OM RASTH Profile picture
Oct 8, 2021 195 tweets 24 min read Read on X
M A N T A N
(Perjodohan Berujung Dendam)

#bacahorror
#bacahoror

Gambar hanya sekedar ilustrasi, mohon maaf jika ada kesamaan🙏. Image
Seorang pemuda nampak sedang tersenyum sinis sembari menatap lekat kearah seorang perempuan muda yang sedang berjalan tergesa kearahnya.
Di tangan nya ada secarik kertas yang nampaknya sudah di remas2 oleh tangan perempuan itu.
"Di mana Azmi?!!!" Tanya perempuan tersebut dengan nada yang tinggi

"Ohh mau cari Azmi. Dia ada ruangan nya lah." Jawab si pemuda singkat

"Yatiii.." Panggil si pemuda pada perempuan itu

Yati tak menoleh sedikitpun, ia sama sekali tak menghiraukan panggilan dari Lukman
(Nama dari si pemuda tadi)

Braaakk.. Pintu triplek tersebut di tendang paksa oleh Yati. Terlihat seorang laki2 berusia 30 tahunan sedang duduk di depan komputer yang layarnya masih menyala.
"Ada apa hah?? Masuk seenaknya saja. Apa kau sudah tak tau arti kata permisi??!" Ujar si lelaki itu nampak kesal

"Heh!! Azmii!! Kau kira aku takut denganmu?? Ya memang kau disini adalah bosku!! Tapi jangan kau kira selama ini aku yang selalu diam dan sabar menghadapi
Kelakuan bocah mu itu aku takut kau pecat! Tidak! Itu sama sekali tidak benar! Aku diam karena aku masih lagi menghormatimu sebagai atasanku!! Tapi kali ini kau sudah keterlaluan!! Dan aku sudah tak bisa lagi bersabar dan diam!! Kau boleh menghinaku, membully aku di depan
Teman2mu!! Tapi jangan pernah sekalipun menghina orang tuaku!!! INGAT !!! Aku tak akan pernah memaafkan kau Azmi!!!!" Bentak Yati di iringi air mata yang berlinang, lalu Yati melemparkan kertas yang tadi ia genggam tepat ke wajah Azmi.
Setelah Yati keluar, Azmi memungut kertas itu, lalu membukanya perlahan2.

Kata demi kata ia baca dengan seksama. Dan raut wajahnya seketika berubah.

"Ya Tuhan. Siapa yang membuat surat seperti ini atas namaku??" Gumam Azmi
Tok tok..

"Kenapa Mi?" Tanya Seorang laki2 lain yang baru saja masuk keruangan Azmi

"Ini Di, Yati marah padaku gara2 surat ini." Ucap Azmi

Hadi mengambil surat tersebut dan mulai membacanya.

"Astagfirullah hal adzim. Jelas Yati marah Mi! Dalam surat ini kau menghina
Orang tuanya! Kalaupun niatmu hanya bercanda tapi harusnya jangan sampai seperti ini Mi. Ini namanya keterlaluan!"ujar Hadi menatap sahabatnya itu
"Demi Tuhan Di, aku tidak pernah menulis surat seperti ini! Coba kau perhatikan lagi dengan seksama, ini bukan tulisan ku Di. Kau tau kan huruf W dan H ku, bentuk dan cara penulisan nya bukan seperti ini. Ini pasti ada yang memfitnahku Di." Ujar Azmi sembari menunjuk
Huruf2 yang ia sebutkan

Hadi terdiam,

"Ya jika di perhatikan ini memang bukan tulisanmu, tapi tulisan ini hampir mirip dengan tulisan mu Mi. Lalu siapa yang tulisan tangan nya mirip dengan tulisanmu?"

Azmi berpikir sejenak, lalu ia mengambil buku absen karyawan yang bekerja
Di sana. Satu persatu dari puluhan nama itu ia baca, dan sesaat kemudian alis mata mengerut ketika sampai di sebuah nama,

"Lukman Zul Wardi." Gumam Azmi

"Waduh.. Apa alasan si Lukman membuat surat seperti itu dan mengatasnamakan kau.?" Tanya Hadi
Azmi menggeleng pelan, lalu menutup buku absen itu dan membawanya beserta surat yang di lempar Yati tadi.

"Kemana mi?" Tanya Hadi berusaha mengimbangi langkah Azmi yang cepat
"Mencari Lukman, aku harus tau apa alasan dia membuat surat sialan ini dan kenapa harus menyangkut pautkan aku di dalam nya!" Jawab Azmi
"Itu, itu Lukman Mi." Tunjuk Hadi kearah seorang laki2 yang sedang duduk sembari menghisap rokok

Braaakkkk...

"Jelaskan apa maksudnya ini??!!" Bentak Azmi

"Apa?" Tanya Lukman seolah tak tau apa2
"Aku tau kau yang menulis surat ini Lukman!! Kau jangan berpura2 tak tau! Apa maksudmu hah?? Kalau pun kau ingin berkelahi atau apapun dengan Yati itu urusanmu! Tapi jangan sekali2 melibatkan aku!! Hari ini juga kau di pecat!!!" Bentak Azmi
Lukman tertawa keras,

"Kau lupa kah, kalau aku sudah menandatangi surat perjanjian kontrak itu selama 5 tahun?? Dan kalau kau ingin memberhentikan aku, maka aku bisa saja melaporkan kasus ini ke pihak yang berwajibkan? Karena aku tak ingin keluar dari sini. Dan kau tak bisa
Memutuskan aku secara sepihak pak Azmi yang terhormat."ujar Lukman tersenyum sinis

"Kecuali kau membayar semua uang sisa kontrakku. Itupun kalau kau mau." Lanjut Lukman seraya berjalan menjauh
Azmi menggeretak kan gigi2nya, dengan mata yang lekat menatap Lukman.

"Sial !!!" Umpat Azmi

"Sabar Mi, aku juga tidak tau entah apa maksud dan tujuan dari lukman membuat semua ini." Ujar Hadi
------
"Azmi.. Kemari nak, ada yang ingin abah bicarakan ." Panggil seorang laki2 paruh baya yang mengenakan peci dan memegang tasbih di tangan nya itu

Azmi mendekat, dan duduk di depan ayahnya.

"Ada apa bah?" Tanya Azmi sembari membuka toples kue kering yang ada di atas meja
"Azmi, apakah abah ini adalah orang tua yang sangat buruk? Yang tak bisa mengajarkan adat dan sopan santun pada anaknya?" Tanya Abah menatap Azmi lekat
Azmi tertegun, kue yang hampir ia gigit, langsung ia kembalikan.

"Maksud abah apa?"

"Apakah selama ini abah dan uma pernah mengajarkan kamu untuk berbuat kurang ajar pada orang lain? Sampai2 menghina orang tuanya? Hina sekali kah mereka mi? Kau tau kan Ayahnya Yati
Itu adalah kawan baik abah. Kenapa kau sanggup menghina Yati dan orang tuanya? Abah malu mi, abah kecewa dengan kelakuanmu."ujar lelaki tua itu sembari menyapu air matanya
Azmi langsung bersujud di kaki ayahnya dan meminta maaf.

