NGAJI

Pentingnya Sanad

Sanad Ulama Ahlussunnah Waljamaah Asy'ariyah Indonesia Sampai ke Rasulullah ﷺ

Rasulullah SAW bersabda:“Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya sendiri (tanpa guru) dan merasa benar, sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan”
(HR. Ahmad)
Ibnul Mubarak berkata: “Sanad merupakan bagian dari agama, kalaulah bukan karena sanad, pasti akan bisa berkata siapa saja yang mau dengan apa saja yang diinginkannya.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Muqoddimah kitab Shahihnya 1/47 No. 32 )
Imam Malik ra. berkata: “Hendaklah seseorang penuntut itu hafalannya (matan hadith dan ilmu) dari ulama, bukan suhuf (lembaran).”
(Al-Kifayah oleh Imam Al Khatib m/s 108)

Imam Asy Syafi’i ra. mengatakan, “Tiada ilmu tanpa sanad.”
Berkata Imam Asy Syafi’i ra: “Orang yang belajar ilmu tanpa sanad guru bagaikan orang yang mengumpulkan kayu bakar digelapnya malam, ia membawa pengikat kayu bakar yang terdapat padanya ular berbisa dan ia tak tahu.”
(Faidhul Qadir juz 1 hal 433)
Berikut Sanad Ulama Ahlussunnah Waljamaah
Asy'ariyah di Indonesia:

1. Syaikh al-Sunnah, Imam al-Mutakallimin Abu al-Hasan al-Asy'ari (270-330 H/883-947 M).

2. Syaikh Al-Mutakallimin Abu al-Hasan Al-Bahili.
3. Ruknuddin al-Ustadz Abu Ishaq al-Asfarayini (w. 418 H/1027 M). Pengarang al-Jami' fi ushul al-Din wa al-Radd 'ala al-Mulhidin.

4. Al-Ustadz Abu al-Qasim Abdul Jabbar bin
Ali bin Muhammad bin Haskan Al-Asfarayini
al-Iskaf (w. 452 H/1034 M).
5. Imam al-Haramain Dhiyauddin Abu Al-Ma'ali Abdul Malik bin Abdullah al-Juwaini (419-478 H/1028-1085 M).

6. Abu al-Qasim Salman bin Nashir bin Imran al-Anshari al-Arghiyani (w. 512 H/1118 M).
Pengarang Syarh al-Irsyad ila Qawathi' al-Adillah fi Ushul al-I'tiqad.
7. Dhiyauddin Umar bin al-Husain al-Razi (hidup sebelum 559 H/1164 M).
Pengarang Syarh A-Irsyad ila Qawathi' al-Adillah fi Ushul al-I'tiqad.

8. Fakhruddin Muhammad bin Umar al-Razi
(544-606 H/1150-1210 M).
9. Syarafuddin Abu Bakar Muhammad bin
Muhammad al-Harawi.

10. Al-Qadhi Abu Bakar Muhammad bin Abdullah al-Taftazani.

11. Al-Hafizh Sirajuddin Umar bin Ali Al-Qazwini (683-750 H/1284-1349 M).
12. Majduddin Abu Thahir Muhammad bin Ya'qub al-Lughawi al-Syirazi al-Fairuzabadi (729-817 H/1329-1415 M).

13. Al-Hafizh Taqiyyuddin Muhammad
bin Muhammad bin Fahad al-makki al-Syafi'i al-'Alawi al-Hasyimi (787-871 H/1385-1466 M).
14. Syaikh al-Islam, Qadhi al-Qudhat Zainuddin
Abu Yahya Zakariya bin Muhammad al-Anshari (826-926 H/1423-1520 M).
Pengarang Ihkam al-Dilalah 'ala Tahrir al-risalah dan Fath al-Ilah al-majid bi-Idhah Syarh al-'Aqaid.
15. Syamsuddin Muhammad bin Ahmad al-Ramli (919-1004 H/1513-1596 M).

