Diosetta Profile picture
Jul 29, 2021 58 tweets 10 min read Read on X
Yang sudah kalian tunggu-tunggu , sebuah persembahan untuk kalian..

Gending Alas Mayit Part 7 - Pagelaran Tengah Wengi

@bacahorror @IDN_Horor @cerita_setann @ceritaht @qwertyping
jangan lupa bantu retweet dan dengerin di podcast @bagihorror ya.. Image
Suara alunan gamelan yang mendayu-dayu terdengar dengan sangat indah , tetesan air yang jatuh ke sendang membuat suara itu menjadi terlalu nyaman untuk didengar. Namun sayangnya suara ini berasal dari demit-demit di alas mayit.
Indahnya suara gamelan itu memancing seluruh penghuni alas mayit untuk berkumpul di tempat ini, mulai dari pocong, makhluk raksasa bertubuh besar, hingga mayat-mayat dengan tubuh yang tak berbentuk menyaksikan kami dari seluruh penjuru hutan, seolah menyaksikan suatu pertunjukan.
Aku dan Cahyo sudah bersiap untuk menyerang kedua manusia penyebab semua kutukan ini , Pak Kades dan Aswangga.
Namun.. serangan kami terhenti oleh sebuah kekuatan yang berwarna hitam pekat , dan itu muncul dari Aswangga yang menghadang kami.
“ Hei Aswangga, Untuk apa kamu menjual dirimu pada setan-setan laknat itu” Tanyaku yang masih berharap Aswangga masih bisa diselamatkan.
“ Untuk apa? Kekayaan , kekuatan, dan hidup abadi.. tentu saja untuk itu semua” Ucapnya sambil tertawa meledeku.
“Saat ini tidak ada satupun dari kalian yang bisa mengalahkanku…” Lanjutnya.
Aku heran, mengapa Aswangga menjadi percaya diri seperti itu.
“Danan.. lihat! bukanya itu anak buah Aswangga” Ucap Cahyo sambil menunjuk pada setumpukan mayat yang dipersembahkan di sebuah candi.
“Edan kowe… anak buahmu sendiri kamu jadiin tumbal?” Cahyo merasa emosi dengan perbuatan Aswangga.
“Itu salah kalian! Kalau kalian tidak mengacau.. aku tidak perlu menumbalkan mereka untuk mendapatkan kekuatan ini” Aswangga memamerkan dirinya yang diselimuti kekuatan hitam.
“Hadapi aku.. akan kuhabisi kalian satu persatu.. “
Suara gamelan mengiringi mulainya serangan Aswangga kepada kami .
Sebuah pukulan mengarah kepada Cahyo dan membuatnya terpental .
Aku mencabut keris milikku dan menusukan pada Aswangga, namun tak sedikitpun ujung keris itu masuk kedalam tubuhnya yang malah dibalas sebuah tendangan yang melemparkanku tak jauh dari tempat Cahyo tersungkur.
“Kamu mengorbankan nyawa anak buahmu Cuma untuk kekuatan seperti ini?” tantang Cahyo sambil membersikan darah yang menetes dari mulutnya.
“Udah Cahyo.. kamu istirahat dulu aja, Aswangga biar aku yang hadapi” Ucapku pada Cahyo.
“Nggak Danan, aku butuh pemanasan…” Cahyo merapalkan sebuah mantra , merubah kedua tanganya menjadi lengan kera raksasa dan segera menerjang Aswangga.
“Sombong sekali kalian! “ Pukulan Aswangga yang diselimuti kekuatan hitam beradu dengan lengan kera milik Cahyo,
namun kali ini Aswangga yang terpental.
Sekali lagi Aswangga mencoba menyerang Cahyo namun dibuatnya terpental lagi.
Untuk adu ilmu fisik Cahyo memang sangat bisa diandalkan. Hampir semua serangan Aswangga dibuat terpental Cahyo.