"Demi Allah bah, Azmi tak pernah menulis surat itu. Memang benar Azmi sering menjadikan Yati bahan lelucon, tapi Azmi tak pernah sampai menghina orang tuanya. Ini fitnah bah, antara Azmi dan Yati, kami di adu domba."
"Jika memang benar begitu, kau selesaikan masalahmu, besok kita ke rumah pamanmu. Minta maaflah pada mereka, meski bukan kau yang menulis surat itu." Ujar abah sebelum beranjak dari duduknya
---
Keesokan harinya Abah dan Azmi juga di temani oleh Hadi mengendarai mobil menuju kearah tempat tinggal Yati dan orang tuanya.

Saat mereka sampai di depan rumah tersebut, terlihat jika Yati sedang menjemur pakaian.
"Assalamualaikum, Yati."

"Waalaikumsalam, paman." Jawab Yati sembari menyalami ayahnya Azmi

Namun Yati masih terlihat marah pada Azmi.

"Abahmu ada?"

"Ada paman, beliau sedang sakit. Mari silahkan masuk."
Seorang laki2 paruh baya bertubuh kurus, terlihat sedang berbaring di ranjang yang sudah mulai dimakan rayap. Sesekali terdengar orang tua itu terbatuk.
"Ya Allah. Kenapa tak di bawa ke rumah sakit saja yat?" Tanya Ayah Azmi

"Manalah aku ini punya uang man. Untuk makan saja susah sekali." Jawab ayahnya Yati
"Kau tak perlu khawatir yat, aku yang akan menanggung semua biayanya. Lagi pula kau dan aku itu sudah seperti kakak beradik. Apalagi yang kau sungkankan?!" Ujar Ayahnya Azmi
uhuuukkk..

"Mi, cepat telpon ambulance. Sakitnya ini bukan main2, kalau dibiarkan bisa makin parah." Ujar Ayah azmi lagi
--
Singkatnya. Ketika berada di rumah sakit, Azmi dan Hadi juga Yati masih menunggu di luar ketika Ayah Azmi pergi bersama dokter yang merupakan kawan lamanya.
"Beliau ini memiliki riwayat penyakit TBC dan Asam Lambung yang sudah sangat parah." Sepenggal perkataan dokter yang sempat Azmi curi2 dengar
Azmi benar2 merasa bersalah atas surat itu, meski pun bukan dia yang menuliskan nya.

Seorang laki2 berusia 25 tahunan datang, dengan pakaian yang sangat rapi dan necis.
"Bagaimana keadaan ayahmu?" Tanya nya dengan raut wajah khawatir

Yati terisak sembari menggenggam tangan lelaki itu. Sepertinya ia tak mampu untuk berkata2.
Azmi menatap lekat saat kedua insan itu berpegangan tangan dengan raut wajah tak suka.

2 hari setelah kemudian,

"Azmi.. Kau mau kemana?" Tanya abah

"Mau kerja. Kenapa bah?"

"Tolong, temani aku ke rumah sakit menjenguk Paman mu." Ujar abah
"Loh? 2 hari sebelumnya abah kan pergi sendiri, kenapa sekarang malah minta di temani?"

"Apa kau tak ingin menjenguk pamanmu? Kasihan dia Mi."

"Iyalah, jadi kapan mau berangkat ke rumah sakit?" Tanya Azmi
"Assalamualaikum.. Selamat pagi." Ucap Hadi yang baru saja muncul

"Waalaikumsalam wr wb.." Jawab keduanya

"Nah pas sekali kau datang Di, sekalian saja kau ikut menjenguk paman dayat ke rumah sakit." Ujar Ayah Azmi seraya tersenyum
Hadi pun ikut tersenyum sembari mengangguk.

Di perjalanan ke rumah sakit, terlebih dahulu mereka singgah di toko buah untuk oleh2.

Saat sampai di depan pintu ruangan rawat ayah nya Yati, terdengar paman Dayat sedang memarahi seseorang.
"Kau itu masih jadi suami dahlia ji. Sampai kapan pun aku tak akan pernah merestui hubungan kalian! Uhuukk.." Ujar paman Dayat

"Assalamualaikum." Ucap Ayah Azmi

"Waalaikumsalam. Masuk saja Man." Jawab paman Dayat lirih
Laki2 berusia 25 tahun yang kemarin datang, segera keluar tanpa berkata2 setelah pak Herman, Azmi dan Hadi masuk ke dalam.

"Bagaimana keadaanmu Yat? Sehat?" Tanya pak Herman

"Beginilah keadaanku Man. Aku rasa waktuku sudah tak banyak, kau tau kan Yati sudah tak punya
Ibu sejak lama. Aku takut bila nanti aku sudah tiada, Yati akan tersalah jalan dan memilih laki2 yang tidak tepat untuknya. Seperti laki2 yang tadi datang, dia itu masih punya istri tapi dengan rasa tak bersalahnya hendak melamar anakku. Aku tak akan merestuinya Man. Tak akan."
Ujar paman dayat terdengar lirih

"Tapi kan Yat, kalau semisal istri tua nya mengizinkan dengan rela dan ikhlas hati, pernikahan itu bisa saja di lakukan."
"Aku kenal betul siapa istrinya Man, dan istrinya tak akan pernah mengizinkan suaminya kawin lagi. Sebab itulah aku menolak keras saat laki2 itu datang kemari."
Ayah Azmi menghela nafas panjang, dan mengangguk.

"Keputusanmu untuk menolak, itu sudah benar yat. Aku tau perasaanmu. Kita sebagai orang tua, hanya ingin yang terbaik untuk anak2nya." Ucap pak Herman kemudian
"Herman, kaulah satu2 nya teman dan keluarga yang aku punya. Man, kalau aku meminta satu permintaan, apakah kau akan mengabulkan permintaanku itu?" Tanya paman Dayat lirih dan sesekali terbatuk
"InsyaAllah Yat, kalau aku mampu, pasti aku penuhi." Jawab pak Herman

"Aku sangat ingin kau mengambil Nur Hayati menjadi menantu mu Man. Bawa dia kedalam keluargamu, dan aku percayakan kalian untuk menjaga putriku jika aku sudah tiada nanti man." Ucap Paman Dayat
Yang seketika membuat Hadi dan Azmi terkejut.

Dalam diamnya, Azmi membayangkan kalau Pernikahan sederhana antara Azran(adiknya yang sedang berkuliah di luar daerah) dan Yati terjadi. Perlahan2 ia menggeleng sampai membuat Hadi yang ada di sebelahnya langsung
Menegur Azmi.

"Ada apa?" Bisik Hadi

Sementara itu Pak Herman menatap kearah Azmi, lalu kembali menatap kearah paman Dayat.

"Bagaimana Man? Apakah permintaanku sangat keterlaluan?"