16. Ahmad bin Muhammad al-Ghunaimi (964-1044 H/1557-1634 M).

17. Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad
bin al-'Ala' al-Babili al-Syafi'i al-Azhari (1000-1077 H/1591-1666 M).
18. Abdullah bin Salim al-Bashri al-Makki al-Syafi'i (1048-1134 H/1638-1722 M).

19. Salim bin Abdullah al-Bashri al-Syafi'i (w. 1160 H/1747 M).

20. Syamsuddin Muhammad bin Muhammad al-Dafari al-Syafi'i (w. setelah 1161 H/
M).
21. Isa bin Ahmad al-Barawi al-Zubairi al-Syafi'i (w. 1182 H/1768 M).
Pengarang Hasyiyah 'ala Syarh Jauharat al-Tauhid karya al-Laqqani.

22. Muhammad bin Ali al-Syanawani al-Syafi'i
(w. 1233 H/1818 M).
Pengarang Hasyiyah 'ala Syarh Jauharat al-Tauhid karya al-Laqqani.
23. Utsman bin Hasan al-Dimyathi.

24. Sayid Ahmad bin Zaini Dahlan (1231-1304
H/1816-1886 M).

25. Sayid Abu Bakar Utsman bin Muhammad Syatha al-Dimyathi al-Husaini al-Syafi'i (w. 1310 H/1892 M).

26. Muhammad Mahfuzh bin Abdullah al-Tarmasi (1285-1338 H/1868-1920 M).
27. Para ulama Tanah Air, seperti KH. Moh.
Hasyim Asy'ari Jombang, KH Nawawi bin Nur Hasan Pasuruan, KH Muhammad Baqir Yogyakarta, KH Abdul Wahhab Hasbullah
Jombang, KH. Baidhawi bin Abdul Aziz Lasem, KH Ma'shum bin Ahmad Lasem,
KH Muhammad Dimyathi Termas, KH Shiddiq bin Abdullah Jember, KH Muhammad Faqih bin Abdul Jabbar Maskumambang, KH Abbas Buntet Cirebon, dan lain-lain.
Sanad Ahlussunnah Waljamaah al-Maturidi di Indonesia:

1. Abu Manshur al-Maturidi (w. 333 H/945 M).

2. Abu Muhammad Abdul Karim bin Musa bin Isa al-Bazdawi (w. 390 H/1000 M).

3. Husain bin Abdu Karim Al-Bazdawi.

4. Muhammad bin Husain al-Bazdawi.
5. Al-Qadhi Shadrul Islam Abu al-Yusr Muhammad bin Muhammad bin Husain al-
Bazdawi (421-493 H/1030-1100 M).

6. Al-Hafizh Najmuddin Umar bin Muhammad al-Nasafi (461-537 H/1068-1142 M).
7. Muhammad bin Muhammad bin Nashr al-
Nasafi (w. 693 H/1294 M).

8. Husamuddin Husain bin Ali al-Saghnaqi (w. 711 H/1311 M). Pengarang Syarh al-Tamhid li-Qawa'id Al-Tauhid.

9. Abu Muhammad Abdullah bin Hajjaj al-Kasyqari.

10. Syamsuddin Muhammad al-Qurasyi.
11. Al-Hafizh Ibn Hajar al-'Asqalani (773-852 H/1372-1449 M).

12. Syaikh al-Islam Zakariya al-Anshari (826-926 H/1423-1520).

13. Syamsuddin Muhammad bin Ahmad al-Ramli (919-1004 H/1513-1596 M).
14. Ahmad bin Muhammad bin Yunus Al-Qusyasyi al-Dajani Al-Husaini (991-1071 H/1583-1661 M).

15. Burhanuddin Abu al-'Irfan al-Mulla Ibrahim bin Hasan al-Kurani (1025-1101 H/1616-1690 M).
16. Burhanuddin Abu Hamid Muhammad bin
Muhammad al-Budairi al-Husaini al-Dimyathi al-Asy'ari al-Syafi'i, populer dengan sebutan Ibn al-Mayyit (w. 1131 H/1719 M).

