Nyata Profile picture
Sep 17, 2021 292 tweets >60 min read Read on X
Lo Jual, Gw beli
*Preman Tarba*

Kisah nyata / Nama dan tempat di samarkan.

@IDN_Horor
@bacahorror
#bacahoror
@Penikmathorror
#horor
#threadhorror

Rilis Malam Minggu ya teman teman, bantu Retweet dulu biar semangat gas nya. Image
Seperti biasa dilarang comot mencomot tanpa Izin.

Salam Hi.. Hi.. Hi..
*Kita gelar Sedikit Kisah*
Sisanya esok ketika senja mulai menyapa.
****************************

Setiap tahun pasti ada saja duel maut yg berlangsung di tanah merah ini.
Tanah berbentuk persegi, layaknya lapangan bola. Gedung gedung tinggi menjulang kelangit bak atribun kehormatan bagi penonton menyaksikan laga panas yg penuh darah.
Hanya yg terkuat layak mengukir sejarah, sementara bagi yg lemah tentu saja kain kafan akan menanti.
Malam itu suasana sangat sepi dan hening, hewan malam seolah engan berkeliaran, tergemparkan pertarungan brutal yg segera berlangsung, duel maut bagi mereka para Gladiator.
Seorang Pria berdiri tegap memegang belati, wajahnya santai seperti tiada beban akan apa yg menanti,

Tiada rasa takut tersirat diwajahnya, padahal dia dikeliling oleh 6 orang berparas tegap nan sangar yg jua mengengam senjata tajam.
Tatapan ke 6 orang itu buas memandang pria yg akrab disebut dengan nama Jhonny, iya Dialah Jhony si Anjing Gila, Preman dengan kekuatan TARing BAbi.
*****************************

Hari itu lebaran ke 2, ditahun 2005, rumah keluarga besar Alm Bapak Miharjo terasa ramai. Untuk kali pertama setelah 20 tahun berlalu, 4 saudara kandung yg terlahir dari satu darah kembali berkumpul di atap rumah warisan yg penuh kenangan.
Perkenalkan saya Galih, cucu tertua alm Bapak Miharjo, saat ini usia ku menginjak 18 thun, dan selama itu juga aku hanya mengetahui Mba Dwi satu satu nya saudara kandung ayah, smntara Om Jonny dan si bungsu Tante Rita, hanya ku ketahui lwt dogeng malam yg sering dceritakan ayah.
Samar dalam ingatan ku, Ayah pernah bercerita bawasannya adik nya jhoni merupakan jagoan yg tak terkalahkan, sementara untuk tante Rita merupakan adik bungsu ayah yg tdk banyak mendapat jatah sorotan cerita.
Dan Hari itu tangisan haru pecah di rumah Pak Miharjo, seiring kedatangan tamu spesial, pasangan pasutri dengan anak semata wayang mereka yg berumur sekitar 4-5 tahun.
Si Suami tampak di papah oleh istrinya untuk berjalan, Yap.. Pria itu tuna netra dengan bagian mata yg memiliki goresan panjang seperti tertebas.
Pria Itu adalah Om Jhony, sementara istrinya merupakan sibungsu Tante Rita dan bocah perempuan yg dibawa mereka merupakan sepupu ku.
Om jhony berperawakan kurus dgn tangan dipenuhi tato, jauh dari apa yg ku bayangkan, apalagi mengingat cerita ayah, bahwa beliau merupakan jagoan tak terkalah kan. Angan ku berharap sosok itu akan seperti Rambo, atau Terminator.
Beliau sosok yg ramah, dan layaknya org pasaran, dia cepat dekat dan mendapatkan simpati orang sekitar, sama seperti saat itu.
Dia mengumpulkan kami para keponakan, guna mengenalkan dela sepupu yg kami pun baru mengetahuinya pada hari itu. Om Jhony sangat pintar membangun suasana sampai salah satu sepupu ku yg bernama Rudi (12 tahun) mengajukan permohonan.
Om ceritakan dunk bagaimana om bisa kebal dan jadi jagoan katanya, canda tawa tidak terdengar, wajah para anak bapak Miharja seketika menjadi serius.

Ha.. Ha.. Ha..
Kamu namanya siapa nak? tanya om Jhony.
Rudi om.
*Rudi toh, anak Mba Dwi*.
Nah pada saat itu entah kebetulan apa tidak,
sewaktu mengatakan nama tante Dwi, pandangan Om Jhony tepat mengarah dimana Tante Dwi berada yg pasti nya membuat tante Dwi merasa tdk nyaman.
Sudah sudah main keluar, kata ayah memotong pembicaran, seolah mencoba mencairkan suasana.
Semua anak anak keluar menuruti perintah ayah ku, hanya aku yg tdk mengikuti amanah.
Wajar saja, sebagai cucu tertua aku memiliki perbedaan umur yg jauh dengan adik ku yg baru berumur 12 tahun, dan 3 orang anak tante Dwi.
Nah ini lagi lagi yg membuat aku sedikit takut dengan sosok Om Jhony, walau matanya tertutup, tapi dia seperti bisa memandang.

*Kamu ga ikutan Main Galih*
Katanya berbicara mengarah pada ku, seakan tau keberadaan ku.
*Engak Om*
Jawab ku singkat.

*Kamu mau dengar cerita Om gak?*
Ucapnya kembali pada ku.

Mendengar itu sebenarnya aku sudah tdk tertarik, apalagi melihat fisik Om Jhony saja sudah membuat aku kecewa.
*Fisik ku sekarang bukan jadi alasan kamu ga percaya dengan cerita ayah mu*.

Deg.. Deg..
Aku kaget bagaimana bisa Om Jhony membaca pikiran ku.
Seketika itu ku tarik kursi mendekati posisi Om Jhony, Ku siapkan 2 gelas kopi, berharap apa yg ku dengar akan menjadi cerita nyata yg paling menarik dalam hidup ku.
Om Jhony tampak senang, dirogohnya kantong baju sembari mengeluarkan sebatang rokok, agak lama dia berbicara karna asik dengan hisapan tembakau itu, sebelum nafas panjangnya mengembuskan asap mengebul dan mulai menceritakan kisah kelam Ajian Taring Babi pada ku.
Lo jual Gw beli, begitulah perkataan pertama yg terucap dari mulut Om Jonny, seolah tidak ada kata komfromi bila berurusan dengan Nya.

(Mulai dari sini, Akan memakai sudut pandang Jhony ya Pembaca, bsk kita lanjut kembali ketika senja mulai menyapa.
Salam Hi.Hi..Hi..)
Siapapun tdk akan pernah memiliki cita cita menjadi seorang preman, hidup dikerasnya kenyataan dengan mengandalkan otot guna mempertahankan singasana.
Begitu juga dengan Aku, kadang aku tersenyum menilas kembali jalan hidup yg menyapa lucu, hobby ku dengan seni bela diri malah mengantarkan ku menjadi penguasa dunia malam.
Terngiang jelas dikepala ku bagaimana Ayah memohon ke Pak Ruslan (Kepala Sekolah) ke 4 yg mendrop out diri ku di kala SMA, sejak saat itu juga ke 2 orang tua ku seakan mati rasa yg malah ku tanggapi dengan cara yg salah.
Aku malah semakin akrab dengan riuh nya suasana pasar, gelamornya dunia malam, dan dinginnya jeruji besi.
Saat itu usia ku baru menginjak 18 tahun, kali pertama tangan ini menebas seorang lelaki pertenteng hanya karna masalah uang parkir 50 rp. Sejak saat itu juga julukan si Anjing gila melekat pada diri Ku.
Pamor ku kian menanjak, banyak kelompok memperebutkan diri ku, keberanian yg mereka anggap sinting menjadi alasan nyata untuk merekrut, aku memang tdk suka berkrompomi, karna setiap masalah yg datang selalu kuselesaikan dengan kekerasan.
Malah di penjara aku sempat menghajar seorang jawara, preman sepuh yg katanya tidak tersentuh, beberapa kali bogem mentah ku mengalir kan darah di hidungnya, walau diakhir cerita akulah yg menginap di RS hampir seminggu, karna habis dikeroyok puluhan anggotanya.
Buah dari kejadian itu semakin melambungkan nama ku, tdk ada yg berani menyentuh Jhony.

Terlebih pasca kejadian, Alex, salah satu pimpinan kelompok Gengster yg cukup disegani kala itu, secara langsung meminta ku tuk bergabung dengan Kelompok GS (God Satan).
Kelompok yg acap kali mendapat perhatian serius dari pemerintah, hampir semua bisnis kriminal dijalankan, dari perebutan lahan, penagihan, judi, narkoba, pelacuran, bahkan jasa pembunuhan yg kerap kali dipesan oleh elite politik atau pengusaha berduit pada saat itu.
2 tahun setengah aku mendekam, sebelum menghirup udara kebebasan, layak nya film seriga terakhir di jaman milenia, kisah itu lebih dulu aku jalani.
Perasaan hancur tak kala mata ku menyadari, bawasannya tiada keluarga yg datang menjemput, hanya sekali mereka datang melihat, itu pun kala awal aku dipenjara. Dan kalian berpikir aku di jemput oleh Alex, layaknya film itu?
Tentu..

Tentu saja tidak, Beliau terlalu sibuk bila hanya menjemput 1 anjing liar seperti diri ku.

