✍s'rial b'lajar bareng DR.HABIB @muhsinlabib

*"ANARKI AWAM"*

Seberapa penting sih vaksinasi? Benarkah Bumi itu datar? Apakah telur baik untuk dikonsumsi? *Di era medsos seperti sekarang, bukan cuma pakar yang menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam itu.
Para penganut teori konspirasi, orang awam sok tahu, hingga pesohor yang menyesatkan juga ikut-ikutan menjawab.*

Masalahnya bukan lagi pada "nilai" (benar/salah, akurat/tidak) jawabannya.
Tapi pada "fungsi" jawaban tersebut, misal untuk mendramatisasi atau sebaliknya, entertainisasi, popularisasi, folowerisasi, dan sejenisnya.
Lebih dari itu, kebisingan arus komunikasi dan informasi mutakhir jg membuat penjelasan para pakar hanya lamat-lamat terdengar di telinga khalayak. Di sisi lain, *jawaban para seleb medsos lebih banyak diikuti dan lebih dipercaya kendati amat berpotensi membahayakan banyak orang.
_Mengapa kepakaran hari ini kehilangan begitu banyak rasa hormat yang diperolehnya selama bertahun-tahun dalam banyak bidang, di mana ketidakpastian dan pengetahuan yang kompleks begitu berharga?_
Manusia zaman kiwari terpapar lebih banyak informasi daripada sebelumnya. Baik melalui teknologi atau peningkatan akses ke semua jenjang pendidikan.
Namun, keuntungan ini juga ikut memicu gelombang kelumpuhan intelektual yang narsistik dan egaliter, yang lantas melumpuhkan perdebatan kreatif terkait masalah apa pun, baik politik, sosial, atau bahkan ilmiah.
*Hari ini, semua orang tahu segalanya. Cukup sebentar berselancar di dunia maya atau memelototi Wikipedia. Lalu, manusia rata-rata manusia pun kontan menganggap dirinya secara intelektual setara dengan dokter atau diplomat.*
Setiap klaim, bahkan yang paling konyol sekalipun, menuntut ditanggapi dengan keseriusan yang sama. Sebaliknya, klaim yang bertentangan dapat diartikan tidak demokratis atau malah anti demokrasi.
*Gejala ini adalah bagian dari gelombang luas anti-rasionalisme yang telah meningkat selama bertahun-tahun, yang termanifestasi dalam ledakan emosi dalam debat publik, ...
dalam upaya mengaburkan garis pemisah antara kebenaran, opini, dan kebohongan, serta penyangkalan terhadap temuan ilmiah terkait banyak topik.*

Tom Nichols, penulis The Death of Experience, menjelaskan bahwa penolakan terhadap para ahli ini terjadi akibat berbagai alasan.
Paradoksnya, penyebaran informasi yang kian demokratis, alih-alih menghasilkan publik yang terdidik, justru menciptakan kumpulan warga negara setengah terdidik atau tak tercerahkan dan suka mencemooh hingga marah-marah terhadap prestasi intelektual.
Meskipun telah memungkinkan lebih banyak orang  mengakses lebih banyak informasi dari sebelumnya, internet justru memberi mereka *"ilusi pengetahuan".* Khususnya saat mereka benar-benar tenggelam dalam kekacauan memilih apa yang mereka pilih untuk dibaca.
Mengingat beragamnya fakta, rumor, kebohongan, analisis serius, dan berita palsu yang beredar di dunia maya, seseorang dengan mudah menyerah pada *"bias konfirmasi", kecenderungan mencari informasi yang hanya menegaskan apa yang telah diyakini, lalu mengamininya.
Mereka hanya menerima fakta yang memperkuat interpretasi dan favorismenya, seraya mengeksklusifkan semua pernyataan yang menantang, apalagi menyangkal, apa yang mereka terima sebagai fakta.*
Akibatnya, banyak warga dari semua lapisan semakin hidup dalam gelembung media masing-masing, mengonsumsi pandangan yang sama hanya untuk mereka sendiri.  Ketika dihadapkan banyak bukti bahwa mereka keliru, mereka hanya memperkuat bias asli mereka.
"Ini disebut 'efek bumerang'," kata Nichols, di mana orang menggandakan upayanya untuk menjaga narasi batin mereka agar tetap konsisten, tidak peduli seberapa jelas bukti bahwa mereka salah.
Akibatnya, pandangan ekstremis diperkuat secara online, dan berita palsu menyebar seperti kobaran api.