“Brengsek , Tidak mungkin kekuatanku kalah.. “ ucapnya yang disusul dengan pukulan berikutnya dari Cahyo.
“ Menyerah saja! Kekuatanmu itu tak mungkin bisa untuk mengalahkan kami” Ucap Cahyo memperingkatkan Aswangga.
“ Ga usah sombong kalian… Sudah berapa tumbal yang kalian berikan untuk kekuatan itu? Aku akan memberi lebih” Ucap Aswangga sambil menoleh kepada Pak Kades yang melihatnya dari belakang.
Wajah Cahyo terlihat emosi, sekali lagi pukulan diarahkan pada Aswangga dan membuatnya tersungkur di tanah.
“ Tumbal? Seenaknya kamu bicara! mbok pikir aku mau menggunakan cara biadab itu” Ucap Cahyo sambil menghampiri Aswangga dan mulai memukulinya lagi.
“Kamu tidak tahu berapa ribu hari puasa yang dilakukan oleh Danan…
Kamu tidak tahu berapa ayat suci yang dihafalkan dan dilantunkan Pak Sardi…
Kamu tidak tahu berapa banyak yang sudah ditolong oleh mereka hingga Yang mahakuasa menitipkan kekuatan ini pada kami untuk menolong orang yang lebih banyak lagi”
Cahyo berusaha menyadarkan Aswangga. Namun sebelum mendaratkan pukulannya lagi,
Pak Kades melompat dan bersiap menyerang Cahyo yang membuatnya memilih mundur.
“ Cukup Aswangga.. kamu belum bisa mengalahkan mereka”Ucap Pak Kades.
“Terus kita harus bagaimana?” Tanyanya dengan suara yang lemah karena efek dari serangan Cahyo yang bertubi-tubi.
“ Kita selesaikan perjanjian kita, kamu sudah mendapat kekayaan dan kekuatan, sekarang akan kuberikan kau kehidupan abadi” Ucap Pak Kades yang menghampiri Aswangga.
Sebuah pasak kayu dikeluarkan oleh Pak Kades, ujungnya diukir dengan tajam dan diarahkan kepada Aswangga.
“ Pak Kades.. untuk apa pasak itu?” Tanya Aswangga yang mulai merasa takut.
“ Tubuh kakek-kakek ini sudah sangat lemah , aku butuh tubuh yang lebih muda untuk bisa mendampingi dia dan menghabisi cecunguk itu..” Ucap Pak Kades.
“ Maksud Pak Kades apa? Bukanya Pak Kades berjanji akan memberikan hidup abadi?!” Tanyanya dengan putus asa.
“ Tubuhmu akan hidup abadi bersama rohku di dalamnya” Ucap Pak Kades yang segera menusukkan pasak ke jantung Aswangga yang tak bisa melawan.
Aswangga meronta kesakitan , ia merayap di tanah dan menggapaikan tanganya kepada kami.
“To… long “ suara rintih keluar dari mulutnya yang disusul dengan darah hitam yang bermuncratan.
Suara gong terdengar dipukul berkali kali seolah menandakan mulainya peperangan.
Setan wanita berbaju kebaya melayang menghampiri Pak Kades dan menarik roh keluar dari tubuh kakek tua itu.
Sesosok makhluk berwujud manusia dengan pakaian kerajaan keluar dari tubuh Pak Kades dan segera merasuki tubuh Aswangga yang masih tertancap pasak di jantungnya.
Suara gamelan berbunya semakin cepat, di tengah-tengah sendang terlihat roh Laksmi yang mulai menari .
“ Mas Danan… suara ini… “ Ucap Pak Sardi.
“Benar pak, ini gending alas mayit… “ ucapku sambil mengeluarkan tabuh waturingin.