17. Muhammad bin Muhammad bin Hasan al-Munir al-Samanudi al-Syafi'i (1099-1199 H/1688-1785 M).
18. Muhammad bin Ali AlSyanawani (W 1233 H/1818 M).

19. Utsman bin Hasan al-dimyathi.

20. Sayid Ahmad bin Zaini Dahlan (1231-1304 H/1816-1886 M).

21. Sayid Abu Bakar bin Muhammad Syatha al-Dimyathi (w. 1310 H/1892 M).
22. Syaikh Muhammad Mahfuzh bin Abdullah al-Tarmasi (1285-1338 H/1868-1920 M).

23. Para ulama Tanah Air seperti KH Moh Hasyim Asy'ari Jombang, KH Nawawi bin Nur Hasan Pasuruan, KH Muhammad Baqir Yogyakarta, KH Abdul Wahhab Hasbullah Jombang,
KH Baidhawi bin Abdul Aziz Lasem, KH Ma'shum bin Ahmad Lasem, KH Muhammad Dimyathi Termas, KH Shiddiq bin Abdullah Jember, KH Muhammad Faqih bin Abdul Jabbar Maskumambang, KH Abbas Buntet Cirebon, dan lain-lain.
Demikian mata rantai sanad madzhab al-Asy'ari dan madzhab al-Maturidi yang sampai kepada guru-guru kita, para tokoh pendiri organisasi Nahdlatul Ulama.
Selain sanad di atas, masih banyak jalur lain yang menyambungkan mata rantai akidah Ahlussunnah Wal-Jama'ah kepada para ulama terdahulu, hingga kepada Rasulullah. Wallahu a'lam.
Struktur genealogi ini diambil dari kitab Kifayat al-Mustafid lima 'Ala min al-Asanid, karya al-Syaikh al-Muhaddits al-Musnid al-Faqih Muhammad Mahfuzh bin Abdullah al-Tarmasi.
Edisi Syaikh Muhammad Yasin bin Isa al-Fadani al-Makki, terbitan Dar al-Basyair al-Islamiyah, Beirut, hal. 32-33

Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayidmachmoed

14 Sep
KESALAH PAHAMAN KELOMPOK PENENTANG TAWASSUL DALAM MEMAHAMI AYAT DAN HADITS

Tawassul dari segi bahasa dari kata “wasilah” yang berarti “darajah’ (kedudukan) ‘qurbah’ (kedekatan), atau dari ‘washlah’ (penyampai dan penghubung).
Dalam istilah syariat Islam tawassul dikenal sebagai sarana penghubung kepada Allah melalui ketaatan.

Dulu putra imam Ahmad bin hambal pernah bertanya kepada imam Ahmad bin hambal soal mencium mimbar Nabi ﷺ dan beliau menjawab tidak apa apa.
سألته عن الرجل يمس منبر النبي صلى الله عليه و سلم ويتبرك بمسه ويقبله ويفعل بالقبر مثل ذلك أو نحو هذا يريد بذلك التقرب إلى الله جل وعز فقال لا بأس بذلك
Read 52 tweets
13 Sep
SETELAH MEBACA DO'A YANG RASULULLAH AJARKAN, AKU TIDAK PERNAH LUPA TENTANG APAPUN

Ada seorang laki-laki menemui Rasulullah Saw, ia mengeluh:
"Ya Rasulullah, sungguh aku ini adalah orang yang pelupa. Tolong beri Amalan pada ku".
Kemudian Rasulullah Memberi Amalan Do'a untuk dibaca setiap hari...