Yang pasti kala itu aku malu tuk kembali ke rumah, berbekal alamat yg diberikan Alex sebelum dia bebas, Ku beranikan diri untuk menjumpai Nya dan meminta pekerjaan.
Singkat cerita Aku berhasil menemui Alex, reputasi ku sebagai tanggan kanan sewaktu di penjara, nyatanya tidak membuat diri ini di anak emaskan.
Tiada pengistimewaan yg ku terima, malah sebagai kerjaan awal, beliau memperkerjaan ku kembali diposisi yg membuat diri ku dibui.
Yap..
Hanya menjadi penjaga Parkir di salah 1 klub malam.
3 bulan berlalu, karir ku di dunia kriminal semakin redup, Nama Jhony si Anjing Gila memudar, berganti Kang Parkir, sangat menyedihkan, apalagi saat itu pendapatan yg ku dapatkan juga sangat minim, tak jarang aku suka bermain harga parkir demi dapat mmbutuhi kehidupan sehari hari
Kala itu merupakan saat tersulit untuk diri ku, bahkan emperan tak jarang menjadi tempat ku bernaung, bila club malam sedang di private oleh kaum borjuis.
Sempat terpikir untuk mengakhiri kerja disana, namun kedekataan ku kepada seorang pelacur bernama cindy, membuat ku bertahan dengan keadaan yg tak bersahaja.
Dan Wanita inilah yg kelak membuat dunia ku semakin hitam nan kelam.

Awal pertama aku memulai debut profesional, menjadi penghuni gladiator tanah merah, mencoba menancapkan nama ku di puncak tertinggi Kelompok biadab ini.
Minta waktu 1-2 hari buat nyelesain kisah ini ya. bsk kita lanjut lagi, mata sayup tak tertahankan.

Salam Hi..Hi.. Hii

Om Jhony terdiam sebentar, dia seperti berusaha mengingat part kelam dalam kehidupan, senyum kecil dengan sedikit suara tawa menghiasi wajahnya, sebelum dia kembali bercerita :
Cindy ga sehina yg mereka katakan, raut mengairahkan kala dia melayani tamu hanya topeng palsu yg harus dilakukan guna mendulang Rp yg lebih banyak.
Dia tdk juga wanita liar yg haus akan S*X, bukan pula wanita yg dapat di gratiskan demi mendapatkan kepuasan sebatang Pe*is, seperti celoteh para tamu yg kerap ku dengar, aku tau betapa baik nya dia, dan aku sangat mencintai Nya.
Entah dari mana bermula, aku menjadi dekat dengan Nya, kerap kali dia menjadikan aku sebagai tempat mengeluh akan derita harian, dia tak tau harus berhenti kapan, setelah berpulangnya ayahanda, beban ada di pundaknya.
Bukan satu keharusan memang tuk dia memberikan uang, namun apa daya, ibu nya hanya seorang ART, yg pasti tdk akan sanggup memenuhi kebutuhan 2 org adiknya, apalagi berpikir tuk menyekolahkan.
Setiap bulan hasil yg didapatkan hanya diambil sesuai dengan kebutuhan wajar nya saja, tiada niatannya untuk menikmati lebih uang haram itu, dia sangat berharap kelak ke 2 adiknya akan tumbuh menjadi manusia sukses.
Dan sejak semua tutur kata itu dia ucapkan berkali kalinoada ku, benih asmara hidup dalam hati, bak pelet pemikat Kuntilanak, perasaan sayang hadir tak dapat ku bendung.

Aku benar benar tulus ikhlas mencintainya, walau 1001 cerita miring tajam menempel padanya.
Om jhony kembali tertawa pada ku,
*Ha... Ha.. Ha.., Kamu dah besarkan Galih?*
tanyanya.

Bijak dalam menafsirkan, dan jangan mengikuti jalan Om mu ini, katanya kembali yg membuat diri ini semakin antusia mendengar.
Om jadi tukang parkir hampir 1 tahun, karna saat itu Om sudah kepincut dgn cindy katanya kembali.
Adanya hubungan disesama anggota merupakan pelanggaran keras, namun karna kami saling mencintai, hubungan itu tetap berjalan secara rahasia.

Walau mata ku kini buta, namun jelas ku ingat bagaimana cindy merampok diri ku.

*Merampok Om?*
seketika aku meyela perkataan Om Jhony
Kurang lebih 7 bulan bekerja disana, aku sudah mendapatkan hati Cindy, walau tubuh nya masih digilir kala malam menjelang, tiada niatan bagi ku tuk menikmati tubuh itu, walau status ku sebagai kekasih, sudah pasti aku dapat mendapatkan secara gratis.
Tapi benar Cinta itu Buta, aku tak punya niatan sedikit pun menakalinya, tapi munkin karna perasaan tdk enak dlm hati cindi.

Dia menjebak diri ku dengan 1 botol Miras dan obat perangsang, dan malam itu, Cindy berhasil merampok keperjakaan pria yg kala itu berusia 22 tahun.
Kejadian itu membuat aku tau arti nikmatnya...
Nikmatnya....

*Otak kamu jangan ngeras Galih, jangan seperti para pembaca tulisan ini yg mengharapkan banyak cerita lendir akan om Ceritakan*

Om maksud nikmatnya membina rumah tangga.

Malam itu juga Aku berjanji akan menikahinya.
Aku tidak peduli akan statusnya, yg ada dibenak ku kala itu hanya bagaimana bisa melepaskan dirinya dalam kekang belengu hitam, dan membina rumah tangga layaknya manusia normal lainnya.
Kehidupan sebagai penjaga parkir sudah pasti tdk akan cukup menafkahi Cindy apa lagi keluarganya, buat aku saja jauh dari kata cukup.
Saat itu ego ku menurun, ku buang rasa malu jauh dari hidup. Aku kembali berlutut dihadapan org tua, kehadiran ku disamput pelukan hangat dari mereka smua, kami sempat menangis haru bersama.
Kehangatan itu tdk berlangsung lama, selang mereka mengetahui niatan ku untuk menikahi seorang wanita tuna susila, perlakuan mereka kembali datar nan sinis.
Padahal sudah berjuta janji tobat yg ku ucapkan, namun tiada 1 dukungan tuk menyemangati, rumah ini kembali panas, dengan berpuluh kalimat yg mencoba meredam niat baik itu.
Usaha dan kerja keras ku selama 30 hari akhirnya membuahkan hasil, walau tanpa restu dari orang tua, setidaknya emas dan uang yg cukup lumayan dapat ku Aman kan dari lemari ibunda tercinta.
Rencana nya uang itu akan ku gunakan untuk menebus Cindy, perkara Ibu dan Ayah akan marah biarlah menjadi urusan belakang, ketika cindy telah ku persunting.
Aku datang menemui Alex, ku utarakan permohonan ku menebus Cindy dari tempat pelacuran itu, dia tertawa geli mendengar apa yg ku ucapkan.
*Jhony.. Jhony... seburuk buruk nya pria, pasti tetap ingin seorang wanita sholeh untuk menjadi ibu dari anak anak nya kelak*
Ucapnya pada ku
Alex sempat menolak permohonan ku, dan mengangap aku hanya bocah yg baru beranjak dewasa, tiada yg salah dalam omongannya, malah dia sama seperti keluarga ku, berharap aku mencari wanita lain yg lbh layak, hanya saja aku yg salah sudah buta dengan cinta.
Keadaan sempat memanas, kala aku mengungkit hutang budi yg dia miliki pada ku, kala kami dipenjara, Alex seperti geram akan perkataan ku, blm lagi saat itu para pengikutnya tampak siap memberikan pelajaran mengenai arti pentingnya memahami posisi dengan siapa kita berbicara.
*Ok Jhonny, Kau benar aku memiliki hutang budi, kali ini aku memaafkan ucapan mu, kembali lah dengan uang 500 Ribu dan bawa pergi wanita murahan itu*
Walau kata katanya kasar, namun aku lega mendengar ucapan Alex

Saat itu juga aku mengucapkan terima kasih dan pergi meninggalkan Nya.

Dalam hemat ku, ini akan menjadi kabar gembira untuk cindy, dan bsk dia akan mulai kehidupan baru yg lebih baik.
Sesampainya di depan gedung club malam, langkah ku terhenti, mata ku kusyuk memandang ke arah tanah merah, riuhnya teriakan, nyaring terdengar berasal dari sebidang tanah yg sempat membuyarkan maksud dan tujuan awal ku kembali ke sana.
Lahan itu memang sering dipergunakan oleh warga sekitar untuk bermain sepak bola dikala pagi atau sore hari. Namun saat itu jam sudah menunjukan angka 9, langit pun telah hitam di pekatnya malam, aneh bila masih ada org yg bermain.
Belum lagi para pemain yg ada di tengah lapangan menggunakan pakaian lengkap dengan rata rata bersetelkan jeans dan kaos oblong, tiap tangan pun terlihat kencang mengengam senjata, yg seolah siap mencari tumbal.
Langkah ku perlahan menuju kesana, tanpa dapat tertahan. Jiwa tarung yg setahun bak mati suri tetiba bangkit dari kubur. Batin ku berkata tinggalkan, namun pikiran berkata ini saat yg dinanti.
Darah ku semakin mendidih kala mengetahui malam itu kelompok Alex mendapatkan tamu yg tidak diundang.

