Pernah kopi darat dng salah satu collector NFT gue. Dia juga seorang investor dan udah lama ngoprek crypto. Gue nanya "Apa alesan lo kolek karya gue?"
"Ngga tau. Suka aja. Sebagai investor, gue selalu beranalisa, soal value ini itu, pokoknya penuh perhitungan aja."
"Tapi pas liat karya pixel art lo, gue punya banyak alasan personal. Karena emang suka aja. Dan gue ngga peduli bisa jual lagi sbg secondary market atau nggak. Atau, malah gue akan keep it."
"Dan cerita di belakangnya memperkuat niat gue utk bidding karya lo."
Dia kolek 1-2 karya gue yg sejenis. Dan selama ngobrol, dia bertanya "Can we talk art without NFT?" Pertanyaan sederhana yg bikin gue berpikir sepersekian detik.
Satu jam ngobrol itu lingkupnya memang NFT meluluk. Sebagai orang yg ngga punya latar belakang seni, dia pengen tahu tentang sebuah seni, murni tanpa konteks NFT.
Gue ungkapkan kegelisahan gue, terutama pertanyaan dia. "In the future, can we talk or do art without NFT?" yang akhirnya diterjemahkan jadi pertanyaan berabad-abad seumur manusia di bumi ini "Bisakah kita berkesenian dengan seni yang tidak menghidupi (materi)?"
Dan di era NFT ini pertanyaannya makin kompleks "Apakah lo akan tetep berkarya walau karya lo ngga laku-laku? Atau sempat laku terus ngga laku lagi?"
Gue jawab "Ngga tau. Semua tergantung gimana gue atur ekspektasi kayaknya. Dari sejak proses hingga hasil akhir. Kalo gue ngga bisa set ekspektasi gue dari awal, akan kesasar & buntutnya2 kena ke mood & hati. Begitu ekspektasinya ngga kesampaian, semuanya bubrah & berantakan."
Dan kayaknya emang mesti belajar lagi. Belajar atur ekspektasi. Mengembalikan fungsi dari berkarya itu sendiri. Kembali ke hati dan rasa, jadi perjalanan personal. Apa pun hasilnya, entah dipamerkan, dijadikan uang atau NFT, itu adalah bonus.
"Do whatever makes you happy. The process. And if the result makes you happy, it's a bonus. Something like that?" dia nanya dan gue jawab sambil mesam mesem.
Obrolan ditutup dng:
Can we talk about art without NFT? I guess so. At least for now 🤣
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Dari sejak mulai aktif di socmed dekade lalu, mantra ini masih jadi koncian beberapa kreator. Kemungkinan utk mendapatkan spotlight dan exposure juga jadi lebih besar.
Sejak kenal dia, gue terkagum-kagum dng idenya, usahanya, prosesnya. Walau secara konsep & praktek bisa dilakukan siapa aja tapi tetep aja ogah ngikutin caranya
8 cara mbedain New Yorker beneran & bo'ongan. Sebagian ngga valid, sebagian cukup valid. Kami nyebrang jalan cuma saat lampunya nyala, apalagi saat krucil bersama kami. timeout.com/newyork/news/e…
Dan beli makanan di food truck? Tergantung di daerah mana. Food truck yg murah & enak itu yg lokasinya di perkantoran, bukan daerah turis. Di daerah turis, satu plain hot-dog bisa sampai $9. Di perkantoran, $4 dapet bonus satu cup kopi.
*sori koreksi: food carts yang mangkal jadi kaki lima.
Scratchboard itu enak buat ide gambar atau scene yg suasananya gelap dan butuh highlight. Satu lembar scratchboard bisa buat satu cut animasi ledakan misalnya. Tinggal direkam frame by frame dari awal garuk sampai akhir
Kalo salah, yawis balik lagi dari awal bikin gambar baru. Itu sebabnya ngga ada yg 'salah' di proses begini. Setiap kesalahan dimaklumi dimaafkan dijadikan bagian dari karya.
Kalo dah gini, bisa deh pasang hestek #noCGI karena semua dikerjakan analog hahaha
Waktu mulai, niatnya emang buat relaksasi. Pas tengah jalan mulai mempertanyakan, kapan kelarnya ini? Dua bulan kemudian jaga jarak. Bosen dan nemu kegiatan relaksasi lain. Balik lagi dikerjain krn penasaran. Kelar 2-3 bulan kemudian.
"Bakal bikin lagi nggak?"
Mungkin. Maksudnya mungkin juga ngga mau lagi hahahaha Gue agak ogah kalo melakukan hal yg sama berkali-kali, karena udah ngga ada lagi rasa cemas & ngga penasaran lagi
Suatu saat nanti, inshallah bisa pameran dan memajang 427 scratchboard sheets yg diurek-urek buat remake trailer ini. Sebuah warisan.
Meledak ngga meledak, gue akan tetep bikin koleksi Pupokia NFT ini sampe banyak. Karena, ini sarana gue utk rileks, menenangkan diri. Tiap klik satu pixel spt merajut satu benang, hingga akhirnya jadi utuh.
Dan salah satu alesan kenapa gue unggah sbg karya NFT, krn gue pengen sekadar berbagi ownership dari karya gue. Akhirnya ada cara yang lumayan bener utk saling dukung antara pembuat karya dan penikmatnya.