"Bukan begitu Yat, inikan menyangkut masa depan anak2 kita. Kalau aku tentu setuju
Tapi apakah2 mereka berdua juga setuju dengan perjodohan ini?"ujar pak Herman

"Azmi.. Paman sangat berharap sekali kau mau mengambil Yati menjadi istrimu. Karena bila aku sudah tak ada, Yati hanya tinggal seorang diri. Tak ada siapapun yang akan menjaganya."
Azmi terdiam, pikiran nya seketika melayang.
Inikah jawaban untuk doa2nya yang selalu ia panjatkan di setiap malam? Inikah takdir jodoh yang sudah Tuhan persiapkan untuknya?

"Azmi." Panggil pak Herman
"Izinkan saya untuk melaksanakan sholat istikharah terlebih dulu, bah. Saya permisi." Ujar Azmi sebelum berbalik dan pergi meninggalkan ruangan tersebut
Di luar rumah sakit, Azmi melihat Yati dan laki2 tadi sedang bertengkar hebat.
Azmi menghela nafasnya, lalu meneruskan langkah ke arah mushola.
Setelah hampir setengah jam lamanya, Azmi kembali menemui paman Dayat dan juga ayahnya. Hadi pun masih duduk bersandar di tembok. Dan Yati juga ada di sana.
Mata gadis itu sembab dan merah, jelas sekali kalau dia habis menangis.

"Bagaimana Azmi?" Tanya paman Dayat penuh harap

Azmi menarik nafas panjang sebelum memberikan jawaban nya.

"Saya percaya semua ini sudah di takdir kan oleh Allah untuk saya. Dan saya bersedia
Menjadikan Nur Hayati sebagai istri, dengan itu pula saya terima semua kekurangan serta kelebihan nya. Tapi dengan syarat dia juga harus menerima saya dan segala kekurangan saya dengan ikhlas hati."ucap Azmi dengan wajah menunduk
Yati menatap lekat kearah Azmi,

"Tidak bah! Aku tidak mau!" Ujar Yati menggenggam erat tangan ayahnya
"Azmi. Terima kasih sudah mau memenuhi keinginan paman yang terakhir ini. Aku sudah cukup bahagia mendengarnya. Tak apa jika Yati tak mau menuruti keinginanku. Aku maklum, karena kematianku sudah mereka tunggu sedari lama agar mereka berdua bisa menikah."
"Biarlah. Kalau memang itu keinginan mereka." Ujar paman Dayat lirih seraya melepaskan genggaman tangan Yati lalu berusaha bangun dari tempat tidur
"Paman, paman mau kemana?? Paman masih lemah untuk bangun." Ujar Azmi

"Biarlah paman mempercepat kematian ini, Azmi. Agar Yati bisa bahagia dengan pilihan nya." Jawab paman Dayat tertahan
"Bah, Yati akan menikah dengan Azmi." Kata Yati terisak

Paman Dayat tersenyum,

"Benarkah?"

"Ya abah. Aku bersedia menikah dengan Azmi. Tolong maafkan Yati bah, selama ini Yati sudah menyakiti hati abah." Ucap Yati
------
Ijab kabul Antara Azmi dan Yati di laksanakan di kamar rumah sakit tersebut. Di saksikan pak herman, paman dayat, Hadi dan juga beberapa perawat.
"Ya Allah, jika memang ini takdirku, tanamkanlah rasa sayangku terhadap wanita yang sudah menjadi istriku ini. Dan berikan aku kekuatan untuk menghadapi segala macam ujian rumah tangga kami." Batin Azmi
Dan seminggu setelah itu, keadaan paman Dayat semakin memburuk. Sekitar pukul 3 subuh beliau menghembuskan nafas terakhir.

"Yati, sebagai suamimu, aku wajib menjaga dan menafkahi mu. Dan kau pun wajib menuruti apa yang ku katakan. Mulai hari ini kau ikut aku pulang
Ke rumahku." Ucap Azmi

Tanpa banyak bicara, Yati langsung membereskan pakaian2 nya, lalu berjalan kearah mobil Azmi yang terparkir.
----
Baru dua hari setelah kepindahan Yati ke rumah Azmi tersebut, Hal2 aneh mulai bermunculan.

Yati mendadak sakit, tenggorokan nya terasa sangat gatal kering. Bahkan kepalanya yang semula bersih tanpa kutu, kini mulai gatal. saat di garuk kutu2 itu
Sudah tersangkut di kuku2 nya.
Dan saking banyaknya jika di sisir dengan sisir biasa pun akan banyak sekali kutu2 yang berjatuhan.

"Ya Tuhan. Kenapa kutu mu bisa sebanyak ini??" Ujar Azmi yang menyaksikan saat2 Yati menyisir rambutnya
"Aku tidak cocok tinggal di rumahmu! Sebelumnya seekor pun kutu2 ini tak pernah hinggap di kepalaku." Jawab Yati ketus

"Coba aku bantu cari kutu2mu." Kata Azmi seraya mendekat, sambil berdiri ia mulai menyisir rambut2 istrinya.
"Aww.." Ringis Yati saat sisir yang di pegang Azmi menyentuh permukaan kulit kepalanya yang ada benjolan sebesar kemiri

Ujung sisir tersebut nampak ada sedikit darah dan nanah. Membuat Azmi penasaran dengan benjolan itu. Perlahan ia menyibak rambut yang menutupi
Benjolan di kepala Yati dan saat terbuka, benjolan tersebut mengeluarkan bau busuk. Di pinggir2nya ada banyak kutu yang sedang berkumpul seolah sedang menyaksikan pertunjukan belatung yang menggeliat2 di dalam benjolan yang sudah pecah tersebut.
Membuat perut Azmi seketika mual. Azmi langsung berlari kearah jendela dan muntah di sana.

"Kau menghinaku hah??!!" Bentak Yati
"Tidak, sungguh aku tidak menghinamu. Benjolan di kepalamu ada belatungnya. Ini sudah tidak wajar Ti. Lebih baik kita ke rumah sakit ya, biar dokter yang obati." Bujuk Azmi
Sepulang nya dari rumah sakit, keadaan kepala Yati bukan nya membaik malah semakin bertambah parah. Dan Azmi akhirnya mencari obat kampung (herbal) untuk mengilangkan kutu2 di kepala Yati.
Ia menumbuk beberapa daun nangka kulanda (sirsak) lalu membalurkan nya ke kepala Yati.
Baunya sangat menyengat dan kata orang bau nya itu sangat tidak di sukai oleh beberapa jenis kutu.

Namun kutu2 di kepala Yati ini seperti nya kebal dengan obat2an yang herbal maupun
Dari dokter.

Bahkan rambut2 Yati mulai rontok karena terlalu sering di garuk. Hampir setiap malam ia menangis menahan gatal di kepalanya yang semakin menjadi.
"Azmi, coba kau bawa Yati ke rumah Ustadz Mansyur. Karena abah lihat keadaan istrimu itu makin aneh saja. Abah bukan nya suudzon, tapi siapa tau ada orang yang tidak suka dengan pernikahan kalian ini lalu berulah dengan cara seperti ini." Ujar Pak Herman
Azmi tertegun, ia mengangguk perlahan.