Jagat Sediro tampak hadir disana sebagai komando yg siap mengambil tahta kekuasan, seorang pentolan jawara yg juga berasal dari Kelompok GS.
Pemimpin GS sendiri sangat banyak, namun hanya 3 orang yg benar mempunyai reputasi tertinggi, dan malam itu 1 peminpin GS yg cukup disegani, Robert Gondrong jua tampak berdiri dibarisan Jagat Sediro.
Dengan kata lain hanya Alex dari ke 3 org teratas di kelompok itu, yg tidak menampakan batang hidungnya.
Perang saudara sangat diharam, GS identik dengan persaudaraan, namun kelompok ini tidak memiliki pemimpin utama, sekalipun Alex memang menjadi pemimpin yg paling berpengaruh dari ke 3 nama tersebut, tidak serta merta membuat Alex dapat memerintah jaringan lainnya.
Keras aku berpikir soal apa yg telah diperbuat Alex, hingga ke 2 org itu memantik pertikaian berdarah, atau mungkin pula ke 2 orang ini sedang melakukan makar untuk mempermudah jalan menjadi yg teratas.
Tak butuh waktu lama, pertikaian itu dimulai, dengan sekejap saja sudah banyak manusia tumbang bersimbah darah, Aku semakin terpacu, ku percepat langkah ku.
Langkah untuk..
Mencari tempat aman dan terbaik guna melihat pertarungan itu, jangan berharap aku hadir bak jagoan, yg akan membalikan keadaan, atau jgn pla berpikir kehadiran ku disana, sekalipun menjadi pesakitan kelak akan memulai debut Jhony si anjing gila.
Melihat kehadiran Jagat dan Robert sudah cukup membuat aku menjadi pecundang.

*Boro bagi ku untuk menebas kepala mereka, mendegar nama mereka saja sudah menyiutkan nyali*
Ucap ku dalam hati.
*Mungkin bagi Mu cerita ini terlalu mengandi gandi ya Galih*
Ucap Om Jhony pada ku.
*Era 80 sangat beringas, pertikaian itu lazim terjadi tanpa ada jejak yg tertinggal, tidak ada liputan,berita apalagi keadilan, hukum rimba kental berlaku. Makanya dulu banyak Petrus dan Matius*
Serunya sembari melanjutkan Cerita
Mudah untuk di tebak, kelompok Alex sirna dalam semalam, bahkan sampai detik ini, aku tidak tau bagaimana nasib Alex, entah dia kabur dan selamat, atau bisa jua sudah menyatu dengan coran jalanan.
Yg pasti kisah Alex telah tamat, orang yg dekat dengannya juga hilang tanpa jejak, bahkan aku pun tdk diperbolehkan menjadi tukang parkir lg disana.

Tentu saja perkara itu membuat perjalanan kian terasa terjal tak berujung.
Perpindahan tambuk kekuasaan pastinya menghasilkan peraturan baru bagi mereka para pemenang.

Dibawah kepemimpinan Jagat Sediro, GS semakin dicap sebagai kelompok yang meresahkan, peredaran barang haram narkoba semakin menjadi bisnis utama kelompok ini.
Dan Lokalisasi maupun club malam yg berada di bawah kekuasan mereka, sudah pasti menjadi pusat peredaran narkoba pada saat itu.

Hal ini cukup membuat aku semakin sedih, bawasannya prilaku kelompok GS priode baru sungguh sangat mengerikan bagi mereka para Wanita tuna Susila.
Mereka dipaksa harus mengkomsumsi obat obatan terlarang, dengan dalih agar lebih kuat dalam melayani tamu, untuk para WTS yang menolak sudah pasti siksa akan menanti, tak jarang benda haram itu dicekokin paksa masuk kedalam tubuh.
Dibalik itu semua tersimpan kunci rahasia, mereka berharap banyak hidung belang yang haus akan S*X terjerat pula dengan Narkoba.
Terlebih lagi para WTS kini lebih giat bekerja hanya untuk mengumpulkan uang guna membeli barang haram itu, mereka dijadikan pecandu kelas berat, begitu juga dengan Cindy.
Aku memang suka dengan dunia malam  tapi tidak untuk narkoba, namun apa daya Diri ku pun akhirnya terjerumus dan mulai menjadi pecandu, sudah pasti Cindy lah manusia pertama yang memberikan barang haram itu pada ku.
Menjadi copet, Jambret atau mungkin begal dalam Bahasa manusia saat ini aku lakoni, semua aku jalani hanya tuk memuaskan hasrat mengkomsumsi barang terkutuk itu.
Kehidupan semakin kelam, hari lpas hari aku hanya memikirkan bgaimana cara mendapatkan brang trkutuk itu dan bisa mnikmatinya bersama cindy.

Niatan ku untuk mmbawa cindy menjadi putih, hanya harapan yg ada diangan, terlebih Cindy lah yg berhasil membuat aku smakin kelam.
Hembusan angin santai menerpa wajah ku, malam itu aku berdiri di depan pintu club malam, seperti biasa, berteman sebatang rokok aku duduk menanti kepulangan cindy.
Hati ku cukup ria, karna saat itu dompet telah terisi penuh hasil mencopet tadi pagi, sudah kubayangkan sesaat lagi akan ku gunakan uang itu untuk bersenang bersama cindy.

Malah celana ku terasa mengetat dengan pikiran pikiran nakal yg mungkin akan terjadi, pikirku dlm hati.
2 jam menanti Cindy tak jua keluar, bayang pria hidung belang yg sedang menikmati nya jelas hadir di alam sadarku, rasa cemburu pasti ada, tp aku menyadari blm dapat bertangung jawab secara materi padanya.
Hingga teriakan sayu seorang wanita, kembali membuat aku sadar dari amunan sesat yg merusak jiwa.
*Ampun... aampun.. Pak*
Suara wanita yg tak lain adalah Cindy, memelas penuh dengan derai tangisan, wajah nya memar dengan darah yg mengalir dari hidungnya.
Di depan Ke 2 mata ku, tersaji pemandangan yg tak akan pernah terlupakan, saat itu aku sudah tdk memperdulikan lagi kenapa penganiayaan itu terjadi, yg ku tau aku harus menolong Cindy.
Sekalipun Cindy yg bersalah, ttap tak akan ku biarkan sang bidadari hati di perlakukan layaknya binatang, dalam sekejap aku menarik tubuh Cindy, berusaha untuk melindungi.

*Sabar Man, Jangan kasar sama wanita*
Seru ku pada ke 3 pria banci yg menganiayanya.
Perkataan ku tak disambut hangat, mereka seperti nya tdk memiliki waktu untuk berdiskusi, salah satu dari mereka langsung melayangkan tinju yg mengarah tepat ke wajah dan membuat aku tersengkur.
Seketika itu juga setan yg sudah lama tertidur, bangun dan mengamuk, Jhonny si Anjing Gila kembali kepentas.

Aku bangun dan langsung membalas perlakuan tersebut, walau sendiri tak sedikit pun aku gentar untuk meratakan manusia brengsek itu.
Tendangan terukur berkali kali ku layangkan kepada mereka, dan mereka pun ckup tanguh, berkali kali pula mereka bangun dan membalas, dan hitam yg ku peroleh semasa SMA pun tak dapat membendung perlawan dari mereka yg menyandang Dan Kawan Kawan.
Kelompok itu tdk ada habisnya, lebih dari 10 orang kini menghujani ku, bahkan Cindy juga berlari, mencoba menjadi tameng injakan, dia berusaha melindungi diri ku yg sudah terkapar.
Bila saja Robert tdk ada disitu, dan menjadi penegah mungkin kami akan mengukir kisah cinta yg sangat romantis.

Aku lebih memilih mati pada saat itu, namun takdir berkata lain.
Kedatangan Robert tak ubah nya hanya memperlambat kematian bagi kami, benar dia menghentikan sesaat penganiayaan, tapi tak lebih untuk memuaskan hasrat nya akan
drama yg lebih mengerikan.
Tubuh kami di seret menuju tanah merah itu, layak nya binatang kami digiring dengan sangat kasar, bahkan aku tdk smpai hati melihat pakaian cindy yg hampir hanya mengenakan pakaian dalam.
*Kau punya nyali juga anak muda, siapa namu mu?* Ucap Robert.

*Jhony* singkat ku jawab

*Jhony... Jhony... Jhonny... sepertinya dulu Alex pernah bercerita tentang nama itu,
entahlah aku lupa.. Ha.. Ha.. Ha..
So..., katakan apa mau anak muda?*
*Izinkan aku pergi membawa Cindy dari sini*
Robert semakin tertawa mendengar permintaan ku.
*Kamu mau membawa wanita ini?
Sampai kapan pun, dia tdk akan ku izinkan pergi dari tempat ini*
Ucap Robert pada ku, sembari kaki nya tepat berada diatas kepala Cindy.
*Tapi tenang, semua orang tau betapa baiknya Aku, keberanian mu patut diapresiasi, kalau kau bisa menang melawan ku, kau boleh pergi dengan wanita sampah ini* seru nya kembali.
Walau badan sudah terasa remuk, perkataan itu membakar semangat ku, dengan tertatih aku kembali berdiri.

*Ku harap kau seorang pria, yg tidak akan ingkar janji, bersiaplah Robert*
Teriak ku padanya.
Ceritanya perlu dilanjut gak?
Keadaan 1 lawan 1 membuat ku sesumbar, walau Robert merupakan pentolan GS, aku yakin bsa menyikat dirinya malam ini.