Sebenarnya , aku penasaran dengan gong besar di tengah sendang. Suara gong yang terdengar oleh kami bukan berasal dari gong itu. Sampai akhirnya aku tersadar bahwa gong itu berdiri diatas sebuah batu yang menyerupai akar pohon.
“ Cahyo… apa batu yang dibawah gong itu yang dimaksud mbah rusman?” aku berbisik pada Cahyo.
Cahyo memperhatikan apa yang aku maksud.
“oo.. Pantes aja ga keliatan, air hitam itu menutupi keberadaan waturingin itu” ucap Cahyo.
Mengerti dengan yang kumaksud , kami berdua segera berlari menerjang kearah sendang banyu ireng. Namun sebuah serangan menghentikan kami berdua.
Itu Aswangga lagi…
Kali ini berbeda , pasak di jantungnya sudah menghilang namun wajahnya berubah menjadi mengerikan dengan kulit wajah yang terlihat melepuh . Demit wanita itu memakaikan pusaka yang dikalungkan di dadanya dan memberikan sebuah tombak untuk Aswangga.
“ Tidak mungkin…. Aswangga… “ Pak Sardi tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
Aswangga tertawa dengan suara yang menyeramkan “Aswangga..? Bukan… Aku Patih Andaka yang akan menghabisi kalian semua”
Menyambut kebangkitanya , makhluk hitam besar berwujud perempuan dengan cakar yang mengerikan menghampiri dan bersujud di depanya , disusul dengan setan-setan yang dari tadi hanya melihat pertarungan kami.
Pemandangan yang begitu mengerikan , kali ini Makhluk yang menghuni tubuh Aswangga memimpin ratusan demit bersama dengan setan penari itu di sampingnya.
“Gila Danan… kita harus melawan demit sebanyak ini” Ucap Cahyo.
Suara petir menggelegar dan memulai turunya hujan deras di hutan ini.
Pak Sardi membaca mantra pembakar dan melawan demit itu satu persatu , namun jumlahnya terlalu banyak. Cahyo segera menyusul Pak Sardi melawan demit-demit itu.
Pikirku , Satu-satunya cara adalah mengalahkan Iblis Andaka itu.
Segera aku membacakan ajian lebur saketi, sebuah pukulan jarak jauh untuk diarahkan pada Iblis Andaka itu , namun serangan itu tidak melukainya sama sekali ,
sebaliknya iblis itu menoleh ke arahku dan menyerangku degan tanganya yang sudah menggenggam tombak tua di tanganya.
Aku mencoba menghindar namun gerakanya terlalu cepat, sebuah tusukan menembus tanganku yang mencoba menahan serangan itu.
Kengerian tidak cukup sampai di sini , dari arah pintu masuk hutan terlihat seseorang yang menari tanpa sadar , tidak hanya satu… beberapa orang lagi menyusul di belakangnya.
Itu adalah warga desa!
“ Bapak … Maafin sekar, Sekar ga bisa jagain warga desa” ucap sekar yang berlari dan berusaha menahan warga desa.
“ Sekar!! Jangan ke sini! “ Ucap Pak Sardi yang berusaha menghentikan sekar.
Pak Sardi kehilangan konsentrasinya, sebuah serangan dari demit anak buah andaka membuatnya jatuh dan tersungkur.
Suasana di alas mayit semakin mencekam, kekuatan eyang widarpa dibutuhkan di sini. aku menarik keris ragasukmaku dan merapalkan mantra yang diturunkan oleh leluhurku
Jagad lelembut boten nduwe wujud
Kulo nimbali
Surga loka surga khayangan
Ketuh mulih sampun nampani
Tekan Asa Tekan Sedanten…

