Desa gondho mayit. Koyok pernah tau moco, ndek ndi yo tapi 🤔
Tapi antara percaya sama ndak sih, keberadaan tempat tempat seperti itu memang nyata adanya. Hanya saja kadang banyak orang tidak berani bertutur kata lebih karena memang ada harus ucapan yg dijaga. Seperti tata krama, misal
Begitupun di daerah kabupaten M*******, ada salah satu desa yang konon dipercaya sebagai tempat untuk melakukan hal diluar nalar guna untuk memuaskan hawa nafsu seseorang.
Sebenere pengen bikin thread, cuma situasi sedang gak kondusif si. Mungkin beberapa hari lagi bakal mulai
Yok mulai pelan pelan. Saya gak janji selesai malam ini ya. Liat sikon juga. Tapi saya usahakan untuk bisa selesai langsung
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Tahun 2020 awal sebelum adanya pembatasan kegiatan publik secara nasional, aktivitas orang di Indonesia cenderung biasa-biasa saja.
Begitupun kehidupan perkuliahan, berjalan tatap muka seperti biasa. Kisah ini dialami oleh salah satu Mahasiswa di kampus ternama di Ibukota.
Sebut saja namanya Anton, Ia baru saja memasuki semester 3 perkuliahannya. Semester yang menurut saya sendiri adalah semester awal menuju kesibukan-kesibukan kampus sampai semester-semester berikutnya.
Saat baru menginjak usia remaja, saya dulu pernah melihat suatu video di YouTube yang memperlihatkan seseorang yang sudah meninggal, kemudian didalam makamnya diperlihatkan bagaimana ia meronta-ronta dan berteriak meminta ampun kepada Tuhan atas segala perbuatannya semasa hidup
Video yang bikin saya susah tidur, mengingat backsound dari video tersebut juga memberi efek ngeri bagi yang mendengarnya
Namun ketika beranjak dewasa dengan segala macam fakta dan kebenaran, menunjukkan bahwa kebanyakan video video semacam itu hanyalah video palsu/hoax
Cerita ini saya dapatkan ketika saya mendatangi acara Tahlil rutin tahunan alm. Mbah saya beberapa saat yg lalu
Sebut saja namanya Verdi. Ia adalah teman bermain saya saat berada dirumah mbah waktu masih kecil
Bekerja diluar pulau, membuatnya jarang sekali pulang ke kampung halamannya. Namun nasib kurang baik menimpanya, Ia diputus kerja oleh tempat kerjanya saat kasus C-19 masih ganas-ganasnya
Dan untungnya, tabungannya cukup untuk membuka sebuah usaha Roti bakar di dekat rumahnya
Cerita ini akan jabarkan menurut penuturan pengalaman dari narasumber. Dimana narasumber ini merupakan salah satu juru kunci Gunung Penanggungan.
Untuk nama-nama orang di thread ini, akan saya samarkan atas permintaan privasi dari beliau
Pak Sutris, merupakan seorang juru kunci dan seorang juru rawat situs yg tinggal di kaki gunung Penanggungan.
Setiap hari, beliau selalu menerima tamu dan pengunjung dari berbagai daerah untuk sekedar nuwun sewu (permisi) ketika akan mendaki gunung penanggungan.