"Baiklah bah, hari ini Mi akan bawa Yati bertemu Ustadz Mansyur." Ucap Azmi sebelum berangkat kerja
Sementara itu di tempat kerja. lagi2 Lukman membuat masalah.
Dan kali kesalahan nya sudah sangat fatal sekali untuk di biarkan.
Ia menghasut klien besar untuk tidak bekerjasama dengan Azmi. Dan juga sudah memukuli Hadi sampai babak belur di karenakan Hadi sudah menegur perbuatan nya itu.
"Perbuatan mu ini sudah sangat keterlaluan!! Kau tidak saja merugikan bisnis ini tapi juga sudah memukuli sahabatku!!" Bentak Azmi seraya mendorong tubuh Lukman hingga terjatuh
Lukman tersenyum sinis,

"Tujuanku dari awal datang kemari memang untuk melihat kau hancur Azmi! Usahamu, keluargamu dan kau harus merasakan rasanya ditinggal oleh kawan2mu saat kau sudah tak berpunya!!!" Ujar Lukman dengan tatapan sinisnya
"Bajingan kau.!!" Umpat Azmi yang langsung saja menghajar Lukman sampai terkapar tak berdaya
Akibat kejadian itu, Azmi di bawa ke kantor polisi. Tapi untungnya Ada Hadi yang memberi kesaksian atas kejadian pemukulan tersebut yang sebenarnya.
----
"Beberapa klien lain memutus kerjasama dengan kita Mi." Ucap Hadi sambil sesekali meringis karena luka2nya yang di sebabkan oleh Lukman
"Akhir2 ini banyak sekali masalah yang harus ku hadapi Di. Mulai dari penyakit istriku. Sampai usahaku yang sudah berada di ambang kehancuran." Ujar Azmi terdengar putus asa
"Aku turut prihatin Mi. Tapi ku doakan semoga kau kuat dan tegar menghadapi ujian dari Allah ini. InsyaAllah, dibalik semua ini Allah sudah menyiapkan suatu hal yang sangat indah untukmu dan keluarga." Ucap Hadi
"Aamiin, InsyaAllah." Balas Azmi

Sesampainya mereka di rumah, nampak ada sebuah mobil mewah terparkir di halaman. Hadi dan Azmi berjalan masuk kedalam rumah. Terlihat Pak Herman sudah berdarah2 akibat di pukuli oleh seorang laki2 yang merupakan mantan kekasih dari
Yati.

"Bagus kau sudah datang! Tua bangka ini tak mau memberikan apa yang sudah lama menjadi hak ku!!" Ujar Laki2 itu
"Abah. Ya Allah. Hadii.. Telpon ambulance Di!! Cepat Diii.!!" Ujar Azmi panik sekali

Dengan tergesa Hadi segera berjalan kearah telepon rumah yang ada di atas di meja. Tidak lama kemudian Ambulance akhirnya datang, saat beberapa orang mengangkat tubuh pak Herman
Untuk membawanya menuju ambulance, Azmi menunjuk wajah mantan kekasih Yati.

"Kau tunggu!!" Ujarnya

Setelah ambulance pergi membawa pak Herman yang di dampingi oleh Hadi, Azmi segera masuk kedalam rumah.
Tanpa ba bi bu lagi ia langsung menampar wajah laki2 itu secara berulang2.

"Ini untuk balasan yang kau telah menyakiti ayahku!!" Bentak Azmi dengan wajah yang merah padam
Saat melihat laki2 tersebut sudah tak berdaya Azmi menatapnya dengan lekat, lalu menunjuk kearah wajah si mantan kekasih istrinya.
"Kau datang kemari untuk mencari istriku! Apakah kau sudah lupa kalau Nur Hayati binti Dayat sudah sah menjadi istriku! Asal kau tau aku tak akan melepaskan Yati sampai kapanpun! Dan harus nya kau itu sadar! Kalau kau sudah mempunyai istri! Urus keluargamu sendiri jangan sibuk
Mengganggu rumah tangga orang lain!!" Bentak Azmi

"Sekarang juga kau keluar dari rumahku !!!" Teriak Azmi menggelegar
-Barangkali ada yang minat dengan Bajakah, Obat Kanker, Tumor, Stroke dan masih banyak lagi manfaatnya untuk kesehatan. Kalau om Rasth selalu minum air rebusan bajakah ini setiap hari untuk mencegah penyakit. ImageImage
Atau ada yang minat akar untuk sakit pinggang, Kejantanan, dan juga untuk ambien bisa hubungi om Rasth ya. Image
Atau ada yang minat minyak minyak asli kalimantan nya, ada yang buat penglaris, pagar gaib(melindungi rumah, diri atau tempat usaha dari orang2 jail), ataupun penunduk lawan bicara, bagus untuk ponakan yang sering bermasalah di tempat kerja. Maupun itu masalah dengan bos/
Teman kerja dll. Ada juga minyak untuk pemikat lawan jenis agar lengket dan tak mau pisah/sulit untuk menghianatimu. Kalau berminat silahkan DM atau WA - 0856 5403 7262

Terima Kasih🙏 Image
"Bila aku tak bisa mendapatkan Yati. Maka jangan harap kau bisa hidup bahagia dengan nya!!" Ancam Laki2 itu

Azmi mendengus kesal, ia membuang muka dan sama sekali tak mau menatap mantan pacar dari istrinya tersebut.
---------
3 hari setelah nya.

Malam itu Azmi baru saja pulang dari rumah Ustadz Mansyur. Tapi di tengah jalan yang gelap dan sepi mobil nya tiba2 mati.
Saat di periksa di bagian mesin mobil ada segumpalan rambut panjang di sana. Namun Azmi yakin kalau penyebab matinya mesin mobil itu bukan karena rambut tersebut.
Lalu ia melemparkan rambut itu ke pinggir jalan lalu berusaha mencari tau penyebab mogok mobil tersebut.

Sayup2 Azmi mendengar suara seseorang tengah bernyanyi dengan sesekali diiringi suara tawa yang membuatnya merinding.
Dari mulutnya Azmi tak lepas2 membaca doa. Akan tetapi suara itu justru semakin dekat dan dekat.
Bisikan halus hampir saja membuat Azmi terhipnotis. Namun ia masih mampu untuk melawan bisikan2 tak berwujud itu dengan dzikir yang tak pernah putus ia bacakan.
Dari kejauhan ada sorot lampu mobil lain yang mendekat kearahnya. Azmi tersenyum senang kala itu. Namun ketika ia berdiri di tengah jalan untuk memberhentikan mobil tersebut, melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi kearahnya. Andai Azmi tak langsung mengelak
Mungkin ia tertabrak oleh mobil itu.

