LIPI Temukan Katak Pucat Super Langka di Hutan Jawa
@lipiindonesia menemukan dan mengidentifikasikan katak pucat Pantai Selatan dari hutan dataran rendah Jawa. Jenis katak pucat yang berhasil ditemukan tersebut berasal dari marga Chirixlus Boulenger.
📷: Alexas_Photo/Pixabay
Hasil penelitian spesies baru ini telah diterbitkan dalam Raffles Bulletin of Zoology, dengan judul A new species of Chirixalus Boulenger, 1893 [Anura: Rhacophoridae] from the lowland forests of Java, karya Misbahul Munir, Amir Hamidy, Mirza Dikari Kusrini, dan kolega
Dikarenakan ditemukan di hutan dataran rendah wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, maka spesies baru katak-pucat yang satu ini diberi nama Chirixalus pantaiselatan.
Sampel katak-pucat Chirixalus pantaiselatan dijumpai tahun 2017 dalam kegiatan citizen science ‘Gerakan Observasi Amfibi Reptil Kita (Go ARK). Gerakan tersebut diinisiasi oleh Penggalang Herpetologi Indonesia (PHI)
Menurut Peneliti Pusat Peneliti Biologi LIPI, Amir Hamidy, setelah dilakukan analisis morfologi, molekuler dengan menggunakan DNA mitokondria dan suara kawin (advertisement call) maka jenis katak tersebut tidak cocok dengan jenis dari marga yang sudah ada.
Oleh karena itu, didukung oleh bukti morfologi, molekuler, dan akustik, maka jenis ini dideskripsikan sebagai jenis baru. Chirixalus pantaiselatan adalah kelompok katak Rhacophorid kecil dengan panjang tubuh jantan sekitar 25,3-28,9 milimeter.
Amir berkata, Chirixalus pantaiselatan secara morfologi paling mirip dengan Chirixalus nongkhorensis dari Chonburi, Thailand.
”Pola warna punggungnya serta secara genetik paling dekat dengan Chirixalus trilaksonoi yang juga berasal dari Jawa Barat,” ujarnya.
Misbahul Munir, peneliti lainnya yang juga menjadi salah satu kontributor utama dari penemuan ini menambahkan, bahwa saat ini status konservasi Chirixalus pantaiselatan kemungkinan sedang terancam kritis.
Sebab, menurut Lembaga Konservasi Dunia (IUCN), kriteria ''Daftar Merah Spesies Terancam Punah'' memiliki tingkat kemunculannya kurang dari 100 km persegi. Berikutnya, luas hunian kurang 10 km persegi dan hanya ditemukan di satu lokasi, yang kualitas habitatnya menurun
"Berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN), kriterianya patut masuk Daftar Merah Spesies Terancam, tingkat kemunculannya," ucapnya, mengutip Mongabay Indonesia.
Para peneliti mengatakan, data yang mereka punya masih belum cukup untuk memasukkan katak Chirixalus pantaiselatan ke dalam status Daftar Merah IUCN. Oleh karena itu, mereka membutuhkan survei intens
Yuk yang mau tahu tentang katak pucat dari hutan Jawa, klik artikelnya yaaa
Sambut Kemerdekaan RI, Astra Hadirkan Gerakan Semangat Saling Bantu
Pada Selasa (3/8/2021), Astra meluncurkan gerakan media sosial melalui tagar #SemangatSalingBantu mengajak masyarakat di seluruh Indonesia saling membantu
Kepada sesama yang sedang kesulitan dan membutuhkan bantuan di tengah situasi pandemi yang masih terjadi hingga saat ini.
Melalui gerakan tersebut, semua lapisan masyarakat diharapkan dapat bersama-sama turut mewujudkan Indonesia yang tangguh agar dapat terus tumbuh, selaras dengan tema HUT ke-76 Kemerdekaan RI tahun ini, yakni “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”.
