulisan untuk 'basi' basiy/ basse) menari2 sambil melangkah keluar. Ia mengelilingi orang yang bergerombol di luar lalu bertingkah seperti sedang berkelahi dengan sesuatu yang tidak terlihat.
Lalu kembali masuk kedalam rumah.

Sang basi duduk dengan kepala menunduk, dan untuk beberapa saat kemudian ia tersadar.

Setelah sadar, barulah ayahnya siska berani mendekat.
"Bagaimana?" Tanya ayah siska

Basi mengangguk,

"kita lihat di malam ketiga. Yang mengganggunya sudah ku kembalikan, hanya saja kemungkinan dia kembali masih ada. Jadi kita selesaikan dulu sampai malam ketiga."
Ayah Siska menghela nafas, ia tau ritual pengobatan(babalian) itu pasti di adakan 3 malam berturut2.

"Baik." Ucapnya kemudian

------
Siska sudah agak mendingan, meski masih tak bisa di ajak bicara. Tapi ia tidak lagi menyebutkan nama farhan.
Ritual babalian si malam kedua berlangsung tanpa ada kendala ataupun perlawanan dari siska.
Namun ketika basi menjilati tubuh Siska. Siska memuntahkan banyak sekali darah kental dan segumpal bulu yang nampak nya berasal dari hewan.
-------
Siang harinya, Siska sudah mulai menanggapi saat diajak bicara oleh orang tuanya, meski bicaranya masih sepatah dua patah kata saja.
----
Malam itu merupakan malam ketiga dari ritual penyembuhan Siska. Sebelum ritual di mulai, basi meminta keluarga siska untuk meninggalkan mereka berdua terlebih dahulu.
Siska ingat apa yang di katakan sang basi ketika mereka di tinggal berdua.
Basi itu mengetahui sepenuhnya tentang rahasia Siska. Mulai dari kulat raung, sampai pada ia sudah bertemu dengan mahluk aneh di area pemakaman.
"Meski aku sudah tau semuanya. Tapi untuk syarat, kau harus mengakui semua kesalahanmu." Ucap sang basi

Siska menyeka air matanya,

"A aku ter paksa melakukan itu. Ka karena.." Siska mengakui kesalahan nya dengan terbata2
"Apa pun itu, anggaplah sebagai pelajaran untuk ke depan nya, dan jangan pernah kau ulangi lagi kesalahan2 semacam itu. Aku tidak menyalahkan mu, tapi juga tidak membenarkan apa yang kau lakukan. Manusia memang tempatnya salah dan dosa. Maka dari itu agar hati dan jiwamu
Tenang tak selalu di bayang2i dendam, dekatkan lah diri pada Tuhan." Ucap sang basi dengan bijak sembari tersenyum pada siska

Siska terisak, hatinya sekarang lebih tenang dan damai. Dengan satu kali helaan nafas, Siska terjatuh tak sadarkan diri.
Dalam ketidaksadaran nya Siska bermimpi ia sedang berada di sebuah tempat dengan tanah merah di sekitarnya. Tempat itu sangat luas tak berujung. Sejauh mata memandang, hanya terlihat hamparan tanah berwarna merah di sana.
Seorang wanita berpakaian merah yang entah datang dari mana mendekatinya. Memegang tangan siska lalu membawanya pergi. Namun tiba2 terdengar suara agung, begitu pelan namun cukup jelas di telinganya.
Seorang laki2 dengan rambut sebahu yang kusut awut2an, serta memakai ikat kepala yang ada bulu burung enggang, menarik Siska menjauhi wanita tadi.
Lelaki itu bertubuh kekar tanpa baju dan hanya mengenakan celana dari kulit pohon.
Ia tak bersuara sedikitpun. Seiring langkah keduanya, tanah yang dipijak mulai berubah warna. Dan sesaat kemudian, Siska tersadar dan mendapati dirinya tengah berada ruangan tengah rumahnya
Terbaring di atas kasur dan di dekatnya ada sang basi yang masih menari2. Lalu setelah ritual selesai, Siska di mandikan dengan air mayang dan bunga 7 rupa.
Setelah itu keadaan siska benar2 pulih. Ia sembuh dan sudah bisa kembali hidup normal seperti sediakala.