Dan hal itu terjadi sampai berulang2 ilang kali. Dan ada 2 orang supir truk yang mengatakan kalau Azmi adalah hantu, yang tentu saja membuat Azmi bingung.
Sementara di rumah.
Pak Herman yang sedang berbaring di dalam kamar tidurnya mendengar suara teriakan Yati dari arah luar.

Pak Herman bergegas bangun dan dengan kepala yang masih agak pusing, beliau keluar dari kamar.
Di bawah meja kompor, Yati sedang memakan sampah yang ada di dalam plastik. Ia mengeluarkan suara seperti anjing yang kelaparan.
"Yati." Panggil Pak Herman

Tak ada jawaban..

"Yati. Ini abah nak. Kamu sedang apa disitu?"

Hening.. Yati dengan rambut terurai dan di penuhi sisa2 sampah basah di sekitaran mulut dan wajahnya menatap lekat pada Pak Herman
"Tua Bangka!" Umpat Yati, namun suaranya terdengar berat dan serak

Tida seperti suara Yati biasanya yang lembut dan halus.
"Astagfirullah." Ucap pak Herman

Yati berdiri, Langkahnya seperti di seret.

Braaaakkk..

"Abah.. Ada apa?" Tanya seseorang dari arah belakang
Saat pak Herman menengok, rupanya itu adalah Yati.

"Yati?"

"Inggih."

"Abah panggil Saya?" Tanya Yati

"Iya. Tadi abah kira kau di disini." Jawab pak Herman seraya memegangi kepalanya yang terasa pening
"Tadi saya ke kamar mandi bah, keramas."

"Sini bah, Yati bantu." Ujar Yati lagi sembari memegangi lengan laki2 tua tersebut lalu mengantarnya menuju kamar
Saat Yati berada di sebelahnya, pak Herman mencium bau yang sangat tidak enak dari kepala Yati.

"Bagaimana keadaan mu Nak? Sehat kan?" Tanya pak Herman

"Alhamdulillah bah, Sehat." Jawab Yati
"Ini sudah jam segini, kenapa Azmi belum pulang2 juga ya?"

"Mungkin lagi di jalan bah."

"Ya sudah, Abah istirahat ya." Ucapnya
--
Yati melangkah meninggalkan kamar pak Herman, ia berjalan menuju ke kamar yang ia dan Azmi tempati.

Namun saat ia melewati jendela besar yang tirai nya terbuka dan mengarah langsung ke halaman samping, terlihat seorang perempuan bergaun putih tengah memiring
Miringkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan. Rambutnya panjang melebihi pinggang.
Sambil menggaruk2 kepalanya yang sangat gatal, Yati berjalan pelan lebih dekat kearah jendela.
Ia ingin tau apa yang sebenarnya di lakukan oleh si perempuan tersebut.

Semakin di perhatikan, perempuan di luar itu semakin bertingkah aneh. Beberapa kali ia melakukan pergerakan pinggang maju mundur dan berputar2 lalu kemudian kayang, sampai kepalanya benar2
Menyentuh tanah. Dalam keadaan masih kayang, perempuan itu berjalan dengan sangat cepat kearah jendela. Braakkk braaakkk...
Kepalanya membentur kaca jendela dengan sangat keras, membuat Yati seketika mundur dan menjauh.
Kakinya benar2 lemas, bahkan jantungnya terasa hampir meledak.

Sambil berteriak Yati, berlari kearah kamar pak Herman.

"Bah.. Bah.. Tolong Yati bah..." Teriak Yati
--
"Halo.. Haloo.. Aahh sial..!!" Ujar Azmi yang masih berusaha menelpon Hadi, sinyal di daerah tersebut rupanya hilang2 membuat Azmi kesusahan untuk menghubungi sahabatnya si Hadi
'Di, kau bisa tolong aku? Mobilku mogok di jalan ******** yang bekas tabrakan beruntun itu. Aku sekarang berada tak jauh dari lokasi tabrakan tersebut.' Isi pesan sms yang di kirim oleh Azmi untuk Hadi
Malam semakin larut, jalanan itu mulai di penuhi kabut. Beberapa truk masih terlihat melintas dengan kecepatan tinggi. Azmi duduk di dalam mobilnya sambil meminum air mineral yang ada di dalam botol.
Sekitar hampir setengah jam, ada sebuah mobil yang berhenti tepat di depan mobil Azmi. 2 oeang lelaki keluar dengan membawa tongkat besi. Azmi yang sudah bersiap siaga segera keluar dari mobilnya, menghadang 2 pria tersebut.
Perkelahian tak seimbang pun terjadi. Azmi kewalahan mempertahankan dirinya, sehingga beberapa pukulan tongkat besi tersebut tepat mengenai tulang kering dan punggungnya.
Namun untung nya suara klakson yang di bunyikan berulang2 oleh mobil di belakang mampu membuat kedua orang itu melarikan diri dan melaju dalam kegelapan malam.
Hadi segera keluar dari mobilnya dan berlari menghampiri Azmi yang berusaha berdiri.

"Maaf, Mi. Aku tadi ketiduran. Untung saja saat aku mau kekamar mandi, aku cek hp dan membuka isi pesan mu. Makanya aku buru2 kemari. Ya Tuhan, apa mereka itu tadi perampok?
Kau ingat nomor platnya?"ujar Hadi

"Bawa aku pulang Di. Aku mau pulang." Kata Azmi Enggan menjawab pertanyaan Hadi, karena ia sendiri pun tak tau niat sebenarnya dari 2 orang tadi.
"Yakin mau pulang? Keadaanmu begini lho. Kita ke rumah sakit saja dulu ya. Dan setelah luka2 mu di obati, barulah aku akan mengantarmu pulang." Bujuk Hadi
"Tidak usah Di. Aku mau pulang saja. Perasaanku tak enak. Aku takut terjadi sesuatu di rumah." Ujar Azmi

Hadi mengangguk, lalu membantu Azmi untuk berjalan menuju mobilnya.

"Sebentar ya, aku ambil barang mu di dalam mobil dulu." Ujar Hadi sebelum berlari kearah mobil Azmi
Raut wajah Azmi nampak sangat khawatir.

"Yuk." Ujar Hadi yang baru saja masuk dan duduk di belakang stir

Mobil tua tersebut melaju menembus kabut yang menutupi jalanan. Sekitar 2 kiloan dari tempat itu, mereka di kaget kan dengan sebuah lemparan batu yang mengenai kaca mobil
Yang membuat kaca tersebut pecah.

Hadi membunyikan klakson nya berulang2 kali. Namun saat akan berhenti, Azmi mencegahnya.

"Tak usah lah Di. Teruskan saja."

"Tapi ini keterlaluan Mi. Kaca mobilku pecah, pasti orang yang melempar batu itu ada di dekat2 sini."
"Ku bilang jangan, jangan. Lebih baik segera tancap gas dan antar aku pulang. Aku khawatir kalau abah dan istriku kenapa2 di rumah." Ujar Azmi
Setelah sampai di halaman rumah Azmi, Hadi segera membantu Azmi untuk berjalan kearah pintu.

