Yang lama dinanti akhirnya datang juga. Ini keputusan Konvensi Komite Warisan Dunia @UNESCO terkait pembangunan dan investasi di Taman Nasional Komodo.
Apresiasi kepada kita semua, terutama para pegiat dan pemimpin komunitas2 di NTT yg sudah konsisten kawal masalah ini.
Ini salah satu yg terpenting: “urges the State Party (Indonesia) to halt all tourism infrastructure projects in and around the
property that have the potential to impact on its OUV until the revised EIA is submitted and reviewed by IUCN”.
Jadi Pemerintah @jokowi harus hentikan semua proyek infrastruktur dan perizinan investasi resort dll sampai proses selanjutnya; yaitu pemerintah harus memasukkan revisi AMDAL dan harus disetujui Uni Internasional u Konservasi Alam (IUCN).
Breaking News!!! Komite Warisan Dunia UNESCO Meminta Pemerintah Hentikan Semua Proyek di TN Komodo. Pemerintah jg diminta mengajukan dokumen AMDAL untuk dinilai oleh IUCN (Uni Internasional Konservasi Alam).
Hal itu diputuskan pd Konvensi Komite UNESCO tgl 16-31 Juli kemarin.
Sebagai anggota Unesco, Indonesia juga diminta u memasukkan paling lambat tgl 1 Februari 2021 laporan tentang Kondisi Konservasi (State of Conservation) TN Komodo dan pelaksanaan keputusan penghentian ini kpd World Heritage Center untuk diperiksa oleh Komite pd sesi sidang 2022.
Selamat bekerja kepada Pemerintah:
Presiden Joko @jokowi dan jajarannya. Apresiasi kepada kita semua yg sudah konsisten mengkritisi kebijakan pembangunan dan investasi ugal-ugalan di Situs Warisan Dunia Kebanggaan Indonesia Kecintaan NTT, Taman Nasional Komodo. 🌱✊🏽⚖️
Di IG #KawanBaikKomodo kami sedang tayang langsung acara Pentas Seni Lintas Komunitas Anak Muda di Labuan Bajo Flores. Rayakan Kebangkitan Nasional dgn bangkit jaga alam dan budaya. Yg punya waktu, semoga berkenan menyaksikan. Salam solidaritas #SelamatkanHutanFlores#SaveKomodo
19-21 Januari: Presiden Jokowi berkunjung ke Labuan Bajo; menginap dan melakukan rapat di Resort Plataran Komodo. Presiden menegaskan bahwa “kawasan Labuan Bajo harus betul-betul menjadi kawasan premium” dan mengumumkan pembangunan di Pulau Rinca akan segera dimulai.
Pada Minggu, 19 Jan, presiden ditemani keluarga Yosua Makes menikmati laut Lab Bajo dari atas kapal phinisi milik keluarga pemilik group Plataran itu. Adik Yosua Makes, yi David Makes, adalah pemilik saham PT SKL yang diberi konsesi 22,1 hektar untuk resort ekslusif di P Rinca.
Ini bukan cuplikan seri film Ekspedisi Indonesia Biru karya @watchdoc_ID, bung @Dandhy_Laksono dkk. Ini video warga di Flores ttg aksi warga P Rinca yg mengusir kapal turis dr kawasan P Kalong (dekat P Rinca) sbg protes atas tindakan Otoritas Balai TN Komodo yg menangkap dan....
...menyiksa nelayan dgn tuduhan menangkap ikan di zona konservasi. Di TN Komodo ada sistem zonase di mana wilayah tertentu hanya dikhususkan u bisnis pariwisata (dive dan snorkling) dan dilarang u nelayan.
Pulau2 kecil di sekeliling TN Komodo telah dikuasai investor. Di dlm TN wilayah tangkap terbatas; dan bukan sumber ikan terbaik (krn yg terbaik jd kawasan diving-snorkling)
Di bwh panji Pariwisata Super Premium wilayah ini jadi incaran investasi skala besar. Bgmn nasib nelayan?
Masih ingat foto Komodo hadang truck proyek wisata super premium di P Rinca? Skrg warga Pulau itu segel pos Balai Taman Nasional di kampung mereka. Apa yg terjadi?
(Sbh utas)
Dlm suasana liburan akhir tahun ini mendapat kabar yg sebenarnya tidak terlalu mengejutkan dari Pulau Rinca: warga menyegel pos Balai Taman Nasional Komodo (yg ada di kampung) dan mengusir pulang (dgn santun) petugasnya. Mereka jg mengusir kapal2 wisata di Pulau Kalong
Mengapa tdk terlau mengejutkan? Karena friksi antara warga & otoritas BTNK sudah berulang2 terjadi. Semuanya terkait dgn pemanfaatan sumber daya alam kelautan & pariwisata, di mana kepemilikan & akses masyarakat semakin dibatasi sementara akses bisnis pariwisata terus diperluas.
Lima masalah mendasar proyek bangunan "Wisata......." di P. Rinca, TN Komodo (Sebuah Perspektif):
1. Konsep/branding Jurassic olh pejabat & tim arsitek itu SALAH. Sec ilmiah Komodo adl satwa purba dr era Pleistocene, bkn Jurassic.
2. Pusat bangunan (yaitu lingkaran tengah) mengurung Komodo dlm tembok dan kolam buatan.
Menurut arsiteknya "komodo bebas mau berkeliaran, mau kumpul ... silahkan, mau jauh jauh dari manusia juga gak dilarang". Tapi gambar perencanaan/video render menunjukkan hal sebaliknya.
3. Kolam buatan dan masalah air. Dlm desain ada kolam yg luas. Air dari mana? Angkut air dari luar? Dlm proyek ternyata ada pengeboran sumur di mata air Loh Liang. Tetapi itu adalah mata air yg selama ini menjadi andalan seluruh satwa di wilayah situ.