*Dengan demikian, semua faktor ini bergabung untuk menciptakan gelombang irasional yang tidak hanya membunuh rasa hormat terhadap keahlian,
namun juga melemahkan perdebatan rasional dan menyebarkan epidemi informasi yang salah.*

Nichols mewakili  keprihatinan mendalam sebagian orang yang konsisten dengan kesadaran epistemologis tentang penolakan yang berkembang terhadap kepakaran;
seraya mencatat bahwa saat warga negara biasa percaya bahwa tidak ada yang tahu atau mengerti lebih dari orang lain, lembaga demokrasi sendiri akan menghadapi risiko jatuh ke kubangan populisme atau teknokrasi, atau paling buruk, kombinasi keduanya sekaligus.
Matinya kepakaran bukan hanya eksplorasi fenomena yang berbahaya, tapi juga peringatan ihwal stabilitas dan kelangsungan hidup demokrasi modern di abad informasi.
'Anarkisme epistemik" ini tidak hanya terjadi dalam isu-isu sains dan fenomena konkrit lainnya namun, bahkan lebih parah, terjadi dlm bidang agama dan isu-isu abstrak lainnya.

Teks-teks yang disebut hadis dengan dan tanpa rujukan dan komentar otoritatif bertebaran secara masif.
Akibatnya, tak sedikit orang mendadak “ahli hadis” dan agama menjadi murah meriah.
Akibat teks mindset dan krisis silogisme, teks-teks tanpa proses takhrij oleh mujtahid atau mufassir sebagai bahan ngobrol dalam forum publik yang menghimpun banyak anggota dengan keragaman dan gradulitas intelektualnya.
*Hasrat menjadi influencer dlm skala yg terkecilpun menciptakan lomba update wacana, kutipan dan nasihat keagamaan yg disajikan scara serampangan hingga agama dan teks suci terlihat rapuh terkulai kehilangan kekudusannya dlm kecamuk pemberontakan terhdp asas kompetensi...
...yang dibangun dari abad ke abad oleh para pakar.*

*Pengetahuan adalah tolok ukur keunggulan antar sesama manusia, terutama pengetahuan abstrak dan transenden yang menanamkan  nilai-nilai luhur.*
Sedangkan penolakan terhadap asas itu adalah citra degradasi insani yang bersumber dari keangkuhan.
_Allah menegaskan prinsip kepakaran dan pentingnya mengutamakan asas kompetensi, "Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran."_ (QS. Az-Zumar: 9)
*Kemuliaan setiap orang tidak ditentukan oleh kepandaiannya juga besarnya pengaruh citra dirinya dalam ruang publik tapi ditentukan oleh kesadaran akan batas kemampuannya. Itulah kerendahan hati yang kian langka.*

DR Muhsin Labib

*t.me/ArsipChannel_T…*

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Bakr Smith

Bakr Smith Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @BakarSmith

15 Jul
Diantara Sifat-Sifat Orang Durhaka Menurut Imam 'Ali bin Abi Thalib as

١. يقول في الدنيا قول الزاهدين، ويعمل فيها عمل الراغبين

1. Berbicara tentang dunia laksana orang zuhud, namun berbuat seperti pecinta dunia
٢. يحب الصالحين ولايعمل بأعمالهم

2. Mencintai orang-orang shalih, namun tidak melakukan amal mereka

٣. يكره الموت لكثرة سيئاته ولا يدعها في حياته

3. Takut mati karena banyak dosanya, namun tidak meninggalkan dosa dalam hidupnya
٤. إن سقم ندم على التفريط في العمل وإن صح أمن مغترا

4. Saat sakit dia menyesali kelalaiannya dalam beramal, namun setelah sembuh dia kembali merasa aman lagi tertipu
Read 9 tweets
4 Jul
Islam Kaffah