Tok tok tok.....

"Yatii.. Abah... Maaang.." Teriak Azmi beberapa kali, namun sama sekali tak ada jawaban dari dalam rumah
"Sebentar, biar ku cek ke bagian belakang. Siapa tau si amang lagi ngopi." Ujar Hadi lalu berlari kearah belakang menuju kamar dan dapur kecil milik amang yang menjaga rumah Azmi
Namun kamarnya kosong dan terkunci dari luar.

"Tak ada orang. Kamar amang terkunci. Coba kau telpon Yati Mi." Ujar Hadi

Azmi merogoh saku nya, mengeluarkan hp. Namun betapa kecewanya Azmi begitu tau hp nya audah rusak karena mungkin saat ia di pukul tadi hp nya terkena
Pukulan dari tongkat besi.

"Hp ku rusak. Huft.. Coba kita dobrak saja Di."

"Dobrak?? Masuk akal Mi? Ini pintu kayu bukan sembarang kayu, tapi ulin. Salah2 tulangku yang patah kalau memaksa mendobrak pintu rumahmu ini." Ujar Hadi
Tak habis akal, dengan tertatih Azmi menuju ke arah jendela kamar ayahnya.

Berulang2 kali ia memukul kaca jendela itu dengan kayu, yang menimbulkan suara gaduh.
"Bahh.. Ini Azmi bah.. Bah.. Buka pintunya Bah." Teriak Azmi

"Miii.. Pintunya sudah di buka." Teriak Hadi

Pak Herman terlihat pucat dengan keringat yang membasahi pelipisnya.

"Yati, mi. Yati."

"Kenapa bah? Ada apa dengan yati?"
"Di dalam kamar, coba kau lihat sendiri. Dia seperti orang kerasukan. Huft.. Beberapa kali aku di tendang nya." Ujar pak Herman
Hadi dan Azmi segera berlari kearah kamar, nampak pintu kamar itu pak Herman halangi dengan tongkat mungkin agar Yati tak bisa keluar.
Terdengar teriakan melengking dari dalam. Kadang terdengar seperti orang marah, dan sesekali terdengar seperti rintihan pilu.

"Yati.." Panggil Azmi
Seraya menempelkan telinganya ke pintu.

"Kembalikan.. KEMBALIKAN !!!!" Teriak Yati melengking dari dalam kamar

Gendang telinga Azmi berdengung, sakit. Suara itu seakan menusuk jauh kedalam telinganya menciptakan dengungan dan rasa sakit yang teramat sangat.
"Telinga kau berdarah mi!" Ujar Hadi

Dengan raut wajah meringis, Azmi menyapu telinganya, darah yang hangat masih terasa terus mengalir keluar dari telinganya.
"Allahuakbar.. Allahuakbar.." Ucap Pak Herman memegangi pundak Azmi

Azmi, memejamkan matanya. Kepala nya mulai terasa pening. Dan tiba2 saja perutnya menjadi mual.
Uweekkk... Azmi muntah, terdengar suara gemerincing ketika muntahan Azmi menyentuh lantai. Beberapa buah paku kecil tergeletak di antara darah yang keluar dari mulut Azmi.
Tidak hanya sampai di situ, rasa mual dan pening masih Azmi rasakan, dadanya terasa sesak ketika ada sesuatu yang menggeliat keluar dari dalam tenggorokan nya.
2 ekor ular kecil dengan warna hitam putih bercampur darah menggeliat2 di lantai. Pak Herman dan Hadi ternganga
Seolah tak percaya.

"Santet! Ini santet!!" Ujar Hadi yang langsung menginjak2 ular2 kecil tersebut

Tubuh Azmi ambruk, ia terjatuh kelantai.
Pak Herman sangat panik kala itu, tak henti2nya ia terus berdoa. Sementara Hadi berlari keluar rumah. Ia beraksud untuk memanggil Ustadz Mansyur.
Namun baru saja sampai di depan pintu mobilnya, Hadi melihat penampakan seorang perempuan di bawah lampu teras tengah menggerakkan bagian pinggang keatas maju mundur dan berputar sebelum akhirnya kayang dengan kepala yang menyentuh tanah
Mahluk itu berlari kearah Hadi, namun dengan gerakan refleks Hadi langsung masuk kedalam mobil dan menghidupkan mesin nya.

Saat ia menoleh lagi ke arah rumah Azmi, terlihat sebuah bola api melayang dan hinggap di salah satu sudut atap rumah Azmi.
"Ya Allah, Ya Tuhanku, lindungilah Azmi dan keluarganya." Ucap Hadi sebelum melajukan mobilnya menuju ke tempat tinggal Ustadz Mansyur
Adzan subuh sudah hampir berkumandang ketika Hadi dan Ustadz Mansyur tiba di rumah Azmi.

Pak Herman masih tersadar, namun keadaan nya sudah benar2 parah dengan luka pukulan di bagian wajah dan perutnya. Ruangan itu di penuhi dengan bekas tapak kaki yang berdarah2
Pintu kamar yang di gunakan untuk mengurung Yati terbuka, tongkat yang sebelumnya di gunakan untuk menahan pintu agar tak terbuka rupanya sudah patah. Sementara Azmi masih tak sadarkan diri, tubuhnya sangat dingin dan denyut nadinya juga sangat lemah.
Dengan air mata yang masih merembes, Hadi berusaha menelpon rumah sakit agar secepatnya mengirimkan ambulance untuk Azmi dan pak Herman.
Sementara itu Ustadz Mansyur berjalan pelan kearah sudut rumah yang lampunya sudah pecah dan menyisakan serpihan yang berhamburan di lantai.
Ustad Mansyur terus berdzikir saat melihat sosok perempuan yang sebelumnya juga sudah pernah menampakan diri pada Hadi.
Perempuan itu memutar kepalanya kebelakang lalu menyeringai menakutkan.

Dengan kepala yang masih memutar kebelakang, sosok perempuan itu kemudian membungkukkan tubuhnya, lidahnya menjulur panjang dan besar.
Membuat Ustadz Mansyur mundur beberapa langkah.

"bismillahirrahmanirrahim..
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamawati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim
wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim."

Braaaakkkk.... Lemari tempat menaruh koleksi piring2 di sebelah Ustadz Mansyur rubuh,
Untung saja Ustadz Mansyur masih bisa mengelak sehingga beliau tak tertimpa oleh lemari yang ambruk secara tiba2 itu.

Dan anehnya perempuan yang tadi berdiri di sudut ruangan sudah tidak ada lagi.

"Keluar kau wahai iblis!!" Seru Ustadz Mansyur
Tiba2 dari balik tirai terlihat pergerakan aneh. Ustadz Mansyur melangkah pelan kearah Tirai, lalu tiba2..