Dan sampai cerita ini di tulis, sudah mendapat izin dari yang bersangkutan.
Semoga ada hikmah yang bisa di petik dari cerita kali ini.
----SELESAI----

Donasi pulsa seikhlasnya - 0856 5403 7262

Link donasi - saweria.co/donate/Omrasth…
Untuk semua ponakan yang sudah berdonasi, om ucapkan terima kasih yang sebesar2nya. Semoga kalian selalu di limpahkan rejeki dan kesehatan. Aamiin ya rabbal alamin🤲

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Apr 20
PENGANTIN

Nama orang dan tempat sudah diubah, untuk menjaga privasi dari narsum.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Cepat bah kamu ini lama sekali !!" teriak seorang ibu2 pada seorang pemuda berusia 16 tahunan

"Sebentar.. Ini baru selesai..." Jawab pemuda itu sambil berlari keluar kamar membawa tas yang tampak sangat penuh
"Kau bawa apa sebanyak ini ndi?" Tanya ibunya dengan alis mata mengerut menatap tas yang dibawa anaknya tersebut

"Kita kesana 1 minggu kan?? Aku bawa baju, celana, sabun, handuk topi, kacamata...."

"Ya sudah, cepat angkat, bawa keluar. Sebentar lagi travelnya datang.." Potong
Read 153 tweets
Mar 24
SANTET SIND'AH
(Santet Kiriman Kakak Ipar Perempuan)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Kepalaku benar2 sakit. Di bawa duduk saja rasanya seperti berputar2." Ucap Vivi pada suaminya, Rigen.

"Kalau begitu kamu istirahat saja. Jangan mengerjakan pekerjaan rumah dulu.
Nanti aku saja yang bereskan setelah pulang kerja."ujar rigen seraya mengelus kepala istrinya itu

"Terima kasih ya..."

"Sama2 sayangku.." Balas rigen seraya mencium kening istrinya lalu berpamitan untuk berangkat kerja
Read 190 tweets
Mar 16
HANTU SANDAH
Berasal Dari Perempuan Yang Memakai Ilmu Pirunduk

Sandah ini pernah menggemparkan kalsel tepatnya disalah satu/beberapa desa, pada tahun 2007an.

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Nama desa maupun orang dalam cerita akan sebisa mungkin om ubah, agar tidak menyinggung beberapa pihak yang mungkin masih terkait dalam cerita.
_____

Beberapa orang lelaki berusia awal 30an, terlihat sedang mencari2 sesuatu di area pahumaan/sawah.

Mereka memakai senter dikepala dan membawa peralatan seperti wadah berukuran sedang yang memiliki tutup diatasnya. Wadah itu diikatkan pada pinggang mereka.
Read 97 tweets
Mar 8
PANGULUH SANG PEMANGSA DARI PEDALAMAN KALIMANTAN TENGAH

"Mereka memburu apapun yang bisa dimangsa. Bahkan mayat yang sudah dikubur pun tidak lepas dari ancamannya"

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhoror
#omrasth

(Gambar hanya pemanis) Image
Panguluh, adalah manusia jadi2an yang bisa merubah dirinya menjadi binatang.
Mereka dikenal sangat brutal ketika memangsa mayat maupun saat mengganggu wanita2 hamil dan melahirkan.
Mereka ada di desa2 pedalaman, kehulu dari muara teweh hingga atas purukcahu/murungraya.
Di desa om rasth sendiri (dihilir purukcahu, tapi masih masuk wilayah kabupaten murung raya) masih terdapat sangat banyak mahluk ini.
Di beberapa thread, om rasth sudah pernah menceritakan berbagai pengalaman tentang panguluh.
Read 181 tweets
Feb 24
BULIK

(Nama tempat dan tokoh sudah disamarkan.)

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
2008.

Raut wajah pak budi terlihat murung, helaan nafasnya terdengar berat.

"Kita tidak ada pilihan selain pulang kekampung. Disini, dikota besar ini kita tidak akan bisa bertahan. Dan lagi uang tabungan kita sudah mulai menipis karena memaksa bertahan disini." Ujar pak budi
Ia menatap istrinya yang duduk disampingnya.

"Ya, aku setuju kalau kita pulang ke kampung saja. Mungkin dikampung kita bisa memulai usaha baru lagi."
Read 237 tweets
Jan 22
PELET CELANA DALAM

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhorror
#kisahnyata

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Eh sum, bujurankah rumah kosong dihiga wadah ikam tu ada yang mandiami sudah?
(Eh sum, betulkah rumah kosong didekat rumahmu itu sudah ada yang menempati?)" tanya yayah pada isum yang pada saat itu mereka sedang berada
Disebuah rumah yang akan mengadakan acara pernikahan

"Iih pinanya, pang rami kamarian urang bahangkut parabut kasitu. (Sepertinya iya, karena kemarin ramai orang mengangkut barang kerumah itu." jawab isum
Read 149 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(