Dengan Siapa Kamu Bicara!

Penjara itu terkenal sangat “angker”. Para sipir di dalamnya sangat keras dan kejam terhadap para tahanan. Hanya satu tahanan yang diperlakukan dengan sangat baik, bahkan terkesan dihormati. Sebut saja tahanan itu bernama Doni.
Karena mendapatkan perlakuan yang berbeda, Doni dicurigai oleh para tahanan yang lain. Jangan-jangan dia adalah intel yang disusupkan untuk memata-matai para tahanan.
Mereka lantas sepakat “menyidang” Doni. Doni didesak agar mengaku bahwa dirinya adalah intel. Doni membantah. Mereka tambah kasar memperlakukan Doni, bahkan ada yang sampai memukulnya.
Doni bertahan sambil menyeringai menahan sakit. Akhirnya Doni bersedia menjelaskan “rahasia” yang membuatnya diperlakukan dengan baik di penjara itu.
Doni, “Setiap minggu kalian mengirim surat untuk kerabat kalian di luar sana. Apa yang kalian ceritakan kepada kerabat kalian? Kalian menceritakan kekerasan dan kekejaman para sipir di sini.
Aku tidak menuliskan itu semua. Aku menceritakan sebaliknya: kebaikan dan keramahan para sipir di sini. Bahkan, dalam surat-suratku, aku menyebut beberapa nama sipir dan memuji-muji mereka. Itulah rahasia kenapa akui diperlakukan baik di penjara ini.”
“Tapi itu artinya kamu tidak mengatakan yang sebenarnya terjadi di sini,” ujar para tahanan.
Doni menegaskan, “Tidak satu surat pun yang tidak dibaca oleh para sipir: surat masuk atau surat keluar. Apa yang kalian tuliskan dibaca oleh mereka. Semuanya. Sekarang terserah kalian...
Tapi, kalau boleh aku bersaran, mulai sekarang tulislah soal para sipir dengan kebaikan. Jangan kalian ceritakan yang sebenarnya.”
Para tahanan tertegun mendengarkan rahasia yang diungkap oleh Doni. Mereka pun meniru apa yang dilakukan oleh Doni. Mereka melaksanakan saran Doni.
Mereka mulai menulis surat berisi kebaikan dan pujian untuk para sipir. SIAL-nya, di akhir surat, mereka menuliskan kalimat: SAYA MENULIS SURAT SEPERTI INI ATAS SARAN DONI!
Mengetahui hal itu, wajah Doni langsung pucat-pasi. Dia berdiam diri di pojok ruangan sambil membayangkan apa yang bakal terjadi pada dirinya.
“Meski niatmu baik ingin menolong orang, tapi kamu harus memperhatikan apa yang harus kamu katakan dan kamu harus tahu persis siapa orang yang kamu ajak bicara. Takarlah!”

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Taufik Damas

Taufik Damas Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @TaufikDamas

11 Sep
IBU

Seseorang bercerita bahwa ia akan makan malam bersama ibunya. Sudah lama ia tidak mengunjungi ibunya yang sudah menjanda selama 15 tahun. Ia sangat sibuk dengan urusan rumah tangga dan urusan kerja.
Anaknya tiga dan istrinya adalah istri yang baik. Ide makan malam bersama ibunya adalah ide dari istrinya.

Ia menelpon ibunya dan mengajaknya makan malam besok malam. Sang ibu terkejut: tumben anaknya mengajaknya makan malam.
“Apakah keluargamu juga ikut?” tanya sang ibu.
“Tidak. Hanya kita berdua, Ibu.”
Hati sang ibu sangat bahagia. Sudah lama ia berharap bisa bercengkerama dengan putranya.
Read 12 tweets
11 Sep
﴿وَأَنفِقُوا۟ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلۡقُوا۟ بِأَیۡدِیكُمۡ إِلَى ٱلتَّهۡلُكَةِ وَأَحۡسِنُوۤا۟ۚ إِنَّ ٱللَّهَ یُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِینَ﴾ [البقرة ١٩٥]
Berdermalah kalian di jalan Allah dan jangan jerumuskan (diri) dengan tangan kalian kepada kebinasaan. Dan berbuat baiklah. Sungguh Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Baqarah 195).
Ayat ini selalu dipakai sbg landasan hukum mengharamkan merokok.