Semoga manusia biadab ini akan menepati janji nya, ucap ku dalam hati.
Rasa percaya diri, dan keyakinan berlebih akan membebaskan cindy, justru menjadi bomerang, sebelum akhirnya kembali keadaan mengajarkan aku untuk paham posisi level berada.
Robert sangat berpengalaman, wajahnya sumringah, tiada sedikitpun kesan dia akan kalah malam ini, dia berjalan ke arah ku tanpa memberikan ancang ancang, tepat dimana kami saling bertatap, aku tdk mau kehilangan moment dan langsung memulai pertarungan.
Ku berikan tinju terkeras langsung ke arah nya, pukulan telak ku hanya membuat kaki nya selangkah mundur, tak kusiakan waktu, tak ingin diriku melihat kebangkitannya, secara bertubi tendangan dan uper cut ku lancarkan, yg akhirnya berhasil membuat Robert tersungkur.
Saat itu aku seperti pecundang, sampai dia terjatuh pun aku tetap melancarkan serangan, karna kwatir dia dapat bangkit, sebelum aku lengah, satu bogem diarahkan nya pada ku, yg membuat diri ku langsung terpental.
Dia tertawa.
*Ha...Ha.. Ha...
Kau sangat mengecewakan, tdk seperti apa yg dibangakan Alex*
Aku bergedik, melihat Robert bangkit, wajahnya memang terlihat memar, namun untuk pukulan telak berkali kali yg ku berikan, tak kudapati setetes darah pun mengalir di wajahnya.
Dia kembali berjalan dengan santai, sama seperti di awal perkelahian, melihat itu, aku langsung menyadari saat ini aku bukanlah org yg pantas menjadi lawannya.
Sekali lagi dia melancarkan pukulan, aku berhasil menangkis dengan tangan ku. namun pukulan itu sangat keras, bahkan aku merasa nyeri yg teramat sangat.
Kali ini dia tidak memberi aku ampun, hanya dengan sekali hok kiri dan uper cut yg mengalir deras tepat di dagu, aku kembali terkapar untuk kesekian kalinya
Riuh tepuk tangan salut akan kekuatan Robert berkumandang, tanpa ada seorangpun simpati terhadap kondisi kami.
Aku menyadari, Robert hanya ingin mengambil panggung dlm pristiwa itu, dia ingin menanamkan rasa takut pada siapapun, hinga tak seorang pun akan berani mempermainkannya.
Sudah jelas dia yg menjadi pemenang, tapi sepertinya itu belum memuaskan hatinya, dia melemparkan belati tepat dihadapan ku.

*Bangun Jhony, Jangan buat aku kecewa!!,
Bangun pakai belati itu, 1 kali kesempatan akan ku berikan pada mu* Seru nya pada ku
Dia sungguh menghina ku, aku paksa kan kembali bangun, aku berlari mengarahkan belati itu tepat ke perut, dada bahkan leher nya, hingga aku terjatuh dan merasa takut, mungkin pula semua yg ada disana.

Belati itu tak mampu menembus kulitnya, bahkan mengukir goresan saja tidak.
*Kamu sudah puas anak muda*
Katanya mengintimidasi.

Dia berjalan, mengambil belati yg telah terlepas dari gengaman ku.

*Untuk menjadi Pria hal pertama harus dapat memusnakan kelemahan*
Crott...
Belati itu dihunuskannya pas di punggung Cindy, seketika itu juga Cindy mati dihadapan ku.

Aku terdiam kaku, seakan sudah tidak memiliki keinginan yg tertunda, pikiran ku kosong dan kematian yg saat itu ku harap.
Sambil merangkak kearah mayat cindy, aku memohon agar dibunuh pada malam itu, Robert semakin tertawa, dia bahagia akan peristiwa itu.

Nikmati hari mu katanya kembali,
Tanganya mengengam belati, dia mengukir wajah ku dengan 1 goresan panjang mengarah kemata.
Belum hilang ronta ku menahan luka yg menganga di wajah, satu tendang di lancarkan kembali tepat dikepala, aku terkapar pingsan.

Malam itu aku merasa Azal seperti tak lebih dari 1 hembusan nafas.
Ada 1 pertanyaan besar yg sampai saat ini belum kutemukan jawabnya, entah aku harus berterima kasih atau bersumpah serapah pada sosok yg menyelamatkan ku.
Kudapati diri ku tersadar di riuhnya lalu lalang kegiatan di Rumah Sakit, dan aku tidak tau saat itu sudah berapa lama tertidur di sana, sebelum kelopak mata ku terbuka dan mimpi buruk itu seperti baru beberapa menit lalu terjadi.
Teriakan ku yg penuh amukan sempat membuat heboh petugas medis serta pasien yg berada disana, berkali kali mereka mencoba menenangkan diri ku yg tak kunjung berhenti, hingga akhirnya lebih dari 2 jarum disuntikan kedalam tubuh guna membuat aku kembali trtidur.
Namun tetap saja hal itu hanya meredam tuk sesaat, aku yg pada dasarnya sekarang seorang pecandu pasti nya membuat halusinasi ku kian tak terkontrol, detail pertikaian itu selalu hadir dikala diri ku tersadar.
Pak Miharjo, selaku ayahanda tercinta kian jengkel melihat tingkah anak ke 3 nya, blm kelar perkara tuduhan pembunuhan atas seorang wanita bernama cindy yg dialamatkan pada ku, kini aku juga menghadapi kasus lain, karna pihak kepolisian mendapati hasil tes ku postive Narkoba.
Tak ada pilihan lain bagi keluarga selain menjebloskan diri ku dalam dekapan perawatan kejiwaan, Ayah mengeluarkan banyak biaya untuk mengurus itu semua, melihat aku membusuk di rumah sakit jiwa mungkin lebih baik daripada mengantarkan ku kembali ke Bui.
Saat itu, banyak saksi palsu yg mngatakan aku lah pembunuh cindy, belum lagi hasil investigasi dan lain sebagainya, mengarahkan ku sebagai pelaku utama.

Sidik jari ku bertebaran di belati yg menghabisi dirinya.
8 bulan lamanya aku bersemedi disana menemukan sisi lain dari diri ku, tiada tanda aku akan terbebas dari belengu Rumah Sakit Jiwa ini.

Hingga di suatu malam yg suram, tdk ku hiraukan lg status ku yg masih dalam pengawasan Rumah sakit maupun kepolisian.
Status ku sebagai ODGJ tdk semerta merta membebaskan dari tuntutan, sekalipun benar kasus itu tengelam karna terbantu laporan kejiwaan yg ku jalani, namun ttap saja aku masih dalam pengawasan ketat.
Malam itu ku persiapkan semua, ku telah celah yg akan ku lalui guna membebaskan diri ku dari segala belengu ini.

Hati ku sudah mantap melancarkan aksi heroik, kabur dari tempat yg tak ubah penjara yg nyata.
Mimpi ini tidak akan pernah menjadi nyata bila aku terus tertidur, Aku harus bangun, dan memulai rencana besar yg sudah menunggu dieksekusi.

Tak akan ku biarkan diri ini membusuk dibalik cerita bohong yg terus menghantui.
Dengan seluruh amarah dari iblis yg bersemayam di jiwa ku.

AKU BERSUMPAH

akan membalas kematian Cindy.

AKU BERSUMPAH

akan mengancurkan mereka sampai ke semua keluarganya.

Perdetik ini tidak akan ada yg berani mempermainkan Jonny.

Begitulah aku berjanji kala itu.
Hanya berbekal baju yg membungkus tubuh, aku berhasil melarikan diri, menyebrang pulau menjadi pilihan, tak aman bagi ku bila harus memulai di kota yg sama, atau mengunjungi kota besar yg pastinya ketat dengan penjagaan preman preman sipil.
Pasar sudah pasti menjadi pilihan tempat ku bernaung dan Kerasnya pengalaman hidup ckup membuat diri ku menerima kondisi yg datang bersingah, saat ini bagaimana bisa mengisi sejengkal perut sudah lebih dari cukup, tak sedikitpun ku mengeluh, dan melakoni sebaik yg ku mampu.
Ku ubah pola pikir, otot dan nyali memang dibutuhkan, tapi tanpa otak yg encer, kekuasaan tak akan bertahan

Perlahan namun pasti, nama ku pum semakin tertancap di pasar itu.
Image dari kuli kasar merangkak menjadi tukang pukul nan bernyali, yg kemudian ku kombinasikan dengan kepintaran memanage otak, aku berhasil menghimpun para manusia kasar itu kedalam 1 perkumpulan.
Namun itu belum memuaskan hasrat ku, menjadi jawara di pasar kecil tidak akan membuat ku mampu mewujudkan mimpi yg telah ku rancang, belum lagi kekuatan ku dipasar itu kerap kali mendapat cobaan dari kelompok lain yg ingin berebut tahta.
Menconter serangan kelompok lain saja sudah membuat ku harus mengerahkan seluruh tenanga, belum lagi perlakuan makar yg terjadi tak ubahnya kelakuan Jagat Sediro dan Robert juga terjadi pada diriku.
Walau nasib ku tidak seburuk Alex, namun ku sadari, aku masih jauh dari level Robert dan tak mungkin saat ini ku buat perhitungan padanya.
Diri ku belum terlalu cakep, hanya pasar kecil dan berorintasi pada uang keamanan saja sudah membuat ku keteter.
Disinilah akal gila ku seperti haus akan pengakuan, belum lagi hawa panas akan dendam yg masih membara terus mengingatkan ku agar tdk berpuas diri, apalagi melupakan maksud dan tujuan untuk semua yg ku kerjakan.
Ingatan akan kekuatan Robert, membuat diri ku gencar mencari informasi untuk bisa menjadi tangguh melebihi diri nya.
Keseriusan itu pula yg membuat diri ku bertemu dengan seorang dukun tua, bernama Lek Panjalo.

Orang yg membukakan jalan, dan petunjuk mengenai cara agar aku bisa mempertahankan tahta ini.
Jelas diingatan akan satu Kalimat dari nya yg seakan merogoh jiwa larut dalam janji janji neraka.