Wuuussssss.... Angin panas menyapu wajahnya. Bau busuk menyengat tercium dari arah angin itu berasal.
Di luar, Ambulance sudah sampai dan Hadi membantu untuk menggotong tubuh Azmi dan juga pak Herman ke dalam ambulance. Meninggalkan Ustadz Mansyur seorang diri di dalam rumah tersebut.
Lampu2 mati, rumah tersebut benar2 dalam keadaan gelap gulita. Ustadz Mansyur duduk di lantai dan mulai melantunkan ayat suci al-quran dengan mata yang tertutup.

Jendela2 terbuka dan tertutup dengan sendirinya. Namun lamat2 terdengar seruan sholat dari arah masjid.
Pertanda subuh sudah datang dan sebentar lagi matahari akan muncul.

"Haa ooo aaahhhh..." Bisikan bisikan tak jelas buku ruasnya(kalimat) terdengar di telinga kiri dan kanan Ustadz Mansyur.
Namun beliau tetap fokus hingga serpihan kaca dari lemari itu tiba2 saja mengenai punggung beliau.

Sosok perempuan tadi kembali muncul di hadapan Ustadz Mansyur.

Ustadz Mansyur berdiri,

"Audzubillahiminasyaitonirojim.. bismillahirrahmanirrahim.. Allahuakbar.."
Dilanjut dengan bacaan2 lain nya, sosok perempuan itu mulai bereaksi.

"Allahuakbar.." Ucap Ustadz Mansyur seraya mendekati sosok perempuan tersebut
"Kembalilah pada tuanmu, dan jangan pernah mengganggu keluarga ini lagi!!" Ujar Ustadz Mansyur seraya mengibaskan tangan nya yang masih memegang tasbih kearah sosok perempuan itu
Rumah tersebut kembali hening dan tenang ketika sosok tadi menghilang. Lampu pun kembali menyala. Ustadz Mansyur melangkah keluar dari rumah itu dengan sangat hati2, karena banyak kaca2 yang pecah dan berserakan di lantai.
Ustadz Mansyur berjalan kearah halaman rumah dan di beberapa sudut, beliau menemukan buntalan yang di tanam oleh seseorang.
"Alhamdulillah." Ucapnya setelah membakar buntalan2 itu kedalam api

--
Sementara di sebuah jalan yang menuju kearah rumah mantan kekasih Yati, beberapa orang yang baru saja pulang dari masjid menemukan Yati yang terkapar di jalanan.
Mereka mengenali Yati, Entah bagaimana bisa Yati berjalan begitu jauh sampai ke tempat itu.

Saat orang2 membawanya ke rumah salah satu warga, Tubuh Yati masih sangat lemas dan pucat.
Ustadz Mansyur masih duduk di teras rumah Azmi ketika mobil Hadi memasuki halaman.

"Maaf Ustadz, saya tadi panik sekali sehingga lupa kalau pak Ustadz masih berada di dalam rumah." Ucap Hadi
"Tak apa. Bagaimana keadaan pak Herman dan Azmi?"

"Alhamdulillah, Azmi sudah tersadar. Ada luka besar di bagian langit2 mulutnya. Mungkin tergores paku yang semalam dia muntah kan. Kalau keadaan pak Herman, beliau mengalami retak tulang yang cukup parah." Jawab Hadi
Ustadz Mansyur menghela nafas panjang, lalu tersenyum sembari memegang bahu Hadi.

"InsyaAllah semuanya sudah baik2 saja."

"Aamiin, InsyaAllah. Oh iya pak Ustadz, bagaimana keadaan Yati.?"

"Tidak ada orang lain di dalam rumah selain aku." Jawab Ustadz Mansyur
"Waduh. Kemana perginya si Yati kira2 ya pak?"

"Tenanglah, InsyaAllah Yati baik2 saja. Dan dia pasti akan segera pulang kesini. Tapi perlu kau ketahui Di, ada seseorang yang tak menyukai pernikahan Azmi dan Yati. Terutamanya pada Azmi. Karena orang ini merupakan..."
"Mantan nya Yati !" Potong Hadi cepat

Ustadz Mansyur tersenyum simpul,

"Sedari awal saya melihat laki2 itu memang ada perasaan kesal, jengkel, emosi yang entah kenapa saya tiba2 rasa. Sudah kelihatan jelas tak tau diri, sombong. Bahkan kemarin2 itu pak Herman sempat
Di pukuli olehnya. Bahkan dengan muka tak punya malunya itu dia mengancam Azmi. Ingat saja nanti, kalau ketemu saya di jalan, pasti akan saya hajar sampai babak belur.!"ujar Hadi
"Tak usahlah menyimpan dendam Di, tak ada gunanya. Sekarang ini yang perlu kita lakukan adalah mendoakan keluarga Azmi supaya di beri kesembuhan dan lekas pulih keadaan mereka, agar mereka bisa berkumpul lagi sekeluarga."
Hadi menghela nafas, ia mengangguk.

"Betul lah yang pak Ustadz katakan. Biarkanlah Allah yang memberikan orang2 itu ganjaran."

Setelah mengantar Ustadz Mansyur pulang, Hadi di berikan se teko air yang sudah di doakan oleh Ustadz Mansyur. Beliau juga berpesan pada Hadi
Untuk segera setelah itu menyiramkan air tersebut mengelilingi rumah Azmi.

Meski mengantuk, namun Hadi tetap melakukan apapun untuk sahabatnya tersebut.
Sampai2 selama 2 hari ia juga menyusuri setiap jalanan untuk mencari keberadaan Nur Hayati.
Sampai akhirnya kata hati menuntun nya ke sekitaran daerah tempat tinggal Yati dulu. Dan tepat saat itu Yati tengah duduk berjemur dengan muka pucatnya
Di sebuah teras rumah penduduk,

Hadi turun dari mobilnya, dan menyapa Yati yang tengah duduk tersebut. Namun Yati hanya menatap Hadi sesaat lalu kembali melamun. Yati seperti orang yang tak mengingat apa2.
"Ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya seorang ibu2 yang keluar dari dalam rumah

"Ini Nur Hayati, istrinya Azmi, teman saya. Dia pergi dari rumah karena ada sedikit masalah. Dan sekarang suami juga mertuanya sedang di rawat di rumah sakit karena masalah itu." Ujar Hadi
Berusaha menjelaskan dengan singkat

"Perampokan kah pak?"

"Bukan, tapi semacam apa ya sebutan nya. Susah saya jelaskan bu. Susah di sebut." Jawab Hadi sembari tertawa

Singkatnya, Hadi berhasil membawa pulang Yati dan memeriksakan nya ke rumah sakit. Tapi dokter sama sekali
Tak menemukan penyebab hilangnya ingatan Yati, karena tak ada tanda2 sakit yang serius apalagi sampai menghilangkan ingatan nya.
---
Sebulan telah berlalu..
Azmi sudah kembali bisa beraktivitas seperti biasa. Tapi pak Herman masih harus duduk di kursi roda, meski keadaan nya sudah berangsur2 pulih.
Azmi merawat Yati dan Ayahnya setiap hari. Sementara Hadi mengambil alih semua kerjaan Azmi meskipun usaha Azmi sudah berada di ujung tanduk kebangkrutan.
Azmi juga rutin membawa Yati bertemu Ustadz Mansyur dan membawanya berobat secara tradisional. Dan setelah hampir 3 bulan, keadaan Yati sudah kembali membaik. Karena ketulusan Azmi merawatnya, Akhirnya Yati pun mulai perlahan2 membuka pintu hati untuk Azmi. Begitupun juga dengan
Azmi yang sudah mencintai Yati.