Di tengah hujan deras , sesosok kakek tua bungkuk berambut panjang berwarna putih muncul dari derasnya hujan.
“ E.. Eyang! Kulo…”
Belum sempat menyelesaikan kata-kataku , eyang segera menyerang Iblis Andaka dan membuatnya terpental.
“Bocah Asu… Demit iki ben dadi urusanku , kamu urusin warga desa” Eyang widarpa membelakangiku dan bersiap menghadapi Iblis di tubuh Aswangga.
..
“ Tunggu… aku kenal kamu kakek tua” Andaka kembali berdiri dan menghadapi kami.
“ Kamu … Kamu itu Patih Widarpa kan?!!! Kamu yang membawa pergi warga dan Raja dari kerajaan !” Teriak Andaka dengan menunjuk kepada Eyang widarpa.
Tunggu , Patih… Jadi Eyang Widarpa patih yang menyelamatkan raja dan warga dari pemberontakan . Seketika aku teringat sebuah benda yang dititipkan oleh Paklek , dan ternyata bentuk kalung itu tidak jauh berbeda dengan yang dipakaikan setan penari itu kepada Andaka.
“ Eyang… apa itu benar? “ tanyaku pada eyang yang tidak merespon ucapan andaka.
“ Bukan urusanmu bocah asu… pergi , masalah yang lebih besar ada di belakangmu” Perintah Eyang widarpa padaku.
“ Baik mbah , sebelumnya terima ini dulu… ini titipan nyai Suratmi “
Aku menyerahkan sebuah pusaka kalung kuningan ke pada eyang, ia terlihat mengenalinya dan segera mengenakanya.
Hal yang aneh terjadi , Tubuh eyang widarpa kembali tegak, tubuhnya terlihat menjadi lebih muda layaknya seorang patih kerajaan yang dapat diandalkan.
“ Jadi… itu benar, Eyang widarpa seorang patih” Tanyaku sambil sedikit tersenyum.
Eyang widarpa melihat dirinya yang berubah , namun iya kembali melepas kalung itu dan melemparkanya padaku.
“ Aku ora butuh , Tanpa Nyai Suratmi aku lebih suka dengan wujud ini!” Ucapnya yang segera mengayunkan cakarnya ke wajah busuk Iblis reinkarnasi Andaka itu.
Eyang Widarpa terlihat bisa mengimbangi patih andaka. Aku sedikit tenang dan meninggalkanya.
“ Cahyo! Serahkan tabuh waturingin pada sekar dan Tahan demit-demit itu! Biarkan Pak Sardi menggunakan Geni Baraloka kepada mereka! “ Perintahku pada Cahyo.
Cahyo memukul dengan keras ke arah tanah dan mengambil jarak dari makhluk-makhluk itu. Tanpa banyak berbicara ,
mereka melakukan semua yang aku perintahkan.
“Hati-hati Danan… Lawanmu perempuan , jangan lengah!” Ucap Cahyo yang mengetahui maksudku untuk menghampiri Iblis wanita yang menyebabkan semua ini terjadi.
Seolah mengerti kehadiranku , ia menyambutku dengan sebuah tarian yang gemulai.. tarian itu menjadi mengerikan ketika setan itu tersenyum mengerikan tanpa bola mata di wajahnya dan dilakukan diatas tumpukan mayat tumbal dari Aswangga .
Aku mengejarnya , namun setan itu melayang ke arah tubuh Laksmi yang tergantung , merasukinya, dan menjatuhkan dirinya ke sendang banyu ireng.
Roh Laksmi masih menari di sana, seolah tidak peduli dengan apa yang terjadi pada tubuhnya.
Dari dalam sendang banyu ireng , terlihat tubuh Laksmi bangkit dari dalam air , luka-luka pada tubuhnya sudah menghilang seolah tidak pernah terjadi apa-apa.
Satu persatu baju Laksmi yang penuh darah dilepaskan hingga tidak sehelai benangpun tertinggal di tubuh Laksmi yang indah itu.
“ Danan… ini aku Laksmi “
Dengan tubuh yang basah dan tanpa pakaian, Laksmi menghampiriku dan melemparkan senyumnya yang manis..
seperti saat pertama kali aku datang ke desa windualit.
“ Nggak.. ga mungkin , aku melihat semuanya… kamu setan yang mencuri tubuh Laksmi” Aku membacakan mantra pada tanganku dan bersiap menyerang Laksmi.
Namun keindahan tubuh Laksmi yang berada dihadapanku dan kenanganku bersamaya menahan itu semua.
“ Cukup Danan… jangan sakiti aku lebih dari ini” Ucap Laksmi dengan wajah yang memelas.
Ucapan Laksmi benar-benar menyentuh , aku tak tahu harus berbuat apa..
rasa bimbang yang amat sangat muncul. Aku tidak bisa membedakan lagi mana yang benar.
Di tengah sendang dan diterangi cahaya bulan , Laksmi berdiri anggun di hadapanku dengan memamerkan keindahan tubuhnya.
Laksmi mendekat..
“ Aku sudah tidak apa-apa Danan.. aku cuma butuh kamu “ Ucap Laksmi menempelkan badanya padaku dan memeluku.
Rasa bimbang dan kehangatan yang muncul di diriku membuatku tak mampu lagi menahan akal sehatku.
Tanganku membalas pelukan Laksmi , kulitnya yang halus dan pelukanya yang hangat membuatku merasa tenang.
“ Laksmi… Aku ga akan ninggalin kamu lagi”