*Ajian Taring Babi, akan mengantarkan mu pada kekuatan yg tanpa batas*
Seru nya kala itu.
Ajian rantai babi hanya membuat mu kebal dari senjata, tapi Ajian taring babi, selain diri mu kebal dari senjata, kekuatan siluman babi itu akan menyatu kedalam tubuh.
Tentu saja tidak semudah itu mendapatkannya, untuk memulai ritual nya saja sudah susah, aku harus terlebih dahulu mengisi jiwa ku dengan khodam guna membantu tuk menaklukan siluman babi itu.
Belum lagi syarat pengikat nya aku harus menyetubuhi..
*Hemmm. ayuk kita makan dlu,*
Terdengar suara tante Dwi memangil, seolah dia engan mendengar Om Jhony melanjutkan ceritanya pada ku.
Cerit pun terhenti dengan tawa Om Jhony yg senang akan gerutu ku. Baru saja aku merasa hanyut dalam perjalanan dan coba merasakan setiap ucap kejadian, pembicaraan itu berakhir, dengan rasa penasaran yg sangat menganjal.
*Galih !!, kamu jangan kwatir, om janji tidak ada kentang diantara kita, hanya saja tolong bantu Om.

Sampaikan kepada pembaca, Jikalau threat ini sampai 100 retweet sebelum senja menyapa, Om janji akan menceritakan seluruh perjalanan ini seutuhnya hari ini*
Kala senja kembali tiba, aku selalu bergegas pergi menuju rumah Lek Panjalo, kedekataan ku dengan beliau tak ubahnya murid dan guru.
Apapun yg diamanahkan selalu ku kerjakan tanpa ada bantahan maupun pertanyaan,
printah dari beliau pun terkadang cukup nyeleneh, mulai dari mngambil tanah di makam, bersmedi semalam suntuk ditengah hutan, dan yg paling tdk ku suka, skali sminggu aku diwajibkan mminum darah babi.
Tak jarang pula ritual itu membuat aku tertawa, kala dirinya menyuruh menyediakan wanita dimana aku harus bersetubuh di hari tertentu, dan semuanya harus dilakukan di lembah yg berada di tengah hutan.
Ok semua aku lakukan, namun jauh di dalam benak ku, bila kelak Pria paruh baya ini merupakan dukun palsu, aku berjanji akan mengeluarkan seluruh isi perutnya, dan memberikannya ke anjing anjing liar.
2 bulan lama nya ritual itu ku jalani, dan tidak ada hal aneh yg kurasa, jangan kan ilmu kekebalan, melihat pocong atau kuntilanak saja tidak, saat itu aku mulai merasa dikerjain oleh sosok manusia tua ini.
Hampir saja di satu malam diri ku mantap untuk mengantarkan dia kembali pulang ke pangkuan iblis di Neraka, dan aku bersyukur hal itu tidak terjadi. Bila saja Lek Panjalo telat berbicara sudah pasti akan ku jadikan dia makanan anjing sesuai janji ku.
*4 hari lagi Malam 1 suro, besok engkau sudah harus berada ditempat itu, bersemedilah di sana dan jangan beranjak sampai kau dapati raja siluman babi muncul dihadapan mu, dan kesempatan itu hanya sekali, bila engkau gagal pilihannya hanya kematian*
Ucap nya padaku.
Arahan itu tdk semerta membuat aku senang, malah aku jadi panik mendegar hal itu, ini benar atau hanya akal akalan nya saja untuk mengelabui pikir ku dlm hati.
Kalau dia berbohong dapat ku pastikan azal nya tdk akan lama, namuan andai kata apa yg diucapkan Lek Panjalo benar, sudah pasti aku akan mati.
Sebab 2 bulan rutin melakoni ritual tdk ada perbedaan kebatinan yg kurasakan.

Mana khodam yg dijanjikan?

Mana kekuatan gaib yg kelak aku pakai guna melawan Siluman Babi itu?
Tak perlu engkau bimbang, darah babi yg sudah rutin dikau kosumsi akan menyamarkan bau mu, dia tidak akan mengangap mu manusia, dan disitulah kesempatan yg engkau miliki.
Mbah Panjalo kumudian memberikan sebilah belati kecil pada ku.

*Tepat demid itu ada di hadap mu, hunus kan belati ini, pas dijantungnya*
Begitulah dia berpesan.
Mendegar penjelasan itu tdak membuat ku puas, masih terus mulut ini mencecar dirinya, karna sdah pasti aku bertaruh nyawa kali ini.

dan Dia cukup tenang menjawab pertanyaan ku.
Secara garis besar apa yg sudah ku jalani tak lebih untuk membuat jiwa ku hitam, karna hanya jiwa yg sangat kotor yg akan mampu menjadi rumah bersemayam nya taring babi itu.
intermezzo dikit, *miris bacanya*

news.detik.com/berita/d-57374…
Sesuai dengan amanah, seorang diri aku menapaki perkara rumit nan buruk, sepanjang perjalanan juga semesta seakan tdk mendukung langkah yg ku jalani.
Kehadiran ku ke lembah itu disambut hujan badai, kabut beberapa kali jua turun menghadang jalan, bak memberikan isyarat agar aku mengurungkan niat.
Beberapa kali juga aku terhenti, mencari tempat berteduh, mencoba berlindung dari deras nya air yg menerpa, kilatan guntur beberapa kali terpancar, seakan mengabadikan seorang tolol yg salah mengambil langkah.
8 jam berlalu baru diriku menapaki tempat perjanjian, hanya pancaran cahaya dari senter yg ku gengam, menjadi penerangan di malam itu.

Genangan air memenuhi daratan, membuat ku harus berjibaku guna mendapatkan posisi strategi untuk bersemedi.
Tubuh ku sedikit menggigil menahan kencang nya angin yg bertiup, Ku silangkan kaki duduk menanti kehadiran calon mangsa yg pasti datang tanpa mengucapkan salam.
3 hari waktu yg dinanti, tidak boleh ada sedikit kesalahan bila nyawa tak ingin melayang.

Jangan ada hal konyol, selambat nya 3 hari, hanya 3 hari semua akan berakhir ketika belati ini kutancapkan. Ucapan itu lah yg terus ku katakan sebagai penyemangat.
Sehari brlalu tanpa ada tanda kehadiran demid buas itu, ditengah kondisi mata yg sudah sayup aku ttp mmaksa agar terjaga.

Batin ku tdak akan ikhlas bila diakhir cerita semua hnya sia sia, namun apa daya, ditengah cuaca yg sedari kemarin tak bersahaja, aku akhir nya tertidur.
Cukup lama tubuh ku membutuhkan waktu untuk kembali tersadar, ada rasa kecewa di dalam jiwa, tak kala tempat ku bersemedi sangat bau dengan kotoran, belum lagi tampak bulu bulu binatang tepat di samping aku bersemedi.
Apakah demid sialan itu telah datang kemarin? tanya ku.
Sementara aku hentikan hipotesis yg bermunculan di kepala, tanpa tau arah melintang, ttap ku bersemedi hingga habis hari yg dijanjikan.
Malam nanti 1 suro, semoga dia akan datang, karna bila dia tdk datang, akan ku antar kan Panjalo ke nafas terakhirnya, sekalipun benar ada kesalahan yg ku lakukan, tetap hal itu akan ku lakukan.
Sabar aku menanti di penghunjung amanah, hingga hari penentuan datang menyapa. Malam ini agak berbeda, langit tampak cerah dihiasi bulan purnama, nuansa horor kental menyapa, seiring dengan lolongan anjing hutan yg tak kunjung berhenti.
Hari belum terlalu larut, namun tamu seperti nya tak sabar tuk mengoda, sedari tadi aku merasa ada orang yg berjalan di dekat ku, beberapa kali kepala ku menilik kanan dan kiri, karna terbisik suara tawa pelan yg membuat bulu kuduk ku merinding.
Belum lagi dari setiap pohon pohon kurasakan ada mata mata yg memandang tajam seakan tidak senang dgn keberadaan ku, dan untuk kali pertama kilasan kilasan makhluk goib tampak dihadapan.
Beberapa kali, perawakan pocong, dan manusia raksasa yg mungkin genderuwo menampakan diri, walau sekejap mata memandang, sudah ckup membuat diri ku basah dengan keringat dingin yg mengalir.
Apa yg akan aku ceritakan selanjutnya bukan lah sesuatu yg menyenangkan, mungkin bisa menjadi mimpi buruk bagi setiap pembaca.
Malam itu ganguan makin brutal terjadi, makhluk goib itu tak hanya sekedar menampakan diri, lemparan batu
berkali kali mereka hujam kan kerarah ku, tawa cekikikan meraung keras di seantero lembah.
Seketika itu juga genderuwo yg sedari tadi menampakan diri, tampak berdiri dihadapan ku, tangan nya cepat mencengkram pundak, menekan ku seperti ingin mengandaskan masuk ke dalam tanah.
Sakit yg teramat sangat membuat pikiran menjadi panik, tangan ku spontan menghujamkan belati pemberian Lek Panjalo ke demid sialan ini.
Ku tsukan blati itu keperutnya, sketika drah brwarna hitam mmuncrat ke arah wajah ku, darah itu sngguh bau layaknya bngke, demid itu mlepaskan cngkraman, nmun dia tidak terjtuh, wajah nya mlah terlihat smakin marah.

