Sejauh ini sudah masuk laporan 490 pasien Covid-19 yang meninggal di luar rumah sakit ke @LaporCovid . Mayoritas korban meninggal saat menjalani isolasi mandiri. Sebaran korban terutama di Jabodetabek dan Jawa Timur. Tetapi, belakangan juga mulai muncul di luar Jawa.
Perlu dicatat, data ini merupakan fenomena gunung es, karena tdk semua keluarga atau teman yg meninggal saat isoman atau di luar faskes melaporkan. Untuk melengkapi data, Anda bisa berpartisipasi dengan mengirim informasi ke @LaporCovid
Bisa hubungi chat bot @LaporCovid dengan klik wa.me/6281293149546 atau t.me/laporcovid19bot . 1. Ketik tulisan apapun dan tunggu hingga muncul opsi 1-8. 2. Tekan 5 untuk sampaikan info yang meninggal dunia. 4. Pilih kategori. LaporCovid-19 menjaga kerahasiaan informasi
Kematian pasien di luar faskes bisa menandai parahnya kondisi yankes di suatu daerah. Selain juga bisa menunjukkan kurang berjalannya pemantauan. Kebanyakan korban meninggal isoman krn ditolak RS yg sudah penuh. Ada jg yg memang terlambat datang krn takut di Covid-19 kan, dll.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Pada kepikiran nggak sih? PPKM Darurat hampir dua minggu, kasus Covid-19 justru melonjak tinggi. Tes dan lacak tak meningkat signifikan. Puncak kasus belum jelas, tapi faskes sudah kewalahan, orang meninggal di perjalanan dan di rumah, sementara malah muncul vaksin mandiri.
Awal PPKM 3 Juli ada 14.138 kasus baru dari 110.983 orang di periksa (PCR 27 rb) dg test positivity rate (TPR) 25,2%, meninggal 493 orang. Pada 13 Juli ada 47.899 kasus baru dari 159.354 pemeriksaan (PCR 47 rb), TPR 30%, dan meninggal 864 orang.
Ini berarti ada peningkatan kasus baru 238,8% dalam 10 hari. Sementara jumlah tes hanya meningkat 43,5%. Artinya, peningkatan kasus memang terjadi karena masih besarnya penularan di masyarakat. Hal ini ditunjang dengan angka TPR makin tinggi. Puncak masih jauh?
Operasi “toxic positivity” demi pengendalian data dan informasi pandemi di Jatim? Apa ini maksudnya pengendalian? Bukankah bisa membuat masyarakat abai risiko, lalu diam-diam sakit dan mati?
Info serupa juga muncul di Jateng. Melihat template nya yg buat sama ini… siapa mengerahkan mis-informasi begini? Komunikasi risiko harus dimulai dg transparansi data dan info, bukan justru menutup mata warga dr risiko dan meminta mrk seolah situasi baik-baik saja.
Data @LaporCovid kematian masy isoman semakin banyak. Kmrn sudah 453 org. Meninggal tiba2 sebelum sempat diperiksa atau takut diperiksa dg anggapan bakal di-Covid-kan jg makin banyak. Mis-informasi ini bakal mencelakakan banyak org, sprti kasus di kampung di Lamongan @iaridlo
Data kematian yg dikorupsi, membuat masyarakat tidak mendapat gambaran nyata ttg dampak pandemi. Bagaimana mau berharap masy taat prokes jk mrk tdk diberi informasi yg benar dan transparan. Apa ini maksud terkendali? Terkendali informasi, bukan pandemi?
Fenomena ini tidak hanya terjadi di Malang, tapi juga di Surabaya dan kota-kota lain di Jawa Timur. Apakah ada kesengajaan dan perintah dari atasan? Entahlah. Yg jelas dampaknya akan membuat seolah tingkat kematian kecil dan wabah terkendali.
Ini jg tdk hanya di Jatim, tp terjadi meluas di Indonesia. Modus korupsi datanya berlapis. Data kematian di level kab/kota dikecilkan, lalu dikecilkan lg di level provinsi dan nasional. Msl kmrn, laporan Kemkes menyebut total kematian 68 rb, tp data kab/kota sudah 83 rb kematian
Prof @sociotalker alias @SulfikarAmirPhD adalah salah satu dari sekian kolaborator ahli di @LaporCovid yg bekerja probono demi transparansi data dan informasi Covid-19. Kadang kritik keras, tp itu demi ingatkan pemerintah menjalankan tugasnya secara amanah.
Di @LaporCovid ada juga Mas @drdickybudiman, @dickypsy, @ielyazar, dan sejumlah ilmuwan muda Indonesia lain yg berdedikasi dan independen. Mereka tak hanya kritis, namun juga kerap memberi saran demi perbaikan penanganan. Itu krn mereka tdk ingin banyak korban berjatuhan
Di @LaporCovid juga ada jurnalis, selain jg banyak relawan lain mulai dari mahasiswa, hingga nakes yg setiap hari urun daya utk pendataan dan menerima laporan warga, termasuk yg butuh RS dan mencarikan rujukan. Selain juga advokasi bg nakes yg belum dpt insentif.
Di Sydney iklan layanan masyarakat ttg pasien covid sesak napas, tujuannya agar pd taat prokes. Di
Indonesia pemerintah promo angka kesembuhan dan tutupi krisis. Media sebagian sudah kebawa toxic positivity, sambil menyalahkan masy yg abai prokes. smh.com.au/politics/feder…
Di Indonesia, video kayak gini dibiarkan dan menyebar ke mana2. Narasi bahwa yg meninggal hanya sekian %, mengingatkan pesan yg disampaikan Mr T dan pejabat lain. 6,9% dr 270 jt? Jd tanda tanya, apa memang ini narasi yg ingin dibangun secara resmi?
Pasien meninggal di RS karena oksigen habis yg dipersoalkan juga angka. Bukan 63 tapi 33. Mau 1 atau 63, korban jiwa bukan angka. Lebih penting adalah evaluasi, minta maaflah, dan perbaiki sistem. Kalau terus menyangkal kita tak akan pernah bisa memperbaiki kesalahan.
Dan jualan vaksin itu sudah dilegitimasi dg mengubah aturan sebelumnya. Negara ini memang terjebak dalam state capture corruption…. Korupsi kemanusiaan dan keadilan jg.
Sementara di Aceh masih ada sekitar 6000 nakes belum divaksin, Papua, Sulawesi dan banyak yang lain… belum lg ini ada wacana booster vaksin ketiga. Bakal makin kacau jk vaksin dijadikan komoditas. Sebaiknya ditunda dulu jualan vaksin. Tunaikan kewajiban vaksin gratis utk semua.
Di sisi lain Bali, Kepri, Jakarta dan Sulut melebihi target cakupannya. Kayaknya daerah wisata dan yg jd pusat ekonomi dipercepat. Termasuk mungkin pintu masuk TKA? Mungkin jg kecepatan ini ada pengaruh dr peneriman masy dan respon pemda-nya.