Bersambung Part Akhir - Tataran Pungkasan (Pertunjukan Akhir)

#gendingalasmayit #ceritahorror
Terima kasih yang sudah bersabar menunggu part ini , untuk Part Akhirnya kita selesaikan di malam minggu ya...

tapi seandainya ada keajaiban Part 1nya tembus 1.500 retweet , langsung saya upload deh..

jangan lupa pake hashtag #gendingalasmayit ya

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Diosetta

Diosetta Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @diosetta

Jun 20
JAGAD SEGORO DEMIT II
Part 1 - Perempuan dan Dendam

Semua yang terjadi saat ini, adalah buah dari rangkaian kejadian di masa lalu. Bahkan bencana yang mengguncang dua alam..

#bacahorror @bacahorror @IDN_Horor Image
PROLOG

tak jauh dari sebuah kaki gunung, sebuah hutan menyambut kedatangan sekelompok orang yang datang dengan penuh persiapan.

“Mas, benar arahnya ke sini? Jalannya sudah hampir buntu lho?” Asri memastikan ke Suryo temannya yang memimpin perjalanan.

Suryo terlihat ragu, langit sudah gelap, namun mereka belum juga menemukan apa yang mereka cari. Ia pun membuka kembali gulungan tua yang menjadi acuan mereka dan membandingkan dengan kompas dan catatan perjalanan mereka.

“Seharusnya kita di jalur yang benar. Tapi kenapa…”

Srakkkk!!!

“Arrghh! Tolong!!”

“Dwi?!”

Tiba-tiba salah satu teman mereka terperosok ke semak-semak yang menutupi sebuah jurang.

“Dwi? Bertahan! Kami kesana!” Suryo mempersiap kan tali dan mengikatnya pada sebatang pohon yang kuat. Ia dengan berhati-hati menuruni jurang itu untuk menolong temannya.

“Aku ndak papa, Sur! Hati-hati turunnya!” Dwi yang selamat dari kecelakaan itu menahan luka-luka kecil di tubuhnya. Namun saat sampai di bawah jurang, ia tertegun dengan apa yang ia lihat.

“Suryo! Asri! Di sini!” Teriak Dwi.

Mendengar teriakan Dwi mereka pun segera menyusul Dwi di bawah. Tak di sangka, tempat yang mereka cari telah tertutup pepohonan dan tersembunyi di kedalaman jurang.

“Benar ini tempatnya?” Tanya Asri.

“Kita pastikan dulu..”

Suryo pun kembali memimpin perjalanan dan memasuki sebuah desa mati yang ada di hadapan mereka. Rumah-rumah tua yang sudah hancur berada di hadapan mereka. Sisa-sisa arsitektur belanda masih terlihat di dinding-dindingnya yang masih kokoh walau atapnya sudah tak lagi berbentuk.

Asri mencoba membersihkan tanaman merambat di salah satu rumah. Ia pun tersentak saat mendapati tengkorak-tengkorak kepala manusia tergantung di beberapa rumah.

“Benar.. disini tempatnya,” Suryo memastikan saat ia menemukan sisa-sisa tulang-belulang dari jasad manusia yang terbaring di beberapa tempat.

“Apa yang sebenarnya terjadi di desa ini?” Dwi benar-benar tidak bisa membayangkan apa yang terjadi di sana.

“Sesuatu yang kita cari. Puncak dari kesempurnaan lelaku yang kita perajari selama ini…”

Sementara itu Suryo mengeluarkan kerisnya. Ia mulai merasakan sesuatu yang menolak keberadaan mereka di sana.

Asri membongkar barang yang ia bawa. Ada bangkai ayam cemani dan darah yang sudah dipisahkan. Membawa benda itu ke salah satu sudut desa dan melakukan ritual kecil di sana.
Darah itu diteteskan membentuk sebuah simbol dengan mayat ayam cemani berada di tengahnya. Dupa dan kembang pun melengkapi lingkaran ritual itu.

“Sudah. Ayo kita jalan,” ucap Asri kembali ke teman-temannya.

Dari tulang belulang yang tersebar di desa tiba-tiba muncul sosok-sosok berwujud mengerikan. Orang-orang berwajah pucat, makhluk setengah badan yang menyeret tubuhnya sendiri, hingga sosok-sosok yang mengawasi mereka dari atas dinding bangunan.

Suryo memastikan sejenak makhluk-makhluk itu memakan umpan yang diberikan Asri dan tak lagi mengincar mereka.

“Ayo kita jalan..”

Surya menyarungkan kembali kerisnya. Ia kembali menajamkan matanya mencari petunjuk mengenai sesuatu yang tersembunyi di desa itu.

Ia pun melihat sebuah gapura di salah satu sudut desa. Ia memperhatikan tulisan yang hampir tak lagi terlihat itu, namun setidaknya ia masih bisa membacanya.

Makam Desa Giriwening.

“Ini tempat yang kita cari..” ucap Suryo.

Jantung Suryo berdegup kencang saat sampai di pemakaman yang hampir tidak ada celah untuk seseorang melangkah. Tempat itu dipenuhi makam yang bertumpuk. Tapi ada satu hal yang membuat mereka terhenti.

Dari jauh terlihat ada bayangan seseorang di tengah pemakaman tua itu. Ia menggali dan terus menggali tanpa peduli akan keberadaan Suryo dan yang lainnya di sana.