Malam itu, adalah malam pertama bagi keduanya setelah berbulan2 pernikahan yang tak harmonis. Setelahnya rumah tangga Yati dan Azmi mulai di warnai dengan banyak warna. Yati selalu mendukung Azmi meski usahanya sudah benar2 bangkrut.
Bahkan mobilnya pun sudahlah terjual habis. Untungnya Azmi memiliki teman seperti Hadi yang selalu ada untuknya.

Hadi memberikan semua tabungan yng ia miliki dan sebagian dari hasil menjual mobil tuanya pada Azmi, untuk modal awal Azmi membuka bisnis yang baru.
"Yang bangkrut hanya usahamu. Bukan otakmu. Kau otak pebisnis Mi. Tak peduli sedalam mana kau terjatuh, kau pasti bisa naik lagi kepermukaan. Aku yakin itu." Ujar Hadi sambil tersenyum
"Terima kasih Di."

"Sama2. Tapi kau harus ingat. Aku tak memberikan uangku secara cuma untukmu. Nanti kalau kau audah sukses kau wajib mengembalikan uang itu padaku." Ujar Hadi seraya menepuk bahu Azmi
----
Usaha yang di rintis Azmi mulai menunjukan hasil.
Perlahan2 usahanya mulai berkembang dan maju. Dan dalam beberapa bulan saja ia sudah bisa mengembalikan modal yang di berikan oleh Hadi dulu.
Dan kabar baik pun bertubi2 mendatangi Azmi. Istrinya hamil dan Ayahnya sudah bisa berjalan normal lagi tanpa kursi roda. Beliau sudah sehat dan sangat bersemangat untuk menyambut cucu pertamanya lahir ke dunia.
-----SELESAI-----

Mohon donasi/saweran nya ya ponakan2, biar om semangat panas2an nyari cerita - saweria.co/donate/Omrasth…
Saweran pulsa - 0856 5403 7262

Kepada kalian semua ponakan2 om rasth, om ucapakan terima kasih yang sebesar2nya🙏🙏

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Apr 20
PENGANTIN

Nama orang dan tempat sudah diubah, untuk menjaga privasi dari narsum.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Cepat bah kamu ini lama sekali !!" teriak seorang ibu2 pada seorang pemuda berusia 16 tahunan

"Sebentar.. Ini baru selesai..." Jawab pemuda itu sambil berlari keluar kamar membawa tas yang tampak sangat penuh
"Kau bawa apa sebanyak ini ndi?" Tanya ibunya dengan alis mata mengerut menatap tas yang dibawa anaknya tersebut

"Kita kesana 1 minggu kan?? Aku bawa baju, celana, sabun, handuk topi, kacamata...."

"Ya sudah, cepat angkat, bawa keluar. Sebentar lagi travelnya datang.." Potong
Read 153 tweets
Mar 24
SANTET SIND'AH
(Santet Kiriman Kakak Ipar Perempuan)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Kepalaku benar2 sakit. Di bawa duduk saja rasanya seperti berputar2." Ucap Vivi pada suaminya, Rigen.

"Kalau begitu kamu istirahat saja. Jangan mengerjakan pekerjaan rumah dulu.
Nanti aku saja yang bereskan setelah pulang kerja."ujar rigen seraya mengelus kepala istrinya itu

"Terima kasih ya..."

"Sama2 sayangku.." Balas rigen seraya mencium kening istrinya lalu berpamitan untuk berangkat kerja
Read 190 tweets
Mar 16
HANTU SANDAH
Berasal Dari Perempuan Yang Memakai Ilmu Pirunduk

Sandah ini pernah menggemparkan kalsel tepatnya disalah satu/beberapa desa, pada tahun 2007an.

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Nama desa maupun orang dalam cerita akan sebisa mungkin om ubah, agar tidak menyinggung beberapa pihak yang mungkin masih terkait dalam cerita.
_____

Beberapa orang lelaki berusia awal 30an, terlihat sedang mencari2 sesuatu di area pahumaan/sawah.

Mereka memakai senter dikepala dan membawa peralatan seperti wadah berukuran sedang yang memiliki tutup diatasnya. Wadah itu diikatkan pada pinggang mereka.
Read 97 tweets
Mar 8
PANGULUH SANG PEMANGSA DARI PEDALAMAN KALIMANTAN TENGAH

"Mereka memburu apapun yang bisa dimangsa. Bahkan mayat yang sudah dikubur pun tidak lepas dari ancamannya"

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhoror
#omrasth

(Gambar hanya pemanis) Image
Panguluh, adalah manusia jadi2an yang bisa merubah dirinya menjadi binatang.
Mereka dikenal sangat brutal ketika memangsa mayat maupun saat mengganggu wanita2 hamil dan melahirkan.
Mereka ada di desa2 pedalaman, kehulu dari muara teweh hingga atas purukcahu/murungraya.
Di desa om rasth sendiri (dihilir purukcahu, tapi masih masuk wilayah kabupaten murung raya) masih terdapat sangat banyak mahluk ini.
Di beberapa thread, om rasth sudah pernah menceritakan berbagai pengalaman tentang panguluh.
Read 181 tweets
Feb 24
BULIK

(Nama tempat dan tokoh sudah disamarkan.)

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
2008.

Raut wajah pak budi terlihat murung, helaan nafasnya terdengar berat.

"Kita tidak ada pilihan selain pulang kekampung. Disini, dikota besar ini kita tidak akan bisa bertahan. Dan lagi uang tabungan kita sudah mulai menipis karena memaksa bertahan disini." Ujar pak budi
Ia menatap istrinya yang duduk disampingnya.

"Ya, aku setuju kalau kita pulang ke kampung saja. Mungkin dikampung kita bisa memulai usaha baru lagi."
Read 237 tweets
Jan 22
PELET CELANA DALAM

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhorror
#kisahnyata

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Eh sum, bujurankah rumah kosong dihiga wadah ikam tu ada yang mandiami sudah?
(Eh sum, betulkah rumah kosong didekat rumahmu itu sudah ada yang menempati?)" tanya yayah pada isum yang pada saat itu mereka sedang berada
Disebuah rumah yang akan mengadakan acara pernikahan

"Iih pinanya, pang rami kamarian urang bahangkut parabut kasitu. (Sepertinya iya, karena kemarin ramai orang mengangkut barang kerumah itu." jawab isum
Read 149 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(