Padahal, ayat ini sedang bicara tentang anjuran jihad di jalan Allah. Yg dimaksud dg kebinasaan dlm ayat ini adalah sikap enggan berjuang di jalan Allah, bahkan tdk mau membantu keperluan logistik alias bakhil.
Read 6 tweets
3 Sep
Imam Al-Ghazali dan Kekuasan

Imam Al-Ghazali pernah mengalami nasib sial ketika buku-buku karyanya dibakar oleh penguasa wilayah Magrib yang ketika itu dikuasai oleh Dinasti Murabithin.
Pasalnya, Imam Ghazali sering melontarkan kritik pedas terhadap para ulama, terutama ulama fikih (hokum) pada masa itu.
Dalam pandangan Al-Ghazali, para ulama fikih itu telah terjebak pada kecenderungan menjadikan ilmu fikih sebagai komoditas ekonomi-politik. Mereka menggunakan ilmu sebagai alat untuk mencari keuntungan pribadi dan mencari kedudukan di sisi para penguasa.
Read 9 tweets
3 Sep
Butuh Empat Puluh Hari Untuk Memberi Fatwa

Ini kisah tentang seorang musyrik (penyembah berhala) pada masa Jahilyah (sebelum Islam). Seorang musyrik itu bernama Amir ibn Zharib Al-Adawani; seorang tokoh di tengah masyarakat Jahiliyah.

-utas.
Dia selalu dijadikan tempat bertanya jika terjadi perselisihan di tengah masyarakat.

Pada suatu hari, salah satu kabilah Arab datang kepada Amir. Mereka punya masalah yang membutuhkan jawaban (fatwa) dari Amir.
Mereka bercerita kepada Amir, “Kami punya seorang budak yang memiliki dua alat kelamin. Kami akan mewariskan budak ini, tapi kami tidak tahu, apakah dia laki-laki atau perempuan?”

Amir bingung, tdak bisa menjawab. Selama empat puluh hari dia diam, tidak memberikan jawaban.
Read 10 tweets
1 Sep
Menemukan Kebahagiaan

Seorang guru memberikan lima puluh balon kepada lima puluh murid. Dia meminta setiap murid meniup balon dan menuliskan namanya di balon masing-masing. Setelah balon tertulis nama setiap murid, mereka harus memasukkan semua balon ke dalam sebuah ruangan. Image
Balon2 itu diacak, kemudian para murid disuruh mencari balon yg bertuliskan namanya masing-masing dalam waktu lima menit. Setelah lima menit berakhir, ternyata para murid tidak bisa menemukan balon yang bertuliskan namanya. Semua mengambil balon dengan nama yang bukan namanya.
Sang guru kemudian memerintahkan mereka untuk meyerahkan balon kepada pemilik nama di balon. Dalam waktu lima menit, mereka saling menyerahkan balon kepada pemilknya masing-masing, dan mereka tertawa bahagia.
Read 4 tweets
31 Aug
Sekelompok nelayan hidup bahagia. Mereka melaut sejak pagi sekali dan kembali siang hari. Makan siang di rumah bersama keluarga. Istirahat. Sore hari mereka bercengkerama dengan istri dan anak-anaknya.

Malam hari mereka berkumpul dengan tetangga sambil bincang-bincang santai.
Tentu dibumbui dengan canda dan tawa riang gembira.

Malam mulai larut, mereka tidur. Begitu setiap hari mereka menjalani hidup.

Tiba-tiba ada orang mengajarkan mereka menambah waktu melaut sampai sore. Mereka akan dapat hasil tangkapan lebih banyak. Bisa dijual dan menabung.
Jika tabungan sudah banyak, mereka bisa beli kapal lagi: satu, dua, tiga dst.

Selanjutnya mereka bisa punya pusat pelelangan sendiri. Bisa mengekspor. Jadi kaya raya.
Read 5 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(