“Mas Suryo. Nggak mungkin kan ada manusia lain selain kita di tempat ini?” Ucap Asri.

Suryo menggelengkan kepalanya dan wajahnya begitu pucat, “Nggak, Sri. Itu bukan manusia..”
Suryo melihatnya. Sosok itu adalah tubuh tanpa kepala yang menggali salah satu kuburan. Namun buat itu yang membuat Suryo gemetar.

Di sebelah sosok itu ada kepala Dwi yang sudah terpisah dari tubuhnya.

Ia pun menoleh ke belakang dan mendapati tubuh Dwi sudah tergeletak di tanah. Tanpa kepala…

***
Read 83 tweets
Jun 13
PENGHUNI MALAM REST AREA
- A Thread -

Setelah cukup lama kami meninggalkan rest area itu, kami baru menyadari yang duduk di belakang bukanlah teman kami…

#bacahorror @bacahorror @bagihorror Image
Gua Indra, dan gua ngalamin kejadian ini waktu acara jalan-jalan ke Malang yang udah gua rencanain berempat bareng Mila, Tio, & Sarah.

Waktu itu Tol trans Jawa baru aja dibuka pasca mudik lebaran, sebuah kabar baik dimana kami bisa sampai lebih cepat menuju tempat tujuan kami.
Kami memulai perjalanan setelah maghrib, dengan maksud kami akan sampai di Malang saat matahari sudah terbit, jadi kami mengirit biaya menginap satu malam. Untuk masalah tidur, kami bisa bergantian menyetir dan istirahat bergantian.
Read 44 tweets
Jun 12
Pernah gak nemu suatu desa atau tempat yang warganya sudah kebablasan sama segala hal berbau Klenik?

Kejadian kayak di kasus ini udah biasa di sana.

- A Thread -

#bacahorror
Kalau kalian masih mendengar suara Adzan di desa atau sekitar tempat kalian, kalian bisa bersyukur. Karena itu artinya tempat kalian tinggal masih percaya Tuhan.

Tapi lain cerita dengan kasus ini.
Suatu ketika saya pernah mampir ke salah satu desa di pesisir Jawa Timur. Desa dengan penduduknya yang ramah dan memiliki segudang potensi wisata yang belum terjamah.
Read 14 tweets
Jun 6
RITUAL TUMBAL KEBUN TEBU

- A Thread -

Beberapa warga di kampung percaya bahwa agar hasil panen tebu terjaga dan rasa tebu manis, maka harus ada ‘sesuatu’ yang mereka lakukan.

Dan akulah yang tidak beruntung melihatnya..

#bacahorror @IDN_Horor @bacahorror Image
Aku Latif, cerita ini terjadi ketika aku masih duduk di kelas tiga sekolah dasar di kampungku yang terletak di pesisir Jawa timur. Aku tinggal di sebuah kampung yang dikelilingi begitu banyak kebun tebu.
Memang rata-rata penghasilan kami di sini adalah petani tebu, mulai dari ada yang memiliki lahan, sampai pekerja lepas untuk membantu pemilik lahan mengelola kebun mereka.
Read 53 tweets
May 30
PAGELARAN SEWU LELEMBUT
Part Akhir - Empat Nyawa [TAMAT]

Pagelaran telah berakhir, namun empat nyawa harus tetap berada di sana menanggung kutukan yang tersimpan di Leuweung Sasar

#bacahorror @bacahorror @IDN_Horor Image
Apa telinga ini masih kurang cukup mendengar keluhmu?

Apa kematian setiap tubuh ini masih belum cukup untuk melindungi dirimu?

Dan apa jiwa ini masih belum pantas menerima ‘rasa’mu?

Lantas mengapa nama itu yang masih ada di dalam hatimu?

- Giri Karang
Read 23 tweets
May 25
RITUAL TABU PENGANTIN IBLIS
Part 2 - Munculnya Makhluk Tak Diundang

Semenjak kesembuhan anak itu, teror dari sosok yang mengerikan mulai menghantui keluarga kami...

#bacahorror #pengantiniblis @bacahorror Image
Link Part 1 bisa dibaca di sini ya..
Nama gue Bayu. Gue adalah jagoan sabung ayam di kampung gue, bayangin aja menang terbanyak gue sekitar 5 juta dalam sekali tanding.

Tapi, gue baru aja dapet masalah gede. Ayam jago kesayangan gue udah ilang 3, si Rocky, Chris Jon, dan Tyson.
Read 25 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(