Peringkat BWF Tunggal Putra Usai Kejuaraan Olimpiade Tokyo 2020
Kejuaraan bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020 resmi berakhir Senin (2/8). Viktor Axelsen berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan Cheng Long. Sedangkan Anthony Sinisuka Ginting meraih perunggu.
📷: Olyimpic
Pasca olimpiade, Badminton World Federation (BWF) kembali merilis ranking dunia terbaru Selasa (3/8/2021). Secara umum, tidak ada perubahan yang signifikan.
Kendati harus tersingkir di babak penyisihan Olimpiade Tokyo, Kento Momota masih menjadi penguasa tunggal putra. Koleksi poin pemain Jepang ini masih unggul dari beberapa pesaing terdekatnya seperti Viktor Axelsen dan Anders Antonsen.
Hucap, Ketempling, dan Makanan Tradisional Khas Kuningan
Kuningan juga memiliki deretan kuliner tradisional yang menarik untuk dicoba. Ada beberapa di antaranya yang masih jarang ditemukan di daerah lain, seperti berikut ini:
📷: Kang Omang
1) Hucap
Hucap merupakan singkatan dari tahu kecap, sebagai dua bahan utama dalam makanan ini.
Penampilannya mirip kupat tahu Jawa Barat, tetapi rasanya lebih manis karena menggunakan banyak kecap.
📷: Indonesiakaya
2) Nasi kasreng
Nasi kasreng mirip dengan nasi kucing. Nasi putih dibungkus kertas nasi, kemudian untuk lauk-pauknya bisa dipilih sesuai selera pembeli.
Biasanya ada ikan paray goreng, pepes ikan, udang rebon, gorengan, telur ceplok, sambal, dan lalapan.
Guru SMP Asal Gunungkidul Jadi Wasit Bulu Tangkis Terbaik di Olimpiade Tokyo 2020
Wahyana, mencuri perhatian setelah menjadi wasit yang mempimpin jalannya pertandingan final bulu tangkis tunggal putri antara Chen Yu Fei dari China dengan Tai Tzu Ting dari Taiwan
📷: Kumparan
Setelah ditelusuri, sosok Wahyana nyatanya bukanlah nama baru dalam dunia wasit maupun kepemimpinan pertandingan bulu tangkis, baik di Indonesia maupun kompetisi dunia.
Sosok Wahyana diketahui merupakan guru olahraga di SMP Negeri 4 Patuk, Gunungkidul. Selain itu, dirinya juga menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.
Rumah Oksigen Gotong Royong Siap Tampung Pasien Bergejala Ringan
Di tengah situasi pandemi yang masih terjadi bertambah lagi fasilitas kesehatan yang dihadirkan oleh berbagai pihak mulai dari pemerintah maupun swasta.
Kali ini, satu fasilitas kesehatan yang bertambah yaitu Rumah Oksigen Gotong Royong (ROGR), sebuah fasilitas kesehatan semi permanen yang berlokasi di Pulo Gadung, Jakarta Timur, dan sejatinya sudah secara resmi beroperasi mulai tanggal 2 Agustus 2021 lalu.
Sesuai namanya, ROGR merupakan fasilitas kesehatan yang dalam pelaksanaannya siap menampung pasien yang membutuhkan oksigen dengan gejala ringan, dengan catatan kondisi saturasi di atas atau sama dengan 90 persen, serta tidak memiliki komorbid, atau memiliki komorbid terkontrol.
Misteri Lampor yang Kehadirannya jadi Pertanda Wabah Mematikan
Mitos lampor di tanah Jawa memang sangat kental. Lampor adalah iblis dengan keranda terbang yang datang pada malam hari. #Legenda
📷: Pixabay
Karena itu, di Jawa Tengah ada larangan keluar rumah bagi setiap orang mulai menjelang Magrib, karena menjadi waktu keluarnya lampor. Menurut mitos, bisa saja orang yang keluar pada malam hari akan hilang diculik lampor.
Memang ada banyak versi seputar lampor, salah satunya masyarakat Jawa percaya bahwa Lampor adalah anggota pasukan gaib Nyi Blorong.