✍Nadirsyah Hosen

Bismillahirrahmanirrahim
wa bihi nasta'in 'ala umurid dunya wad din
Dilihat dari asbabun nuzul ayat "udkhuluu fis silmi kaaffaah", Islam kaffah itu sebenarnya berkenaan dengan aqidah.
Jangan menyembah Allah dengan setengah-setengah; kita dituntut untuk bertauhid dengan penuh totalitas. BerIslam secara kaffah itu artinya tidak sinkretisme: mencampurbaurkan berbagai ajaran agama.
Di luar persoalan aqidah, Islam kaffah itu masuk pada wilayah penafsiran. Contohnya, bagi mereka yang berpandangan bahwa Islam itu mewajibkan bentuk dan sistem ketatanegaraan tertentu, ...
Read 26 tweets
3 Jul
DO'A UNTUK AYAH

اللهم ياذا الجلال والإكرام يارب السموات والأرض أسألك يارب أن ترحم وتغفر وتكرم أبي بكل قطرة عرق نزلت منه سعياً لرزقنا وخوفاً وقلقاً وحرصاً علينا أرفع بها درجته في الجنة يا ألله وحرم عليه نارجهنم ياكريم
وأسقه شربة هنيئة مع نبيك وحبيبك سيدنا محمد صلى الله عليه واله وسلم
اللهم آمين

"Allâhumma
Wahai Yang Mahamemiliki Keagungan dan Kemuliaan, Wahai Tuhan langit dan bumi,
ku mohon padaMU
wahai Tuhanku, sayangilah, ...
ampunilah, dan muliakan ayahku dengan s'tiap tetes peluh keringat yang mengucur darinya untuk memberikan kehidupan dan rezeki pada kami, kekhawatiran, kegelisahan, dan kepedulian bagi kami..
Angkat-lah derajatnya di surga Yâ Allâh,  ...
Read 4 tweets
3 Jul
Raja Muhammad Idris AlSanussi

Muammar Gaddafi dan rekan²nya mempromosikan gagasan:
"Iblis menguasai kita, bukan Idris."

Namun kelangkaan informasi dan pemalsuan sejarah menghalangi kita utk mengetahui kebenaran Raja Idris AlSanussi, Raja Libya sblm kudeta AlFateh pd Sept'1969
Raja Idris Al-Sanussi, Raja Libya, dijuluki Raja Pertapa.  Dia adalah model yang unik di antara raja-raja Arab, dengan fitur unik yang membedakannya dari penguasa lainnya.
Raja Muhammad Idris I adalah penguasa pertama Libya setelah kemerdekaan dari Italia dan pasukan Sekutu pada 24 Desember 1951 M hingga kudeta Libya terhadapnya pada tahun 1969 M.
Read 17 tweets
2 Jul
Masyarakat Harus Tetap Optimistis, Meski Tetap Waspada Corona

........,mereka sangat awam soal ilmu-ilmu seputar virus, tak bisa membedakan aneka analisa lalu memilih yang akurat dan unggul.
Mereka perlu diarahkan untuk mengikuti himbauan Pemerintah sebagai pihak otoritatif yang saya pastikan sangat bertanggungjawab atas keselamatan warganya.

“Mereka sangat awam soal kedokteran dan perobatan.
Mereka perlu berita dan info-info yang bisa membantu memproduksi hormon endorfin dalam tubuh mereka yang membahagiakan ketimbang aneka teori dan analisa tentang virus ini yang terlalu banyak dan kadang saling menafikan atau menyuguhkan prediksi horor,” tuturnya.
Read 4 tweets
2 Jul
Adapun, jika Allah menghukum manusia [s'kaligus] disebabkan perbuatan [salah] yang dilakukan mereka
[di bumi], niscaya Dia tidak akan menyisakan satu makhluk pun di atas permukaannya. Namun, Dia memberi penangguhan sampai batas waktu yang t'lah ditentukan [oleh-Nya]: ...
(Atau: "diketahui [oleh Dia saja]"--yakni, akhir kehidupan mereka di bumi.)
Namun, ketika batas-waktu mereka t'lah habis-- maka, sungguh, [mereka akan menyadari bahwa] Allah melihat s'gala yang ada di dalam [hati] hamba-hamba-Nya.
QS. 35 : 45
Iblis pernah berkawan dgn salah seorang Muslim, suatu hari
si Muslim itu sibuk dengan pekerjaannya, s'hingga ia meninggalkan semua shalatnya.
Iblis menegur dia: "Aku takut berkawan denganmu, dahulu aku diusir Tuhan karena tidak mematuhi perintah-Nya satu kali saja.
Read 10 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(