*Akan ku kuliti diri mu manusia laknat*
Seru nya pada ku.
Aku dihadapkan pada posisi yg tak dapat memilih, bila pun aku mencoba lari dari tempat ini apakah dia tdk akan mampu mengejar, sementara bila aku berduel sudah pasti dia akan menguliti.
Hanya mengatur jarak yg dapat ku lakukan, aku sigap melihat langkahnya, ku persiapkan ancang ancang untuk kembali menusuk, tak kala dia mulai berlari kearah ku.

bruuuuuaakkk...... ......
Seokor babi hutan yg sangat besar, mungkin 3 kali ukuran lazim babi hutan normalnya, menyeruduk gendruwo itu, membuatnya terpental hingga menghantam pohon, dan menghilang disana.
Dia datang kata ku dalam hati, aku sungguh tak siap dengan semua ini, takut rencana yg sudah disampaikan lek panjalo tdk berjalan sesuai dengan skenario.
Babi itu menuju kepada ku, Taring itu tampak besar hampir setengah lengan manusia dewasa, aku terdiam kaku, tangan ku bersilang ke belakang berusaha menyembunyikan belati dibalik baju.
Dan hal yg ku takutkan terjadi, Babi itu pas di depan wajah ku, dia tampak mengendus dan menjilati wajah ku, seakan menelaah aroma tubuh ku, hidungnya berlendir menempel di wajah, bahkan kala itu aku tdk berani membuka mata, sebelum hidungnya terasa tidak menyentuh wajah ku.
Ku buka mata dan ku dapati prawakan bentuk siluman nya sunguh mengerikan, wujud itu sangat mirip dengan makhluk yg ada di film predators. Bertubuh manusia dengam mulut lebar menganga, taring panjang tampak menjulalar dari mulut nya.
Belum lagi aroma dari siluman babi itu lebih parah dibanding darah genderuwo yg masih menempel diwajah ku, aku benar seperti berada di kandang babi yg tdk pernah dibersihkan, hampir hampir aku muntah mencium aroma itu.
Tetapi pertarungan ini sungguh membosankan, tak kala dia seperti memberikan isyarat pada ku untuk mendekat, saat itu pula waktu yg tepat bagi ku.

Aku menghitung jangkauan jarak, ku persiapakan diri dan..
Crott........ ...
*Belati itu bersarang tepat di bagian jantung nya, Raungan meronta yg dikeluarkannya benar benar luar biasa, membuat pepohonan bergetar.>>>>
Sempat dia memberikan 1 balasan pukulan yg membuat aku terpental, bahkan 5 gigi palsu yg ku pakai ini, akibat kenang kenangan dari siluman babi itu galih*
Seru Om Jhony kembali pada ku.
maaf lama sekali kelar nya, pantengin trs ya malam nanti saya janji akan menyelesaikan perjalan Jonny si Anjing gila.

hatur tq

salam hi... Hi... Hi...
10 menit lamanya baru tubuh ku bisa sedikit meradaptasi dengan rasa sakit, rahang ku seperti remuk, belum lagi darah masih mecucur dari gigi yg rontok akibat hantaman Siluman babi sialan itu
Kulihat siluman itu tdk lagi berwujud setengah manusia, namun sudah berbentuk babi dengan tubuh yg normal, hewan itu bergelinjang, seperti sedang menuju ke akhir sakaratul.
Dengan tertatih aku menuju ke arah hewan siluman itu, hati ku sangat bahagia melihat tangkapan besar yg sudah lama ku incar, tak sabar aku mencabik taring itu dari tubuhnya.
Dan belum juga ajian itu aku miliki, permalam itu iblis seperti sudah menyatu dalam diri ku. ku tendangi perut babi itu berkali kali, bahkan sampai bagian perut itu seperti mengeluarkan organ dalam.
Aku tertawa, ku katakan kepada siluman yg mungkin sudah tewas itu:

* Kau sudah tdk membutuhkan taring ini lagi*

Ku tarik taring itu, hingga terlepes dari tubuhnya. Misi ku selesai, tapi tak juga hasrat ku merasa puas.
Masih kutikam kan belati itu kembali beratus kali ke tubuhnya,, aku sangat menikmati malam itu, belum lagi saat ku lepaskan ke 2 mata nya 1 per satu.
Lembah itu sangat penuh dengan kumpulan demid, mereka ada disekeliling, namun tidak ada yg berani mendekat, seperti tau saat ini siapa yg lebih iblis dari mereka. Bahkan tawa jhony malam itu bergema, mengentarkan semua demid yg ada disana.
Usai mengamankan taring dan puas melampiaskan emosi di dalam jiwa, Rumah Lek Panjalo kemudian menjadi tujuan, tidak ada lagi ku kenal rasa lelah, bagi ku segera menyatukan taring ini ditubuh menjadi prioritas utama.
Hampir menjelang sore aku sampai kesana, dan seperti yg ku katakan, blm juga ilmu itu sempurna, aku sudah berubah sikap, seakan jiwa ini bukan lah diri ku lagi.
Lek Panjalo yg saat itu meminta sedikit waktu, langsung ku ancam dengan perkataan yg kasar, kadang aku binggung apa dia memang seorang dukun apa tidak, karna bagi org yg memiliki ilmu kebatinan aku merasa dia hanya seorang pengecut.
Saat itu juga dia melakukan ritual dadakan, dan benar saja, entah bagaimana ceritanya taring itu hilang dari gengamannya, sesaat tubuh ku terasa nyeri tepat dibagian kiri.
Sesuatu seperti menjalar di jantung ku, mata ku melotot menahan sakit, sebelum benda yg menjalar itu seperti berhenti disatu titik.
Aku masih terbaring, dan terkejut ketika Lek Panjalo menghujamkan parang besar tepat di kepala ku.

Braaakkkk.......

Parang tepat menghantam kepala ku, mata ku tertutup, dalam hati aku merasa bodoh sudah mempercayai org tua sialan ini.
*Ha.. Ha.. Ha..
Apa yg kau mau sudah kau dapat*
Ucap nya yg langsung membuat diri ku membuka mata, benar saja parang itu tdk mampu meretakan kepala ku.

*Kau jangan senang dulu jhony, ilmu itu blm sempurna tapi diri mu sudah kehilangan kendali* katanya kembali pada ku.
*Aku termenung, menyadari apa yg dikatakannya benar, maaf lek, bnar yg Lek katakan* Ucapku

1 Syarat lg, ajian itu akan utuh brsama mu, dan tdk akan ada yg bsa mngeluarkan taring itu dari tbuh mu, kcuali 1 pntangan itu kau lnggar, sampai mati pun taring itu akan bersemayam di tbh
********

*Sudah pak, sabar, sbntar lagi Rita juga pulang kok* terdengar ucapan Ibu Miharjo yg mencoba menenangkan suami nya.
Emosi Pak Miharjo malam itu semakin menjadi, masih belum selesai penyesalannya dalam mendidik anak ke 3 nya Jhony, putri bungsu nya Rita tak ubahnya seperti kakaknya. usianya baru 18 tahun tapi dia sudah mengarah ke pergaulan yg salah.
Sudah 2 hari dia tdk pulang kerumah, tanpa sedikitpun kabar keberadaan. Wajar saja semua org dirumah menjadi amukan Pak Miharjo yg cemas dan kesal akan kelakuan Rita.
Jati diri, ingin diakui, di cap sebagai anak yg gaul pada masa nya, membawa Rita dekat dengan pergaulan menyimpang, tak jarang tingkahnya membuat semua orang bergeleng kepala.
Hari itu sudah 2 hari dia tdk menampakan batang hidungnya, dan bukan hal yg pertama kali terjadi, namun perasaan seorang ayah kental terasa, dia merasakan sesuatu yg buruk telah terjadi pada putri bungsunya.
Hutang budi dibalas body, itulah yg terjadi pada Rita, tubuhnya terikat, dia di sekal dalam satu kamar hotel yg gelap.

Entah siapa yg tega melakukan itu pada gadis yg baru beranjak dewasa.
Sekalipun darah perawan memang sudah tdk menetes kala kejadian, namun bagi Rita diperkosa oleh seseorang yg tidak diketahuinya, sudah cukup membuat dia semakin jatuh ke dalam dosa terbesar dalam hidup.
*************

1 pribahasa menghiasi perjanjian 2 orang lelaki yg memiliki tujuan yg sama.

Tentu saja Musuh dari Musuh Ku adalah teman ku, maka tak ada alasan menunda peperangan akhir.

*Mari kita hancurkan*
Kata ku pada seseorang yg duduk disana
Setahun lama nya menanti, Aku menemukan celah untuk membalaskan dendam ini, tentu saja Jagat Sediro yg akan kembali menjadi aktor makar dalam menuntaskan akhir skenario.
Selama setahun aku hanya dapat memantau perkembangan kelomlok GS, aku tdk dapat mengembangkan sayap, apalagi berbuat banyak, karna memang status ku sebagai tersangka pembunuhan Cindy blm sepenuhnya tertutup.
Kapanpun kasus itu dapat bangkit dari kuburnya, dan siap mengembalikan aku kedalam dinginya jeruji besi. Aku hanya bsa memantau dan terus memantau.
Sampai saat itu tiba, Usia Jagat yg semakin tua membuat dia semakin tersingkir, malah beberapa bulan lalu apa yg ditakutinya menjadi kenyataan, dimana grombolan Robert nyaris saja mengulungnya dalam satu pertemuan.
Dan sejak saat itu Nama Djagat tengelam, sekalipun dia masih memiliki pengikut setia, ttp saja dia sudah tdk ckup kuat untuk menjungkalkan Robert.

2 kali dia mencoba melakukan pembalasan, 2 kali jua pasukannya dipecundangi Robert dengan sangat memalukan.
Skenario penyerangan telah dipersiapkan, hal utama dimulai dengan membuat teror kecil, sebagai sinyal warning kepada Robert.