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ نَفْسِيْ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ

(Allâhumma Ij’al Nafsî Muthmainnatan, Tu’minu Bi Liqâika Wa Tardlâ Bi Qadlâika).
Artinya :
“Ya Allah, jadikan Jiwa kami menjadi Tenang, Beriman akan adanya Pertemuan Dengan-Mu, dan Rela atas garis yang Engkau Tentukan".
(Dibaca 3x sehari)

Beberapa saat kemudian pemuda tersebut berkata :
"Setelah membaca Do'a itu, saya tidak pernah lupa tentang apapun".
Read 4 tweets
10 Sep
Sekilas Tentang Sahabat Abbad bin Bisyr

Abbad bin Bisyr adalah seorang sahabat yang tidak asing dalam sejarah dakwah Islam. Ia tidak hanya termasuk diantara para 'abid (ahli ibadah), tapi juga termasuk kalangan para pahlawan yang gagah berani dalam menegakkan kalimat Allah.
Tidak hanya itu, ia juga seorang penguasa yang cakap, dan dipercaya dalam urusan harta kekayaan kaum muslimin.

Abbad bin bisyr juga turut berperang bersama Rasulullah Saw dalam tiap peperangan yang Beliau pimpin.
Dalam peperangan-peperangan itu dia bertugas sebagai pembawa mushaf Al-Qur'an.

Ketika Rasulullah kembali dari perang Dzatur Riqo', beliau beristirahat dengan seluruh pasukan muslim di lereng sebuah bukit.
Read 13 tweets
10 Sep
SAFAR

Habib Abu Bakar al-‘Adni bin Ali al-Masyhur menyebutkan Rasulullah ﷺ melakukan tradisi-tradisi yang baik di bulan ini guna menggugurkan anggapan negatif orang-orang pada masa jahiliah. Di antara tradisi baik yang beliau mulai yaitu:
1. Pernikahan Rasulullah dengan Khadijah

مُبْتَدِئًا زَوَاجَهُ مِنْ أُمِّنَا # خَدِيْجَةَ الْكُبْرَى بِأَيَّامِ صَفَرْ
وَكَانَ هَذَا قَبْلَ وَحْيِ رَبِّنَا...
“Dimulai dengan pernikahan beliau dengan Sayyidah Khadijah al-Kubra di hari-hari bulan Safar, dan pernikahan itu berlangsung sebelum datang wahyu dari Allah (sebelum masa kenabian).”
Read 6 tweets
9 Sep
Ustadz Adi Hidayat Tidak Jujur Dalam Membahas Kitab
Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari

Mbah Yai Hasyim Asy'ari secara tegas mengatakan bahwa wahabiyah dan para pengikutnya adalah ahli bid'ah. Bagian di mana ulasan tentang MBAW, Ibn Taymiyah, Rasyid Ridho maupun Abduh diskip UAH
Di kitab ini tertulis para pengikut Muhammad Abduh, Rosyid Ridho, Muhammad bin Abdul Wahhab An-Najdi, Ibnu Taimiyah dan muridnya yaitu Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Abdul Hadi adalah kelompok yang suka membid'ahkan mualim lainnya.
Dan Ustadz Adi Hidayat dalam satu kesempatan mengaji ketika membedah kitab mbah Yai Hasyim Asy'ari dan UAH memulai membaca,
Read 33 tweets
9 Sep
Cuitan Dr. Aid al-Qarni, motivator Saudi Arabia

"Bagaimana Fakta Umat Islam? Saya sudah kunjungi lebih kurang 50 negara berpenduduk mayoritas Muslim. Rupanya kebanyakan mereka tidak mengetahui tauhid Uluhiyah, Rububiyah, dan Asma'wa al-Shifat"
Perkataan Dr. Aidl al-Qarni, motivator Saudi Arabia, menunjukkan bahwa wahabi adalah minoritas di seluruh dunia. Jauhilah mereka. Karena Rasulullah menyuruh umat untuk mengikuti al-Sawad al-A'zham (mayoritas)
Assawadul a’zham yang dimaskud adalah kelompok mayoritas di kalangan muslimin, mereka mendapatkan jaminan Rasulullah saw tidak sesat;

إن أمتي لا تجتمع على ضلالة، فإذا
رأيتم اختلافا فعليكم بالسواد الأعظم
Read 4 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(