Kemarin jam 10.30 aku lewat nangka, ada bapak2 duduk2 di halte sblm giant. Umurnya sekitar 67, berpakaian rapi dan bersih.
Saya lewat sana lagi jam 18.30 masih ada disana. Ya olloh ngapain disitu? Jadi pengen mampir dan take away tp kondisi gak memungkinkan.
Penasaran aja kok bisa selama itu dia disana. Ada jg rasa kasian dan rasa ingin membantu. Dari cara pakaiannya dia gak susah2 amat dan apalagi pakaiannya baru dan bersih, bukan kumal dan kotor.
Rambut dan kumis udah agak putih2, dia tetap prokes meski dgn masker didagu.
Biasanya sih yg begituan jadi sasaran empuk para teman2. Tapi dia sepertinya aman dari ajakan2 laki2 waktu itu. Padahal good looking banget lho. Jujur kasian aja bayangin selama itu dia nongkrong disana aja. Berharap bisa liat dia lagi disana biar langsung sapa2.
[1] Aku kenal Tono dari dunia gay. Dia adalah pacarku. Aku melihat Tono beda dr anak2 muda lainnya. Akhirnya aku memutuskan utk menikahkan Tono dgn anak perempuanku.
[2] Udah sejak muda aku jadi biseks. Sampai aku nikah, kebutuhan seks sesama jenisku tetap ku penuhi. Aku tetap giat cari laki2. Aku lbh suka brondong atau anak2 muda. Kebanyakan org taunya aku cuma penyuka anak muda. Tp sebenarnya bisa juga ke orangtua lho. Ssttt tp rahasia. π€«
[3] Aku kebetulan bisa mengendalikan istriku. Jd aku ke-mana2 gak mau lg dia nanyain. Pokoknya aku yakinkan dia aku gak nyari cewek kok. (Dlm hati, tp nyari cowok). Dia percaya samaku dan memang slalu kuyakinkan dia bahwa aku setia ke dia. Aku suka keluyuran malam, sampai skrg!
[1] Sejak kelas 6 SD aku mulai ada rasa ke lelaki, tapi khusus hanya ke bapak2 aja. Awalnya aku bingung kenapa ada rasa itu. Aku terus di liputi tanda tanya. Aku menganggap cuma aku yg begini.
[2] Ayahku seorang wira usaha. Tapi kehidupan kami lumayan mapan. Ayahku dikenal baik dan suka menolong orang. Banyak anak2 muda yg di rekrut jadi anak buahnya, dan rata2 tinggal di rumah kami. Kulihat, setiap udah dirumah, ayahku sangat baik dan kompak ke mereka2.
[3] Kuliat anak2 muda tsb sangat senang dan bahagia dgn ayahku. Mereka sering tertawa bareng. Ayahku jg sangat perhatian ke mereka. Ayahku selalu bilang ke ibu, dia baik ke mereka karna ingat masa lalu ayah yg serba sulit. Jd kini saatnya dia menolong orang2 susah.
Aku seorang anggota kepolisian dgn pangkat AKP. Saat itu umurku 54 th. Aku dinas di sebuah kota kabupaten di sebuah provinsi. Dan di ibukota provinsi ada ponaanku tdk kandung.
Kami bs dibilang cuma semarga lagi, tapi dari marga kami msh dekat. Namun dikampung, aku kenal baik dgn bapak dia, tapi sejak dikampung kami blm prnh ketemu. Kenalnya di kota ini, waktu aku ada urusan ke kota provinsi ini. Aku memang sering ke kota bolak2 Polda ataupun SPN.
Awalnya dia add akun Facebook ku dan stlh ku confirm, dia mengenalkan dirinya. Lalu diapun sering chat, bahkan setiap aku terlihat online, dia pasti menyapaku. Aku pun terpaksa meladeninya karna gak ku anggap org lain lagi. Takut kalau ku cueki dibilang sombong ke bpknya.
Perlu kusampaikan di awal, bahwa ponaanku bukanlah anak kecil, melainkan udah dewasa. Aku ingat betul ketika kami mulai menjalin hubungan, dia berumur 23th dan aku 47th.
.
. #TrueStory
Aku seorang suami dan bapak 3 org anak. Aku bekerja di slh satu perusahaan BUMN. Dan jabatanku lumayan bagus, dan pastinya gajiku lumayan besar. Tepat ketika umur 45th aku pindah tugas dari kota M ke kota P. Tapi anak istriku tdk ikut. Namun seminggu sekali aku plg jumpai mereka.
Atas saran keluarga, aku tggl dirumah abg kandungku di kota P. Biar bs lbh tenang, sbnrnya aku ingin ngekost di kostan yg fasilitasnya lngkp. Tp keluargaku lbh percaya jika aku dirumah abgku. Abgku jg lumayan mapan hdpnya sbg seorang PNS dgn jabatan kadis. Istrinya jg PNS.
π½πππΌππΌπ πΏπΌππ ππΌππππ πππππππ πΏπ ππππππ ππΌπ
.
.
------- A thread -------
.
.
Siang itu aku jln2 sendirian di mal. Ketika aku mau pipis, aku bergegas ke toilet, gak ada org di dlm. Akupun kencing ditempat pipis yg berdiri, air seniku bnyk sekali.
Tiba2 seorang bpk dgn stelan pakaian yg keren berdiri tepat dikananku, dgn kemeja lengan panjang, celana bahan wol, dan sepatu pantofel, berdiri tepat di kananku. Tanpa jarak! Pdhl msh bnyk tempat yg kosong. Melihat aku menoleh kearahnya, dia melempar senyum dan buka sletingnya.
Agak kesusahan dia mengeluarkan burungnya dari balik clananya. Mungkin terlalu besar. Lalu terdengar air memancar dari ujung burungnya. Aku pengen liat tp takut. Lalu dia dgn santuy melihat burungku, dgn waktu yg lama, aku malu, pengen nutup tapi aku blm slesai kencing. Aku diam.