Berbekal orang orang setia Jagat Sediro, aku berhasil mendapatkan informasi keberadaan 2 dari 3 orang bedebah yg membuat cindy merengang nyawa.
Informan itu merupakan salah seorang yg pada saat kejadian jua melihat perlakuan robert kepada diri ku, dan dari mulutnya juga Ku ketahui nama mereka ber 3 adalah Galang, Rimto dan Josep.
Untuk 2 nama pertama masih berkerja menjadi anjing anjing penjaga Robert di club malam itu, sementara untuk 1 bedebah lain yg bernama Josep, sudah 3 tahun meninggalkan tempat ini terangnya kembali.
Dan dari dia juga aku mengetahui amal mula penganiayaan itu terjadi, dimana cindy mereka tuduh telah mencuri narkoba, namun tuduhan itu sebenarnya hanya bualan belaka, karna cerita sebenarnya malam itu mereka ingin bersenang dgn cindy, namun cindy menolak dan ingin pulang.
Singkat cerita mereka merasa tertipu karna telah memberikan cindy narkoba, namun cindy menghianati janji dengan tidak jadi bersenang bersama mereka, begitulah kisah asli yg ku dengar dari dirinya.
Mendegar itu membuat bayang kelam dalam hidup ku kembali hadir.

Dan malam itu juga aku menawarkan diri menjadi aktor utama, untuk menjadi komando pembantaian awal peperangan ini.
Dengan ditemani 4 orang anak buah Jagat, kami berangkat menuju club malam yg penuh kenangan bagi ku, dan aku pastikan malam ini 2 dari 3 orang bedebah itu akan membayar mahal untuk semua yg telah mereka lakukan pada cindy.
Sistematis dan praktis startegi yg akan dijalankan, 1 orang akan menjadi mata mata melihat kondisi dan kekuatan musuh, sementara 2 orang akan ikut bersama ku sebagai eksekutor, sementara seseorang lagi akan menunggu di mobil, standy by membawa kami kabur bila rencana ini gagal.
Keadaan cukup aman terkondisi, hanya 6 orang yg berjaga malam itu, dan Robert sendiri tdak berada disana, dengan kekuatan yg ku miliki, blm lagi kami berjumlah 5 org, pasti urusan ini akan sangat cepat terselesaikan pikir ku.
Belum lagi info bawasanya ke 2 manusia sampah itu ada dsna kala itu, semakin aku terpacu untuk menguliti mereka hari ini.

Namun rencana ku buyar, tak kala 1 dari 3 pelaku itu terlihat di wajah ku keluar dari club malam itu, dia menuju ke arah parkiran.
Yap parkiran yg bersebelahan dengan tanah merah, lapangan gladiator tempat dimana cindy menghembuskan nafas.

Seketika itu juga aku berlari, tak ingin dirinya selamat malam ini.

*Kalian tunggu disini, dia bagian ku*
Seru ku kepada mereka.
Dalam hemat ku, mangsa terpantau sendiri, sungguh hati ini tidak akan ikhlas bila kami ber 5 bersenang dengan 1 orang kadal gurun tak berguna.

Biar Cindy tenang, tangan ku yg harus menghabisi dia, bisik iblis di dalam jiwa.
Tanpa panjang kali lebar, langsung ku berikan 1 tendangan ke arah punggung nya, dia terjungal meringis kesakitan.

*Anjing, kau ga tau siapa aku*
Bentak nya pada ku, Aku tertawa mendengar itu, sungguh lucu bagi ku mendengar celotehan busuk dari org yg akan menuju alam baka.
Saat itu, satu belati terselip di balik baju ku, namun tak akan seru bila dia mati dengan semudah itu, ku giring langkah nya menuju tanah merah itu, perlahan dia mundur melangkah kesana, sampai posisi kami berada tepat ditengah tanah merah.
Dia tdk membawa senjata tajam, jadi tak perlu bagi ku mengeluarkan belati yg sudah haus akan darah ini.

Ku biarkan dia melancarkan serangan, berkali kali dia menghujani wajah ku dengan bogeman mentah, sebelum 1 pukulan balasan ku layangkan yg langsung menyungkurkan dirinya.
Mengetahui aku bukanlah lawan sepadan, mulutnya berteriak memohon bantuan.

Aku sempat panik dan menendang wajahnya, karna sampai saat kejadian itu terjadi, jujur aku blm dapat memprediksi seberapa kuat kekuatan Robert. Sekalipun kini aku memiliki kekuatan yg sama dengannya
Ada rasa kwatir dalam jiwa apa bila kejadian beberapa tahun lalu terulang, dimana Robert tetiba datang ketempat itu tanpa ada aba aba.
Walau pikiran jauh ku tidak menjadi kenyataan, setidaknya teriakan diri nya membuat 1,2 ..5 orang datang membantu.

Total ke 6 anjing Robert sudah ada di hadapan ku saat ini, lengkap dengan senjata tajam di setiap kepalan tangan mereka.
Ku keluarkan belati yg sedari tadi malu untuk menampakan diri, Aku merasa santai, tanpa tersirat sedikitpun rasa takut, padahal saat ini aku telah dikeliling oleh 6 orang berparas tegap nan sangar yg jua mengengam senjata tajam.
Tatapan ke 6 orang itu buas memandang ku, walaupun 1 diantaranya seperti nya hanya sebagai pelengkap penderita.

Aku terhibur dia masih sanggup berdiri malah kini mengacungkan parang pemberian temannya.
Dan tanpa aba aba, biar aku yg memulai, langkah ku pasti menuju manusia yg barusan ku hajar, langsung kuhujamkan belati itu menembus tengorokannya.

Dengan sigap teman bedebah tersebut pun mengayuhkan parang nya ke arah diri ku.
Dari kejauhan pasukan berani mati Jagat pun berlari mencoba menolong ku, walau hal itu malah merepotkan ku.

Karna aku tak dapat memastikan nyawa mereka 1-1 , aku bukanlah baby sister pengasuh yg harus mengawasi mereka.
Berkali kali pasukan robert itu menghujani diri ku dengan tebasan parang parang yg sangat tajam, hingga mental mereka rontok dengan sendirinya melihat benda itu tdk mompan pada ku, belum lagi kini keadaan kami sama kuat 5 lawan 5.
Dan tdk perlu dilanjut, anjing anjing itu lari lululantah, namun hanya 1 org yg ku perintahkan untuk dikejar.

Tentu saja manusia itu adalah salah 1 manusia laknat yg sudah ku tuliskan azal nya cukup sampai malam ini.
Sembari menunggu kabar dari pasukan itu, ku nikmati sedikit permainan dengan mengurai usus dari manusia yg barusan ku tembus tengorokannya.
Dia juga tdk membutuhkan mata ini, akan bagus bila matanya tidak ada pikir ku, ku congkel ke 2 mata nya.
Ada rasa penasaran dlm hati akan rasa organ manusia, membuat diri ku menelan mata itu, sungguh amis, lendir seperti menyangkut di tengorokan.
Tak lama berselang pasukan jagat kembali ke posisi dmana aku berada. Walau dia tdk tewas di tangan ku, namun aku cukup bahagia, dirinya mati dengan kepala
terpengal, begitulah laporan gerombolan kroco itu berkata pada ku.
Kami pulang dengan membawa berita besar, entah berapa lama waktu yg dibutuhkan sampai kabar ini terdengar di kuping Robert.

Aku tidak sabar menanti apa yg akan dilakukan Robert berikutnya, dalam benak ku Jagat akan menjadi kambing hitam untuk semua ini.
Akan seru melihat Robert membantai Jagat, dan Aku hanya perlu menyingkirkan 1 org saja untuk mengambil alih tahta kekuasan ini.

Yg harus aku lakukan, hanya lah menanti dan trs menutupi identitas ku untuk sementara.
******
Madang sek lur
******
Bagi yg belum follow , belum Retweet blm Like,

Monggo ditunggu. Gratis loh...
Hatur tq

Salam Hi..Hi..Hi..
Kejadian hari itu, menjadi pemantik keributan dimana mana, lambat laun pristiwa yg ku dalangi menjadi cikal bakal dunia premanisme menjadi liputan media cetak saat itu.

Hampir beberapa bulan lamanya, pemberitaan media hanya berkutat pada pertikaian kelompok gengster.
Unik nya pristiwa itu menjalar bak api yg melahap kayu, sangat cepat dan memotivasi perebutakan kekuasaan dunia hitam seantero nasional.

Tidak lagi kelomlok GS, tapi kelompok kelompok lain di belahan bumi nusantara bak tumbuh subur, berusaha menunjukan taring kekuasaan.
Dan alhasil dunia kami menjadi perhatian khusus pemerintah kala itu, tindak kriminal yg semakin merajalela, memaksa penguasa tertinggi mengeluarkan kebijakan fenomenal, yg pastinya tercatat dalam sejarah kelam bangsa ini.
Kita akhiri sejenak masalah perpolitikan, karna saya bukanlah org yg ahli dalam ranah premanisme tingkat tinggi seperti itu.

Selang kejadian, apa yg ku skenariokan berjalan mulus, Robert benar benar membuat perhitungan kepada Jagat Sediro.
Sama seperti nasib Alex, nama Jagat pun sirna dalam sekejap tanpa tau kepastian akan akhir takdir hidupnya.

Yg pasti aku sudah tdk pernah bertemu dengan dia, namun beberapa kali kabar burung yg kudapat mengatakan Jagat masih hidup dan bersembunyi di luar provinsi ini.
Bermodalkan sisa pasukan setia Jagat Sediro yg juga menyimpan dendam kepada Robert, perlahan namun pasti kekuatan pasukan tempur ku mulai terbentuk.

