Thread by @datatempo

Sebelum Westerling datang ke Sulawesi
Ada alasan mengapa Belanda mengirim Westerling ke Sulawesi Selatan. Dua pejuang Sulawesi menjadi biang kekalahan tentara Belanda. Berikut cuplikannya. Kisah lengkapnya bisa dibaca di database digital Tempo bit.ly/jejakemmysaelan #westerling

Emmy Saelan, pahlawan perempuan bersama Wolter Monginsidi berhasil menggerakan pejuang di bumi Sulawesi Selatan. Tahun 1946, Emmy pemimpin Laskar Wanita dan Palang Merah. Wolter Mongisidi menjabat wakil pemimpin Laskar Harimau. #westerling

Laskar Wanita dan Palang Merah Emmy Saelan. Belakangan berubah nama menjadi Laskar Wanita Indonesia. Setiap unit terdiri atas tiga-empat anggota yang selalu berpindah tempat dan disumpah di bawah Al-Quran agar tidak mengkhianati perjuangan. #westerling

Makassar, tentara Sekutu kian banyak, terutama pasukan Belanda. Wolter Mongisidi mendengar informasi bahwa Belanda akan menambah lebih banyak anggota pasukan untuk menyerbu Polongbangkeng. ”Sebelum kekuatan mereka tiba, kita hancurkan mereka lebih dulu,” ujar Wolter. #westerling

Laskar terus bertempur merebut daerah kunci, seperti Gowa, Takalar, dan Jeneponto. Setiap malam selalu terdengar bunyi granat dan tembakan. Emmy dan Wolter pun kian percaya diri bisa melumpuhkan lawan. #westerling

Sayangnya laskar dibiarkan mengatur sendiri tanpa diimbangi negosiasi dan diplomasi dari tokoh politik untuk menghentikan pertempuran. Celah ini dipakai Belanda mendatangkan Depot Speciale Troepen, pasukan khusus, yang dipimpin Kapten Westerling pada 5 Desember 1946. #westerling

Tambahan pasukan yang dilengkapi aneka persenjataan otomatis itu membuat laskar pejuang Sulawesi terdesak. Akhirnya Wolter, seperti diceritakan dalam buku Sinansari, meminta Emmy memisahkan diri. ”Kau mundur ke Kassi-Kassi, bawa yang luka-luka,” katanya. #westerling

Dalam perjalanan ke Kassi, bertemu dengan Belanda. Kalah jumlah, mereka terdesak. Belanda membujuk Emmy agar menyerahkan diri. Ketika didekati Belanda terdengar bunyi letusan. Duar! Emmy meledakkan granat digenggamnya. Ia gugur bersama tentara Belanda membujuknya itu. #westerling

Bila ingin membaca edisi digital juga bisa di bit.ly/edisiemmysaelan pada kanal Arsip Majalah Tempo #westerling