Hanya saja, jangan sama kan diri ini dengan pereman berotot itu.
Keenceran Otak membuat kumpulan brandalan ini hidup dalam satu struktur organisasi jelas yg tumbuh pesat di kala itu, dalam sekejal pamor GS pun dapat ku tengelamkan, walau Robert belum dapat ku musnakan.
Perlahan identitas ku terkuak, tapi kekuatan uang membungkam segala, walau sempat kembali berurusan dengan pihak berwajib, aku dengan gampang melengang bebas dari segala tuntutan yg memang bukan aku lah pelakunya.
Dan saat yg dinanti pun tiba, aku mendapatkan lokasi pasti keadaan Robert,
Hampir 10 mobil penuh pasukan terjun langsung bersama ku, sengaja ku lakukan hal itu, supaya tidak ada istilah dendam, namun semua akan mengarah kepada pemberitaan perebutan daerah kekuasaan.
Singkat saja seluruh anggota Robert tewas tertebas, kini hanya robert yg masih hidup bersembunyi di balik salah 1 pintu kamar hotel berangka 24.

Hanya sebentar pintu itu dapat memperpanjang nyawanya, sebelum para anggota ku mendobrak dengan paksa.
Salut... Dia memang preman sejati, tidak sedikit pun dia terlihat takut. akan keberadaan ku beserta berpuluh manusia bringas yg siap meratakan dia kala itu.

*Aku menyesal membiarkan dirimu hidup Jhony*
Seru nya pada ku.
*Ha .. Ha.. Ha..*
Tawa ku pecah.

*Aku salut pada mu, kau memang preman sejati robert*
Balas ku padanya.

*Ok Robert, kau pasti tak akan dapat keluar hidup hidup dari sini, tapi biar semua tau betapa baik nya Jhony* seru ku padanya.
Semuanya dengar kan,

1 lawan 1

Bila manusia ini bisa membunuh ku, kalian tidak boleh membunuhnya biar kan dia pergi dari sini.

Mendengar ucapan ku, semua pasukan terlihat bimbang, karna nama besar Robert sudah sangat dikenal saat itu.
Banyak tatapan ragu dari mata mereka, bawasannya aku dapat membinasakan manusia binatang ini seorang diri.

Mereka takut pertarungan itu malah membubarkan kelomopok yg sedang di masa jaya nya.
Namun bagi seorang pria, perkataan haruslah di pegang,
di kamar ukuran 6x6 meter kami selesaikan segala urusan itu.
Tidak seperti pertarungan sebelum nya Robert tidak lagi pertenrteng membiarkan aku memukul nya.

Dia malah langsung menghujamkan pisaunya pada ku, dan yg pasti terjadi kali ini dia tau aku bukanlah Jhony si anjing gila yg lemah seperti dulu kala.
Baru kali ini mungkin dia merasa gugup, karna menemukan lawan yg sepadan, aku tidak langsung mengeluarkan belati kesayangan ku, lama kami beradu tinju sebelum dia terkapar dan memohon ampun.

Kali ini wajah nya penuh dengan darah, begitu pula diri ku.
Hingga saat yg dinanti tiba, belati pemberian Lek Panjalo lah penuntas segala, belati yg mampu menembus Ajian rantai babi yg dimiliki nya.

Ajian yg lebih rendah dari apa yg melekat di tubuh ku.
Croootttt...
Crooootttttttt.
Croooottttttt..........
Belati itu kutusukan berkali kali ketubuhnya, tanpa sadar aku menangis, mengingat kembali bagaimana cindy mati ditangannya.
Singkat cerita dendam itu terbalas, namun belum akhir dari cerita, karna pihak kepolisian menjemput ku beberapa hari kemudian.

Hanya saja kekayaan ku dan kesetiaan para pengikut ku, membuat anak buah yg ku miliki berani memasang badan mengantikan aku sebagai pelaku.
Hanya dengan bermodalkan menjamin keluarganya dan juga dalam 1-2 tahun aku berjanji untuk mengeluarkan dia dari dalam penjara itu.
Maaf Om..

Iya Galih.

Lalu kenapa keadaan Om sekarang berbeda dengan cerita heroik yg baru aku dengar.

Ha..ha..Ha..
Galih.... Kau benar benar sangat kepo.

cerita ini masih panjang, Om mau pulang dulu, kasian tante mu bila harus plang malam.
Sampaikan kepada pembaca, Om tunggu threat ini sampai 100 retwet, baru 53 saat ini, nanti kita akan ngopi lagi sambil om ceritakan

*Kenapa om bisa menjadi pesakitan seperti ini*
Ucap Om Jhony pada ku.

*Tamat*

***Comingsoon Tarba2***

Terima Kasih, pas 00.00.

Salam Hi..Hi.Hi.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Nyata

Nyata Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @nyata74042956

Jul 29, 2022
"Tumbal"
Aku akan mati disini.

Berdasarkan cerita narsum, all tempat, nama disamarkan, no comot comot tanpa izin.

Jangan lupa bantu ramaikan.

Salam hi...hi ..hi ... Image
pemerintah menamai agenda Transmigrasi di era tahun 80 an, sebuah program yang
dirancang untuk meningkatkan ekonomi nasional, membuka lapangan pekerjaan seluas
mungkin dan jua untuk melakukan pemerataan populasi penduduk agar tak hanya
tersentral di pulau jawa.
Sasaran pemerintah pastinya terfokus pada penduduk di pulau jawa, karena
memang selain tingkat populasi yang sudah sesak tidak beriring sejalan dengan
lowongan pekerjaan yang masih minim, hal itu pula yang membuat banyak warga yang
hidup dibawah garis kemiskinan, ~~
Read 87 tweets
Jun 7, 2022
Jalan ke Neraka
"Dia selalu menghantui"

Nocomot comot tanpa izin.

@IDN_Horor
@karyakarsa_id
@bacahorror
#horor #susuk

Bantu RT/likes ya sahabat nyata.
Hatur tq.

Salam hi..hi..hi... Image
Kau dengar? Tidak kah kau dengar? Kisah horor dalam secarik kertas buram, goresan singkat bertintakan darah, tentang hari dimana satu kesalahan membawa malapetaka.

Ku ceritakan pada mu dalam sebuah tulisan, yang mungkin hanya engkau anggap cerita fantasi semata.
Bukan... Bukan... Itu yang ku maksud, kau tak akan pernah percaya.

"Tolong aku, dia selalu menghantui"
****
Read 92 tweets
Jun 2, 2022
100 hari (tawa Kematian)

@IDN_Horor
@bacahorror
@BacahorrorCom

Nocomot comot tanpa izin.

Hatur Tq.

Salam hi..hi..hi.. Image
100 Hari.

Sirine ambulance nyaring memohon dibukakan jalan pada lintasan protokol yang padat lalu lalang kendaraan.

Didalam ambulance terdapat sekujur tubuh pria gempal yang menanti waktu untuk disemayamkan, tidak ada seorang pun berada disana,
~selain seorang sopir yang memang memiliki kewajiban dari tempat dia bekerja untuk mengantarkan jenazah tersebut kembali pada keluarganya.

Tak lama berselang lintasan padat pun terlewati kini mobil jenajah melaju dengan sangat cepat pada jalanan yang pula mulai sepi.
Read 145 tweets
Feb 16, 2022
"WAYANG SI DALANG"

Nocomot - comot tanpa izin.

@IDN_Horor @Penikmathorror @P_C_HORROR @autojerit @ayuwidypramono @BacahorrorCom @bacahorror

Salam hi..hi..hi.. Image
Pagi itu aku berada pada titik terendah, tanpa dapat menemukan satu hal yang mungkin bisa ku jadikan semangat dalam mengayomi sisa kehidupan.

Impian yang sudah beberapa tahun ku rancang terasa sia sia, lebur bersama dengan isak tangis yang sedari tadi tak dapat ku bendung.
Walau beberapa kali sanak saudara sudah mencoba menenangkan, tetap saja kaki ini seperti engan untuk beranjak, tangan ku terus memeluk erat tubuh Mbah Wir yang sudah terbujur kaku, terbungkus kain putih itu.
Read 248 tweets
Feb 9, 2022
Preman Tarba Vol IV

"Akhir Cerita"

Nocomot comot tanpa izin,

Hatur tq.

Salam hi..hi..hi...

Desain by canvas apk Image
Hotel Darlawangsa dipenuhi oleh aparat berbaju coklat serta para pemburu berita, satu kejadian besar telah terjadi, Pembunuhan berencana wartawan senior menjadi Headline yang menghiasi halaman utama setiap media cetak.
Hasil rilis dari olah TKP yang dilakukan oleh pihak berwajib, mengindikasikan Cinta Segi 3 menjadi motif Si penguasa dunia Malam bernama Jhony untuk menghabisi Kirno.
Read 246 tweets
Jan 22, 2022
Alkisah di tahun 80 an hidup seorang Janda, umur nya sudah menginjak usia 57 tahun, dirinya memiliki 4 orang anak, anak pertama bernama Rina memiliki 1 orang anak, sementara anak ke 2 nya Mukti memiliki 6 orang anak, dan Giman dengan 5 orang anak.
Satu anak lainnya yg bernama Evi sudah berpulang terlebih dulu menghadap Sang Maha pencipta.

Ok mari kita mulai, satu ketika Si Wanita uzur tersebut mengumpulkan 3 anak nya, untuk membagikan harta, ~~
~dengan harapan ketika dia telah tiada, ke 3 anaknya tidak akan meributkan perihal hartanya yg melimpah tersebut.
Singkar cerita semua sudah dibagi rata, dan hanya menyisakan rumah yg saat ini ditempati olehnya, Si wanita sebenarnya ingin memberikan rumah itu ke cucu nya dari ~~.
Read 235 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(